Jumat, 26 April 2019

﴾ Cinta Tanpa Cemburu Berarti Tidak Sayang? ﴿



🔵Sahabat, kita mungkin pernah mendengar ungkapan "Cinta tanpa cemburu berarti tidak sayang". Memang benar, salah satu ungkapan cinta dan sayang adalah cemburu. Namun cemburu berlebihan disertai posesif tidaklah baik. Jadi cemburu seperti apakah yang dibenarkan?

🔵Menurut Rasulullah ﷺ cemburu tersebut ada dua macam yaitu cemburu yang terpuji dan cemburu yang tercela. Cemburu yang terpuji adalah cemburu yang beralasan. Misalnya seorang istri cemburu ketika melihat suami jalan dengan wanita lain. Seorang istri cemburu saat melihat suami melakukan maksiat, berzina, atau melakukan larangan Allah ﷻ lainnya.

🔵Sedangkan cemburu yang tercela adalah cemburu yang tanpa bukti. Hanya karena prasangka negatif pada pasangan atau akibat mendengar dari orang lain baik saudara atau keluarga yang belum tentu kebenarannya. Rasa cemburu seperti inilah yang dilarang karena dapat memicu permasalahan dalam rumah tangga.

🔵Dalam rumah tangga saling percaya sangat dibutuhkan. Hilangnya kepercayaan merupakan awal munculnya permasalahan. Munculnya ketidakpercayaan merupakan akibat prasangka- prasangka yang tidak baik kepada pasangan sendiri yang belum tentu kebenarannya. Oleh karena itu saat mendengar kabar dari siapa pun, jangan langsung percaya. Pastikan dulu kebenarannya.

🔵Saling percaya harus dimiliki setiap pasangan. Hal ini agar rumah tangga terasa damai dan tenang. Karena tidak ada rasa curiga atau gundah saat suami bekerja di luar untuk mencari nafkah. Tidak langsung berprasangka buruk saat pasangan mendapat telpon atau sms dari lawan jenis karena mungkin ada urusan kantor. Tidak perlu takut atau gundah saat pasangan jauh dari kita. Hal ini semua karena adanya rasa saling percaya dan saling menjaga kepercayaan itu.


📚Ladang Pahala Cinta Berumah Tangga Menuai Berkah oleh Deni Sutan Bahtiar
📚Ummi-online

﴾ Bolehkah Berjanji Untuk Menikahi Seseorang Beberapa Tahun Lagi? ﴿



🔴Sahabat, saat ini banyak muslim dan muslimah yang menyadari bahayanya berpacaran, akan tetapi mereka menggunakan cara “nge-tag” alias berkomitmen untuk menikah di masa mendatang tanpa adanya ikatan khitbah atau apapun. Apakah diperbolehkan yang seperti ini?

🔴Perlu disadari bahwa yang paling dirugikan dengan cara “nge-tag” atau komitmen kosong seperti ini adalah para muslimah. Apakah Anda yakin bahwa janji komitmen yang diberikan oleh ikhwan / pria tersebut adalah janji yang akan ditepati? Bagaimana jika pria tersebut ternyata menikahi wanita lain padahal Anda sudah menantinya selama bertahun-tahun?

🔴Jika memang serius, daripada sekadar komitmen kosong, mintalah pria itu untuk datang melamar / mengkhitbah pada orangtua Anda. Dengan demikian, ia benar-benar telah berkomitmen untuk menikahi Anda, karena pria lain takkan boleh melamar Anda di kemudian hari.

📑“Nabi ﷺ melarang seseorang membeli barang yang sedang ditawar (untuk dibeli) oleh saudaranya, dan melarang seseorang meminang wanita yang telah dipinang sampai orang yang meminangnya itu meninggalkannya atau mengizinkannya”. (Hadits shahih: Diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 5142) dan Muslim (no. 1412)

🔴Akan tetapi perlu diketahui bahwa setelah dikhitbah pun, seorang pria dan wanita belum halal untuk saling menyentuh atau berkhalwat (berdua-duaan), kalau begitu apa bedanya dengan berpacaran atau bahkan berzina? Maka, khitbah (lamaran) tidaklah sama dengan akad nikah yang telah menghalalkan hubungan suami istri. Khitbah hanyalah sebagai bentuk komitmen seorang pria yang ingin menikahi wanita dambaannya, daripada sekadar mengucapkan janji kosong tanpa komitmen.



📚Ummi Online

﴾ Menikah Karena Allah, Ini Ciri-Cirinya ﴿



🔴Sahabat, saat ini banyak orang yang menikah karena cinta, menikah karena kecantikan, menikah karena harta, bahkan juga menikah karena popularitas, sudah amat jarang orang yang menikah karena Allah ﷻ.

🔴Apa sebenarnya yang dimaksud menikah karena Allah ﷻ, dan apa ciri-cirinya? Berikut pembahasan singkatnya.

🔴Pernahkah mendengar kisah tentang seorang pemuda yang menikahi wanita padahal sebelum melamar disebutkan oleh ayahnya bahwa putrinya tersebut buta, tuli, lumpuh,dan bisu? Tapi pemuda ini tetap menerima kondisi wanita tersebut dan bermaksud menikahinya.

🔴Bukankah pemuda ini aneh? Apa yang diharapkannya dari seorang wanita yang katanya buta, tuli, bisu,dan lumpuh?

🔴Namun faktanya, kisah tersebut berakhir happy ending karena ternyata wanita yang dinikahi pemuda itu luar biasa cantik dan normal tanpa cacat. Wanita shalihah tersebut buta, tuli, bisu dan lumpuh bukan makna sebenarnya, tapi wanita tersebut buta, tuli, bisu dan lumpuh dari segala maksiat yang Allah ﷻ larang. MasyaAllah… Benar-benar beruntunglah pemuda yang memperistrinya.

🔴Nah, itulah sekilas gambaran mengenai menikah karena Allah ﷻ. Ketika kita tidak hitung-hitungan untung rugi, hanya mengikuti istikhoroh dan kemantapan hati, menikah tanpa berharap hal-hal duniawi, semata-mata ingin menggenapkan separuh agama agar makin dekat pada ridha Allah ﷻ, maka Allah ﷻ pun melimpahkan rahmat dan rezekiNya yang tak diduga-duga. Ternyata banyak hal menarik dari diri pasangan kita tersebut yang baru kita dapatkan setelah pernikahan.

🔴Zaman sekarang masih adakah pemuda yang menikahi wanita tanpa embel-embel keinginan duniawi? Mungkin ada, tapi jumlahnya makin langka. Kebanyakan pemuda menjadikan kecantikan, kepintaran, keturunan, dan harta sebagai kriteria istri yang dicarinya.

🔴Memang tak dipungkiri, wanita dinikahi karena 4 hal: kecantikan, keturunan, harta dan agamanya. Akan tetapi jika hanya ada satu kriteria yang dipenuhinya, yakni agamanya yang baik, itu saja pun sebenarnya telah mencukupi.

🔴Jadi berikut ini beberapa ciri-ciri sederhana seseorang yang menikah karena Allah ﷻ :

📝1. Menyandarkan keputusan dan kemantapan hatinya dengan melakukan istikhoroh dan bermusyawarah dengan keluarga

📝2. Niat menikah semata-mata ingin beribadah mengikuti sunah Rasulullah ﷺ

📝3. Bertanggungjawab terhadap keputusan yang telah diambil, tidak akan menyesali di kemudian hari atau menyalahkan orang lain atas pernikahan tersebut

🔴Ada orang yang menikah karena disuruh orangtua, ketika terjadi sesuatu yang kurang baik dalam pernikahannya, langsung deh menyalahkan orangtua. Ini bukanlah sikap seseorang yang menikah karena Allah ﷻ.

📝4. Seseorang yang menikah karena Allah ﷻ akan menyadari bahwa pernikahan memiliki konsekuensi dan memerlukan komitmen.

🔴Bukan sekadar untuk bersenang-senang atau bermain-main,  maka ia telah mempersiapkan mentalnya bahkan untuk segala hal buruk yang mungkin terjadi setelah menikah.

🔴Sahabat, apakah kita menikah karena Allah ﷻ atau menikah karena selainNya? Mari kita luruskan niat. Wallahua'lam.



📚Ummi Online

﴾ 8 Tips Menyikapi Orangtua Yang Kurang Setuju Anak Menikah Muda ﴿ 📱 Bagian 1


📑Menikah muda? Kuliah aja belum selesai.
Menikah muda? Ngelap ingus aja -ibaratnya- masih belum benerr.
Nikah muda? Yakin bukan keputusan emosional sesaat? Nikah itu enggak cuma buat sedetik dua detik, tapi selamanya.

🔵Itulah beberapa reaksi orangtua ketika anaknya ingin menikah muda. Rata-rata, mereka akan KAGET. Ada apa ini kok tiba-tiba ingin menikah, dikira gampang, dikira main-main. Dunia pernikahan bukan drama korea atau negeri dongeng. Jangan cuma bayangin enaknya aja.

🔵Intinya, rata-rata orangtua kurang setuju ketika anak yang mereka besarkan, rawat, & didik dengan penuh kasih sayang meminta izin untuk menikah.

🔵Lalu, bagaimana menyikapinya? Apa harus ngambek? Minggat dari rumah? Mengurung diri di kamar berbulan-bulan?

🔵Sahabat, justru inilah saatnya kalian membuktikan kedewasaan dan niat kuat bukan karena pengaruh sesaat atau keinginan emosional semata.

📝1. Menyikapi orang tua yang merasa anaknya belum dewasa

🔵Orang tua menganggap kalian belum dewasa bisa jadi karena sikap kalian selama ini yang belum menunjukkan kedewasaan. Bila memang serius ingin menikah muda, buktikanlah bahwa kalian memang menginginkannya. Kalian harus menunjukkan bahwa keputusan itu benar-benar datang dari diri sendiri dan bukan karena emosi sesaat. Bila pun dalam prosesnya ada perdebatan antara kita dan orang tua, maka tunggulah waktu yang tepat untuk memberikan opini. Bersabar dan menikmati proses adalah salah satu bukti bahwa kalian dewasa.

📝2. Menyikapi orang tua yang takut studi anaknya terganggu

🔵Bila hal ini terjadi, pahamilah bila kedua orang tua bersikap seperti itu pada dasarnya adalah untuk kepentingan kalian juga. Mereka tidak mau bila masa depan kalian hancur hanya karena menikah muda. Yakinkanlah kedua orang tua bahwa kalian akan terus melanjutkan studi hingga selesai sekalipun sudah menikah. Justru menikah akan membuat kalian menjadi semakin semangat untuk berprestasi. Bila orang tua belum luluh juga, “takluk”kan hati mereka dengan prestasi dan usaha, untuk membuktikan keseriusan.

Di sisi lain, kalian harus benar-benar berkomitmen untuk tidak mengecewakan harapan kedua orang tua. Yakinkanlah mereka bahwa tujuan kalian menikah adalah baik. Kalian pun harus membuat kesepakatan dengan pasangan bahwa kalian akan benar-benar saling mendukung satu sama lain. Berjanjilah pada orang tua untuk tidak mengecewakan mereka.

📝3. Menyikapi orang tua yang menginginan anaknya berkarier terlebih dahulu

🔵Bagaimana bila ketidaksetujuan orang tua adalah karena mereka menginginkan kalian berkarier terlebih dahulu. Tidak salah bila orang tua berpandangan seperti itu karena kenyataannya banyak pelaku nikah muda yang stagnan dan hanya salah satu saja yang aktif (suami saja misalnya). Padahal, orang tua si istri juga berhak membangun harapan agar anaknya menjadi “sesuatu”. Bagaimana menyikapinya? Lagi-lagi masalah komunikasi. Ya, kalian harus meyakinkan pasangan dan orang tua.

🔵Meyakinkan pasangan bahwa setelah menikah, kalian diizinkan untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan, pun kalian berjanji akan bertanggung jawab kepada keluarga. Selain itu, kalian juga perlu meyakinkan kedua orang tua bahwa sesungguhnya tak ada pengorbanan yang sia-sia di dunia ini, termasuk pengorbanan mereka dalam menjadikan kalian seperti sekarang ini. Kalian yakinkan mereka bahwa kalian tidak akan mundur setelah menikah. Dan, tentu saja janji itu harus benar-benar kalian tepati.


📱 Bersambung



📚Ummi Online

8 Tips Menyikapi Orangtua Yang Kurang Setuju Anak Menikah Muda ﴿ 📱 Bagian 2



📑Menikah muda? Kuliah aja belum selesai.
Menikah muda? Ngelap ingus aja -ibaratnya- masih belum benerr.

Nikah muda? Yakin bukan keputusan emosional sesaat? Nikah itu enggak cuma buat sedetik dua detik, tapi selamanya.


🔵Itulah beberapa reaksi orangtua ketika anaknya ingin menikah muda. Rata-rata, mereka akan KAGET. Ada apa ini kok tiba-tiba ingin menikah, dikira gampang, dikira main-main. Dunia pernikahan bukan drama korea atau negeri dongeng. Jangan cuma bayangin enaknya aja.


🔵Intinya, rata-rata orangtua kurang setuju ketika anak yang mereka besarkan, rawat, & didik dengan penuh kasih sayang meminta izin untuk menikah.


🔵Lalu, bagaimana menyikapinya? Apa harus ngambek? Minggat dari rumah? Mengurung diri di kamar berbulan-bulan?


🔵Sahabat, justru inilah saatnya kalian membuktikan kedewasaan dan niat kuat bukan karena pengaruh sesaat atau keinginan emosional semata.


📝4. Menyikapi orang tua yang takut kehilangan bila anaknya menikah


🔵Bila dibandingkan dengan tantangan yang sudah disebutkan sebelumnya, tantangan ini mungkin bisa dikatakan lebih mudah. Bila ketidaksetujuan orang tua “hanya” karena masalah takut kehilangan perhatian, maka yang harus kalian lakukan adalah lebih memperhatikan mereka sejak sekarang. Yakinkan dengan bukti dan tindakan bahwa sampai kapan pun kalian adalah anak mereka dan tak ada satu orang pun yang bisa memisahkannya. Yakinkan dan jelaskan bahwa menikah justru akan menambah saudara dan bukan memisahkan orang-orang yang sebelumnya dekat.


📝5. Menyikapi opini orang tua bahwa anak harus membalas budi terlebih dahulu


🔵Bisa dikatakan tantangan bahwa kalian harus membalas budi kedua orang tua terlebih dahulu tergolong “berat” bila dibandingkan dengan sebelum-sebelumnya. Mengapa berat? Karena sampai kapan pun kalian tak akan pernah bisa membalas budi kedua orang tua.


🔵Namun demikian, alangkah bijaknya bila kalian menjelaskan bahwa kalian akan berusaha untuk menjadi anak yang berbakti dan membanggakan, dan dengan menikah muda, kalian akan mewujudkan semua itu. Dalam praktiknya kelak, ketika kedua orang tua sudah menyetujui, kalian bisa menyisihkan berapa persen penghasilan untuk kedua orang tua. Bukan mengenai masalah jumlahnya, namun setidaknya kalian membuktikan bahwa sampai kapan pun kalian tak akan pernah melupakan kedua orang tua. Menikah muda justru membuat hubungan kalian dengan orang tua semakin dekat.


📝6. Menyikapi ketakutan orang tua akan calon pendamping si anak yang berasal dari golongan tidak baik


🔵Untuk menjawab tantangan ini, pastikan dulu bahwa calon pendamping hidup kalian benar-benar berasal dari golongan orang yang baik, sehingga kedua orang tua kalian tidak perlu mengkhawatirkannya secara berlebihan.

 

📝7. Untuk menyikapi kondisi bahwa si anak adalah tulang punggung keluarga


🔵Bisa jadi, inilah tantangan “terberat” untuk menikah muda di antara tantangan-tantangan lainnya. Bagaimana bila ternyata kalian atau calon pendamping hidup kalian adalah tulang punggung keluarga. Tentu saja hal ini tidak mudah, tapi bukan berarti susah. Sebenarnya, selama calon pendamping hidup kita menerima apa adanya dan ikhlas berjuang bersama dari nol, masalah ini bisa diatasi dan bukan masalah yang berat.


📝8. Menyikapi opini tentang menyalahi adat dan aturan bila menikah muda


🔵Bila hal ini terjadi, yakinkanlah kedua orang tua bahwa kalian menikah bukan untuk diberi penghormatan orang lain yang tiada ujungnya. Tentu saja kita harus menyampaikannya dengan bahasa yang baik dan sopan.


📱 Selesai



📚Ummi Online

﴾ Spesial Persiapan Nikah ﴿ ♻ Bagian 6



🔵57. Ingat & catat : Persiapan finansial #Nikah sama sekali TIDAK bicara tentang berapa banyak uang, rumah, & kendaraan yang harus anda punya.

🔵58. Persiapan finansial #Nikah bicara tentang kapabilitas hasilkan nafkah, wujudnya upaya untuk itu, & kemampuan kelola sejumlah apapun ia.

🔵59. Maka memulai per #Nikah-an, BUKAN soal apa anda sudah punya tabungan, rumah, & kendaraan. Ia soal kompetensi & kehendak baik menafkahi.

🔵60. ‘Ali ibn Abi Thalib memulai #Nikah bukan dari nol, melainkan minus : rumah, perabot, dll dari sumbangan kawan dihitung hutang oleh Nabi ﷺ

🔵61. Tetapi ‘Ali menunjukkan diri sebagai calon suami kompeten ; dia mandiri, siap bekerja jadi kuli air dengan upah segenggam kurma.

🔵62. Maka sesudah kompetensi & kehendak menafkahi yang wujud dalam aksi bekerja -apapun ia-, iman menuntun: #Nikah itu membuat kaya (QS 24: 32)

🔵63. Agak malu, Salim juga minus saat nikah ; hutang yang terrencanakan terbayar dalam 2 tahun menurut proyeksi hasil kerja saat itu.

🔵64. Tetapi Allah Maha Kaya, dan #Nikah menjadi pintu pengetuknya. Hadirnya isteri menjadi penyemangat ; hutang itu selesai dalam 2 bulan.

🔵65. Buatlah proyeksi nafkah #Nikah secara ilmiah & executable, JANGAN masukkan pertolongan Allah ﷻ dalam hitungan, tapi siaplah dengan kejutanNya

♻ Selesai

﴾ 9 Tips Praktis Agar Tidak Menjadi Ibu Pemarah ﴿ 📱 Bagian 1


🔴Sahabat, yang paling penting diingat oleh setiap ibu adalah bahwa anak-anaknya bukanlah miliknya, benar bahwa ibu telah melahirkan dengan susah payah, menyusui hingga dua tahun, tapi tidak lantas hal tersebut menjadikan seorang ibu berhak melakukan apapun pada anak-anaknya! Apalagi memarahi mereka dengan hujan makian dan pukulan.

🔴Anak-anak kita merupakan titipan Allah ﷻ yang suatu saat akan kita kembalikan, dan Allah ﷻ akan meminta pertanggungjawaban kita atas titipanNya. Kita selaku orangtua tak ada bedanya sebagaimana seorang tukang parkir yang akan ditanyakan apabila mobil yang diparkir terdapat noda, rusak, atau cacat lainnya. Demikian pula segala perbuatan dan kata-kata yang kita ucapkan pada anak-anak akan diminta pertanggungjawaban oleh pemiliknya kelak.

🔴Maka, berikut ini ada 9 tips praktis agar tidak mudah marah pada anak-anak:

📝1. Setiap kali merasa kesal dan ingin marah, beri jeda untuk diam sejenak

🔴Ambil jeda untuk diam sejenak, berlalu setidaknya 2 menit dari hadapan anak-anak.

📑“Anda bisa mengambil waktu istirahat dan keluarlah dari ruangan itu. Bahkan walau hanya 1-2 menit saja,” papar psikolog, Laura J. Petracek, PhD, penulis The Anger Workbook for Women. Kuncinya adalah memberi jarak literal dari situasi penuh kemarahan dan memulihkan rasa tenang.

📝2. Ambil wudhu setiap kali marah

🔴Percayalah bahwa air wudhu bisa mengusir kemarahan. “Sesungguhnya marah itu dari setan dan setan terbuat dari api. Dan api itu hanya bisa dipadamkan oleh air. Oleh karena itu, jika seorang di antara kamu marah maka berwudhulah. ” (HR. Abu Daud)

📝3. Ubah posisi tubuh

🔴Cari tempat untuk duduk atau berbaring ketika merasa emosi sedang meninggi.

📄“Maka apabila salah seorang di antara kamu marah dalam keadaan berdiri maka duduklah. Apabila dalam keadaan duduk maka berbaringlah. ” (Riwayat Abu Daud).

📝4. Peluk anak sambil beristighfar

🔴Ketika sedang kesal pada anak, coba peluklah anak dan bayangkan ia saat masih bayi dulu. Lantunkan istighfar minimal dalam hati untuk mengusir rasa kesal yang bercokol di hati. Nasihati anak dengan baik-baik, katakan bahwa apa yang baru saja ia lakukan bisa membuat ibu marah, jadi ia tidak boleh melakukannya lagi karena berbahaya atau jelaskan sebabnya yang bisa dimengerti anak.



📚Ummi Online

﴾ 9 Tips Praktis Agar Tidak Menjadi Ibu Pemarah ﴿



📱 Bagian 2

🔴Sahabat, yang paling penting diingat oleh setiap ibu adalah bahwa anak-anaknya bukanlah miliknya, benar bahwa ibu telah melahirkan dengan susah payah, menyusui hingga dua tahun, tapi tidak lantas hal tersebut menjadikan seorang ibu berhak melakukan apapun pada anak-anaknya! Apalagi memarahi mereka dengan hujan makian dan pukulan.

🔴Anak-anak kita merupakan titipan Allah ﷻ yang suatu saat akan kita kembalikan, dan Allah ﷻ akan meminta pertanggungjawaban kita atas titipanNya. Kita selaku orangtua tak ada bedanya sebagaimana seorang tukang parkir yang akan ditanyakan apabila mobil yang diparkir terdapat noda, rusak, atau cacat lainnya. Demikian pula segala perbuatan dan kata-kata yang kita ucapkan pada anak-anak akan diminta pertanggungjawaban oleh pemiliknya kelak.

🔴Maka, berikut ini ada 9 tips praktis agar tidak mudah marah pada anak-anak:

📝5. Luangkan waktu untuk beristirahat dan pergi ke suatu tempat tanpa anak atau suami

🔴“Me time” sangat penting sekalipun hanya 1-2 jam saja dalam seminggu. Sangat mungkin temperamen memburuk karena terlalu letih dan bosan mengurus pekerjaan rumah.

📝6. Berhenti mengharapkan anak menjadi sempurna

🔴Setiap anak punya kekurangan, jika anak susah sekali menghapal huruf, alih-alih memarahinya, lebih baik Anda cari metode lain yang lebih menyenangkan dan mudah dimengerti olehnya.

📝7. Belajar ilmu parenting terupdate

🔴Semakin banyak ilmu tentang parenting, kita akan semakin paham bahwa memarahi anak adalah hal yang buruk, terutama di hadapan orang lain.

📄“Sesungguhnya ilmu itu dengan belajar, sesungguhnya sifat hilm (lemah lembut) dengan belajar berlemah lembut, barangsiapa yang mencari kebaikan, maka akan diberikan. Dan barangsiapa menjaga kejelekan, maka dia akan dilindungi.’ ” (HR. Thabrani di ‘Al-Ausath, 2663 dan dihasankan oleh Al-Albany)

📝8. Pastikan kondisi tubuh ibu sedang fit

🔴Rasa lapar bisa memantik emosi, demikian juga rasa haus dan kurang istirahat. Bagi yang berharap menjadi ibu yang tidak mudah marah, maka pastikan kondisi tubuh senantiasa bugar. Makan tepat waktu, minum air cukup, tidur cukup, dan selalu jaga stamina dengan konsumsi madu juga habbatussauda.

📝9. Perhatikan kondisi kesehatan anak

🔴Seringkali anak rewel dan bertingkahlaku menyebalkan bukan karena ingin memancing kemarahan bundanya, tapi karena sedang tidak enak badan. Maka pastikanlah kondisi kesehatan anak ketika ia tampak lebih rewel dari biasanya, apakah perutnya sedang kembung masuk angin, atau mulutnya terkena sariawan, atau jangan-jangan tenggorokannya sedang mengalami radang amandel. Jangan buru-buru marah tanpa tahu kondisi anak yang seutuhnya!


📱 Selesai
📚Majalah Ummi

﴾ Jadi, Kapan Saya Bisa ke Rumah? ﴿



🔴Lelaki shalih itu yang menemui walimu,

Menemui untuk ta’aruf, nadhor, sampai khitbah (lamaran) kemudian nikah.

🔴Tak peduli pernah kenal atau tidak.

Tak kenal maka ta’aruf,

Nikah itu ga harus pacaran dulu,

Banyak jalan yang bisa kita lalui tanpa harus pacaran.

🔴Ta’aruf pun juga tak boleh keluar dari koridor syari’at.

Memang benar, sebelum ada khitbah, ta’aruf boleh dengan siapa saja.

Tapi kalau ta’aruf yang tak normal, dimana-mana taruh proposal, dimana-mana private message akhwat, dimana-mana nadhor akhwat.

🔴Wallahi… Itu akan menimbulkan rasa sakit dan kekecewaan pada hati si akhwat yang sudah terlanjur antum ta’arufin dan berharap sama antum.

🔴Wanita shalihah itu cenderung lebih qana’ah daripada laki-laki shalih kok.

Kalau wanita itu sudah shalihah, insyaAllah dia qana’ah.

📑Jadi,

🔴Yang tepat adalah, ketika antum bertanya, “Jadi, kapan saya bisa kerumah?”

🔴Pastikan antum (anda) benar-benar niat ta’aruf dengan segala kesiapan untuk menikahi.

📝Catet ya! Ta’aruf hanya diperuntukkan kepada lelaki yang siap menikah.

Jika antum belum siap, jangan pernah coba dekati.

Karena wanita punya hati, tak sembarang pula orang bisa masuk ke dalam hati.
Jangan pernah coba untuk menyakiti.

💞Dalam setiap niat baik, semoga Allah ﷻ selalu merahmati.


✒@nuraidaafirani
📚Majelistausiahcinta

﴾ Bolehkah Memberi Syarat Agar Tidak Berpoligami? ﴿



📑Bismillaah..

Afwan pertanyaan ana ustad, boleh kah diawal ta'aruf atau sebelum khitbah (lamaran) memberi syarat atau meminta agar ikhwan (laki-laki) tersebut tidak berpoligami?

Syukran.


📝Jawaban :


🔴Para ulama sepakat hukum asal mengadakan syarat dalam akad nikah adalah sah dan boleh. Selagi tidak ada dalil yang melarang syarat tersebut maka syariat membolehkan. Namun dalam perjalanannya banyak sekali macam-macam syarat yang berkaitan dengan kaidah umum atau tujuan asal dari menikah atau hak-hak dalam pernikahan. Dari sinilah para ulama berbeda pendapat.


🔴Sebelumnya perlu diketahui, bahwa ada perbedaan antara syarat nikah dan syarat dalam nikah, diantaranya sebagai berikut:


✒Pertama : Syarat nikah ditentukan oleh syariat Islam. Sedangkan syarat dalam nikah yang menentukan adalah salah satu dari dua pihak yang melakukan transaksi.


✒Kedua : Syarat nikah merupakan syarat sahnya suatu akad, berbeda dengan syarat dalam nikah yang bukan merupakan syarat sahnya suatu akad tetapi hanya syarat yang mewajibkan salah satu dari dua pihak yang bertransaksi.


✒Ketiga : Syarat nikah tidak bisa digugurkan, sedangkan syarat dalam nikah bisa digugurkan menurut kesepakatan kedua belah pihak.


✒Keempat : Syarat nikah semuanya benar dan berlaku, karena berasal dari syariah, berbeda dengan syarat dalam nikah, yang sebagiannya sah dan sebagian lainnya tidak sah serta tidak berlaku, karena yang meletakkan adalah manusia yang bisa benar dan salah.


📑Macam-macam Syarat Dalam Nikah


🔴Para ulama berbeda pandangan dalam menjelaskan permasalahan ini, maka akan kami tuliskan pemaparan daring masing-masing madzhab.


📚Hanafiyah


🔴Ulama Hanafiyah memandang ada dua macam syarat:


✒Syarat Yang Sah


🔴Yaitu syarat yang sesuai dengan konsekuensi nikah dan tidak bertentangan dengan hukum Islam. Maka wajib hukumnya bagi suami untuk melaksankan syarat ini. Jika suami enggan maka istri berhak untuk meminta cerai. Contoh dari syarat ini adalah persyaratan untuk disiapkan rumah pribadi setelah menikah, tidak tinggal bersama orang tua.


✒Syarat Yang Batal


🔴Yaitu syarat yang tidak sesuai dengan konsekuensi nikah dan bertentangan dengan hukum Islam. Status nikahnya tetap sah namun syarat tersebut tidak wajib dilaksanakan suami dan tidak ada hak bagi istri untuk meminta cerai jika suami tidak melaksanakan syarat. Contoh syarat ini adalah persyarat untuk menceraikan istri muda setelah dinikahi.


🔴Pendapat Hanafiyah ini dapat kita rujuk pada referensi-referesi berikut: Addur al-Mukhtar 2/405, Tabyin al-Haqa’iq 2/148 dan Fathul Qadir 3/107.


📚Malikiyah


🔴Ulama Malikiyah membagi syarat menjadi dua:


✒Syarat Yang Sah


🔴Syarat ini dibagi menjadi dua, yaitu syarat mubah dan syarat makruh. Syarat mubah adalah syarat yang sesuai dengan tujuan menikah dan tidak bertentangan dengan hukum Islam, seperti persyaratan untuk menafkahi istri. Adapun syarat makruh adalah syarat yang tidak berhubungan dengan akad nikah dan tidak bertentangan dengan tujuan nikah namun sedikit merugikan suami. Contohnya adalah persyaratan agar suami tidak poligami.


✒Syarat Yang Batal


🔴Adalah syarat yang tidak sesuai dengan tujuan menikah. Jika istri mensyaratkan syarat seperti ini maka akad nikah menjadi batal kecuali jika sudah digauli, maka akad nikah tetap sah namun syarat tidak wajib dilaksanakan. Contoh dari syarat ini adalah syarat agar suami lebih mendahulukannya daripada istri pertamanya.


🔴Pendapat Malikiyah dapat kita klarifikasi pada rujukan-rujukan berikut: Al-Qawanin al-Fiqhiyah 1/118-220, Asy-Syarh Ash-Shaghir 2/384, dan Bidayatul Mujtahid 2/53.


📚Syafi’iyah


🔴Ada dua macam syarat menurut madzab Syafi’i:


✒Syarat Yang Sah


🔴Adalah syarat yang sesuai dengan tujuan menikah seperti suami harus memberi nafkah ke istri. Atau seperti syarat yang tidak sesuai dengan tujuan menikah namun tidak berpengaruh pada keabsahan nikah seperti syarat agar istri harus makan lauk tertentu. Hukum syarat ini tidak wajib dilaksanakan, dan nikah tetap sah.


✒Syarat Yang Batal


🔴Adalah syarat yang tidak sejalan dengan tujuan menikah namun tidak merusak tujuan asal dari menikah. Seperti syarat agar istri tidak dipoligami. Hukum syarat ini tidak sah namun status nikah tetap sah. Dalil Syafi’iyah adalah hadis Nabi, yang artinya, “ Semua syarat yang tidak ada di dalam al-Qur’an maka batal”.


🔴Adapun jika syarat tersebut bertentangan dengan tujuan menikah, misal syarat agar tidak menjimak istrinya siang hari, maka hukum nikahnya menjadi batal. Diantara syarat ini juga syarat agar suami/istri tidak saling mewarisi atau syarat tidak wajib menafkahinya.


🔴Pendapat madzhab Syafi’i ini bisa kita temukan dalam literatur berikut; Mughnil Muhtaj 3/226 dan Al-Muhadzdzab 2/47.


📚Hanabilah


🔴Ada tiga macam syarat menurut madzhab Hanabilah:


✒Syarat Yang Sah


🔴Adalah syarat yang sejalan dengan tujuan menikah atau tidak sejalan namun bermanfaat bagi salah satu pihak suami atau istri namun tidak ada dalil yang melarang dari syariat. Contoh dari syarat ini adalah syarat agar istri tidak dimadu. Hukum syarat ini adalah wajib dilaksanakan dan sah akadnya. Jika suami tidak melaksanakan maka istri berhak meminta cerai. Ulama Hanabilah berdalil dengan hadis yang artinya, “ Syarat yang paling berhak dilaksanakan adalah syarat dalam nikah” dan hadis “ Orang Islam harus menaati syarat mereka”. Adapun hadis “ Semua syarat yang tidak ada pada Al-Qur’an adalah batal”, maka maksudnya adalah syarat yang bertentangan dengan tujuan nikah atau bertentangan dengan hukum Islam.


📚Syarat Yang Batal Namun Tidak Membatalkan Nikah


🔴Misal syarat yang menyebabkan jatuhnya beberapa hak suami atau istri. Contohnya syarat agar suami tidak boleh menjimaknya saat siang, atau syarat istri tidak berhak atas mahar.


📚Syarat Yang Batal dan Membatalkan Nikah


🔴Adalah syarat yang bertentangan dengan aturan umum dan tujuan nikah. Misal nikah mut’ah (kontrak) yaitu nikah dengan syarat dalam waktu sekian harus dicerai. Atau nikah syighar yaitu nikah dengan syarat maharnya adalah menikahkan perempuan lain.


🔴Keterangan dari madzhab Hambali ini kita dapatkan dalam Al-Mughni 6/548 dan Kasysyaf Al-Qina’ 5/98.

📄Kesimpulan

🔴Ulama sepakat akan kebolehan/keabsahan syarat yang sejalan dengan tujuan menikah dan mereka juga sepakat akan ketidakabsahan syarat yang tidak sejalan dengan tujuan menikah atau bertentangan dengan hukum Islam. Hanafiyah, Malikiyah dan Hanabilah sepakat akan keabsahan syarat yang disukai misal syarat agar istri/suami bebas dari cacat. Mereka berselisih tentang hukum syarat yang tidak sejalan dengan tujuan menikah namun tidak bertentangan dengan akad nikah, seperti syarat agar istri tidak dimadu, istri tidak disuruh tinggal di luar kota asal.

🔴Hanabilah berpendapat bahwa syaratnya sah dan wajib dilaksanakan.

🔴Hanafiyah berpendapat syaratnya batal namun akad nikah sah.

🔴Malikiyah berpendapat syaratnya tidak wajib dilaksanakan tapi boleh ditaati.

🔴Syafi’iyah berpendapat syaratnya batal dan nikah tetap sah.



📚Tanya Jawab Dalam Kuliah Pra Nikah (KIPRAH) Online

﴾ Pesan Untuk Para Jomblo ﴿




🔴Apa yang membuatmu sedih dengan status sendiri atau kata lainnya JOMBLO? Apa yang membuatmu malu dengan status JOMBLO ?

Apa yang membuatmu galau dengan status JOMBLO ?


🔴Seharusnya kamu bangga dengan kejombloanmu.

Seharusnya kamu bahagia dengan kejombloanmu.

Seharusnya kamu bersyukur dengan kejombloanmu.


🔴Dengan kejombloanmu saat ini, kamu bisa dengan bebas dekat dengan-Nya setiap saat. Dengan kejombloanmu saat ini, kamu bebas dari yang namanya zina.

Dengan kejombloanmu saat ini, kamu banyak waktu dengan keluargamu, ataupun dengan sahabatmu. Dengan kejombloanmu saat ini, kamu bebas dan banyak waktumu untuk beramal shalih


🔴Apa yang kau irikan dari mereka yang pacaran ?

Apa karna status-status mesra mereka disosmed?

Apa karena photo-photo mesra mereka disosmed yang mereka unggah ?

Apa karna mereka sering jalan berduan?

Istighfar sobat, Allah ﷻ tidak pernah menyukai hal-hal yang seperti itu. Hal yang seperti itu tidak perlu sama sekali kamu irikan dari mereka.


🔴Percayalah sobat, dengan tidaknya kamu pacaran tidak pernah kamu rugi. Banggalah kamu dengan kejombloanmu.

Sibuklah dengan dirimu, sibuk dengan memperbaiki dirimu.

Dengan kesendirianmu saat ini, habiskan waktumu dengan-Nya.

Habiskan waktumu dengan keluarga dan dengan saudara-saudara muslim lainnya. .


🔴Sekarang mungkin Allah ﷻ mau kamu lebih dekat denganNya.

Sudahlah jangan terlalu bersedih dengan kejombloanmu.

🔴Nanti ada waktunya Allah ﷻ persatukan engkau dengan “JODOHmu bukan PACARmu” diwaktu yang menurut-Nya tepat. Saat ini sabar saja dulu... Sembari memperbaiki diri...

📚 Majelistausiahcinta

﴾ Mari Perbaiki Diri, Untuk Jodoh Yang Sedang Menanti ﴿



🔴Tentu, benar sekali bahwa wanita berharga tidak akan melakukan kegiatan yang membuat dirinya terkesan murahan.

🔴Kadang ia berfikir, bagaimana bisa teman-temannya dimiliki lelaki hanya dengan kata ‘cinta’. Padalah cinta yang hakiki adalah ketika keduanya halal dihadapan Allah ﷻ.

Ketika itu, prinsip sudah dibentuk. Mereka bersama untuk sehidup sesurga.

📑Pacaran adalah kegiatan yang murahan, mengapa?

🔴Karena hanya bermodalkan "cinta", keduanya rela melakukan apapun demi pasangan haramnya yang belum tentu jodohnya.

🔴Keduanya berjanji untuk sehidup semati. Padahal ketika hubungan itu berakhir mereka merasa rugi.

🔴Padahal pernikahan lebih mulia dari pacaran. Keduanya menjalin komitmen yang dihadiri banyak orang dengan mahar yang tak ternilai.

🔴Wanita berharga tentu paham, bahwa dirinya sangat istimewa. Hingga ia tidak ingin gelar istimewa yang diberikan Robb nya hilang begitu saja.

🔴Wanita berharga akan paham bahwa jika dirinya shalihah, ia akan menjadi sebaik-baiknya perhiasan didunia.

Dan tentu ia tidak ingin lelaki bisa memilikinya hanya dengan cinta.

📑Dan untukmu ikhwan (para pria)...

🔴Jika belum bisa menghalalkan, maka jangan pernah mencoba untuk mengajak wanita melakukan kegiatan yang murahan.

🔴Jika usia belum cukup untuk menuju pernikahan, berpuasalah dari pacaran.

🔴Mari perbaiki diri, untuk jodoh yang sedang menanti.

🛡Saudariku... jika ada lelaki yang menyatakan cinta dihadapanmu. Maka sungguh itu bukan cinta.

🔴Itu hanya rayuan untuk menuju perzinaan.

📝Jadikan Al-Isro’ ayat 32 sebagai prinsipmu saudariku. “Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina adalah perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.”


📚Majelistausiahcinta

﴾ Efek Negatif Orang Tua Lalai Mendidik Anak ﴿



🔵Termasuk faktor terbesar yang menyebabkan terjadinya dekadensi moral pada anak-anak dan terbentuknya kepribadian yang buruk pada diri mereka adalah kurangnya perhatian kedua orang tua untuk mengajarkan akhlak yang mulia kepada si anak dan dikarenakan kesibukan mereka hingga tidak ada kesempatan untuk mengarahkan dan mendidik anak-anaknya.

🔵Apabila seorang ayah tidak lagi peduli terhadap tanggung jawabnya untuk mengarahkan dan mendidik serta mengawasi anak-anaknya, dan dikarenakan faktor tertentu, si ibu kurang menunaikan kewajibannya dalam mendidik si anak.

🔵Maka tidak diragukan lagi si anak akan tumbuh seperti anak yatim yang tidak memiliki orang tua, ia hidup bagai sampah masyarakat.

🔵Bahkan suatu saat akan menjadi penyebab terjadinya kerusakan dan kejahatan di tengah-tengah umat. Kecuali Allah Ta’ala menginginkan hal lain. Semoga Allah merahmati orang yang mengatakan,

📄“Anak yatim bukanlah anak yang ditinggal mati oleh kedua orang tua hingga ia menjadi miskin. Akan tetapi, anak yatim yang sebenarnya ialah seorang anak yang menemukan ibunya yang kurang mendidiknya dan menemukan ayah yang sibuk dengan pekerjaannya.” (baca kitab Tarbiyatu al-Aulaad Fii al-Islaam halaman 103-104)

🔵Ibnu Qayyim rahimahullah berkata,

📑“Barangsiapa yang tidak mengajarkan hal-hal yang bermanfaat kepada anaknya dan membiarkan begitu saja, berarti dia telah mendurhakai anaknya.

🔵Betapa banyak anak-anak yang rusak dikarenakan ulah ayah-ayah mereka sendiri yang membiarkan mereka begitu saja, tidak mengajarkan kepada mereka kewajiban-kewajiban dan sunnah-sunnah dalam agama Islam yang harus ia kerjakan.

🔵Mereka telah menyia-nyiakan anak mereka sewaktu kecil, sehingga mereka tidak bermanfaat untuk diri mereka sendiri dan mereka pun tidak bisa memberikan manfaat sedikit pun disaat orang tuanya sudah lanjut usia.

🔵Sebagaimana celaan sebagian orang tua yang dilontarkan kepada anaknya dan si anak menjawab, ‘Wahai ayahku, sesungguhnya engkau telah mendurhakaiku di saat aku masih kecil, maka setelah besar aku pun mendurhakaimu. Engkau telah menyia-nyiakanku sewaktu aku masih kecil maka aku pun menyia-nyiakan engkau ketika engkau sudah lanjut usia’.”

🔵Sesungguhnya kepedulian kedua orang tua tidak hanya terbatas memberikan pengajaran kepada mereka.

🔵Akan tetapi, mereka harus dibimbing dan dibantu dalam mempraktekkan bagaimana cara berbakti kepada kedua orang tuanya, tentu dengan cara dan perlakuan terbaik.

🔵Akan tetapi, jika orang tua tidak peduli akan pendidikan akhlak mereka maka si anak akan menjadi duri bagi kedua orang tuanya.

🔵Karena berbakti kepada kedua orang tua merupakan sifat yang tidak akan muncul begitu saja tanpa melalui pengajaran. Oleh karena itu Nabi ﷺ bersabda,

كَفَى بِالْمَرْءِ إِثْمًا أَنْ يُضَيِّعَ مَنْ يَقُوتُ

📄“Cukuplah seseorang itu dikatakan berdosa karena ia telah menyia-nyiakan orang yang berada di bawah tanggung jawabnya.” (HR. An-Nasa’i dan Al-Hakim. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)

🔵Penyia-nyiaan anak yang paling parah adalah membiarkannya begitu saja tanpa diberi pendidikan dan tidak mengajarkannya adab islam.


📚 muslimah.or.id

{ Wahai Orangtua, Jangan Pukul Anakmu! ﴿



🔵Kita tentu akan sependapat bahwa tingkah anak, apalagi yang usianya masih balita, memang terkadang bisa bikin naik pitam. Anak sudah dibilang satu kali, tetap saja ia mengulangi perbuatannya lagi. Lalu kadang juga ia tak menurut.

🔵Situasi seperti itu tak jarang membuat para ibu menjadi jengkel dan marah. Tak sedikit yang kemudian memukul anaknya agar ia bisa diam. Agar ia patuh. Tapi ternyata tak seperti itu lho Bunda.

🔵Seorang anak tentu akan bertingkah seperti halnya anak-anak yang lain. Penuh dengan kepolosan dan tanpa beban dalam pikiran.

🔵Mereka asik dengan dunianya, walau terkadang hal-hal yang mereka melakukan merupakan hal yang tidak baik. Di sinilah peran orang tua begitu berpengaruh bagi tingkah laku anak untuk masa depannya.

🔵Biasanya akibat salah dalam mendidik, seorang anak merasa tertekan dan tidak menyukai dunia yang sedang ia alami. Seperti halnya tingkah orang tua, terutama ibu yang memperlakukan keras kepadanya.

🔵Hal inilah yang membuat anak merasa tertekan dan bahkan membenci orang yang telah melahirkannya sendiri.

🔵Hal yang biasa terlihat dalam kehidupan kita ialah seorang ibu yang begitu mudahnya memukul anak, ketika anak melakukan kesalahan. Tentu saja, anak tersebut menangis dan tak mau dekat dengannya.

🔵Bahkan ironisnya, ketika sudah tahu anak tersebut menangis, sang ibu malah lebih menambah pukulannya dengan begitu keras, hingga anak tak mampu lagi menahan tangisnya.

🔵Ternyata, mungkin karena emosi sang ibu yang tak tertahankan karena melihat tingkah anaknya yang begitu hiperaktif, maka tak jarang pula ibu yang melaknat anaknya sendiri.

🔵Perbuatan inilah yang sudah termasuk dalam kategori dosa besar. Sebagaimana Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya orang-orang yang banyak melaknat tidak akan menjadi pemberi kesaksian dan syafaat pada hari kiamat kelak.” (HR. Muslim).

🔵Maka dari itu, sejengkel apa pun kita menghadapi anak, kita harus bisa mengontrol diri. Jangan biarkan emosi menguasai diri Anda. Anda tak mau kan, kalau-kalau anak Anda sendiri tak mau mengakui Anda sebagai ibu?

🔵Nah, maka dari itu, mendidik anak ke arah yang baik itulah yang harus dilakukan, bukan berarti kita menerapkan sistem kekerasan pada anak. Boleh saja kita melakukannya, tapi kita harus tahu kadarnya.

🔵Jangan sampai, pukulan itu yang tadinya membuat anak untuk mengerti, malah membuat anak semakin melunjak, hingga tingkahnya tak terkendali.

🔵Menurut saya memang kita sebaiknya tidak memukul anak saat usia anak kurang dari 10 tahun. Tapi ada pula yang berpendapat bahwa memukul anak itu diperbolehkan dalam situasi dan kondisi tertentu lho Bunda. Tujuannya untuk memberikan pendidikan pada anak.

🔵Tapi memukul juga kadang diperbolehkan. Saat situasi yang bagaimana orang mesti memukul anak?

🔵Hukum pukul hanyalah bagian kecil dari konsep dasar hukuman dalam lingkup ganjaran. Namun yang menjadi persepsi umum adalah bahwa hukuman adalah hukum pukul.

🔵Mereka lupa dengan bentuk hukuman lainnya. mereka telah mempersempit definisi yang sebenarnya sangat luas; dan memperluas apa yang sempit, yakni hukum pukul itu sendiri.

🔵Mereka menggeneralisir suatu bagian kecil; padahal dalam konsepnya, penggunaan bagian kecil itu diatur dengan syarat dan batasan tertentu; dengan tetap memperhatikan kondisi yang melingkupinya dan aturan yang mengaturnya.

🔵Bila manfaat yang diharapkannya tidak bisa terjadi, maka hukuman ini pun hendaknya ditiadakan sebagai satu bentuk hukuman dan proses pendisiplinan dalam dunia pendidikan.

🔵Dalam bukunya Risaalatu Riyaadhatu Shibyaan, Syamsudin Al-Bani memaparkan cara yang harus dipenuhi ketika hendak memberikan hukum pada anak, yaitu memukul anak kecil :

📝Pertama, Pukulan diberikan dengan jeda; yakni tidak dilakukan secara terus menerus.

📝Kedua, Ada fase antara satu pukulan dengan pukulan lain untuk meringankan rasa sakit.

📝Ketiga, Jangan memukul lengan agar tidak menambah rasa sakit.

📝Keempat, Jangan memukul ketika pendidik sedang marah sebagaimana ketika Nabi ﷺ melarang seorang hakim mengadili ketika ia sedang marah. Larangan ini pun berlaku untuk pendidik anak.

🔵Umar bin Abdul Aziz pernah memerintahkan asistennya untuk memukul seseorang, ketika perintah tersebut akan dilakukan, Umar bin Abdul Aziz malah memerintahkan untuk menghentikan dan membuat orang-orang heran.

🔵Beliau berkata, “Aku sedang marah dan aku tidak suka memukul ketika sedang marah.”

🔵Pukulan pun harus dihentikan di kala anak merasa ketakutan. Hal ini menandakan bahwa hukum yang ada telah bekerja dampaknya hingga tidak diperlukan lagi.

🔵Jangan memukul sebelum anak berumur sepuluh tahun. Sedang dalam hadits riwayat Tirmidzi dinyatakan berumur tiga belas tahun. Ismail bin Said berkata, Ahmad ditanya tentang masalah memukul anak dalam urusan shalat. Ia berkata, ‘jika sudah baligh –yakni berusia sekitar sepuluh tahun’.

🔵Atsram  mengungkapkan, ‘anak dihukum sesuai kesalahannya dan jika pukulan tersebut memang diperlukan. Anak kecil yang belum berakal jangan dipukul sampai ia berumur tiga belas tahun

🔵Diriwayatkan dari Anas bahwa nabi ﷺ bersabda, “perintahkan anak kalian shalat di kala berusia tujuh tahun dan pukullah –bila tidak melakukannya- di kala mereka berusia tiga belas tahun” (HR. Tirmidzi).

🔵Rasulullah ﷺ bersabda, “Jika seorang dari kalian memukul pelayan, lalu ia menyebut nama Allah, maka angkat tanganmu! –yakni hentikan” (HR. Tirmidzi)

🔵Demikianlah adab dan ketentuan memukul anak dalam islam.. Semoga bermanfaat yaa.


📚momonganak.org

﴾ Tips Membahagiakan Istri ﴿



📲Assalaamu'alaikum ust...

📄Bagaimana cara membahagiakan istri? Apa harus memenuhi semua? Jika tdak bagaimana seharusnya sikap kita sebagai imam yang baik?


📱(Andi, Jayapura)
Jazaakallah khairan

📑Jawaban :

📱 وعليكم السلام ورحمةالله وبركا ته

🔴Rasulullah ﷺ adalah teladan dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk dalam rumah tangga. Apa sajakah yang Rasulullah ﷺ lakukan untuk membahagiakan istrinya? Mari kita simak pembahasan beberapa hadits berikut ini:

🗂1. Rasulullah ﷺ suka berbincang-bincang dengan istrinya di malam hari

🔴Pasangan suami istri yang tidak pernah berbagi cerita, tidak pernah berkomunikasi, tentu saja akan merasakan kekeringan dalam rumah tangga.

📃“Adalah dahulu Nabi ﷺ jika berkumpul bersama Aisyah Radhiallahu 'anha di malam hari maka Rasulullah ﷺ berbincang-bincang dengan putri Abu Bakar Radhiallahu anhu” (HR Bukhari)

🔴Hadits ini menunjukkan bahwa suami yang baik adalah lelaki yang meluangkan waktunya untuk berbicara dengan istri.  Berbincang seputar hal yang bermanfaat. Entah perkara dunia atau akhirat. Hadits ini juga mengisyaratkan bahwa rumah tangga yang harmonis terwujud manakala terjadi komunikasi yang baik antar anggota keluarga

🔴Hadits ini juga menjadi dalil pengecualian atas sabda Nabi ﷺ yang menyebutkan bahwa beliau tidak menyukai obrolan-obrolan yang terjadi selepas isya. Karena bercengkerama dengan istri adalah salah satu perkara yang bermanfaat. Bahkan termasuk ibadah. Sebagaimana penjabaran dari kaidah "Al Wasailu Lahaa hukmul Maqashid". Maka jika membahagiakan istri dan menjaga kelanggengan rumah tangga adalah sesuatu yang diperintahkan dalam syariat. Tentu hal-hal yang menjadi sebab terwujudnya hal tersebut juga menjadi sesuatu yang diperintahkan pula.

🗂2. Rasulullah ﷺ suka membantu pekerjaan rumah tangga

🔴Para suami yang tiap di rumah hanya bisa mengganti channel televisi, membaca surat kabar, tertidur pulas, dan makan, cobalah membahagiakan istri dengan membantu beberapa pekerjaan rumah tangga yang bisa dilakukan.

📃“Aisyah binti Abu Bakar Radhiallahu anha pernah ditanya oleh salah seorang sahabat. "Apakah yang Nabi ﷺ lakukan ketika berada di rumah bersama istri-nya?" "Dahulu Nabi ﷺ biasa membantu pekerjaan rumah keluarganya". tutur Aisyah Radhiallahu anha” (HR Bukhari)

🔴Suami yang baik adalah lelaki yang tidak sungkan membantu istri menggarap pekerjaan rumah tangga. Bahkan bila suami adalah seorang tokoh masyarakat atau professional yang memiliki kesibukan luar biasa di luar rumah. Mengerjakan pekerjaan rumah tangga bukanlah sesuatu yang merendahkan derajat suami

🔴Istri akan semakin mencintai pasangannya apabila senantiasa mendapat bantuan dari suami dalam pengerjaan kewajiban-kewajibannya di rumah

🗂3. Rasulullah ﷺ menyatakan rasa cinta pada istri secara verbal

🔴Jangan biarkan istri menebak-nebak bagaimana sebenarnya perasaan suami terhadapnya, karena sungguh itu sangat menyedihkan. Para istri akan sangat bahagia jika suami mau menyatakan cinta.

📃Nabi ﷺ pernah bertutur: "Aku diberi rizki berupa rasa cinta kepada istriku" (HR Muslim)

🔴Hadits ini memberi anjuran untuk menyatakan cinta kepada istri. Menampakkan dan menyatakan rasa cinta kepada istri adalah di antara cara merekatkan hubungan cinta kasih antar lelaki dan wanita yang diikat dalam bingkai pernikahan

🗂4. Rasulullah ﷺ tidak pernah membenci istrinya

📃Nabi ﷺ bersabda: “Janganlah seorang mukmin benci kepada seorang wanita mukminah (istrinya), jika ia membenci  sebuah sikap (akhlak) istrinya maka ia akan ridha dengan sikapnya (akhlaknya) yang lain” (HR Muslim)

📃Berkata An-Nawawi, “Yang benar adalah Rasulullah ﷺ melarang, yaitu hendaknya dia tidak membencinya karena jika mendapati sikap (akhlak) yang dibencinya pada istrinya maka ia akan mendapati sikapnya yang lain yang ia ridhai. Misalnya wataknya keras namun ia wanita yang taat beribadah, atau cantik, atau menjaga diri, atau lembut kepadanya, atau (kelebihan-kelebihan) yang lainnya”

🔴Suami yang paling sedikit mendapat taufiq dari Allah ﷻ dan yang paling jauh dari kebaikan adalah seorang suami yang melupakan seluruh kebaikan-kebaikan istrinya, atau pura-pura melupakan kebaikan-kebaikan istrinya dan menjadikan kesalahan-kesalahan istrinya selalu di depan matanya.

🔴Bahkan terkadang kesalahan istrinya yang sepele dibesar-besarkan, apalagi dibumbui dengan prasangka-prasangka buruk yang akhirnya menjadikannya berkesimpulan bahwa istrinya sama sekali tidak memiliki kebaikan

🔴Tatkala seorang suami marah kepada istrinya maka syaitan akan datang dan menghembuskan kedalam hatinya dan membesar-besarkan kesalahan istrinya tersebut. Syaitan berkata, “Sudahlah ceraikan saja dia, masih banyak wanita yang sholehah, cantik lagi…, ayolah jangan ragu-ragu…”. Syaitan juga berkata, “Cobalah renungkan jika engkau hidup dengan wanita seperti ini…., bisa jadi di kemudian hari ia akan lebih membangkang kepadamu...”

🗂5. Rasulullah ﷺ tidak pernah memukul istrinya

🔴Suami yang ringan tangan, gemar menampar dan memukul istri adalah suami yang tidak mengerti bahwa Islam meninggikan perempuan.

📃“Aisyah Radhiallahu anha pernah bertutur : Suamiku tidak pernah memukul istrinya meskipun hanya sekali” (HR. Nasa'i)

🔴Adapun apabila seorang istri melakukan pembangkangan kepada suami, maka diperbolehkan memukulnya dengan pukulan yang tidak menyebabkan cedera dan tidak pula mengenai di muka. Allahu a'lam

🔴Sesungguhnya lelaki sejati tidak akan pernah memukul istri semarah apapun yang bersangkutan kepada pasangannya. Memukul istri adalah akhlak pria durjana

🗂6. Rasulullah ﷺ menghibur kesedihan istri

🔴Tidak hanya bersenang-senang dengan istri di saat gembira, Rasulullah ﷺ pun peduli pada istri di kala istrinya menangis dan bersedih.

📃“Suatu saat Shafiyah safar bersama Rasulullah ﷺ, saat itu adalah hari gilirannya. Dia ketinggalan (rombongan) karena untanya berjalan lambat,lalu menangis. Maka Rasulullah ﷺ datang mengusapkan air mata dengan kedua tangannya kemudian berusaha membuat Shafiyah berhenti menangis” (HR Nasa'i)

🔴Pelajaran yang diambil dari hadits ini adalah bahwa menghibur istri adalah kewajiban suami. Berusaha menghilangkan kesedihan dan kesusahan istri adalah sesuatu yang disyariatkan Islam. Suami yang baik tidak akan tahan dan tinggal diam manakala melihat istrinya menangis atau bersedih hati.



📚Tanya Jawab Dalam Kuliah Keluarga Sakinah (KKS) Online

﴾ Jodoh Itu Seperti Rezeki ﴿



🔴Jodoh itu seperti rezeki, tanpa engkau meminta pun pasti Allah ﷻ beri

🔴Dengan siapa ? dimana ? Dan kapan ? Itu rahasia Illahi.

🔴Jika nantinya bertemu karena kebetulan menurut kita, karena sesungguhnya tidak ada yang kebetulan ataukah faktor kesengajaan adalah semua atas takdir dariNya semata.

🔴Karena setiap kita memiliki pasangan masing-masing, namun tak berarti setiap kita akan menemukan sosok itu di dunia ini untuk hidup bersama.

🔴Untuk itulah, yang terbaik adalah buang rasa ragu dalam diri, lalu simpan rasa yang pernah ada dalam do’a dan terus merayu padaNya agar tetap terjaga, hingga berujung akan bahagia.InsyaAllah.

🔴Ada baiknya kita pahami bahwa semua tak sekedar ingin memiliki..

🔴Sabarkanlah diri, agar semua tak sekedar rasa yang menghampiri, namun cinta yang berjanji untuk tetap disisi bahkan dalam keadaan terpuruk ia tetap setia menemani. Cinta karena Allah, lillah...


📚Majelistausiahcinta

﴾ Untukmu Wahai Laki-laki ﴿




📝Untukmu yang bernama laki-laki…

🔴Jangan suka mengikat akhwat (wanita) dengan janji-janji yang tak pasti. Yang belum tentu bisa engkau penuhi, yang belum tentu bisa engkau tepati.

🔴Teramat gampang mengatakan bahwa, “kalau jodoh, Allah ﷻ pasti mempersatukan”. Padahal engkau sendiri pun belum yakin akan berjodoh dengan siapa...

🔴Wanita adalah mahluk termudah membayangkan masa depan, gampang baper, maka janganlah engkau membuatnya menderita dengan memberinya harapan-harapan tanpa kejelasan. Apalagi kau ajak pacaran yang jelas kemaksiatan.

🔴Kalau benar cinta pasti membahagiakan bukan menyusahkan. Kalau benar cinta pasti berusaha segera memuliakan bukan mengulur, menyesatkan dan berkubang dalam harapan tanpa kejelasan.

✒Hanya ada dua pilihan…

📑Halalkan atau tinggalkan.
Muliakan atau ikhlaskan.


📚 Majelistausiahcinta

﴾ Ngebet Pengen Nikah, tapi... ﴿



🔴Usia 21-an sangat rentan sekali dengan semilir manisnya sebuah bahtera rumah tangga. Bisa dibilang udah ‘ngebet pengen nikah’. Rasa ini pun kian mencuat menjadi-jadi, jikalau mendengar hadis Rasulullah ﷺ yang berisikan keutamaan pernikahan.

📑Sabda Rasulullah ﷺ, “Jika seseorang menikah maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya, bertakwalah pada Allah ﷻ pada separuh yang lainnya,” (HR Al-Baihaqi).

🔴Sungguh hadits di atas membuat yang masih lajang ingin cepat menikah semakin kuat. ‘Jika seorang menikah maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya’, begitu tergiur rasanya untuk segera menikah jika terus mendengar dan mengingat kalimat ini. Coba bayangkan dengan menikah kita sudah menyempurnakan separuh dari agama. Masya Allah…

🔴Tapi tunggu dulu, ngebet pengen nikah sah-sah saja tak ada yang melarang. Apalagi, kalau niatnya untuk menyempurnakan sebagian agama Allah (karenaNya)? Betul atau tidak? Jika memang betul, emang calonnya sudah ada?

🔴Jika niatnya tidak karena Allah ﷻ, semata-mata ingin memuaskan hawa nafsu saja. Tahan dulu! Sabar, emangnya nikah buat main-main apa? Sudah puas langsung tinggal. Tidak seperti itu, nikah merupakan sebuah perjanjian antara kita dan Allah ﷻ, bukan dihadapan manusia saja. Menikah juga bukan hal yang ‘remeh’ tetapi hal yang sakral. Jadi jangan main-main dengan pernikahan karena udah tidak tahan.

🔴Untuk sekarang ini lebih baik ditahan dulu ngebet pengen nikahnya, karena…

📝1. Luruskan niat karena untuk beribadah kepada Allah ﷻ.

📝2. Merenung, apakah kita sudah memantaskan diri untuk pasangan kita kelak? Jika belum. Pantaskan dulu saja.

📝3. Tanya pada diri kita, sudah siapkah menjalani komitmen dalam pernikahan?

📝4. Tanya pada diri kita, sudah siapkah menjadi orang tua yang membimbing anak-anaknya untuk menjadi anak yang shalih/shalihah?

📝5. Memintalah kepada Sang Pemilik Hati, Allah ﷻ untuk senantiasa menjaga hati ini untuk tidak salah memilih.

📑Bersabarlah, tidak usah terburu-buru ngebet pengen nikah, tetapi renungkanlah dan mintalah kepadaNya segala yang terbaik menurutnya.


📚Islampos

﴾ۢ Kak, Bagaimana Cara Melupakan Seseorang? ﴿



🔴Sebenarnya sangat simpel dan mudah untuk melupakan seseorang kalau didalam HATI memang ada niat untuk melupakan

🔴Terkadang yang bikin susah itu tidak adanya niat.

🔴Bicaranya saja yang seolah punya niat.
Tapi hatinya masih berat .
📑“Kak, gimana cara melupakan seseorang yang pernah hadir dalam hidup kita tapi dia pergi gitu aja?”
📑“Kak bantu aku untuk melupakan seseorang kenapa?” ya nggak apa apa si ya kalau mau melupakan nggak ada yang larang
📑“Kak ajari move on donk?”
📑“Aku ingin melupakannya tapi tetap aja ngak bisa” gimana mau bisa kalau nggak ada niat

📝Intinya NIAT

1. Niat melupakan
2. Niat melepaskan
3. Niat mengikhlaskan
4. Niat merelakan

🔴Kalau niat saja tidak ada mau 1001 cara dan metode melupakan seseorang di berikan pun ngak bakal mampu untuk melupakannya

🔴Jangankan 1001 cara dan metode melupakan E-Book termahal tentang melupakan seseorang pun ngak bakal mempan buatmu yang sama sekali tak memiliki niat untuk melupakan #KalauAdaEbooknya

🗂Sebenarnya melupakan itu mudah
1. Kamu harus memiliki NIAT dan ingat bukan niat di ucapan doang tapi juga di HATI
2. Jangan suka stalking, ini paling bahaya bakal rusak proses move mu ntar
3. Hapus semua tentang dia, tak terkecuali cincin coupel yang pernah di berikan
4. Pura-pura lupa. Yang terakhir ini biasanya ampuh

🔴Berpura-puralah engkau melupakannya sampai saatnya tiba engkau lupa kalau engkau sedang berpura-pura

🔴Jika tidak kuat menghapus, abaikan saja no WAnya, abaikan ID linenya, abaikan notif BBM nya, abaikan FB nya, abaikan Twitternya dan abaikan IG nya

🔴Jangan pernah stalking jika proses move on mu baru dimulai 2 hari, stalkinglah jika proses move on mu sudah berjalan 3 bulan untuk memastikan rasamu padanya sudah hilang

Jika belum hilang jangan STALKING .


✒@ammahsukma
📚 Majelistausiahcinta

﴾ 7 Cara Mengatasi Anak yang Nakal dan Bandel ﴿



🔵Menghadapi anak-anak yang nakal  agar mau menuruti kemauan kita tidak dapat dilakukan dengan cara yang keras. Orangtua harus mengetahui berbagai cara yang baik, tanpa harus menghujani dengan cubitan dan pukulan.

🔵Sebab tindakan tersebut justru dapat berdampak buruk terhadap mereka. Nah, berikut ini beberapa cara untuk mengatasi anak yang nakal agar mudah diatur.

📝1. Memberikan Contoh yang Baik

🔵Seringkali anak-anak dengan karakter sifat bandel akan meniru sikap orang-orang di sekitarnya. Oleh sebab itu, sebagai pembimbing yang baik, hendaknya Anda memberikan contoh yang teladan dalam berbagai hal.

🔵Baik ucapan maupun perbuatan, sebaiknya Anda kerjakan dengan baik, terutama ketika berada di depan anak-anak. Jangan sampai Anda plin plan ketika melarang anak melakukan sesuatu hal dan justru Anda sendiri yang melanggarnya.

📝2. Menetapkan Aturan dan Hukuman

🔵Menghadapi anak nakal memang harus dengan memberlakukan sedikit aturan serta sanksi jika melanggarnya. Misalnya Anda memberlakukan aturan pada anak untuk tidak bermain sebelum mereka belajar terlebih dahulu.

🔵Sedangkan hukuman yang diberikan bukanlah semacam pukulan ataupun tindakan lainnya yang berbau kekerasan.

🔵Jika mereka melanggar peraturan di atas, Anda bisa memberikan hukuman seperti tidak dikasih uang jajan, dan tidak mengizinkan mereka bermain di luar rumah misalnya.

🔵Tindakan semacam ini akan membuat mereka memahami resiko yang akan didapatkan jika mereka melanggar aturan. Sehingga mereka akan lebih mudah untuk diatur.

📝3. Memberikan Tanggung Jawab

🔵Anda dapat memberikan mereka tanggungjawab seperti meletakkan buku di tempatnya ataupun meletakkan sepatu di rak yang telah disediakan.

🔵Dengan kebiasaan baik tersebut, anak-anak menjadi memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi serta menumbuhkan sikap kedisiplinan.

📝4. Bersikap Terbuka

🔵Menghadapi anak-anak nakal dan bandel memang harus diiringi dengan sikap yang terbuka. Hal ini akan memudahkan Anda memahami apa yang mereka inginkan sehingga solusi dapat didapatkan secara bersama-sama.

🔵Selain itu, Anda juga harus terbuka mengenai semua aturan dalam rumah yang Anda tetapkan. Jelaskan dengan baik mengapa hal tersebut perlu dilakukan serta menggunakan alasan-alasan yang masuk akal.

🔵Sebab anak-anak akan menanyakan dan mengingat alasan yang Anda lontarkan, terutama anak usia remaja yang sangat kritis dengan alasan yang kurang logis.

📝5. Arahkan Minat Bakatnya

🔵Jika mempunyai anak dengan sifat yang suka membangkang, sebaiknya tidak hanya Anda amati dari sisi buruknya. Silahkan Anda selami lebih dalam untuk melihat sisi positif dalam dirinya.

🔵Misalnya di balik sikapnya yang nakal dan bandel, anak Anda memiliki bakat terpendam.

🔵Dengan mengetahui minat dan bakatnya, Anda bisa mengarahkan mereka untuk melakukan aktivitas tersebut serta dapat lebih mengontrol sikapnya yang bandel.

📝6. Bersikap Lembut

🔵Menghadapi anak yang nakal dengan cacian justru dapat memperburuk karakter sifatnya. Terutama jika Anda melakukan hal tersebut di hadapan teman-temannya.

🔵Jika Anda melihat anak-anak melakukan kesalahan, sebaiknya ajak mereka berbicara baik-baik. Tanyakan mengapa mereka melakukan hal tersebut. Bisa jadi alasan mereka melakukannya karena terpaksa atau khilaf.

🔵Setelah itu, barulah Anda dapat melanjutkan dengan memberikan nasehat-nasehat yang baik, tanpa memberikan tekanan padanya.

📝7. Memberikan Kebebasan Berpendapat

🔵Anak yang nakal dan bandel bukan berarti tidak memiliki hak untuk mengungkapkan pendapat. Misalnya ketika Anda kurang setuju dengan teman bermainnya yang kurang baik. Maka jangan langsung mengatakan bahwa hal tersebut, melainkan membicarakan perlahan dengan kepala dingin.

🔵Jika mereka mengungkapkan pendapatnya, jangan langsung menolak. Tetapi dengarkan hingga mereka selesai berbicara.

🔵Itulah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mendidik anak yang nakal dan bendel. Dengan pendekatan yang tepat, tentu akan lebih mudah membuat mereka menjadi pribadi yang penurut.


📚 websitependidikan.com

﴾ 5 Tips Biasakan Anak Berhijab Sejak Dini ﴿



🔵 Kewajiban menutup aurat dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 59.


📄“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang beriman: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.“ (QS al-ahzab: 59)


🔵Kewajiban berhijab itu berlaku bagi seluruh muslimah. Hal ini harus diajarkan sejak dini. Mengenalkan anak pada hijab hendaknya di lakukan oleh orang tua sejak usia dini, membiasakannya dengan hijab setiap kali hendak keluar dari rumah sangat baik agar anak terbiasa hingga ia baligh. Dengan kebiasaan itu maka akan terlahir rasa malu saat ia tidak memakainya, sama seperti pakaian. Jika tidak menggunakan pakaian tentu mereka akan malu, selain itu juga dapat menumbuhkan kecintaannya pada hijab.


🔵Nah, bagaiamana caranya untuk membiasakan anak berhijab sejak dini? Berikut ini tipsnya:


📝1. Biasakan untuk membeli pakaian muslimah atau panjang


🔵Meski banyak model pakaian anak-anak yang menarik, namun, sebagai orang tua, kita perlu mempertimbangkan kepantasan dan kesopanan berpakaian.  Cobalah untuk menerapkan pakaian sopan sejak kecil, paling tidak pakaian yang digunakan tidak terbuka. Pilihlah pakaian yang panjang, sopan dan rapi. Tidak harus setiap saat mereka berpakaian rapi dan berjilbab, paling tidak ajarkan ia jika hendak bepergian atau keluar rumah untuk memakai pakaian muslimah, panjang, sopan dan rapi dengan jilbabnya.


📝2. Berikan motivasi dan pujian untuknya


🔵Berilah pujian kepada anak ketika dia mengenakan hijab. Bila perlu berikan hadiah. Terutama motipasi dan dukungan agar dia merasa senang dalam berhijab, merasa nyaman, dan lebih percaya diri dengan penampilannya.


📝3. Pilihkan model dan bahan jilbab yang nyaman


🔵Ini merupakan hal penting yang harus diketahui oleh para orang tua. Agar anak merasa nyaman ketika mengenakan jilbab, maka pilihlah bahan yang tidak panas, lembut, ringan, mudah menyerap keringat, dan tidak terlalu besar yang penting rambut dan kepalanya tertutup, begitu juga dengan model yang dikenakan.


📝4. Tempatkan anak pada lingkungan yang mendukung


🔵Lingkungan merupakan salah faktor yang dapat mempengaruhi perilaku dan pergaulan anak. Maka jangan salah memilihkan tempat yang baik untuk ia belajar bersosialisasi, bergaul dan menuntut ilmu. Jika ia telah memasuki usia sekolah, pilihkan lembaga yang dapat mendukung tumbuh kembangnya dengan baik, memiliki nilai-nilai keIslaman yang baik, sehingga hal tersebut dapat membantu orang tua dalam mendidik anak sesuai dengan anjuran dan syariat Islam.


📝5. Contoh langsung dari ibunya


🔵Jika mengajarkan anak berjilbab, tentu ibunya harus menjalankan kewajiban tersebut terlebih dulu. Secara tidak langsung anak akan mencontoh kapan ibunya memakai dan melepas jilbabnya. Oleh karena itu berikan contoh nyata kepadanya, saat berada di rumah boleh melepasnya, ketika ada orang lain memakainya, bahkan ketika menjemur pakaian pun memakai jilbab. Konsisten dengan apa yang diajarkan kepada anaknya harus dilakukan terlebih dahulu oleh ibunya.


🔵Jadi, semua itu dimulai dari kedua orang tua tentang bagaimana caranya untuk tetap konsisten dan istiqomah dalam mendidik dan menanamkan aqidah akhlak pada buah hati.


📚CATATAN MOESLIMAH

﴾ Rumus Matematika Dari Al-Khawarizmi untuk Mencari Istri Shalihah ﴿



🔴Siapa yang tak kenal dengan Al-Khawarizmi? Ilmuan penemu angka nol ini sangat terkenal di kalangan masyarakat yang belajar sejarah Islam.

🔴Ia bernama lengkap Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi. Ia lahir di Khawārizm (Khiva, Uzbekistan) sekitar tahun 780. Karenanya ia dikenal sebagai Al Khawarizmi.

🔴Al Khawarizmi juga disebut sebagai Bapak Matematika atau Bapak Aljabar. Sebab, aljabar yang hingga kini digunakan berasal dari bukunya, Al-Jabar.

🔴Buku karyanya itu membahas solusi sistematik dari linear dan notasi kuadrat. Selain ahli matematika, Al Khawarizmi juga ahli astronomi dan astrologi.

🔴Suatu hari, Al Khawarizmi ditanya tentang calon istri terbaik. Penemu bilangan nol ini kemudian menjawab dengan menggunakan rumusnya.

📑Agama itu nilainya 1, sedangkan hal lain nilainya 0

📑Jika wanita itu shalihah dan baik agamanya, maka nilainya 1

📑Jika dia cantik, tambahkan 0 di belakangnya. Jadi nilainya 10

📑Jika dia kaya, tambahkan 0 lagi dibelakangnya. Jadi nilainya 100

📑Jika dia keturunan orang baik-baik dan terhormat, tambahkan 0 lagi. Jadi nilainya 1000

📑Sebaliknya jika dia cantik, kaya dan nasabnya baik tetapi tidak punya agama, nilainya hanya 0.

📑Berarapun 0 dihimpun, ia tetap 0

🔴Demikianlah jawaban hebat dengan matematika. Al Khawarizmi mengajarkan kepada kita, mencari istri hendaklah menjadikan agama sebagai pertimbangan utama. Begitupun dalam mencari suami, agama tetap yang utama.

🔴Jika agamanya baik, maka kelebihan-kelebihan yang lain akan menjadi kebaikan yang berlipat ganda. Namun jika agamanya tidak ada, tidak berguna segala kelebihan wanita.


📚 Idolaku Nabi Muhammad

{ Parenting: Ilmu yang Penting, Jangan Remehkan ﴿



🗂Saat ini ilmu parenting belum banyak diminati oleh semua kalangan, menjadikan bidang ini seolah hal yang remeh. Mayoritas merasa belum waktunya ilmu ini dipelajari dengan berbagai alasan yang menyertai: belum punya anak, belum menikah, masih sibuk kerja, sibuk kuliah atau sibuk sekolah dan sibuk yang lain-lain. Bagi yang mau menikah seringkali yang menjadi fokus utama adalah rasa suka satu sama lain. Persiapan menjadi orangtua kadang malah buram. Juga tatkala telah memiliki anak pun, mereka belum meminati ilmu parenting.

🗂Mereka memilih mengandalkan ilmu seadanya, mereka-reka, mencontoh pola asuh dan pendidikan dari orangtua kita yang kita tidak ketahui benar, tepat atau tidaknya untuk diterapkan pada anak. Bisa jadi juga adanya anggapan bahwa ini bukanlah sesuatu yang bisa mendatangkan masalah di kemudian hari karena melihat anak yang masih kecil nan menggemaskan. Namun di sisi lain, orangtua mempunyai impian anaknya menjadi anak yang sehat, tangguh, cerdas dan berakhlak mulia.

🗂Sebagai contoh, jika orangtua menginginkan anak yang sehat dan kuat, bagaimana hal ini bisa terwujud jika makanan anak tidak dijaga oleh ibu atau bapaknya? Mudah saja jajanan luar yang tak terjamin kebersihannya atau gizinya menjadi konsumsi hanya karena ikut rengekan anak. 

🗂Bagaimana bisa menjadi anak yang shalih yaitu taat kepada seluruh aturan Allah ﷻ dan Rasul-Nya jika pendidikan anak jauh dari Islam? Jangankan menjalankan syariat secara utuh, menutup aurat saja tidak dilakukan karena menganggap Islam sebatas agama ritual saja. Dalam hal kepemilikan juga demikian. Anak harus bisa membedakan mana barang miliknya dan mana barang milik orang lain, bagaimana cara meminjam dan bagaimana sikap yang benar jika tidak dipinjami. 

📑Ternyata masih banyak kan PR sebagai orangtua?

🗂Banyak orangtua yang menargetkan anak untuk kelak menjadi pribadi yang baik dan shalih. Sayangnya, cara atau proses menuju itu seringkali minim pengetahuan. Para orangtua itu merasa nyaman dengan pola asuh yang sekarang tanpa melihat itu sudah tepat atau belum untuk sampai ke tujuan.

🗂Akhirnya anak diberikan pendidikan yang keliru, dimana orangtua kadang kurang sabar menghadapi anak yang lagi tantrum misalnya. Banyak solusi salah yang diterapkan saat seperti itu. Bisa jadi anak dikerasi, dibentak, dimarahi, bahkan dicubit. Dengan begini seringkali orangtua tanpa sadar melabeli anaknya sebagai anak nakal. Atau dalam kasus lain orangtua menuruti semua keinginan anak tanpa mengenali itu baik atau tidak bagi si anak dengan dalih sayang anak yang mengakibatkan anak memberontak sejadi-jadinya apabila tidak dituruti di kemudian hari.

🗂Ini hanya sebagai contoh dari sekian kasus. Anak harus dikenali dari potensinya yang merupakan fitrah manusia, ia juga harus dikenali dari usianya yang memiliki target-target pada setiap jenjang usianya itu. Kalau sudah seperti ini tentulah kita harus mengetahui dan memanjangkan sumbu kesabaran dalam mendidik dan mengasuh.

🗂Profesi sebagai orang tua ini tidak bisa tidak harus dipelajari. Sama seperti ketika seseorang ingin menjadi seorang dokter, tentara, guru, karyawan swasta dan sebagainya yang mengharuskan ia memunyai ilmu di bidangnya. 

🗂Islam sudah menempatkan aturan profesi ini. Ia mulia dengannya yaitu dengan aqidah. Jauh sebelum muslim dan muslimah berlabuh dalam sebuah pelaminan seharusnya mereka mengetahui tujuan hakikat penciptaan diri, juga hakikat pernikahan ini. Karena bagaimanapun keluarga adalah pucuk peradaban yang akan melahirkan generasi cemerlang. Pernikahan bukan hanya tentang dua insan yang bertemu berlandaskan cinta semata. Namun ini adalah permulaan hadirnya generasi cemerlang dari orangtua yang sadar dan menyiapkan profesi ini dengan landasan aqidah Islam.


✒Tri Alviani
📚(riafariana/voa-islam.com)

﴾ Cara Mutusin Pacar yang Elegan ﴿




🔴Pertama, ubah sikapmu. “Kamu koq sekarang berubah”? Pasti nanti si dia akan nanya gitu. Nggak papa, jawab jujur aja, walaupun memang jujur itu kadang menyakitkan, tapi ini semua ini diniatkan karena Allah ﷻ. InsyaAllah kamu bisa kuat.

🔴Kedua, sedikit berargumen. Setelah si dia sadar liat perubahanmu, selanjutnya mulai ngobrol yang ada argumennya. Kalo selama ini obrolan kamu seputar senang-senang, makan dimana, weekend kemana, maka sejak saat itu mulailah obrolin sesuatu yang berkelas. Yes, tema obrolanmu bawa yang agak berat, termasuk argumen kenapa kalian harus putus. Kalo perlu ada dalilnya.

🔴Ketiga, berlari & hindari untuk bertemu. Jika sudah dilakukan dua cara yang sebelumnya, si dia masih ngeyel dan kamu masih istiqomah mau putus karena takut dosa, maka mulailah kirim pesan. Bisa inbox di FB, WA, dll. Sampaikan inti dari pacaran adalah ketemuan, maka mulai saat ini kamu tidak mau diajak khalwat (berduaan), baik di bioskop, makan berdua, boncengan dan sejenisnya.

🔴Keempat, alasannya jangan ngambang. Si dia tetap ngejar-ngejar kamu walaupun kamu udah minta putus, karena kamu ngambang dalam menyampaikan pesan. Harusnya sampaikan secara tegas, ketidakbolehan pacaran, karena haram, dekati zina. Jangan sekali-kali berargumen pengin putus karena konsentrasi belajarlah, bosenlah. Kalo itu alasannya, pantes aja dia masih ngejar-ngejar kamu.

🔴Kelima, harus disampaikan langsung jangan via teman. Kalo memang niat putus, niat pengin hijrah sampaikan sendiri kepada si dia, dengan tahapan seperti diatas tadi. Jangan minta putusnya lewat teman lawan jenismu, bisa dianggap temanmu itu sohib makan sohib. Sampaikan sendri untuk menghindari fitnah dan gosip yang lebih luas.

🔴Keenam, bersiap ke langkah selanjutnya. Kalo semua tahapan diatas sudah dilakuin dengan serius pasti si dia sudah kapok ngejar-ngejar kamu. Selanjutnya bersiap langkah selanjutnya. Ibarat orang hijrah, maka kamu harus 100% hijrah. Mulailah jadi muslim seutuhnya muslim, mulai mengkaji Islam lebih dalam, sekaligus itu langkah untuk melupakan semua masa lalumu. Menyibukkan pada hal-hal yang baik.

✒@LukyRouf

📚Majelistausiahcinta

﴾ Mengapa Menunda Menikah? ﴿





🔴Beberapa kali saya bertanya kepada anak-anak muda perkotaan, yang di mata saya tampak sudah dewasa dan mandiri. Mereka telah lulus kuliah dan bekerja di suatu perusahaan. “Mengapa Anda tidak segera menikah, sementara usia Anda telah dewasa dan Anda juga sudah memiliki penghasilan?”


🔹“Saya belum memiliki pekerjaan tetap”.

🔹“Saya belum memiliki penghasilan yang cukup untuk menghidupi keluarga”.

🔹“Saya belum memiliki investasi yang memadai”.

🔹“Saya belum mampu membiayai hidup saya sendiri. Saya khawatir tidak bisa memenuhi kebutuhan nafkah keluarga nantinya”.

🔹“Saya belum siap secara ekonomi….”


🔴Itulah sejumlah alasan yang dikemukakan sehingga merasa diri absah untuk tidak segera melaksanakan pernikahan. Ada perhitungan yang sangat matematis mengenai hidup, bahwa biaya-biaya hidup itu linear, kalau satu orang hidup memerlukan uang satu juta rupiah sebulan, maka dua orang berarti dua juta, kalau empat orang berarti empat juta rupiah. Ia merasa belum mampu membiayai hidupnya sendiri, maka dipikirnya akan sangat memberatkan apabila ia harus menikah dan menghidupi keluarga.


🔴Tiba-tiba anak-anak muda itu dicekam oleh rasa takut yang amat sangat, bagaimana hidup nantinya jika tidak memiliki cukup materi. Mereka merasa gagal hidup bahagia sejak dari awalnya, hanya karena belum memiliki investasi yang mencukupi untuk hidup berumah tangga. Untuk itulah pernikahan dianggap belum layak dilaksanakan saat ini. Nantilah kalau telah punya rumah sendiri. Nanti sajalah kalau sudah punya mobil sendiri. Nantilah kalau tabungan sudah lebih dari mencukupi.


🔴Masyarakat kita terlanjur meletakkan ukuran-ukuran serba-materi dalam menjalani kehidupan. Kesuksesan dan kegagalan tolok ukur utamanya adalah materi. Perbincangan publik berkisar pada aspek-aspek material, dan masih terpaku hanya pada sisi itu saja. Wajar kalau kemudian berpengaruh secara amat kuat pada mentalitas anak-anak muda, ketika akan memutuskan menikah pikiran pertama kali adalah ketersediaan dana dalam jumlah yang cukup bahkan berlebih.


🔴Orang tua dan masyarakat turut memberikan pengaruh tatkala mereka menuntut “pekerjaaan tetap” dan “gaji tetap” kepada calon menantu laki-laki yang datang melamar anak perempuannya. Mereka menanyakan, apa pekerjaan tetapnya, berapa gaji per bulannya, bagaimana nanti memberikan makan istri dan anaknya? Pertanyaan yang mengarahkan kepada orientasi dan jawaban-jawaban serba-materi.


🔴Tentu saja pertanyaan di atas tidaklah salah, sebab materi memang diperlukan untuk menjalankan kehidupan. Pertanyaan tersebut sah dan benar semata. Akan tetapi yang menjadi masalah adalah apabila dampak dari pertanyaan dan orientasi materi itu menyebabkan terhambatnya proses pernikahan. Anak muda merasa takut untuk melangkah menuju pernikahan karena belum cukup memiliki jawaban untuk menghadapi pertanyaan calon mertua yang “seperti itu”.  Akhirnya mereka memilih menunda-nunda pernikahan. Dampaknya akan sangat buruk terhadap mereka, karena tidak mampu lagi menjaga gejolak syahwat.


🔴Materi telah berubah menjadi berhala. Seakan-akan materilah yang membuat orang menjadi berbahagia atau celaka. Seakan-akan materi yang menjadi jaminan kebaikan hidup. Berhala materialisme itu disebarkan sebagai sebuah keniscayaan, membuat orang tunduk di hadapannya, takluk tanpa bisa melawan. Membuat masyarakat mengikuti keinginan dan tuntutannya.


📑Miliki Visi


🔴Pernikahan akan berhasil apabila Anda memiliki visi yang jelas dan terang benderang dalam kehidupan. Menikah bukan persoalan usia, atau ketersediaan materi, atau sarana kehidupan pada umumnya. Yang sangat penting adalah visi yang kuat dalam diri Anda, untuk apa Anda berumah tangga, untuk apa Anda berkeluarga, untuk apa Anda melaksanakan pernikahan?


🔴Jika Anda memiliki visi ibadah, maka akan memberikan kekuatan pondasi yang menjadi modal utama dalam kehidupan rumah tangga Anda nantinya. Niatkan dengan sangat kuat, bahwa pernikahan adalah ibadah, sebagai sarana melaksanakan ketaatan kepada Allah dalam kehidupan. Berbagai persoalan dan permasalahan dalam hidup berumah tangga yang nantinya pasti akan dijumpai, dengan sangat mudah Anda lewati bersama pasangan, jika Anda meletakkan ibadah sebagai pondasi pernikahan.


🔴Menikah bukan semata-mata melampiaskan syahwat kepada pasangan hidup. Menikah tidak semata-mata menyalurkan hasrat biologis, atau sekadar mengikuti insting kemanusiaan. Lebih dari itu, menikah adalah langkah pasti meretas sebuah peradaban kemanusiaan yang luhur dan mulia. Menikah adalah gerbang memasuki jati diri kemanusiaan yang utuh dan bermartabat. Menikah adalah sarana untuk menguatkan peran-peran sosial dalam kehidupan, bahwa hidup kita tidak sekadar untuk urusan diri sendiri.


🔴Kalahkan orientasi materi dengan kejelasan visi. Enyahkan berbagai ketakutan dan kegalauan hati akibat merasa kekurangan materi, perkaya diri dengan kekuatan visi. Menikahlah dengan visi yang jelas dan benar tentang hidup berumah tangga, bermasyarakat, dan berperadaban. Insyaallah hidup Anda akan bahagia.



📃Ust. Cahyadi Takariawan

📚dakwatuna.com

﴾ Cara Tepat Menjawab Pertanyaan 'Kapan Nikah?' ﴿





🔴Kapan kamu nikah? Sebuah pertanyaan sederhana namun begitu menyesakkan dada jika memang saat ini kita sebenarnya sudah sangat ingin menikah tetapi belum juga ditakdirkan bertemu jodoh.


🔴Jika kita tidak siap ketika mendapatkan pertanyaan itu, maka tentunya akan salah tingkah dan bingung harus menjawab apa. Tenang saja, tidak perlu sebal apalagi sampai phobia dengan pertanyaan ‘kapan nikah’ ini.


🔴Kami akan memberikan beberapa tips menjawab pertanyaan tersebut supaya tidak terlihat seperti orang yang gelagapan saat menerima pertanyan yang bersifat kepo ini :


📑1. Tersenyum


🔵Ibarat kata yang mengungkapkan jika senyuman mengandung arti seribu bahasa adalah hal yang tidaklah keliru. Dengan tersenyum ketika mendapatkan pertanyaan ‘kapan nikah’ justru hal itu akan membuat mereka balik merasa penasaran.


🔵Jodoh adalah misteri dimana setiap orang tidak bisa meramalnya. Dengan mengungkapkan sebuah senyuman berarti kita telah menjawab pertanyaan tersebut dengan jujur.


📑2. Minta Do’anya Ya!


🔵Jawaban ini santai namun elegan. Seperti kita ketahui jodoh adalah misteri, jadi sangat sulit bagi kita menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan hal ini.


🔵Menjawab dengan kata ‘minta do’anya ya’ adalah hal yang akan membuat mereka orang-orang yang penasaran dengan kita menjadi paham bahwa diri kita tidak ingin mendahului ketentuan Yang Maha Kuasa.


📑3. Nggak Lama Lagi, إن شاء الله


🔵Pertanyaan kapan nikah seolah sebuah desakan yang ditujukan kepada kita. Jika yang memberi pertanyaan adalah anggota keluarga, hal itu sah-sah saja, namun jika orang lain, hal semacam ini merupakan tindakan yang sedikit tidak sopan.


🔵Kalau udah kayak gitu, kita juga boleh kok jawab sekenanya saja, misalnya: “Nggak lama lagi aku nyusul”, إن شاء الله


🔴Itulah beberapa jawaban untuk menanggapi pertanyaan, “kapan kamu akan menikah?”.


🔴Memang pertanyaan ini akan membuat kita semakin galau saja, bahkan tanpa ada yang bertanya, kadang kita sendiri sudah mikir, “Kapan ya aku bisa nikah?”.


🔴Hmm.. ya udah sabar ya? Ntar kalau udah waktunya, jodoh gak akan kemana-mana kok. Tetap semangat!


🔴Semangat memperbaiki diri…



📚Islamidia.com

﴾ Lama Proses Ta'aruf ﴿



✒Assalamu'alaikum ...

📝Izin bertanya ✋🏻
📲Intan, Karawang.
📑Adakah batasan waktu untuk proses taaruf ?

✒Wassalam

📱Jawaban :

✒وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته

🔴Secara dalil nash dalam Al-Qur'an maupun As-Sunnah, kami belum menemukan dalil yang sharih dan shahih tentang keharusan adanya jarak waktu tertentu masa ta'aruf. Bila sudah cocok sebaiknya disegerakan atau tidak perlu proses yang berlama-lama,  tetapi juga tidak perlu terburu buru. Karena proses ini sangat penting untuk menggali lebih dalam tentang calon pasangan.

🔴Setiap orang berbeda dalam mengambil keputusan, ada yang cepat dan ada juga yang membutuhkan waktu beberapa lama. Dalam masa ini jangan lupa mohon petunjuk Allah ﷻ agar Allah ﷻ menunjukkan yang terbaik.

🔴Begitu juga mengenai khitbah (lamaran) setelah itu akad nikah. Biasanya, setiap akad nikah yang akan digelar memang membutuhkan persiapan-persiapan teknis yang mutlak.

🔴Sebagian orang ada yang butuh waktu untuk mengumpulkan dana, atau untuk mencari tempat yang akan disewa, atau keperluan-keperluan lain yang manusiawi.

🔴Sehingga menurut hemat kami, jarak waktu ini dikembalikan kepada al-'urf (kebiasaan dan kepantasan) serta tuntutan hal-hal yang bersifat teknis semata.

🔴Dengan demikian, seandainya kedua belah pihak telah siap segala sesuatunya, atau mungkin juga tidak terlalu merepotkan urusan teknis, akad nikah bisa digelar saat itu juga berbarengan dengan khitbah.

🔴Maksudnya, sesaat setelah khitbah diterima, langsung saja digelar akad nikah. Sehingga tidak lagi memboroskan waktu, biaya, dan kebutuhan lain. Apalagi ta'aruf antara kedua mempelai sudah menghasilkan kesaling-cocokan. Maka buat apa lagi menunggu, begitu barangkali logikanya.

🔴Metode seperti ini kalau memang ingin dilakukan, tentu tidak ada larangan, lantaran memang tidak ada nash yang melarangnya.

🔴Secara umum, semakin cepat akad nikah dilakukan akan semakin baik. Karena niat baik itu memang biasanya harus dipercepat. Selain juga untuk memberikan kesempatan kepada kedua calon pengantin untuk dapat segera menunaikan hajat mereka.

🔴Sebab dalam beberapa kasus, terkadang karena terlalu lama jarak antara khitbah dengan akad nikah, terjadilah hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya, seringnya terjadi khalwat, pacaran bahkan -naudzubillah- sampai ke tingkat perzinaan. Oleh sebab itu, untuk menghindarinya, maka sebaiknya jarak waktu antara khitbah dan akad tidak terlalu lama. Cukup sekedar bisa mempertimbangkan masalah teknis saja.



📚 Tanya Jawab dalam Kuliah Pra Nikah Online (KIPRAH) via WA

﴾ Tips Agar Anak Menuruti Kata Orang Tua Tanpa Membentak ﴿



🔴Tips agar anak menuruti kata orang tua tanpa membentak bisa jadi diperlukan oleh banyak orang. Mengingat semua orang tua pasti ingin kata-katanya didengar dan dipatuhi oleh buah hatinya. Setiap orang tua memiliki gaya yang khas dalam berkomunikasi dengan anak, ada yang dengan cara komunikasi agresif, pasif juga asertif. Sebagai orang tua, tidak kita pungkiri bahwa kita adalah produk dari gaya mendidik orang tua kita yang kadang secara tidak sadar kita jadikan acuan. Nah, PR bagi Ayah Bunda semua adalah untuk belajar mendidik anak dengan tepat. Insyaa Allah semua ada ilmunya.

🔴Membentak anak agar anak menuruti keinginan kita sebagai orang tua sebaiknya dihindari. Ada kalanya orang tua perlu bersikap tegas kepada anak untuk memberikan penekanan pada hal-hal yang prinsip. Namun hal tersebut akan lebih baik jika tetap dilakukan dengan kepala dingin. Jadi, meskipun susah mengendalikan diri saat berkomunikasi dengan anak, harus tetap diupayakan. Berikut ini sejumlah tips sederhana agar anak mau menuruti kata-kata orang tuanya dengan baik.

📝 Sebutkan Namanya dengan Nada Positif

🔴Namanya anak-anak. Banyak hal yang sering dipikirkan sehingga tidak fokus. Mulai dari teman-teman, sekolah, bermain dan hal lain. Sebagai orang tua, perlu panggilan dengan nada positif agar mendapatkan perhatian anak. Setelah itu barulah kita mulai untuk menyampaikan sesuatu kepada anak kita. Butuh waktu sampai anak memperhatikan kita, disinilah peran kesabaran sebagai orang tua diuji. Siap?

📝 Gunakan Bahasa yang Positif

🔴Menggunakan kata-kata yang positif kepada anak disertai dengan pujian akan membuat anak lebih mendengarkan kita. Semisal, “Ibu minta tolong sampahnya dibantu dibuangkan ya nak ya, insyaa Allah nanti disayang Allah, adek mau kan disayang Allah..”. Gunakan kalimat larangan untuk hal yang penting untuk ditegaskan. Secara pribadi kami tidak menganut paham tidak boleh menggunakan kata-kata jangan, tidak boleh dll.

📝 Lakukan Kontak Mata

🔴Dengan melakukan kontak mata dengan anak, kita sebagai orang tua akan tidak terlihat sebagai ancaman bagi anak. Usahakan posisi sejajar saat kontak mata dengan anak dengan cara menunduk atau berjongkok. Lewat cara ini, kita bisa memastikan anak menaruh perhatian kepada kita saat berkomunikasi. Disisi lain, anak akan lebih merasa nyaman saat orang tua bicara dalam jarak dekat dengannya.

📝 Bersikap Asertif

🔴Asertivitas merupakan suatu kemampuan untuk mengkomunikasikan apa yang diinginkan, dirasakan, dan dipikirkan kepada orang lain namun dengan tetap menjaga dan menghargai hak-hak serta perasaan pihak lain. Dengan gaya berkomunikasi yang penuh dengan sikap asertif anak lebih mudah menerima perkataan kita. Gunakan kalimat dan nada yang jelas, positif, dan padat. Sebagai contoh, “Setelah selesai membereskan buku, Kakak boleh main di masjid bareng teman-teman.” Jelaskan pada anak soal apa yang harus mereka lakukan, apa alasan mereka, dan bagaimana mereka bisa menyelesaikannya.

🔴Tak hanya orang dewasa yang ingin diperhatikan kondisi perasaannya. Anak kecil pun seperti itu. Perhatikan mood anak-anak kita, apakah mereka sedang marah, cemas, kecewa ataukah lelah. Lihat dari raut wajah buah hati kita. Setelah memahami posisi anak, posisikan kita sebagai orang yang akan membantu menyelesaikan permasalahan mereka, harapannya komunikasi bisa diterima dengan baik dan lebih mudah oleh anak.

🔴Setelah mempelajari cara berkomunikasi dengan anak diatas yang paling penting adalah praktek. Memang benar, komunikasi dengan anak memang perlu teknik dan metode khusus. Namun hal tersebut bisa pelajari oleh Ayah Bunda semua, tinggal butuh pembiasaan baru. Semoga tips agar anak menuruti kata orang tua tanpa membentak ini bisa bermanfaat.


➖➖➖➖➖➖
۞Allahu A'lam

﴾ Tips Mendidik Anak Disiplin ﴿




🔵Disiplin merupakan salah satu sikap yang penting untuk dimiliki setiap orang dalam meraih kesuksesasannya. Tanpa disiplin tidak ada seorangpun yang bisa mencapai kesuksesan yang diinginkan.


🔵Sikap disiplin perlu diterapkan kepada anak sejak usia dini agar bisa menjadi kebiasaan baik yang terus mengakar hingga usia dewasanya kelak.


🔵Namun terkadang tidak mudah melakukan itu, tak sedikit para orang tua merasa kesulitan dalam menerapkan sikap disiplin terhadap anak mereka.


🔵Nah buat Anda yang anaknya juga susah disiplin, berikut ini kami bagikan beberepa tips cara mendidiknya yang benar.


🗂Tips Menerapkan Kedisiplinan Terhadap Anak


📝1. Buatkan Jadwal Aktifitas


🔵Disiplin memang hanya bukan masalah waktu. Arti disiplin yang sesungguhnya adalah mengerjakan apa yang seharusnya dikerjakan. Nah tips yang pertama adalah dengan membuatkan sang anak jadwal aktifitas.


🔵Orang tua bisa membuat jadwal aktifitas anak setiap harinya. Walaupun jadwal aktifitas bertolak ukur pada waktu, akan tetapi jadwal aktifitas dapat membantu anak dalam menerapkan kedisiplinan.


🔵Namun perlu diperhatikan juga dalam membuat jadwal aktifitas. Jadwal aktifitas yang terlalu padat juga tidak baik untuk anak karena bisa menimbulkan tekanan terhadap anak hingga depresi.


🔵Jadi Anda bisa menyelipkan jadwal bebas setiap harinya selama satu jam. Jadwal bebas ini bisa Anda berikan pilihan kepada anak, seperti jadwal bebas bisa digunakan untuk bermain atau aktivitas lainnya.


🔵Selain itu jadwal bebas ini bisa memberikan ruang kepada anak untuk berekspresi dan menggali potensi anak.


🗂2. Berikan Reward (Penghargaan) dan Punishment (Hukuman)


🔵Setelah anak mempunyai jadwal aktifitas, maka tips yang kedua untuk menerapkan kedisiplinan anak adalah dengan memberikan reward serta punishment.


🔵Reward akan sangat disukai oleh anak dan dengan reward yang diberikan orang tua, sang anak akan merasa senang dalam menerapakan sikap disiplin.


🔵Reward yang diberikan bisa setiap hari dalam bentuk ucapan terimakasih karena telah menjadi anak kebanggaan orang tua dan juga pujian bahwa sang anak bisa menjalankan semua tugasnya dengan baik.


🔵Selain reward, perlu juga ditekankan sebuah punishment. Namun punishment yang diterapkan janganlah terlalu menekan karena bisa berdampak buruk pada psikologi anak.


🔵Sebaiknya punishment yang diberikan sudah disepakati di awal saat menentukan jadwal aktifitas. Dengan demikian akan bisa membantu anak dalam menerapkan kedisiplinan.


🗂3. Berikan Contoh yang Baik


🔵Tips yang ketiga untuk menerapkan kedisiplinan adalah dengan memberikan contoh yang baik dari orang tua. Perilaku orang tua akan sangat dicontoh oleh anak. Maka dari itu, orang tua harus selalu memberikan contoh yang baik dalam bersikap disiplin.


🔵Sebagai contoh jadwal untuk beribadah. Mulailah dari Anda sebagai orangtua untuk beribadah dan mengajak sang anak.


🔵Berbeda lagi jika Anda hanya menyuruh anak untuk beribadah tanpa memberikan contoh, sang anak akan merasa malas untuk mengerjakan salah satu tugasnya tersebut.


🔵Dengan contoh yang baik dari orang tua, kedisiplinan akan mudah untuk diterpakan dalam diri sang anak.


🗂4. Konsisten


🔵Tips selanjutnya untuk menerapkan kedisiplinan terhadap anak adalah dengan konsistensi. Konsistensi sangat perlu ditekankan dari orang tua kepada anak.


🔵Tetap jalankan jadwal aktifitas yang dibuat sesuai kesepakatan, tetap berikan reward dan juga punishment apabila melanggar jadwal. Konsisten tinggi ini akan memudahkan orangtua dalam menerapkan kedisiplinan.


🗂5. Hadapi Semua Perilaku Anak dengan Tenang


🔵Tips yang satu ini digunakan untuk tetap bisa menerapkan kedisiplinan terhadap anak. Kadang kalanya anak mulai bosan dengan jadwal aktifitasnya dan mulai membuat perkara untuk memancing kemarahan orang tua.


🔵Sebagai orang tua yang bijak, Anda harus menghadapinya dengan sikap yang tenang. Karena jika Anda terpancing untuk marah, justru akan membuat sang anak memberontak dan enggan untuk mengikuti perkataan Anda selanjutnya.


🔵Namun dengan bersikap tenang, Anda bisa mengajak berdiskusi dengan sang anak, apa yang menjadi masalah dalam dirinya dan berusahalah dalam mencapai kesepakatan bersama.


🔵Dengan sikap demikian, Anda akan tetap bisa mengontrol sang anak meskipun dalam prakteknya anak akan dibuat bahagia karena merasa menang.


🔵Nah tips diatas bisa Anda coba untuk menerapakan kedisiplinan namun dengan tetap menjaga keharmonisan hubungan orang tua dengan anak.


🔵Sayangilah anak Anda dengan menerapkan kedisiplinan agar sang anak bisa menjadi pribadi yang lebih baik.



📚websitependidikan.com

Catatan Hati Seorang Akhwat



📑Bismillah...

🔴Izinkan aku bicara dari hati seorang wanita, yang mungkin bisa mewakili suara saudarisaudariku, para akhwat (perempuan) pada umumnya.

🔴Proses ’ta’aruf’ merupakan suatu proses awal menuju proses selanjutnya, yaitu khitbah (lamaran) dan akhirnya sebuah pernikahan. Memang tidak semua sukses sampai tahap itu. "Sang Sutradaralah" yang mengatur. Semua adalah skenario dan rekayasa-Nya. Manusia hanya berencana dan ikhtiar, keputusan tetap dalam genggamanNya.

🔴Tapi kita manusia juga diberi pilihan. Hidup adalah pilihan. Mau baik atau buruk, mau surga atau neraka, mau sukses atau gagal, semua adalah pilihan. Namun tetap Allah ﷻ Yang Maha Menentukan.

🔴Aku ingin titip pesan pada para ikhwan yang sudah memutuskan hendak melontarkan perkataan "ta’aruf" pada seorang akhwat.

📑Bagi para ikhwan (laki-laki), pikirkanlah baik-baik, matang-matang, dan masak-masak sebelum menawarkan sebuah jalinan bernama ta’aruf. Jangan mudah melontarkannya jika tak ada komitmen dan kesungguhan untuk meneruskannya.

📑Mengertilah keadaan akhwat. Antum tahu, bahwa sifat kaum hawa itu lebih sensitif. Akhwat mudah sekali terbawa perasaan (baper). Disadari atau tidak, diakui atau tidak, akhwat adalah makhluk yang kadang mudah sekali GeEr, suka disanjung, suka diberi pujian apalagi diberi perhatian lebih.

📑Jadi saat kata ta’aruf atau mungkin khitbah itu keluar dari lisan seorang lelaki baik dan shalih seperti antum, tak ada alasan bagi akhwat untuk menolak. Karena jika akhwat menolak tanpa alasan yang jelas, maka hanya fitnah yang ada. Jadi, tolong tanyakan lagi pada diri antum, apakah kata-kata itu memang keluar dari lubuk hati antum yang terdalam? Apakah antum sudah memohon petunjuk kepada yang Maha Menguasai Hati? Apa antum benar-benar siap (ilmu, iman, mental, fisik, materi, dll) untuk menjalin ikatan suci bernama pernikahan? Sekali lagi, berhati-hatilah dengan kata ta’aruf. Karena ta’aruf adalah gerbang menuju pernikahan.

🔴Proses ’ta’aruf’ menuju pernikahan memerlukan sebuah rentang waktu tertentu. Bila diibaratkan ta’aruf adalah pintu halaman ruman antum dan pernikahan adalah pintu rumah antum, kemudian timbul pertanyaan, berapa jauhkah jarak pintu gerbang menuju pintu rumah antum? padahal selama perjalanan akan banyak cobaan menghadang.

🔴Bunga-bunga indah di halaman rumah antum bisa membuat akhwat terpesona. Kolam ikan yang indah juga membuat akhwat terlena. Ingin sekali akhwat memetiknya, ingin sekali akhwat berlama-lama di sana menikmati keindahan dan kenikmatan yang antum sajikan. Tapi tidak berhak, karena belum mendapat izin dari si empunya rumah.

🔴Akhwat ingin segera mencapai sebuah keberkahan, tapi di tengah jalan antum menyuguhkan keindahan-keindahan yang membuat akhwat lupa akan tujuan semula. Lebih menyakitkan lagi jika antum membuka gerbang itu lebar-lebar dan akhwatpun menyambut panggilan antum dengan hati berbunga-bunga. Tapi setelah akhwat mendekat dan sampai di depan pintu rumah antum, ternyata pintu rumah antum masih tertutup. Bahkan antum tak berniat membukakannya.

🔴Saat itulah hati akhwat hancur berkeping-keping. Setelah semua harapan terangkai, tapi kini semua runtuh tanpa sebuah kepastian. Atau mungkin antum akan membukakannya, tapi kapan? Antum bilang jika saatnya tepat. Lalu antum membiarkan akhwat menunggu di teras rumah antum dengan suguhan yang membuat akhwat kembali terbuai, tanpa ada sebuah kejelasan. Jangan biarkan akhwat berlama-lama di halaman rumah antum jika memang antum tak ingin atau belum siap membukakan pintu untuknya. Akhwat akan segera pulang karena mungkin saja salah alamat. Siapa tahu rumah antum memang bukan tempat berlabuhnya hati mereka. Ada rumah lain yang siap menjadi tempat bernaung mereka dari teriknya matahari dan derasnya hujan di luar sana. Mereka tak ingin mengkhianati calon suami mereka yang sebenarnya. Di istananya ia menunggu calon bidadarinya. Menata istananya agar tampak indah. Sementara mereka berkunjung dan berlama-lama di istana orang lain.

🔴Akhi (saudaraku), sebelum ijab qobul itu keluar dari lisan antum, cinta adalah cobaan. Cinta itu akan cenderung pada nafsu. Cinta itu akan cenderung untuk mengajak berbuat maksiat . Itu pasti! Langkah-langkah syetan yang akan menuntunnya. Kita tentunya tdk mau memakai label ta’aruf untuk membungkus suatu kemaksiatan bukan?

🔴Hati-hatilah dengan hubungan ta’aruf yang menjelma menjadi TTM (Ta’aruf Tapi Mesra). Tolong hargai akhwat sebagai saudara antum. Akhwat bukan kelinci percobaan. Akhwat punya perasaan yang tidak berhak antum buat ’coba-coba’. Pikirkanlah kembali. Mintalah petunjukNya. Jika antum memang sudah siap dan merasa mantap, segera jemput mereka.

🔴Dan satu lagi yang perlu antum perhatikan adalah bagaimana cara antum menjemput. Tentunya kita menginginkan kata ’berkah’ di awal, di tengah, sampai di ujung pernikahan kan? Hanya ridha dan keberkahanNya lah yang menjadi tujuan. Pilihlah cara yang tepat dan berkah. Antum sudah merasa mantap pada akhwat itu. Antum yakin seyakin-yakinnya bahwa dialah bidadari yang akan menghias istana antum. Tapi antum tidak menggunakan cara yang tepat untuk menjemputnya. Sama halnya jika antum yakin dan mantap untuk menuju Surabaya. Tapi dari Jakarta antum salah memilih kendaraan, akibatnya antum gak akan pernah sampai ke Surabaya, malah nyasar.

🔴Atau kendaraannya sudah benar tapi nggak efektif. Terlalu lama di perjalanan. Masih keliling-keliling dulu. Akhirnya banyak waktu terbuang percuma selama perjalanan. Jadi, antum juga harus memikirkan cara yang baik/ahsan, tepat dan berkah agar bahtera rumah tangga antum berjalan di atas ridha dan keberkahanNya.

🔴Semoga pesan ini bisa menjadi bahan renungan antum, para ikhwan, calon qowwam kami (para akhwat) dalam mengarungi bahtera rumah tangga Islami yang akan melahirkan generasi penyeru dan pembela agama Allah ﷻ. Akhirnya aku minta maaf, afwan bila dalam pesan ini ada hal-hal yg kurang ahsan..



📚khoirunnisa-syahidah.blogspot.com

﴾ Nikah Membuka Pintu Rezeki, Benarkah? ﴿



🔴BANYAK kaum adam yang nampak menunda-nunda untuk menikah, alasannya klasik, belum mapan, belum punya pekerjaan tetap, belum punya rumah dan belum-belum yang lainnya.

🔴Padahal dengan menikah, pintu-pintu rezeki itu akan terbuka. Benarkah? Bagaimana bisa?

📖“Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberikan kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Mahaluas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (Qs. an-Nur: 32)

🔴Allah ﷻ menegaskan dalam firman-Nya di atas, Ia berjanji akan memberikan karunianya. Ini yang perlu kita yakini dengan sebenar-benar keyakinan.

🔴Pun begitu dengan Rasulullah ﷺ. Dalam sebuah sabdanya, nabi ﷺ memperkuat firman Allah ﷻ di atas.

📄Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Ada tiga orang yang akan mendapatkan pertolongan Allah ﷻ:

🔹(1) orang yang berjihad di jalan Allah ﷻ,

🔹(2) orang yang menikah demi menjaga kesucian dirinya,

🔹(3) budak mukatab yang ingin membebaskan dirinya.” (HR. An-Nasa’i, no. 3218; Tirmidzi, no. 1655; Ibnu Majah, no. 2518. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).

🔴Berikut penjelasan lebih lanjut mengapa dengan menikah dapat membuka pintu-pintu rezeki sebagaimana disarikan dari Ummi.

⭕Pertama, Memperluas silaturahim.

🔘Dua keluarga besar menjadi satu dengan pernikahan, ini bukti nyata bahwa dengan menikah itu mampu memperluas silaturahim. Bukankah silaturahim sendiri dapat menambah rezeki.

📄”Siapa yang ingin rezekinya diperluas dan umurnya panjang maka hendaknya ia bersilaturrahmi.” (HR. Bukhari).

⭕Kedua, Motivasi lebih dalam berkarya

🔘Memiliki pasangan hidup, itu berarti ada tanggung jawab yang muncul. Sedikit banyak hal tersebut dapat menjadi motivasi untuk berkarya, bekerja lebih semangat lagi.

⭕Ketiga, Lebih irit

🔘Hidup sendiri, terkadang membuat seseorang menjadi boros. Itu karena tak ada yang mengingatkan kita ketika menghambur-hamburkan uang untuk keperluan tertentu.

🔘Dengan menikah, disadari atau tidak, pasangan kita akan membantu menghemat uang yang ada.

⭕Keempat, Berdua lebih baik daripada sendiri

🔘Dalam shalat, berjamaah itu lebih baik ketimbang sendirian. Selain soal pahala yang dijanjikan, hal itu juga menyiratkan soal kebersamaan kita dalam melakukan ibadah kepadanya.

🔘Pun begitu ketika menikah, itu menjadikan hidup kita lebih baik. Allah akan mengaruniakan rezeki untuk dua pribadi yang berbeda.


📑Islampos