Sabtu, 31 Oktober 2015

Hati Yang Bening

Inilah beberapa kisah mengenai hati-hati yang bening. Alangkah perlunya kita kepada hati-hati yang seperti itu.
By Musyaffa Addariny, Lc., MA.  24 October 2015

Suatu ibadah yang sangat bernilai di sisi Allah, tapi sedikit wujudnya di tengah-tengah manusia… Dialah “hati yang bening”.

Sebagian dari mereka ada yang mengatakan, “Setiap kali aku melewati rumah seorang muslim yang megah, saya mendoakannya agar diberkahi”.

Sebagian lagi berkata, “Setiapkali kulihat kenikmatan pada seorang Muslim (mobil, proyek, pabrik, istri shalihah, keturunan yang baik), saya mendoakan: ‘Ya Allah, jadikanlah kenikmatan itu penolong baginya untuk taat kepada-Mu dan berikanlah keberkahan kepadanya’”.

Ada juga dari mereka yang mengatakan, “Setiap kali kulihat seorang Muslim berjalan bersama istrinya, saya berdo’a kepada Allah, semoga Dia menyatukan hati keduanya di atas ketaatan kepada Allah”.

Ada lagi yang mengatakan, “Setiapkali aku berpapasan dengan pelaku maksiat, kudoakan dia agar mendapat hidayah”.

Yang lain lagi mengatakan, “Saya selalu berdo’a semoga Allah memberikan hidayah kepada hati manusia seluruhnya, sehingga leher mereka terbebas (dari neraka), begitu pula wajah mereka diharamkan dari api neraka”.

Yang lainnya lagi mengatakan: “Setiapkali hendak tidur, aku berdoa: ‘Ya Rabb-ku, siapapun dari kaum Muslimin yang berbuat zalim kepadaku, sungguh aku telah memaafkannya. Oleh karena itu, maafkanlah dia, karena diriku terlalu hina untuk menjadi sebab disiksanya seorang muslim di neraka’”.

Itulah hati-hati yang bening. Alangkah perlunya kita kepada hati-hati yang seperti itu.

Ya Allah, jangan halangi kami untuk memiliki hati seperti ini, karena hati yang jernih adalah penyebab kami masuk surga.

Suatu malam, Al Hasan Al Bashri berdo’a, “Ya Allah, maafkanlah siapa saja yang menzalimiku”… dan ia terus memperbanyak do’a itu!

Maka ada seseorang yang bertanya kepadanya, “Wahai Abu Sai’d (Al Hasan Al Bashri), sungguh malam ini aku mendengar engkau berdoa untuk kebaikan orang yang menzalimimu, sehingga aku berangan-angan, andai saja aku termasuk orang yang menzalimimu, maka apakah yang membuatmu melakukannya?”.

Beliau menjawab: “Firman Allah:

ﻓَﻤَﻦْ ﻋَﻔَﺎ ﻭَﺃَﺻْﻠَﺢَ ﻓَﺄَﺟْﺮُﻩُ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪ

“Barangsiapa memaafkan dan berbuat baik, maka pahalanya kembali kepada Allah’”. (QS. Asy-Syuuro: 40)

(lihat kisah ini pada kitab Syarah Shohih Bukhori, karya Ibnu Baththol, 6/575-576).

Sungguh, itulah hati yang dijadikan shalih dan dibina oleh para pendidik dan para guru dengan berlandaskan Al-Qur’an dan as-Sunnah. Maka, selamat atas surga yang didapatkan oleh mereka.

Janganlah engkau bersedih meratapi kebaikanmu. Sebab jika di dunia ini tidak ada yang menghargainya, yakinlah bahwa di langit ada yang memberkahinya.

Hidup kita ini bagai bunga mawar. Padanya terdapat keindahan yang membuat kita bahagia, namun padanya juga terdapat duri yang menyakiti kita.

Apapun yang ditakdirkan menjadi milikmu akan mendatangimu walaupun engkau lemah!

Sebaliknya apapun yang tidak ditakdirkan menjadi milikmu, engkau tidak akan dapat meraihnya, bagaimanapun kekuatanmu!

Segala puji bagi Allah atas segala nikmat, karunia, dan kebaikan-Nya.

Semoga Allah menjadikan hari-harimu bahagia dengan segala kebaikan dan keberkahan.

***

(Kisah ini merupakan terjemahan dari sebuah status berbahasa arab)

Penerjemah: Ust. Musyaffa Ad Darini, Lc., MA.

GENERASI WACANA

oleh Rhenald Kasali

Saya sering kasihan melihat anak-anak muda yang makin pintar tetapi hidupnya galau. Penyebabnya beragam. Misalnya, karena hal sepele saja. Belum lagi tamat SMA, mereka sudah dikejar-kejar orang tuanya, "Mau kuliah di mana? Swasta atau negeri?"

Bahkan, sampai menjelang lulus SMA sekalipun, masih banyak yang bingung mau kuliah di mana dan jurusan apa? Jangan heran kalau banyak yang salah jurusan.

Bahkan, sarjana nuklir pun berkarir di bank, sarjana pertanian jadi wartawan, dan seterusnya. Susah-susah kuliah di fakultas kedokteran, namun begitu lulus maunya jadi motivator.

Karena sejak awal sudah galau, setelah lulus tetap galau. Generasi ini pada gilirannya bermetamorfosis menjadi generasi wacana. Jadi, karena dulu selalu galau, setelah lulus hanya mampu berwacana. Ribut melulu. Paling jauh cuma bisa berbuat heboh di media sosial, membuat meme, tetapi tidak berani bertindak. Apalagi menggambil keputusan.

SUARANYA LANTANG

Indikatornya simpel. Kita bisa dengan mudah menemukan mereka dimana-mana. Contohnya begini. Ada dahan yang patah dan menghalangi jalan. Lalu lintas pun jadi macet. Apa yang dilakukan generasi wacana? Dengan gadgetnya, mereka memotret dahan itu. Juga memotret kemacetan yang terjadi. Lalu, mengunggahnya ke media sosial, tentu disertai dengan komentar. Isinya kritik. "Dimana dinas pertamanan kita? Ada dahan yang tumbang kok didiamkan!" Lalu, ketika hasil unggahannya dikomentari banyak orang, senangnya bukan main.

Begitulah potret generasi wacana. Padahal, kalau mau membantu, dia bisa menyingkirkan dahan tersebut dari jalan. Tidak hanya berwacana. Begitulah kita juga saksikan sikap mereka terhadap asap. Itu hanya satu contoh. Contoh lainnya ada dimana-mana.

Sebagian generasi wacana tersebut memasuki dunia kerja. Karir beberapa di antara mereka meningkat dan menduduki posisi-posisi penting. Kalau diperusahaan swasta, mereka itulah yang berteriak paling keras ketika kondisi ekonomi menjadi lebih sulit. Misalnya, ketika pemerintah mengubah kebijakan atau ketika rupiah melemah/kembali menguat seperti sekarang ini.

Kalau didunia politik, mereka ributnya minta ampun. Persis seperti anggota DPR kita. Biasanya kritik sana, kritik sini, tetapi pekerjaan utamanya, seperti membuat undang-undang, malah tidak diurus.

Kalau dilingkungan pemerintahan, mereka adalah orang-orang yang sibuk mengamankan posisi dan cari adu selamat. Caranya? Adu pintar debat dan lihai membangun argumentasi. Mereka sangat pintar kalau soal ini. Tetapi, nyalinya langsung menciut ketika ditantang untuk mengambil keputusan.

Akibatnya, kita merasakan dampaknya. Penyerapan anggaran akan terus sangat rendah dan kinerja perekonomian kita melambat. Kalau pemerintah saja tidak punya nyali, apalagi kalangan swasta.

WE CHANGE

Kalau mau melihat masa depan suatu negara, lihatlah generasi mudanya. Kalau generasi mudanya mudah galau, hanya bisa berwacana, bisa ditebak kelak seperti apa nasib negaranya. Kata banyak orang, karena galau dan sibuk berwacana, negara kita tertinggal sepuluh tahun dari negara-negara lain.

Contoh gampang. Lihatlah jalan tol kita. Kita membangun jalan tol sejak 1973. Lebih dahulu ketimbang Malaysia dan Tiongkok. Tapi coba lihat berapa panjang jalan tol yang telah kita bangun.

Malaysia mulai membangun jalan tol pada 1990. Namanya jalan tol Anyer Hitam. Panjangnya sekitar 10 kilometer. Itu pun yang mengerjakan adalah BUMN kita, PT Hutama Karya. Kini panjang tol di Malaysia sudah mencapai 3.000 kilometer.

Tiongkok pun baru membangun. Jalan tol pertama pada 1990. Jalan tol pertama yang mereka bangun bernama Shenda, menghubungkan dua kota, Shenyang dan Dalian. Kini Tiongkok sudah memiliki jalan tol sepanjang 85 ribu kilometer. Anda tahu berapa panjang jalan tol yang sudah kita bangun hingga saat ini? Belum sampai 900 kilometer! Begitulah kalau negara lain sibuk membangun, kita sibuk berwacana lantaran tidak berani mengambil keputusan.

Jawa Pos,

17 Oktober 2015

10 Sifat Wanita yang Mendatangkan Rezeki Bagi Suami


Banyak suami yang mungkin  tidak tahu bahwa rezekinya dengan izin Allah mengalir lancar atas peran istri. Memang tidak bisa dilihat secara kasat mata, namun bisa dijelaskan secara spiritual bahwa 10 sifat istri ini ‘membantu’ mendatangkan rezeki bagi suaminya.
1. Istri yang pandai bersyukur
Istri yang bersyukur atas segala karunia Allah pada hakikatnya dia sedang mengundang tambahan nikmat untuk suaminya. Termasuk rezeki.  Punya suami, bersyukur. Menjadi ibu, bersyukur. Anak-anak bisa mengaji, bersyukur. Suami memberikan nafkah, bersyukur. Suami memberikan hadiah, bersyukur. Suami mencintai setulus hati, bersyukur. Suami memberikan kenikmatan sebagai suami istri, bersyukur.
“Dan ingatlah ketika Tuhanmu memaklumkan: jika kalian bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu dan jika kamu mengingkari (nikmatKu) maka sesungguhnya adzabku sangat pedih” (QS. Ibrahim: 7)
2. Istri yang tawakal kepada Allah
Di saat seseorang bertawakkal kepada Allah, Allah akan mencukupi rezekinya.
“Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. Ath Thalaq: 3)
Jika seorang istri bertawakkal kepada Allah, sementara dia tidak bekerja, dari mana dia dicukupkan rezekinya. Allah akan mencukupkannya dari jalan lain, tidak selalu harus langsung diberikan kepada wanita tersebut. Bisa jadi Allah akan memberikan rezeki yang banyak kepada suaminya, lalu suami tersebut memberikan nafkah yang cukup kepada dirinya.
3. Istri yang baik agamanya
Rasulullah menjelaskan bahwa wanita dinikahi karena empat perkara. Karena hartanya, kecantikannya, nasabnya dan agamanya.
“Pilihlah karena agamanya, niscaya kamu beruntung” (HR. Al Bukhari dan Muslim)
Beruntung itu beruntung di dunia dan di akhirat. Beruntung di dunia, salah satu aspeknya adalah dimudahkan mendapatkan rezeki yang halal.
Coba kita perhatikan, insya Allah tidak ada satu pun keluarga yang semua anggotanya taat kepada Allah kemudian mereka mati kelaparan atau nasibnya mengenaskan. Lalu bagaimana dengan seorang suami yang banyak bermaksiat kepada Allah tetapi rezekinya lancar? Bisa jadi Allah hendak memberikan rezeki kepada istri dan anak-anaknya melalui dirinya. Jadi berkat taqwa istrinya dan bayi atau anak kecilnya yang belum berdosa, Allah kemudian mempermudah rezekinya. Suami semacam itu sebenarnya berhutang pada istrinya.
4. Istri yang banyak beristighfar
Di antara keutamaan istighfar adalah mendatangkan rezeki. Hal itu bisa dilihat dalam Surat Nuh ayat 10 hingga 12. Bahwa dengan memperbanyak istighfar, Allah akan mengirimkan hujan dan memperbanyak harta.
“Maka aku katakan kepada mereka, ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu’, sesunguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, memperbanyak harta dan anak-anakmu, mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) sungai-sungai untukmu” (QS. Nuh : 10-12)
5. Istri yang gemar silaturahim
Istri yang gemar menyambung silaturahim, baik kepada orang tuanya, mertuanya, sanak familinya, dan saudari-saudari seaqidah, pada hakikatnya ia sedang membantu suaminya memperlancar rezeki. Sebab keutamaan silaturahim adalah dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya.
“Siapa yang suka dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung silaturrahmi.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)
6. Istri yang suka bersedekah
Istri yang suka bersedekah, dia juga pada hakikatnya sedang melipatgandakan rezeki suaminya. Sebab salah satu keutamaan sedekah sebagaimana disebutkan dalam surat Al Baqarah, akan dilipatgandakan Allah hingga 700 kali lipat. Bahkan hingga kelipatan lain sesuai kehendak Allah.
Jika istri diberi nafkah oleh suaminya, lalu sebagiannya ia gunakan untuk sedekah, mungkin tidak langsung dibalas melaluinya. Namun bisa jadi dibalas melalui suaminya. Jadilah pekerjaan suaminya lancar, rezekinya berlimpah.
“Perumpamaan orang-orang yang menaf­kahkan hartanya di jalan Allah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir ada seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa saja yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 261)
7. Istri yang bertaqwa
Orang yang bertaqwa akan mendapatkan jaminan rezeki dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bahkan ia akan mendapatkan rezeki dari arah yang tak disangka-sangka. Sebagaimana firman Allah dalam surat Ath Talaq ayat 2 dan 3.
“Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya dan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangka” (QS. At Thalaq: 2-3)
8. Istri yang selalu mendoakan suaminya
Jika seseorang ingin mendapatkan sesuatu, ia perlu mengetahui siapakah yang memilikinya. Ia tidak bisa mendapatkan sesuatu tersebut melainkan dari pemiliknya.
Begitulah rezeki. Rezeki sebenarnya adalah pemberian dari Allah Azza wa Jalla. Dialah yang Maha Pemberi rezeki. Maka jangan hanya mengandalkan usaha manusiawi namun perbanyaklah berdoa memohon kepadaNya. Doakan suami agar senantiasa mendapatkan limpahan rezeki dari Allah, dan yakinlah jika istri berdoa kepada Allah untuk suaminya pasti Allah akan mengabulkannya.
“DanTuhanmu berfirman: Berdoalah kepadaKu niscaya Aku kabulkan” (QS. Ghafir: 60)
9. Istri yang gemar shalat dhuha
Shalat dhuha merupakan shalat sunnah yang luar biasa keutamaannya. Shalat dhuha dua raka’at setara dengan 360 sedekah untuk menggantikan hutang sedekah tiap persendian. Shalat dhuha empat rakaat, Allah akan menjamin rezekinya sepanjang hari.
“Di dalam tubuh manusia terdapat 360 sendi, yang seluruhnya harus dikeluarkan sedekahnya.” Mereka (para sahabat) bertanya, “Siapakah yang mampu melakukan itu wahai Nabiyullah?” Beliau menjawab, “Engkau membersihkan dahak yang ada di dalam masjid adalah sedekah, engkau menyingkirkan sesuatu yang mengganggu dari jalan adalah   Maka jika engkau tidak menemukannya (sedekah sebanyak itu), maka dua raka’at Dhuha sudah mencukupimu.” (HR. Abu Dawud)
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, “Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya Aku cukupkan untukmu di sepanjang hari itu.” (HR. Ahmad)
10. Istri yang taat dan melayani suaminya
Salah satu kewajiban istri kepada suami adalah mentaatinya. Sepanjang perintah suami tidak dalam rangka mendurhakai Allah dan RasulNya, istri wajib mentaatinya.
Apa hubungannya dengan rezeki? Ketika seorang istri taat kepada suaminya, maka hati suaminya pun tenang dan damai. Ketika hatinya damai, ia bisa berpikir lebih jernih dan kreatifitasnya muncul. Semangat kerjanya pun menggebu. Ibadah juga lebih tenang, rizki mengalir lancar..."
Semoga bermanfaat

Senin, 26 Oktober 2015

Ide Danus yang Keren


Dipo Muda Goes to Paris!!

[DANUS SETIA KAWAN]
Bonjour! 
Perkenalkan, kami dari Tim Dipo Muda UNDIP,  alhamdulillah beberapa waktu lalu kami mengikuti πŸ“„ scientific writing contest yang di selenggarakan oleh PPI prancis πŸ‡«πŸ‡·, dan Tim kami dinyatakan LOLOS dan wajib mempresentasikan paper kami di UNESCO Headquarters Paris untuk memperebutkan juara 1,2, dan 3 πŸΌ

Namun kami mempunyai sedikit kendala untuk dana  oleh karena itu kami butuh support dari teman-teman sekalian, nah.. saat ini kami sedang Ber-DANUS (Dana Usaha) yang kami sebut dengan "Words Photographs" 

Sesuai dengan namanya "Words Photographs"  kami menerima request foto dengan memegang secarik kertas A4 yang bertuliskan kata-kata, isi tulisan bisa di kostumisasi (sesuai keinginan teman2) salah satu contoh kata2nya "happy birthday  Tami, wish and hugs from paris!" Atau bisa juga "Tami kapan kesini, eiffel menunggumu " hehehe.. Yah begitulah

Nah untuk pilihan model yang bakal megang kertasnya nanti ada 4 opsi, yaitu:
1. Male indo
2. Male Native/bule
3. Female indo
4. Female native/bule

Nah untuk pilihan view/spots, kami menawarkan 11 spots terkemuka yang ada di paris,  Nah.. Ada:
1. Eiffel Tower
2. Louvre
3. Arc de Triomphe
4. Notre Dame De Cathedrals
5. Sacre-Coeur
6. Jardin du
7. Musee d'Orsay
8. Centre Pompidou
9. Sainte Chapelle
10. Place de La
11. UNESCO miolis Paris

Nah 1 Words Photographs di satu spots = Rp 15000,-  (bila nambah spots ya nambah duit πŸ˜…) [semoga 15rb anda sebagai jalan awal kami]

Bila teman2 tertarik dan berminat bisa kontak:
1. Vrisco Harjanto (ID Line : vrisco.undip/ +62813 93112610)
2. Zaenal Khafhido (ID Line/Hp : 085741240612 )

Semoga Allah memberi kelancaran 
Hal ini kami lakukan semata demi mengharumkan nama almamater tercinta
Terimkasih

Salam
Tim Dipo Muda

‪#‎SatuVisiUNDIPFullPrestasi‬

Minggu, 25 Oktober 2015

[Sedekah Kreatif]

�������� Siapkan nasi bungkus dari rumah. Berikan ke yang kira2 membutuhkan. Pedagang kecil. Pengemis. Orang gila. Pengamen. Anak terlantar etc. Ngga usah banyak juga gpp. Misal 1 bungkus setiap harinya

�������� Laundry/cucikan Mukena secara berkala musholla yg ada disekitar lingkungan kita

������ Bawa Mukena ketika akan berpergian. Tinggalkan di masjid/ musholla yg kita singgahi

������ Beli beberapa pasang sandal. Taruh di kantor atau musholla dan masjid untuk di gunakan ketika berwudhu

������ Kumpulkan botol minuman plastik/ botol bekas shampoo etc. Rusak dulu. Misal patahkan tutup botolnya. Agar tidak disalahgunakan. Setelah banyak berikan ke pemulung.

Belum pernah kan liat mata pemulung berbinar2 sambil ngucapin makasih berulang-ulang. Buat kita ngga ada harganya. Buat mereka langsung dikasih banyak yg mereka cari itu ruarr biasa rasanya #seka_air_mata (Ilmu ini saya dapatkan dari Om saya. Makasih Om. Barakallah)

������  Beli barang diskonan di supermarket agak banyak. Misal detergent, minyak goreng, sabun, buku tulis, pulpen kemudian bungkus cantik hadiahkan ke panti asuhan atau rumah singgah

�������� Anak ultah? Bikin goodie bags. Kasih ke Panti Asuhan bareng anak. Ini melatih sikap empati anak kepada sesama.

������ Beli kamper/pengharum baju. Taruh di kumpulan mukena di masjid/musholla yg kita singgahi

������������ Jangan nawar sama pedagang kecil. Kalo bisa kasih lebih

������Beli tissue atau keperluan yg remeh temeh di pedagang kecil yg kita jumpai. Beli tissue 2000 rupiah atau ikat rambut atau peniti udah bikin mereka senang

������ Bungkus perlengkapan shalat (Mukena, sarung, sajadah, kopiah, Al Qur'an jadikan parcel ketika lebaran. Berikan ke satpam komplek atau tukang kebersihan komplek atau office boy dikantor. 1 parcel senilai 100ribu aja. Pahalanya bisa terus-terusan. InsyaAllah

������������ Selalu siap jika dimintai tolong tenaga jika sedekah materi belum bisa kita lakukan

�������� Bayar lebih ketika naik angkot yang supirnya kakek2 atau bapak tua

������ Kasih tips lebih buat ibu/abang ojek online kalo kira-kira jaraknya jauh dan juga kondisi mereka yg kira2 memprihatinkan (tua misalnya)

�������� Rutin mensortir mainan anak-anak kita. Buy 1 give 1. Ketika beli mainan baru harus ada 1 mainan yang disedekahkan. Ajari dan ajak anak kita ketika memberi mainan tersebut ke temannya atau panti asuhan

�������� Ketika makan di kaki lima ada pengemis atau anak terlantar beliin mereka seporsi seperti yang kita makan (mungkin sekitar 15ribuan seporsi nasi uduk ayam goreng atau roti bakar)

������ Buat Designer Grafis/ animator. Bantu bikin design poster Kajian/ bikin obb bumper buat video Kajian. Free��

������ Buat Cameramen. Bantu ambil gambar pada saat Kajian. Untuk disebarluaskan di sosmed. Free juga dong ��

������ Buat para editor. Bantu ngedit video Kajian untuk disebar di sosmed or YouTube. Free pastinya ��

������ Catat poin yang penting-penting ketika ikut Kajian. Seminar parenting or seminar-seminar yg bermanfaat buat banyak orang. Lalu ketik. Sebar di Whatsapp juga sosmed lainnya

������ Ketika di bis/di angkot. Bayarin nenek-kakek yg keliatan kurang mampu. Suami istri yg buta :'(

✈������ Tawarkan temen kita yang searah. Jika kita bawa kendaraan. Ingat ini yg sesama jenkel nya yaa :) kalo beda jenkel bisa panjang urusannya kalo terus menerus

������ Beberapa bisa dilakukan dengan anak-anak kita. Biarkan anak-anak kita melihat kebaikan yang orang tuanya lakukan. Karena satu contoh perbuatan akan lebih efektif dari 100 nasehat. Semoga kebaikan-kebaikan ini selalu ada penerusnya hingga akhir jaman. Aamiin

Children see... Children do

������������ Punya ilmu? Misal bisa gambar, bisa ngajar Al Qur'an/Iqra. Jago matematika. Suka dunia anak? Sesekali pas wiken dateng deh ke rumah singgah. Buka kelas. Kebayang happy nya anak-anak terlantar di ajarin sama kakak yang mumpuni di bidangnya. Sahabat saya graphic designer handal udah melakukan ini. Beliau ngajarin gambar anak-anak. Proud of u Ca ��

������ Share status ini semoga jadi salah satu timbangan amal jariyah kita nanti. Aamiin

Segitu dulu. Mungkin yang lainnya mau menambahkan.

Semoga menginspirasi ������������

#ayo_sedekah #sedekah_kreatif

Akan Datang Kengerian

Oleh: Mohammad Fauzil Adhim

Pengantar

Tulisan ini saya susun sekitar 14 tahun lalu. Saya berkeinginan memasang tulisan ini di FB semenjak beberapa pekan silam. Tetapi masih terselip. Semoga catatan lama ini bermanfaat, setidaknya untuk kita renungi bersama.

***

Kemarau yang panjang ini masih akan berlanjut, kegersangan yang membuat tanam-tanaman tak bisa tumbuh dengan sempurna, masih akan terjadi. Hutan-hutan yang menghijau akan enggan menahan air untuk kita. Sementara gempa mungkin akan mengguncang kita, hingga kita lari ketakutan. Tak ada tempat untuk berlindung, sedangkan doa orang-orang shalih tak lagi dikabulkan oleh Allah Ta’ala.

Apa sebabnya? Bukankah Allah Ta’ala perintahkan kita untuk berdo’a dan Ia berjanji akan mengabulkan setiap permintaan kita?

Ya…, Allah Maha Mendengar. Ia kabulkan setiap permintaan selagi tak ada perkara yang menghalangi. Ada beberapa sebab yang menjadikan Allah Ta’ala mengizinkan sebuah negeri hancur, dan sebuah kaum ditimpa kesengsaraan yang berkepanjangan. Mereka hidup di antara musibah demi musibah. Mereka bernafas di antara bencana demi bencana. Sesudah satu kengerian berlalu, datang lagi keguncangan yang lebih mengerikan.

Boleh jadi kengerian itu datang dari tindakan kita yang salah perhitungan. Boleh jadi ketakutan itu mencekam setiap hati karena ganasnya manusia. Atau boleh jadi, kita lari dari satu bencana menuju bencana berikutnya yang lebih besar, sementara langit tak lagi menurunkan hujan. Kalau saja Allah Ta’ala tidak kasihan kepada binatang-binatang yang kehausan, tentu bumi akan terbakar dan sumur-sumur akan mengering seluruhnya.

Teringatlah saya kepada hadis riwayat Ibnu Abdil Barr.

Allah mengutus dua malaikat untuk membinasakan sebuah desa dan semua isinya. Dua malaikat tersebut mendapatkan seorang yang sedang shalat di sebuah masjid. Dua malaikat itu berkata, “Wahai Tuhanku, di desa ini ada seorang hamba-Mu yang sedang shalat.”

Allah berkata, “Hancurkan desa tersebut dan hancurkan ia bersama-sama karena wajahnya tidak merah, marah karena-Ku” (HR. Ibnu Abdul Barr).

Kapankah doa orang shalih tak sanggup menghindarkan sebuah negeri dari bencana yang menakutkan?

Ummu Salamah bertutur:

Aku mendengar Rasulullah shallaLlahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika kemaksiatan merebak di antara umatku, maka Allah akan menimpakan azab yang mengenai siapa saja.”

Shahabat bertanya, “Wahai Rasul Allah, bukankah di antara mereka ada orang yang shalih?”

Beliau menjawab, “Betul.”

Shahabat berkata, “Apa yang ditimpakan kepada mereka?”
 
Beliau menjawab, “Mereka juga merasakan apa yang dirasakan oleh orang umumnya. Mereka mendapatkan pengampunan dan ridha Allah.” (HR. Ahmad).

Hari ini, marilah kita berhenti sejenak untuk melihat diri kita sendiri. Ketika kemaksiatan telah dianggap kesenian, apakah yang sudah kita lakukan? Ketika memperlihatkan aurat telah dianggap sebagai hak dan kemerdekaan, apakah yang sudah kita lakukan? Ketika TV berlomba-lomba menayangkan pantat dan pusar sebagai tuntutan pasar, apakah yang sudah kita lakukan? Kalau kita hanya mengucap istighfar di bibir sembari tetap menikmati dan tertawa, maka bersiaplah menyambut ketakutan demi ketakutan di depan kita. Bersiaplah melihat sungai-sungai besar mengering, mata air berhenti mengalir, dan tanah yang kita pijak pecah membentuk retakan-retakan. Bersiaplah menghadapi paceklik panjang, ketika tanah-tanah subur tak lagi menumbuhkan tanaman. Sedangkan pohon-pohon yang biasanya sepanjang tahun bisa kita petik buahnya, akan berhenti berbunga. Tak berbuah kecuali sangat sedikit atau bahkan tidak sama sekali.

Di saat itu, kemiskinan merata di seluruh negeri, kecuali pada sebagian kecil orang saja. Padahal, barang-barang yang membuat hati sangat mengingini, sangat bertebaran. Airmata tumpah di mana-mana. Sementara para pemimpin hilang kasih-sayangnya. Tak ada yang mereka pikirkan kecuali bagaimana menambah kekayaan. Sedangkan bergantinya pemimpin, sesungguhnya hanyalah pergantian kekuasaan yang menindas.

Rasulullah shallaLlahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Umat ini akan selalu di tangan dan pertolongan Allah selagi para ulamanya tidak diperkaya oleh para pemimpinnya dan selagi orang-orang yang baik tidak menganggap baik orang-orang yang fajir (jahat), dan selagi orang-orang jahat tidak menghinakan orang-orang yang baik. Bila mereka melakukan semua itu, maka Allah akan mengangkat Tangan-Nya dari mereka dan orang-orang yang kejam akan menguasai dan menindas mereka. Kemudian Allah menurunkan paceklik dan kemiskinan.” (Marasil Hasan Bashri)

Sumber :
https://m.facebook.com/notes/mohammad-fauzil-adhim/akan-datang-kengerian/615347331847732

Sabtu, 24 Oktober 2015

Bacaan malam


+Siapa yang bisa nyanyi lagu bintang kecil anak-anak???
-Sayaaaa buguruuuuu...

+Baguusss... Sekarang siapa yang bisa nyangi lagu naik-naik ke puncak gunung???
-Sayaaaa buguruuuuu...

+Pintaaaarrr... Sekarang siapa yang bisa nyanyi lagu balonku ada lima???
-Sayaaaa buguruuuuu...

+Hebaaaattt... Sekarang siapa yang bisa menjelaskan makna lagu bintang kecil?
-(hening...)

+Kalau lagu naik-naik ke puncak gunung? Ada yang tau apa pesan yang ada di dalamnya?
-(masih hening...)

+Ngggg... Kalau lagu balonku kira-kira apa ya artinya anak-anaaaak?
-(makin hening...)

***

Tidak sedikit doa, mantra, kidung, pujian, jopa-japu, ewes-ewes dan sebagainya yang terlantun dari bibir ini hanya sebatas hafalan lagu balonku ada lima...

Mari fahami maknanya, mari resapi hakikatnya, dan amalkan dalam kehidupan nyata...

#grow-up

MEREDAM KEGELISAHAN DENGAN BER-DZIKIR.

Tiadanya keseimbangan antara harapan dengan kenyataan akan menimbulkan rasa gelisah, disebabkan karena banyak orang mendefinisikan hal itu sebagai sebuah masalah, padahal semua yang terjadi dalam kehidupan ini semata-mata karena kehendak-Nya.

“Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah. Dan barang siapa yang ber-Iman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya”. [At-Taghabuun 11].

Ketiadaan kesadaran pola pikir seperti itulah yang berakibat sebuah kegelisahan, sementara berbagai masalah akan datang silih berganti.

"Jika Allah menimpakan sesuatu kemudaratan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkan nya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak karunia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya diantara hamba-hamba-Nya". [Yunus 107].

Maka redamlah kegelisahan hati dengan meyakini bahwa semua rencana-Nya pastilah lebih baik dan lebih indah dari rencana kita.

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu". [Al-Baqarah 216].

Pada hakikatnya dalam setiap masalah selalu ada kesempatan untuk mendekatkan diri kepada-Nya yaitu dengan senantiasa ber-dzikir untuk mengingat-Nya, agar kita mampu menggapai ketenteraman hati demi meredam kegelisahan hati.

"Orang-orang yang ber-iman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram”. [Ar-Ra’d 28].

Selain daripada ber-dzikir, maka tingkatkanlah keimanan kepada Al-Quran sebagai petunjuk & pedoman hidup kita.

"Al-Quran ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini". [Al-Jaatsiyah 20].

Semoga kita semua mampu meredam kegelisahan hati dengan senantiasa ber-dzikir untuk mengingat-Nya. Aamiin Yaa Rabbal'aalamiin............

[SURAT DARI INDONESIA 2045]

Kawan muda yang baik,

Perkenalkan aku Indonesia 2045. Bagaimana kabarmu? Aku dengar kalian sering marah-marah dengan presiden kalian hari ini. Kenapa dengan dia? Ceritakan padaku. Hmm, senior kalian dulu mungkin akan ditangkap intel kalau marah-marah dengan presiden.

Sekarang kalian bebas ya? Disituasi bebas bolehkah kalian ceritakan apa yang sudah kalian perjuangkan? Bolehkah kalian cerita soal gagasan-gagasan tentang Indonesia? Aku sungguh penasaran, kalian pasti lebih dari Soekarno, Hatta, Semaun, atau Natsir muda kan?

Di masa tak ada sosial media yang memudahkan kalian berjejaring, mereka bisa berkumpul dan berjuang ke masyarakat loh. Ah untuk apa aku ceritakan, handphone kamu pasti lebih banyak informasi perihal mereka.

Tuhkan pasti kalian lebih dari mereka? Soalnya ketika aku ketik “pemuda Indonesia hari ini” yang keluar selalu seks bebas, tawuran, kehidupan malam, cinta-cintaan dan lain-lain. Ceritakan padaku apa persiapan kalian ketika memimpinku? Jangan malu, sampai jarang aku temukan cerita masa muda kalian dengan diriku di mesin google.

Aku dengar para mahasiswa sedang bingung menentukan arah pergerakan. Sebagian tak suka demo, lalu kau bilang ia apatis. Sebagian lagi nyinyir kalau kalian terlalu beromantika dengan masa lalu. Memang gerakan seperti apa yang kalian cari? Ada yang bilang juga kalau gerakan kalian cari-cari eksistensi kelompok. Kok kalian jarang ngobrol atau jangan-jangan memang bermusuhan?

Aku dengar sedang terjadi bencana. Bagiku justru itu ada baiknya. Toh timeline media sosial kalian jadi sesak dengan tagar kabut asap daripada official akun percintaan yang quotes-nya ‘ngena’ banget sama kisah percintaan kalian. Aku dengar kalian sedang nyaman-nyamanya dengan hidup kalian. Permainan apa di-gadget kalian yang lagi digandrungi kalangan muda? Followers media sosial kalian sudah berapa banyak? Hari ini sudah update apa aja? Di mana? Sama siapa? Seru banget ya!

Sekarang, bolehkah kalian dengarkan aku? Usiaku sudah 100 tahun, usia kalian nanti kira-kira 40 – 50 tahun dan akan memimpinku. Daron Acemoglu dan James A. Robinson dalam bukunya Why Nations Fail: The Origins of Power, Prosperity, and Poverty menerangkan bahwa kita bisa lihat apakah negara gagal atau tidak diusia dekade 90-100 tahun.

Aku di sini sangat ketakutan. Makanya aku buru-buru menulis surat ini sebagai peringatan untuk kalian, akan dibawa ke mana aku ini? Gagal atau jaya? Sebab hampir jarang aku mendengar kalian berbicara soal aku. Kalian sibuk dengan masa depan kalian masing-masing, padahal masa depan kalian ada pada bagiamana aku.

Aku sempat bersyukur bahwa jumlah kalian nanti akan jauh lebih banyak daripada usia tua. Di situ aku sempat lega karena banyak yang akan mengurusku nanti. Tetapi aku tak pernah bertanya kira-kira yang akan mengurusku nanti manusia yang seperti apa?

Sebab aku cukup kecewa dengan kebanyakan senior kalian hari ini. Semua berada di garda terdepan jika bela negara, tetapi kalau sudah merugikan pribadi atau kelompok nyalinya kendor. Hal ini diperparah dengan kasus korupsi disegala lini, lemahnya kepastian hukum, tumpang tindih antar kepentingan institusi, dan pemimpin-pemimpin politik pun hadir kalau punya bandar. Aku berharap kalian menjadi obat pilu Indonesia ke depan.

Kalau kalian semakin acuh, nangis aku ketakutan. Daron dan Robinson seperti menamparku. Ia bilang negara yang kelembagaan ekonomi-politiknya bersifat ekstraktif yakni dijalankan oleh segelintir elit yang menguras sumber daya negara untuk kepentingan mereka sendiri dan hanya menyisakan sedikit hasil untuk kepentingan rakyat, tinggal menunggu waktu untuk terseret ke dalam jurang kemiskinan, instabilitas politik, dan menjadi negara gagal.

Aku berpesan dengan Indonesia 2015-an, bagaimana calon-calon pemimpinku? Sudah siapkah mereka dengan situasi ini? Lalu ia menjawab, tinggalah mereka menentukan mau ke mana arahnya, sebab sampai pada tataran institusi pendidikan pun disulap bak perusahaan.

Produknya mahasiswa yang bagaiamana caranya bisa laku dibeli pasar. Boro-boro memikirkan aku katanya, mereka juga ketakutan, apakah mereka laku dibeli pasar? Ia kadang prihatin, katanya kalian sedang bingung dengan skripsi yang tak kunjung rampung dan gundah kalau-kalau tak mampu mencari nafkah.

Aku jadi serba salah menuntut kalian yang macam-macam, jangankan menoleh kepadaku, untuk menatap ke depan saja kalian masih bingung.

Tapi kok tidak sesuai dengan kehidupan kalian. Yang kaya makin tinggi diri dengan mengkonsumsi brand terkini agar dibilang trendy, yang miskin malah terlihat sok kaya. Kalian katanya suka sekali hura-hura padahal sebelumnya menghujat pemerintah karena rupiah anjlok, itupun juga tahu dari headline berita.

Sebab kalian lebih suka membaca cerita-cerita dramatis di account official padahal tak tahu sumber beritanya. Kalian juga ingin daerahnya berubah, tetapi milih pemimpin masih ‘cap cip cup’. Kalau ada hari nasional seperti hari sumpah pemuda misalnya, buru-buru update quotes agar terlihat peduli.

Apa betul gelar agen perubahan itu hanya sampai diujung bibir, tak ada langkah nyata. Kalian juga begitu suka sekali caci maki sana-sini. Semua cela hampir diprotes.

Ada lagi tipe kumpulan pemuda yang buat aku bangga karena kontribusinya untuk Indonesia. Tapi kok kalian suka sekali merendahkan kumpulan lain. Organisasi belum terkenal, dikira tak se-level. Minta kerjasama sulitnya bukan main. Katanya kalian menunjunjung sinergitas? Tapi kok kontribusinya berjalan sendiri-sendiri. Atau memang orientasinya popularitas bukan sinergitas?

Sebegitunya kah kalian? Aku tak ingin kalian dicap menjadi generasi wacana, generasi marah-marah, generasi kaya kritik namun miskin solusi. Karena kalian dilahirkan oleh revolusi nasional yang berhasil menghalau imperialisme disusul perjuangan menuntaskan revolusi.

Mulai dari sekarang, ketika kalian selesai membaca surat ini renungkan dan tanyakan pada diri kalian, mau jadi seperti apa kalian nanti? Mau republik seperti apa yang ingin kamu wariskan?

Kawan muda yang baik, calon-calon pemimpinku. Maaf bila kiranya aku menjadi beban kalian. Surat ini aku tulis semata-mata bukan ingin mengganggu kenyamanan kalian. Aku menulis surat ini bukan untuk ambisi-ku pribadi, tetapi ini soal kita, Indonesia.

Ini soal masa depan kalian akan jadi seperti apa, agar anak-anak kalian bisa sekolah tinggi, orangtua kalian meninggal dengan bangga karena kesuksesan anaknya, istri kalian tidak akan merongrong karena harga bahan pokok sangat mahal, atau suami kalian tidak akan frustasi karena sulitnya mendapat pekerjaan.

Kalian tidak perlu membalas surat ini. Balas saja dengan tindakan. Aku di sini tinggal meneropong dari kejauhan, mengamati gerakan kalian setelahnya. Jikalau memang aku, Indonesia tahun 2045 gagal, setidaknya jadikan bahan pelajaran untuk anak-anak kalian agar tidak seperti kalian.

Namun sebaliknya, jika Indonesia tahun 2045 jaya, kalian boleh berbangga, bahwa di era ini kalian tidak tinggal diam, kalian ikut mewariskan Republik yang semakin tegak berdirinya kepada anak dan cucu kalian.

Ditulis oleh : Renaldy Akbar (Co-Founder and Presiden Indonesian Youth Projects)
......
Silahkan copas^^
Biar makin bnyk yg baca
May it be beneficial for all

Siapa yang Akan Kamu Pilih?

"Orang selalu berkata, "ada bekas istri/suami, tapi tidak ada bekas anak atau bekas orangtua".
*Seorang Profesor melakukan Riset Kecil kepada mahasiswa2nya yang sudah berkeluarga. Dia lalu meminta 1 orang mahasiswa untuk maju ke depan papan tulis.
*Professor: "Tuliskan 10 nama orang yang paling dekat denganmu."
Lalu mahasiswa itu menulis 10 nama, ada nama tetangga, org tua, teman kerja, istri, anaknya, saudara, dst.
*Profesor: "Sekarang silahkan pilih 7 orang diantara 10 nama tsb yang kamu benar2 ingin hidup terus bersamanya." Mahasiswa itu lalu mencoret 3 nama.
*Profesor: "Silahkan coret 2 nama lagi." Tinggalah 5 nama tersisa .
Profesor: "Coret lagi 2 nama." Tersisalah 3 nama yaitu nama ibu, istri & anak. Suasana kelas jadi hening. Mereka mengira semuanya sudah selesai & tak ada lagi yang harus dipilih. *Tiba2 Profesor itu berkata: "Silahkan Coret 1 nama lagi!"
Mahasiswa itu tertegun untuk sementara waktu .Lalu ia dengan perlahan mengambil pilihan yang amat sulit itu dan mencoret nama ibunya.
*Profesor: "Silahkan coret 1 nama lagi!" Hati sang mahasiswa makin bingung. Suasana kelas makin tegang. Mereka semua juga berpikir keras mencari pilihan yg terbaik. Mahasiswa itu kemudian mengangkat spidolnya & dengan sangat lambat ia mencoret nama anaknya .
Pada saat itulah sang mahasiswa tidak kuat lagi membendung air matanya, ia menangis. Awan Kesedihan meliputi seluruh sudut ruang kuliah. Setelah suasana lebih tenang, Sang Professor akhirnya bertanya kepada mahasiswa itu: "Kamu tidak memilih orang tua yang membesarkanmu, tidak juga memilih anak yang adalah darah dagingmu; kenapa kamu memilih istrimu? Toh istri bisa dicari lagi kan?"
Semua orang didalam ruang kuliah terpana menunggu jawaban dari mulut mahasiswa itu. Lalu mahasiswa itu berkata lirih: "Seiring waktu berlalu, orang tua saya harus pergi & meninggalkan saya. Demikian juga anak saya. Jika dia sudah dewasa lalu menikah. Artinya dia pasti meninggalkan saya juga. Akhirnya orang yang benar2 bisa menemani saya dalam hidup ini, bahkan yang dengan sabar dan setia mendampingi dan mensupport saya saat tertatih dan terseok2 berjalan menghadapi himpitan kehidupan untuk meraih karir hanyalah ISTRI saya". Setelah nenarik nafas panjang dia melanjutkan, "Orangtua & anak bukanlah saya yang memilih, tapi Tuhan yang menganugerahkan. Sedangkan isteri? Saya sendirilah yang memilihnya dari sekian milyar wanita yang ada di dunia".

Untuk direnungkan..

MODAL.. MODAL.. MODAL!!

Sejak kemarin banyak pertanyaan bisnis tanpa modal gak bisa jalan, ada yang rencana bisnisnya gak jalan-jalan karena tiada modal.. Semua seolah harus diidentikan modal dengan uang, 
'no money no dodolan'... 
'Gak ada duit, gak bisa jualan!' Hehe
Saya share beberapa pengalaman nih, bisa jualan tanpa modal, atau dengan modal yang minim.

1. MODAL DENGKUL DAN OMONGAN
Kuncinya adalah jual produk orang lain, ambil selisih harganya. Banyak pemilik barang yang senang ada yang membantu memasarkan produknya. Jaminannya? Mau ninggal KTP, Ijazah pun boleh. Tentu jangan langsung ambil banyak yaa. Bertahap... Tapi konsisten! Misal ada barang 100.000 kamu jual 150.000, ambil dulu 20 barang, habiskan.. Uang yang 100.000 x 20 bayarkan ke pemilik barang, untungnya yang 50.000 x 20 kumpulkan, jangan langsung semua buat foya-foya, simpan untuk modal bisnis lainnya.

Mas kalo dropship bagaimana? Ada hadist kan melarang kita menjual barang yang belum kita terima? 
Coba dibaca nih Hukum Jualan dropshiphttp://www.konsultasisyariah.com/hukum-jualan-sistem-dropshipping/

Jadi kamu tetap bisa menjualkan produk orang lain, dengan akad bahwa kamu sebagai resellernya, bukan sebagai pemilik barang. Dan mendapatkan fee dari tiap barang yang kamu jual. Juga jangan menaikkan harga seenaknya, namun tetap berdasarkan kesepakatan dengan pemilik barang.

2. MODAL SOKONGAN KELUARGA
Kalo bapak ibumu punya dana tersedia tentu sah-sah saja mereka membantu anaknya. Namun lebih elegan kalo kamu hadir bukan sebagai peminta-minta, tapi sebagai mitra usaha. Gak ada larangan bapak dan anak tandatangan di atas materei bersama. Misal bapakmu memberikan modal 50 juta, disepakati bapak memiliki saham 30% dalam usahamu. Jadi nanti kalo sebulan dapat untung 10 juta, semua biaya sudah terbayar lalu profit dibagi bapakmu dapat 3 juta, kamu sendiri dapat 7 juta. Elegan kan? Stop jadi peminta-minta pada orang tua.. Berjuanglah membahagian mereka. 
Kalo rugi mas? Ya resiko ditanggung bersama, jual sisa aset yang tersisa, terus dibagi tetap prosentasenya.. Kamu 70%, bapakmu 30%, insya Allah kamu gak bakal langsung dipecat jadi anak.
Atau bisa juga bikin kesepakatan di depan, jika rugi seluruh asset dijual dan 100% uangnya kamu kasihkan ke Bapakmu. Kamu gak dapet apa-apa gakpapa, toh ketika mulai juga gak modal apa-apa kan?

3. MODAL PATUNGAN BERSAMA
Misal ada usaha bermodal 100 juta, kamu punya ilmu dan kemampuan mengelola tapi uang kamu tiada berpunya. Terus? Kalo kamu hutang ke kanan kiri harga dirimu tergadai, malu karena dicap tukang hutang.
Terus? Datanglah dengan terhormat pada kawan-kawanmu. Bawa proposal rencana bisnismu dengan perkiraan alokasi modal, target penjualan dan potensi keuntungan, jangan lupa juga resiko ruginya. Misal nih ada 3 orang siap bergabung, 
A setor 40 Juta, 
B setor 35 Juta, 
C setor 25 juta,
Diawal disepakati, kamu sebagai pengelola bisnisnya, ABC sebagai investor pasif, mereka tidak terlibat di manajemen, boleh kalo membantu promosi dan koar-koar dimana-mana. 
Kamu sebagai pemilik ide, dan pengelola dapat 40% dari keuntungan, sisinya 60% dibagi kepada 3 orang sesuai prosentase (A 40%, B 35%, C 25%)
Catat! Semua wajib disepakati sejak awal, tanda tangan diatas materei, ke empat pihak paham dengan hak dan kewajibannya. Selama bisnis berjalan surat kesepakatan bersama itu yang jadi dasarnya.
Kalo sudah deal, cair, tinggal kamu mainkan bisnisnya.. Mainkan yang merdu! Biar gemerincing keuntungannya.
Banyak yang bisnis bareng tanpa MOU (Perjanjian Usaha) di depan, akibatnya ketika bisnis membesar, setan masuk manas-manasin, mata yang bening jadi ijo, rebutan hasil, saling tuduh, dan akhirnya kawan jadi lawan, rekan jadi saingan.. begitulah!

4. MODAL DARI JALAN TAK TERDUGA
Naaaaah... Kamu yang gak punya kemampuan bicara ceriwis dagang dimana-mana, gak punya jatah dari orang tua, gak punya kawan-kawan dekat yang bisa dijadikan mitra, tenaaaaang, Allah itu benar-benar Maha Kaya, selalu ada solusinya.. Dari jalan yang tidak terduga-duga!

Ini kesaksian real, nyata, ketika saya, MasMono, Mas Jody Waroeng Steak mendampingi Ustadz Yusuf Mansur dalam seminar "Semua Bisa Jadi Pengusaha" di JEC Jogja 2012 lalu, ada seorang peserta dari Sidoarjo yang memberikan testimoni di panggung.

"Saya hanya mengikuti anjuran ustadz Yusuf Mansur untuk melakukan riyadoh 40 hari. Saya geber sholat 5 waktu berjamaah di masjid, semua sholat sunnah saya jalankan, qobliyah ba'diyah, duha 12 rakaat, tahajud, sholat tobat, setiap hari saya berzikir panjang, membaca Quran dan saya bersedekah dengan harta saya.. Dari semua yang saya lakukan doa saya cuma satu.. Ya Allah, jadikan saya pengusaha terserah gimana caranya"
Masya Allah, ini doanya muantab! Pasrah total pada Allah.. Terseraaaah ya Allah, manut deh gimana caranya.. Engkau Tuhanku dan aku hambamu.. Kalo bukan kepadaMu, aku mau minta kemana lagi ya Allah?

Daaaan...
Setelah riyadoh 40 hari dilakukan, dia ketemu dengan kawan lamanya, kawan dekat di masa lalu. Allah benar-benar mengaturnya!
"Bro, aku harus pindah keluar kota nih, ada proyek disana, istriku juga tugas disana. Nah aku kan punya rumah makan disini, alhamdulillah dah ramai, sistem sudah jalan, tinggal memantau dan mengawasi. Mau enggak engkau bermitra denganku, nanti share saham 50% untukku dan 50% untukmu, kalo setuju besok aku ajari cara mengelolanya.."
DUEEERRRR!!!! JEGLARRR!!!

Aaah... Allah memang tidak pernah ingkar janji, terbukti rezeki min haitsu la yah tasib.. dari jalan yang tidak disangka-sangka!

“…. Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yg tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” 
(QS.Ath-Thalaq:2-3)

Baca ayat itu, kuncinya BERTAQWA (ikuti perintahNya, jauhi semua laranganNya), Allah kasih jalan yang tidak disangka-sangka!
Juga BERTAWAKAL (Yakin dan pasrah bongkokan pada Allah) maka Allah akan mencukupkannya.. 
Masak gak percaya? Al Quran langsung tuh yang menjelaskan..

Naaah begitulah, yuk perbaiki ibadah kita masing-masing, selalu ada solusi dari tiap masalah, jangan pernah putus asa dengan rahmad Allah. Bisnis itu kunci utamanya BERANI MEMULAI!

Sekarang tahun 2015 ya? Mmm.. 5 tahun lagi 2020, jangan sampai kawanmu sudah sampai perjalanan 100 kilometer, dan kamu masih sibuk nyari tambal ban yang kempes, 
ban sepedamu yang tak pernah dikayuh... 

Turut berduka cita
#NAM

Rabu, 21 Oktober 2015

TIPS MENGHAFAL AL-QURAN ALA USTADZ YUSUF MANSYUR


1. Ketika seseorang mau ngafal, baru 1-2x or 4-5 berusaha ngafal, udah hafal. Langsung ke ayat berikutnya. Harusnya jangan! Ulang dulu 20-40 kali

2. Ngafal itu di nikmati, bukan dipercepat. Dinikmati, diresapi hingga ayat itu menyatu dengan darah dan daging kita. Dengan hati dan pikiran kita

3. Baca ayat 1, 20-40 kali. Nanti juga hafal sendiri. Pakai dulu dalam shalat sunah. Ayat berikutnya baca 20-40 kali. Hafalnya hafal beneran dah tuch

4. Lihat no ini 922 922 922. Trus tutup artikel ini. Pasti langsung hafal. Itulah “hafalan bohong”. Hafalan permukaan. Minggu depan? Bulan depan? Lupa.

5. Membaca berulang-ulang adalah proses menghafal juga. Rajin-rajin aja baca berulang-ulang. Disabarin, dinikmatin. Tp truuuuuussss jalan hingga tetap hafal 1 surat

6. Seperti an-naba 40 ayat, al-mulk 30 ayat. Selama 40 hari ngafal an-naba. 30 hari ngafal al-mulk. Sambil liat-liat artinya

7. Karena pengen cepat hafal, akhirnya cepat lupa. Ndak dapat juga saripatinya. Gak dapat rasanya. Jangan kayak kejar setoran. Santai tapi pasti

8. 1 ayat di baca 20-40 kali. insyaAllah nanti akan hafal dengan sendirinya. Kl kepanjangan, 1 baris gak masalah. 1 hari 1 baris. Juz amma itu terdiri dari 271 baris. Setahun hafal deh

9. 1 tahun kan 365 hari. Juz amma kan 271 baris. Itu belum di potong surat-surat pendek yang kita hafal. Mungkin hanya 200 baris sisanya

10. Pesan saya, benar-benar di nikmati. Gak pengen kan hafal banyak tapi lupanya juga banyak. Cuma sebutannya saja “sudah hafal”. Padahal sedikit yang nyangkut

11. Lagian ngafal Al-quran itu melebihi nabung duit atau nabung emas

12. Ngafal dengan cara seriiiiinngg baca, berulang-ulang baca, subhanallah…itu sama saja dengan menabung pahala dan kebaikan bergunung-gunung

13. Baris 1 di surat an-naba, 39 huruf. Hitung deh 40 huruf. Pahala 1 huruf 10 kali s/d 100 kali lipat. Coba berapa tuch? Bila baca 20-40 kali ?

14. 40 huruf di ayat 1 an-naba kali 700 pahala/kebaikan x 40 kali =112 ribu. Kalo dicairkan? Bisa beli voucher. Tokonya juga bisa kebeli

15. Pencairan pahala/kebaikan, kerap Allah lakukan. Semacam bonus sebelum the real pembagian bonus di hari hisab. Nah bonus ini boleh di minta

16. Yang belum berjodoh, minta sama Allah. Bonus ngafal berupa jodoh yang bisa sama-sama ngafal sehingga punya keturunan yang hafal Al-quran

17. Yang punya hutang, minta bonus ngafal sama Allah berupa lunasnya hutang. Yg lagi belajar, kuliah, minta bonus kuliah ke jenjang yang lebih tinggi, etc

18. Termasuk yang pengen kaya, asal minta kayanya sama Allah. Why not? It’s just bonus. Jangan takut minta kaya sama Allah. Gak ngafal juga boleh minta

19. Gembirakan hati bahwa Allah tidak hanya Maha Kaya. Tapi juga Maha Pemurah. Sama yang gak sholeh aja pemurah. Bagaimana lagi dengan yang berusaha sholeh

Sumber : https://iinparlina.wordpress.com/tsaqafah-islamiyah/kumpulan-tausiyah-dr-whats-app/tips-menghafal-al-quran-ala-ustadz-yusuf-mansyur/

#ComingSoonWAQU
#WisudaAkbarQur'anUNJ
#MembumikanAl-Qur'an,MelangitkanManusia

HATI-HATI.... SEMOGA TIDAK TERJADI PADA TEMAN2 SEKALIAN...


Secara kebetulan Sabtu sore kemarin Saya masuk salah satu
mall di Kelapa Gading. Ketika mengantri lift didepan saya ada seorang ibu²
dengan dandanan mewah membawa tas bermerk tiba² berteriak
histeris:
"Dompetku hilang..! dompetku hilang" sambil ngobrak-abrik tas
mewahnya...
Sontak saja semua orang melihat dan posisi saya ada
dibelakangnya tiba-tiba ibu itu berkata sambil menunjuk-nunjuk
wajah saya.
"Kamu ya yang ambil dompet saya! Ayo ngaku!" saya bingung
dan panik karena semua orang mulai mendekat...
Beruntung security sigap menengahi, kami dibawa ke
ruangannya dan ibu itu tetap menuduh saya telah mencuri
dompetnya, dan saya bersikeras mengatakan tidak tahu menahu
soal dompet itu karena memang kebetulan saja saya berjalan di
belakang ibu itu.
Setelah beberapa saat dia memaki saya tiba-tiba tukang parkir
datang dengan membawa sebuah dompet dan kunci mobil dan
berkata "Bu, ini dompet sama kunci ibu ketinggalan di kap mobil
ibu".
Sontak semua orang diam dan ibu itu tertegun agak lama...
Security menasihatinya agar jangan gegabah menuduh orang.
Akhirnya ibu tersebut minta maaf dan sebagai tanda permintaan
maafnya, ibu tersebut mau memberikan sejumlah uang kepada
saya.
Saya menolaknya dgn halus karna bagi saya itu hanya
kesalahpahaman saja. Namun ibu itu terus memaksa saya agar
mau menerimanya dengan tambahan uang yang terus dilipat nilainya. Mulai dari Rp1.000.000 sampai Rp5.000.000 saya masih tolak. Namun ibu itu terus menambah jumlah yang ingin ia berikan kepada saya dengan sedikit memohon untuk saya bisa menerimanya. Daripada masalah tambah panjang akhirnya dengan sangat terpaksa saya menerima uang pemberianya sejumlah Rp50.000.000.
Tiba-tiba suami saya yang tidak tahu datangnya dari mana berkata sambil menepuk-nepuk saya.
"Ma bangun... Sudah subuh."

Selasa, 20 Oktober 2015

KITA BUKAN SIAPA SIAPA.....

🌿
Nu'man bin Tsabit yg dikenal dg sebutan Abu Hanifah, atau populer disebut IMAM HANAFI , pernah  berpapasan dg anak kecil yg berjalan mengenakan sepatu kayu (terompah kayu).
Sang imam berkata :"Hati-hati nak dg sepatu kayumu itu, Jangan sampai kau tergelincir".
Bocah ini pun tersenyum dan mengucapkan terima kasih atas perhatian Abu Hanifah.
"Bolehkah saya tahu namamu Tuan?" tanya si bocah.
"Nu'man namaku", Jawab sang imam."
Jadi, Tuan lah yg selama ini terkenal dg gelar al-imam al-a'dhom. (Imam agung) itu..??" Tanya si BOCAH.
"Bukan aku yg memberi gelar itu, Masyarakat-lah yg berprasangka baik dan memberi gelar itu kepadaku"
"Wahai Imam, hati2 dg gelarmu. Jangan sampai Tuan tergelincir ke neraka karena gelar...!Sepatu kayuku ini mungkin hanya menggelincirkanku di dunia. Tapi gelarmu itu dapat menjerumuskan-mu ke dalam api yg kekal jika kesombongan dan keangkuhan menyertainya".
Ulama besar yg diikuti banyak umat Islam itupun tersungkur menangis....
Imam Abu Hanifah bersyukur. Siapa sangka, peringatan datang dari lidah seorang bocah.
Betapa banyak manusia tertipu karena jabatan, tertipu karena kedudukan, tertipu karena gelar, tertipu karena kemaqoman, tertipu karena Harta yg berlimpah, tertipu krn status sosial...
Jangan sampai kita tergelincir... jadi angkuh dan sombong karena gelar, jabatan, status sosial dan kebesaran di dunia.
🌿 PEPATAH MENGATAKAN :
"SEPASANG TANGAN YG MENARIKMU KALA TERJATUH LEBIH HARUS KAU PERCAYAI DARIPADA SERIBU TANGAN YG MENYAMBUTMU KALA TIBA DI PUNCAK KESUKSESAN".......🌿

Senin, 19 Oktober 2015

Menjaga Kesehatan Mata

Pagi yang cerah....
Mata adalah jendela hati, memiliki mata indah dan sehat adalah aset penting bagi wanita. Secantik apapun parasnya, bila mata sembab, memiliki lingkar hitam atau sakit menjadikan semua itu 'berkurang'.
Agar mata tetap indah dan 'kinclong', simak tips-tips berikut ini:
1. Sayur , Buah & Vitamin:
Mengkonsumsi sayur-sayuran hijau segar, buah-buahan yang mengandung  vitamin A atau minyak ikan, suplemen vitamin A baik untuk kesehatan mata. Tak hanya menjadi kan mata segar tapi juga melindungi mata dari penyakit seperti, mines, plus, katarak dan lain-lain.
2. Hindari Mengucuk Mata:
Jangan mengucek-ucek mata sembarangan dengan tangan karena selain tangan belum tentu bersih, kuman-kuman yang ada di tangan bisa ikut  masuk ke dalam mata sehingga menimbulkan penyakit dan gangguan mata.
3. Istirahatkan Mata:
Hindari  fokus terlalu lama di di depan komputer, TV, atau objek dekat dalam jangka waktu yang lama misalnya, membaca buku dan lain-lain. Sering-seringlan istirahat mata dengan melihat yang jauh-jauh dan rutin agar mata tidak kaku di satu titik fokus saja.
4. Hindari Cahaya Terlalu Terang:
Hindari melihat cahaya yang silau seperti matahari, objek terang di bawah sinar matahari, lampu, blitz kamera dan lain sebagainya karena dapat membuat mata jadi rusak dan bahkan mengakibatkan kebutaan total.
5. Lindungi Mata:
Hindari mata dari debu, angin, asap, kotoran untuk menghindari gangguan mata.
6. Baca Ditempat Terang:
Hindari membaca buku atau bacaan lain di tempat gelap/ kurang penyinaran atau membaca sambil tidur-tiduran karena bisa menimbukan penyakit mata.
7. Olah Raga Mata:
Lakukan olahraga mata / eye exercise dengan menggerak-gerakkan mata ke segala arah dan berputar-putar untuk menjaga penglihatan agar tetap baik dan sempurna.
8. Mengatasi Mata Sembab:
Kompres dengan irisan mentimun/ketimun atau teh hijau kantung selama kurang lebih 5-15 menit. Tidur dengan posisi kepala yang lebih tinggi agar cairan tidak berkumpul di mata.
Sumber : Facebook

Minggu, 18 Oktober 2015

Film Pendek "Draw the Prophet" (Melukis Wajah Rasulullah) Menyita Perhatian Dunia.


Sebuah film pendek berjudul "Dessinez le Prophète" (Draw the Prophet) menyita perhatian dunia terutama para netizen. Di dalamnya menceritakan peristiwa yang dialami seorang pelajar muslim di Prancis ketika diminta guru menggambar wajah Nabi Muhammad SAW. Bagimana dia merespon tugas tersebut?
Film ini berlatar belakang kejadian penembakan di Charlie Hebdo, Prancis. Guru meminta murid-murid untuk menggambar Nabi Muhammad SAW yang akan dijadikan cover depan majalah satir tersebut. Semula pelajar muslim itu mengangkat tangan hendak menanyakan sesuatu, namun sang guru menolak. "No Question," katanya.
Dia pun tercenung sambil memikirkan bagaimana dia menyelesaikan tugas tersebut. Tidak tahu memulai dari mana, akhirnya dia putuskan menulis kalimat-kalimat yang sangat menyentuh hati...
"Wahai yang tercinta Rasulullah SAW,
Hari ini di sekolah, guru meminta kami melukis wajahmu. Aku suka melukis, tapi aku tidak pernah melihatmu. Lalu aku menutup kedua mataku. Dan aku melihat air mata ibu saat membaca kisahmu. Aku melihat ayah shalat sepanjang malam. Aku melihat kakak tersenyum meski dia baru mendapat penghinaan di jalan. Aku melihat sahabatku meminta maaf meski aku yang bersalah.
Aku ingin melukiskan semua gambaran ini. Di sini orang-orang ingin melihat semuanya, menyaksikan semuanya. Tapi aku menutup kedua mataku. Dan aku melihatmu datang kepadaku, kepada kami semua, dengan senyum yang paling sempurna. Bagaimana mungkin aku bisa melukiskan senyum yang sempurna?
Guru tidak memberiku kesempatan bicara saat aku ingin menjelaskan. Aku tidak menyalahkannya. Dia mungkin tidak pernah belajar mencintai seseorang yang tidak dilihatnya. Tapi aku, aku mencintaimu meski tak pernah melihatmu.
Aku tak begitu pintar melukis tapi aku ingin menulis. Aku ingin menulis kepadamu Ya Rasulullah. Jika saja kau bisa kembali hadir pada kami selama beberapa jam, beberapa detik, atau beberapa saat saja, mungkin dia akan mengerti."
Pelajar itu melukis huruf Muhammad dalam bahasa arab di balik kertas. Sang guru tercekat senyumnya tak bisa berkata-kata lagi saat membacanya di sebuah kursi.
Video Mokhtar A. Wards ini diunggah ke Youtube pada 09 Agustus 2015 sampai saat ini sudah ditonton 790 ribu views. Dalam keterangannya dituliskan film tersebut terinspirasi dari kisah nyata yang terjadi setelah demonstrasi di Prancis pada tanggal 11 Januari 2015. Film ini bercerita tentang sosok Nabi Muhammad SAW dan kedamaian yang diajarkannya. Namun juga memberi gambaran bagaimana respon dunia terutama Prancis pasca kejadian Charlie Hebdo.
Allaahumma shalli wasallim 'alaa Muhammad...
Berikut videonya:
https://www.youtube.com/watch?v=uUcxQRkZg_c&feature=youtube_gdata_player

Sabtu, 17 Oktober 2015

AKU TERTIPU WAKTU

Renungan pagi
Assalammu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Rencana Tinggal Rencana
Waktu berlalu begitu halus menipu kita yang terlena, belum sempat berdzikir pagi tau-tau hari sudah menjelang siang, belum sempat bersedekah pagi, matahari sudah meninggi.
Rencananya jam 9 mau sholat Dhuha, tiba-tiba adzan Dzuhur sudah terdengar, pinginnya setiap pagi membaca 1 juz Al-Qur'an, menambah hafalan satu hari satu ayat, tapi ya itu, "pengennya itu" sudah dari setahun yang lalu, namun kebiasaan itu belum terlaksana, dan hanya tinggal rencana.
Ada sebenarnya komitmen diri, tidaklah akan melewatkan malam kecuali dengan tahajud dan witir, sekalipun hanya 3 roka'at singkat,  namun sayang komitmen itu belum juga bisa dilaksanakan sejak 5 tahun yang lewat.
Dulu juga pernah terpikir punya anak asuh, entah yatim atau miskin yang dipelihara seperti anak sendiri di rumah, atau disantuni tiap bulannya, namun sayangnya karena kesibukan maka lupa merealisasikannya, padahal niat itu sudah berlangsung sekitar 10 tahunan yang lalu...
Akan terus beginikah nasib "hidup" kita menghabiskan umur ?, berhura-hura dengan usia, dunia, harta, tahta dan pria wanita ?..,  lalu tiba-tiba masuklah usia di angka 30, sebentar kemudian 40, tak lama terasa menjadi 50, dan kemudian orang mulai memanggil kita dengan sebutan "Kek... Nek..." pertanda kita sudah tua.
Disaat itu uban mulai menghias kepala, keriput datang menghiasi kulit, tenaga tidak lagi seberapa, matapun mulai rabun, telingapun berangsur pekak, makan saja sudah mulai tak enak, tidurpun jauh dari nyeyak ekonomipun sudah mulai bergantung pada anak.
Lalu sambil menunggu ajal tiba, sejenak mengintip catatan amal yang kita ingat pernah berbuat apa ... ???.
Astaghfirullah… ternyata tak seberapa, !!! sedekah dan infaq cuma sekedarnya, mengajarkan ilmu tak pernah ada, silaturrahmi rusak semua, shalat puasa banyak tertinggal, zakat dan waqaf kadang terlupa, umrah dan haji tinggal rencana, anak anakpun buta agama. "Na'uzubillah Ya Allah".
Jika sudah demikian, apakah ruh ini tidak akan melonglong, meraung, menjerit menahan kesakitan disaat harus berpisah dari tubuh pada waktu sakratul maut...???.
Tambahkan usiaku ya Allah...!!!, aku butuh waktu untuk beramal dan berbekal sebelum Kau akhiri ajalku ...
Belum cukupkah menyia-nyiakan waktu selama 30, 40, 50 atau 60 tahun ?, butuh berapa tahun lagikah untuk mengulang pagi, siang, sore dan malam hari, butuh berapa minggu, bulan, dan tahun lagi agar bisa mempersiapkan diri untuk siap mati.
Tanpa kita pernah merasa kehilangan waktu dan kesempatan untuk menghasilkan pahala di setiap detiknya, maka 1000 tahunpun tidak akan pernah cukup bagi orang-orang yang terlena...
Astaghfirullahal'adzim.
Wassalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh....

Jumat, 16 Oktober 2015

Istri Itu Matahari, Wanita Lain Hanya Bintang-Bintang

Tadzkiroh..pagi

Ada yang menarik, Syuraih bin al Harits bin Qais al-Qadhi rahimahullah bersyair tentang cinta,
"Kulihat kaum laki-laki memukul istri mereka
Namun tanganku lumpuh untuk memukul Zainab 
Zainab adalah matahari, sedang wanita lain adalah bintang-bintang.
Jika Zainab muncul, tak akan nampak lagi bintang-bintang..
Masya Allah!
Inilah gambaran cinta seorang suami kepada istrinya disaat dihadapkan dengan fitnah-fitnah wanita yang lain.
Saat ini, lihatlah sebagian orang yang telah dikaruniai rezki pernikahan. Mereka kadang tidak bersyukur atas pasangan yang Alloh Azza wa jalla tetapkan padanya. Tragisnya, mereka bahkan ada yang berselingkuh secara diam-diam sementara Alloh Azza wa jalla melihatnya.
Kalau begitu, apa sesungguhnya makna sebuah pernikahan? 
Apakah sekedar pelampiasan hasrat?
Bukan!
Nilai sebuah pernikahan adalah terletak pada munculnya ketakwaan. Munculnya rasa tanggungjawab terhadap pasangan hidup, saling menguatkan dalam keimanan, dan saling menguatkan saat sedih, ada masalah, dan berbagai ujian lainnya.
Naif memang, jika saat ini kita melihat para suami tak lagi 'membangun cinta karena Alloh' terhadap istrinya. 
Hanya karena sibuk dunia, maka kadang suami tak lagi memupuk kebersamaan bersama keluarga. 
Bayangkanlah! 
Bagaimana keletihan fisik istri saat membereskan pekerjaan rumah, menyajikan masakan terbaik pada suami, mendidik anak-anak dengan ikhlas, dan... saat-saat terbaik istri memberikan perhatian penuh pada suami.
Subhanalloh!
Maka, saya yakin, bukan wanita karir di luar yang terbaik, bukan pula wanita yang bersolek, namun wanita yang terbaik adalah yang saat ini melayani kita di rumah. 
Meskipun pakaiannya hanya daster saat di rumah, namun ia, tetap yang terbaik. Bagaikan matahari yang tak lagi memunculkan 'bintang-bintang'.

Kamis, 15 Oktober 2015

Kelelahan yang Disukai

Ada 8 kelelahan yang disukai Allah SWT dan RasulNya :

1. Lelah dalam berjihad di jalan-Nya (QS. 9:111)

2. Lelah dalam berda'wah/mengajak kepada kebaikan (QS.41:33)

3. Lelah dalam beribadah dan beramal sholeh (QS.29:69)

4. Lelah mengandung, melahirkan, menyusui. merawat dan mendidik putra/putri amanah Illahi (QS. 31:14)

5. Lelah dalam mencari nafkah halal (QS. 62:10)

6. Lelah mengurus keluarga (QS. 66:6)

7. Lelah dalam belajar/menuntut ilmu (QS. 3:79)

8. Lelah dalam kesusahan, kekurangan dan sakit (QS.2:155)

Semoga kelelahan dan kepayahan yang kita rasakan menjadi bagian yang disukai Allah dan RasulNya. Aamiin yaa Rabbal-'aalamiin

Lelah itu nikmat. Bagaimana mungkin? Logikanya bagaimana? Jika anda seorang ayah, yang seharian bekerja keras mencari nafkah sehingga pulang ke rumah dalam kelelahan yang sangat. Itu adalah nikmat Allah swt yang luar biasa, karena banyak orang yang saat ini menganggur dan bingung mencari kerja.

Jika anda seorang istri yang selalu kelelahan dengan tugas rumah tangga dan tugas melayani suami yang tidak pernah habis. Sungguh itu nikmat luar biasa, karena betapa banyak wanita sedang menanti-nanti untuk menjadi seorang istri, namun jodoh tak kunjung hadir.

Jika kita orang tua yang sangat lelah tiap hari, karena merawat dan mendidik anak-anak, sungguh itu nikmat yang luar biasa. Karena betapa banyak pasangan yang sedang menanti hadirnya buah hati, sementara Allah swt belum berkenan memberi amanah.

Lelah dalam Mencari Nafkah

Suatu ketika Nabi saw dan para sahabat melihat ada seorang laki-laki yang sangat rajin dan ulet dalam bekerja, seorang sahabat berkomentar: “Wahai Rasulullah, andai saja keuletannya itu dipergunakannya di jalan Allah.”

Rasulullah saw menjawab: “Apabila dia keluar mencari rezeki karena anaknya yang masih kecil, maka dia di jalan Allah. Apabila dia keluar mencari rejeki karena kedua orang tuanya yang sudah renta, maka dia di jalan Allah. Apabila dia keluar mencari rejeki karena dirinya sendiri supaya terjaga harga dirinya, maka dia di jalan Al
lah. Apabila dia keluar mencari rejeki karena riya’ dan kesombongan, maka dia di jalan setan.” (Al-Mundziri, At-Targhîb wa At-Tarhîb).

Sungguh penghargaan yang luar biasa kepada siapa pun yang lelah bekerja mencari nafkah. Islam memandang bahwa usaha mencukupi kebutuhan hidup di dunia juga memiliki dimensi akhirat.

Bahkan secara khusus Rasulullah saw memberikan kabar gembira kepada siapa pun yang kelelahan dalam mencari rejeki. “Barangsiapa pada malam hari merasakan kelelahan mencari rejeki pada siang harinya, maka pada malam itu ia diampuni dosanya oleh Allah swt.”

Subhanallah, tidak ada yang sia-sia bagi seorang muslim, kecuali di dalamnya selalu ada keutamaan.

Kelelahan dalam bekerja bisa mengantarkan meraih kebahagiaan dunia berupa harta, di sisi lain dia mendapatkan keutamaan akhirat dengan terhapusnya dosa-dosa. Syaratnya bekerja dan lelah. Bukankah ini bukti tak terbantahkan, bahwa kelelahan ternyata nikmat yang luar biasa?

Kelelahan Mendidik Anak

Di hari kiamat kelak, ada sepasang orangtua yang diberi dua pakaian (teramat indah) yang belum pernah dikenakan oleh penduduk bumi.

Keduanya bingung dan bertanya: ”Dengan amalan apa kami bisa memperoleh pakaian seperti ini?” Dikatakan kepada mereka: “Dengan (kesabaran)mu dalam mengajarkan Al-Qur’an kepada anak-anakmu.”

Merawat dan mendidik anak untuk menjadi generasi shaleh/shalehah bukan urusan yang mudah. Betapa berat dan sangat melelahkan. Harta saja tidak cukup.

Betapa banyak orang-orang kaya yang anaknya “gagal” karena mereka sibuk mencari harta, namun abai terhadap pendidikan anak. Mereka mengira dengan uang segalanya bisa diwujudkan. Namun, uang dibuat tidak berdaya saat anak-anak telah menjadi pendurhaka.

Berbahagialah manusia yang selama ini merasakan kelelahan dan berhati-hatilah yang tidak mau berlelah-lelah. Segala sesuatu ada hitungannya di sisi Allah swt. Kebaikan yang besar mendapat keutamaan, kebaikan kecil tidak akan  pernah terlupakan.

Minggu, 11 Oktober 2015

Panduan Kesehatan

Habis baca ini tlg forward lg, karena bisa berguna bagi orang lain:
  • Sering makan jelang tidur bs kena kanker lambung krn mag ga dpt istirahat
  • Hanya boleh makan 4 butir telur per minggu, selebihnya tdk baik
  • Pantat ayam mengandung karsinogen (penyebab kanker), jangan makan pantat ayam
  • Makan buah seharusnya before meal, bukan after meal
  • Saat mens jangan minum teh☕ apalagi teh hijau, sebaiknya makan sesuatu yg bisa nambah darah
  • Jangan terlalu bnyk minum susu kacang, jangan pake telur dan gula
  • Makan tomat sebaiknya after meal, jangan perut kosong
  • Tiap pagi bangun tidur minum 1 gelas air putih bisa cegah batu empedu
  • 3 jam sebelum tidur, jangan makan lg, bs gemuk
  • Jangan minum teh susu atau (teh tarik / buble tea) krn tinggi kalori tinggi lemak tdk bergizi dan bisa darah tinggi kencing manis
  • Jangan makan roti yg baru keluar dari oven
  • Charger jangan dekat tempat tidur, hrs berjarak 30 cm lebih
  • Tiap hari minum air gelas bisa hindari kanker kantong kemih
  • Siang hari harus bnyk minum air putih, 🌚malam hari harus sedikit minum air putih
  • Minum kopi jangan melebih 2 cangkir per hari, bisa menyebabkan insomnia dan penyakit mag
  • Jangan makan makanan yg tinggi lemak karena butuh 5⃣~7⃣ jam pencernaan, mengakibatkan darah terpusat pada pencernaan dan mengakibatkan ngantuk😴 krn otak kekurangan supply darah
  • Setelah jam  sore jangan makan banyak krn tubuh kita tdk butuh banyak kalori
  •  jenis makanan sehat: Ikan laut dalam, pisang, jeruk bali, roti full gandum, sayur bayam, bawang putih, pumpkin, susu low fat, daging ayam, buah cherry

  • Kurang tidur bikin otak tumpul, biasakan tidur😴 siang bisa awet muda
  • Air lemon panas bisa menolong anda seumur hidup

Sumber : Healty Magazine

Sabtu, 10 Oktober 2015

Untukmu para penjaga al quran

πŸƒ Salah satu tanda bahwa kiamat semakin dekat adalah semakin banyaknya penghafal al qur'an yang hanya sekedar menghafal, ikut yg lagi ngetrend. Tidak di imbangi dengan murojaah.
Padahal semakin banyak hafalan maka, semakin banyak kemungkinan untuk lupa bahkan hilang. Jika tidak dibarengi murojaah. Begitu adanyaa.
Maka dari itu jadilah pecinta al qur'an bukan sekedar penghafal qur'an πŸ“š❤
πŸ‘ΆπŸ» Untuk anak2 sendiri kesadaran untuk murojaah masih sangat minim, sehingga perlu pebdampingan dari orangtua πŸ‘³πŸΌ. Maka bapak ibu bantulah mereka mewujudkan impian mjdi pecinta al quran.
Lalu bagaimana??
⏰ Luangkan hati n waktu untuk al quran.
πŸ“ Coba kita buat program jadwal rutin murojaah harian.
Ortu ikut nyimak, dijamin ortu akan tambah hafal surat al qur'an.
πŸ“ Beri tanda pada ayat yg sering salah dgn pensil, latih anak fokus pda kesalahan. Sebelum ayat yg salah, ayat yg salah n setelah ayat yg salah.
Ahhh ribet capek😑
Perlu kita ketahui bahwa:
πŸ‘‰πŸΏMemang begitulah konsekuensi bgi kita yg berazzam tidak sekedar menghafal al quran tapi jg menjadi bagian para penjaga al quran.
πŸ‘‰πŸΏMemang bgitulah konsekuensi dr kita yg ingin memiliki anak penghafal al quran.
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Mulailah berazzam bahwa kita menghafal al qur'an seumur hidup bukan hnya seumur jagung.
Targetkan,, husnul khotimah dalam keadaan punya hafalan.
Pencapaiannya,,semakin dekat sama Allah.
Seorang ustd  berpesan" hafalanmu adalah banyaknya surat yang kau baca saat sholat bukan surat yg kau setorkan pada ustadmu"
Dari seseorang yg masih belajar_

KENALI CIRI-CIRI ISTRI BUTUH REFRESHING

Suami harus baca nih "Apakah Istri Anda Kelelahan"
1. Mudah Lupa
Wanita dikaruniai kekuatan pikiran yang hebat. Tidak hanya mampu mengerjakan beberapa pekerjaan dalam satu waktu, namun mereka juga mampu mengingat hal-hal yang kecil.
Jadi, bila istri di rumah mulai lupa di mana menaruh dompet, kunci motor, bahkan kaca mata yang biasa ia pakai, bisa jadi, saat ini istri butuh piknik.
2. Lebih Pendiam
Istri sangat lekat dengan stempel cerewet. Meski kecerewetannya sebetulnya merupakan upaya mendidik anak atau cara ia menjaga rumah tetap rapi, namun seringkali sikap ini disalahartikan sebagai kebawelan.
Jadi, bila istri mulai tidak peduli dengan cucian kotor yang diletakkan tidak pada tempatnya, remahan kue yang tidak disapu, bisa jadi kelelahan istri sudah sampai di puncaknya.
3. Tidur Gelisah
Tidur tidak tenang merupakan salah satu tanda stres; yang salah satu pemicunya adalah kelelahan fisik tak berkesudahan.
4. Mudah marah dan sering uring-uringan
Bila biasanya istri bercanda asyik dengan si Kecil, tapi kali ini ia malah menghardiknya saat berusaha mendekat, cobalah untuk tawarkan bantuan membereskan pekerjaan rumah. Atau paling tidak ajak si Kecil keluar, agar istri bisa memiliki waktu sendiri sejenak.
5. Hilang Keseimbangan
Jumlah cangkir di rumah berkurang karena beberapa hari terakhir istri sering memecahkannya saat menghidangkan kopi? Ada kemungkinan otot-otot istri sedang merasa sangat lelah, sehingga keseimbangan dirinya banyak berkurang.
6. Mengeluh wajahnya terlihat kusam
Kesibukan mengurusi rumah tangga kadang membuat istri lupa untuk mengurus diri. Cobalah tengok jadwal hariannya, siapa tahu ada satu dua pekerjaan yang bisa Anda bantu kerjakan.
7. Kurang Konsentrasi
Rasa lelah berlebih bisa membuat istri tidak berkonsentrasi saat diajak ngobrol atau berdiskusi. Secangkir teh dan pijatan di punggung pasti akan membuatnya lebih nyaman.
8. Sering Ketiduran
Bila biasanya istri paling tahan menemani Anda menonton TV di malam hari, tapi kali ini ia mudah sekali tertidur bahkan saat di dapur; itu artinya istri Anda sedang butuh istirahat lebih dari biasanya.

Paus dan Monyet (Humor Suami Istri)

Sawijining dino...
Maman ngobrol karo Mimin, bojone, neng teras omah..

Mimin : "Mas, aku pengin latihan renang, oleh to ?!!"
Maman: "Arep nggo opo?! wis tuwo ndadak pethakilan pengin renang.."
Mimin : "Ben langsing to Mas, koyo jaman isih prawan ndhisik..!"
Maman : "Haalaah, ikan paus sing saben dino renang kae yo tetep gendut...!!".
Mimin : "Huhhhhh..!!"
Telung minggu sak uwise...
Maman : " Jeng, wiwit saiki aku arep mangan buah2an sing akeh. Sesuk tukokno neng pasar yo...!!"
Mimin : "Tumben doyan buah2an, arep nggo opo to mas..?"
Maman : "Ben sehat to jeng, seger lan ganteng koyo jaman nom2an dhisik. Kan kowe yo melu bangga...!"
Mimin : "Alaah Mas, munyuk kae saben dino  makan buah2an, rupane yo tetap elek...

Jumat, 09 Oktober 2015

BEGINILAH CARA YANG BENAR DARI SEORANG SUAMI YANG MENCINTAI ISTRINYA

1. SUAMI selalu menggandeng tangan istrinya saat berjalan, jikapun satu tangan jg tak bisa menggandeng krn suatu hal, SUAMI selalu meminta istrinya yg menggandeng tangannya. Alasannya dia bertanggung jawab atas jalan istrinya supaya selalu aman.

2. SUAMI selalu mencium kening istrinya disaat-saat tertentu, sebelum & sepulang bekerja, sebelum dan sesudah tidur. Alasannya sebagai tanda bahwa dialah pelindung & penenang istrinya agar istrinya selalu merasa nyaman

3. SUAMI tidak pernah berteriak pd istrinya, alasannya suara yang keras dari suami utk istrinya adalah cambuk yang menyakitkan.

4. SUAMI tdk prnah mencela dan memaki istrinya sebesar apapun kesalahan yang diperbuat alasannya makian dan celaan bukan kata yang bijak mengajarkan kebenaran.

5. SUAMI selalu memeluk dan membelai istrinya jika istrinya berbuat salah, alasannya mulut dan perbuatan istri adalah tanggung jawab suami, bila istri sampai tidak terkontrol itu adalah salah suami, sebab itu dia selalu memeluk dan membelai istrinya sambil berkata "maafkan ayah, lain kali jangan kamu ulangi kesalahan itu lagi, jadilah istri yang beriman dan baik, salahkan ayah saja".

6. SUAMI selalu bangun sebelum dan berangkat tidur setelah istrinya, alasannya kewajibannyalah utk melindungi hidup istrinya dimulai saat bangun tidur dan sampai αƙαn tidur, itulah janji suami pd istrinya.

Semoga para lelaki yang membaca tulisan ini dapat mencintai istrinya sepenuh hati dan bisa menerima kekurangan istrinya.

Akhir Suami-Isteri

Al kisah ada suami isteri di  usia senja. Tinggal di rumah yg telah dihuni puluhan tahun. Dua anak mereka telah mandiri.

Suami pensiunan, sedang isteri ibu rumah tangga. Mereka lebih memilih tinggap di rumah yg skrg, meski anak2 meminta mereka pindah.

Jadilah mereka berdua yg sudah renta, menghabiskan waktu sisa di rumah yg telah jadi saksi ribuan bahkan jutaan peristiwa.

Suatu saat lepas senja ba'da shalat Isya, di masjid tak jauh dari rumah, isteri tidak temukan sandalnya.

Saat sibuk mencari, suami menghampiri: “Kenapa, Bu?” Isteri menoleh sambil berkata: “Sandal ibu gak ketemu Pak”.

“Ya sudah gak apa2. Pakai sandal ini saja”, kata suami sambil sodorkan sandal yg dipakainya. Walau ragu, isteri kenakan sandal bapak.

Menuruti perkataan suami adalah kebiasaannya. Jarang membantah.

Paham kegundahan isteri, suami genggam lengan isteri.

Pikiran suami berkelebat. Bgmnpun aku bisa melangkah karena ditopang kaki isteriku selama puluhan tahun.

Terimakasih sebanyak, sebesar, dan sedalam apapun takkan pernah setimpal dg apa yg telah dilakukan untukku.

Kaki isterinya yg mungil, selalu berlari kecil membukakan pintu utk-ku saat aku pulang kerja. Juga di tengah2 malam.

Kaki yg telah antar anak2 ke sekolah tanpa kenal lelah. Kaki yg menyusuri berbagai tempat mencari kebutuhanku dan anak2 di rumah.

Sang isteri memandang suaminya sambil tersenyum. Dg tulus mereka kembali ke rumah setelah shalat Isya berjamaah di masjid.

Di usia lanjut, penyakit diabet telah menyerang pandangan mata isteri. Saat kesulitan merapihkan kuku, suami dg lembut membantu.

Suami ambil gunting kuku dari tangan isteri. Jari2 yg sudah keriput digenggam suami. Lalu dipotong kuku isteri.

Setelah selesai, dikecup jemari isteri. Suami lirih berkata: “Terimakasih ya, Bu”. Sembari tersenyum suami memandang wajah isteri.

“Tidak, Pak. Ibu yg seharusnya berterimakasih. Bapak telah membantu memotong kuku Ibu”, tukas isteri tersipu2.

“Terimakasih utk semua pekerjaan luar biasa repotnya, yg tentu tak sanggup aku lakukan”.

“Aku takjub betapa luar biasanya Ibu. Aku tahu semua takkan terbalas sampai kapanpun”, kata suami tulus.

Mata ibu sembab. Dua titik air mata menggayut di mata isteri. “Bapak koq bicara begitu?” Ibu senang atas semuanya, Pak.

Apa yg telah kita lalui bersama adalah sesuatu yg luar biasa. Ibu selalu bersyukur pd keluarga, baik atau buruk. Semua kita hadapi.

Hari Jumat yg cerah, suami siap berangkat ke masjid. Setelah pamit, suami menoleh sekali lagi pd isteri. Wajah Bapak teduh, bening.

Tak ada tanda apapun, seperti biasa. Hingga bbrp saat kemudian, bbrp org mengetuk pintu memberi kabar yg tak pernah diduga.

Inalillahi waina ilahihi rojiun. Bapak, suaminya, siang itu telah menyelesaikan perjalanan di dunia. Menghadap Sang Khalik.

Bapak pulang saat sedang duduk di tahiyat akhir Shalat Jumat. Telunjuknya masih sempurna menunjuk Kiblat.

Subhanallah, sungguh akhir perjalanan hidup yg indah. Demikian gumam para jama’ah setelah menyadari ada jamaah yg wafat saat shalat.

Ibu tersadar, ketika bapak menoleh lagi sebelum beranjak keluar pagar. Terbayang tatapan terakhir Bapak. Senyumnya teduh.

Apakah itu tanda bahwa suaminya berat hati akan meninggalkan isteri untuk selamanya? Ibu mendesah sesunggukkan.

Bbrp hari kemudian, Ibu bermimpi bertemu suaminya. Dg wajah cerah, suami hampiri dirinya. Membelai rambutnya selembut dulu.

“Apa yg Bapak lakukan?” tanya isteri bercampur bingung. “Ibu harus kelihatan cantik. Kita akan lakukan perjalanan jauh”.

“Bapak tak bisa tanpa ibu. Bahkan setelah kehidupan dunia ini berakhir sekalipun. Bapak selalu butuh Ibu”.

“Saat Bapak disuruh memilih pendamping, Bapak bingung. Bapak bilang pendamping saya tertinggal. Saya mohon izin untuk menjemputnya”. 

Isteri menangis sebelum akhirnya berkata: “Ibu ihlas Bapak pergi. Tapi Ibu tak bisa bohong kalau Ibu takut sekali sekarang sendirian”.

“Kalau ada kesempatan mendampingi Bapak sekali lagi, apalagi untuk selamanya, tentu tidak akan Ibu sia2kan”.

Tangis ibu berganti dg senyuman. Senyum terakhir yg indah dalam mimpi ibu yg terakhir pula.

Tetangga berdatangan, memandikan jenazah seorang wanita, yg hanya tiga hari setelah ditinggal Bapak.

“Isterimu adalah bajumu. Dan suami itu adalah bajumu pula" (Al Baqarah 187).
*****   

Selasa, 06 Oktober 2015

"TEMAPAYAN RETAK"


[Berikut adalah ungkapan bijak orang cina]

Seorang ibu cina yang sudah tua memiliki 2 buah tempayan, yang dipikul di pundaknya dengan menggunakan sebatang bambu.
Salah satu dari tempayan itu retak, sedangkan yang satunya tak bercela dan selalu memuat air hingga penuh.
Setibanya di rumah setelah menempuh perjalanan panjang dari sungai, air ditempayan yang retak tinggal separuh. Selama dua tahun hal ini berlangsung setiap hari, dimana ibu itu membawa air hanya satu setengah tempayan.
Tentu si tempayan yang utuh sangat bangga akan pencapaiannya.
Namun tempayan yang retak merasa malu akan kekurangannya dan sedih sebab hanya bisa memenuhi  setengah dari kewajibannya.
Setelah dua tahun yang dianggapnya sebagai kegagalan, akhirnya dia berbicara kepada ibu tua di dekat sungai.
"Aku malu, sebab air bocor melalui bagian tubuhku yang retak di sepanjang jalan menuju rumahmu"

Ibu itu tersenyum, tidakkah kau lihat bunga beraneka warna di jalur yang kau lalui, namun tidak ada di jalur yang satunya?.
"Aku sudah tahu kekuranganmu, jadi aku menabur benih bunga di jalurmu dan setiap hari dalam perjalanan pulang kau menyirami benih-benih itu.
Selama dua tahun aku bisa memetik bunga-bunga cantik untuk menghias meja. Kalau kau tidak seperti itu, maka rumah ini tidak se-asri seperti ini sebab tidak ada bunga"

Kita semua mempunyai kekurangan masing-masing...Namun keretakan dan kekurangan itulah yang menjadikan hidup kita bersama menyenangkan dan memuaskan.
Kita harus menerima setiap orang apa adanya dan mencari yang terbaik dalam diri mereka.

Rekan-rekan temapayan yang retak, semoga hari kalian menyenangkan. Jangan lupa mencium wanginya bunga-bunga di jalur kalian.
Luangkan waktu untuk mengirimkan pesan ini kepada rekan yang juga seperti tempayan retak ini.

Allah itu Indah dan Menyukai keindahan..
Jadilah Bunga yg Indah yg selalu mewarnai dengan keindahan mu..

Selamat Beraktivitas ya ??
��������������

HATI BAJA

Nusaibah Binti Ka'ab - Sahabiyah Ansar Yang Berhati Baja.

Silahkan dibaca dengan perlahan untuk di ambil ibrohnya...

Hari itu Nusaibah sedang berada di dapur.  Suaminya, Said sedang berehat di bilik tidur.

Tiba-tiba terdengar suara gemuruh bagaikan gunung-gunung batu yang runtuh.

Nusaibah meneka, itu pasti tentera musuh. Memang, beberapa hari ini ketegangan memuncak di kawasan Gunung Uhud.

Dengan bergegas, Nusaibah meninggalkan apa yang sedang dilakukannya dan masuk ke bilik.

Suaminya yang sedang tertidur dengan halus dan lembut dikejutkannya. “Suamiku tersayang,”
Nusaibah berkata, “aku mendengar suara pelik menuju ke Uhud. Mungkin orang-orang kafir telah menyerang.”

Said yang masih belum sadar sepenuhnya, tersentak.
Dia menyesal mengapa bukan dia yang mendengar suara itu. Malah isterinya.

Dia segera bangun dan mengenakan pakaian perangnya. Sewaktu dia menyiapkan kuda, Nusaibah menghampiri. Dia menyodorkan sebilah pedang kepada Said.

“Suamiku, bawalah pedang ini. Jangan pulang sebelum menang….”

Said memandang wajah isterinya. Setelah mendengar perkataannya seperti itu, tak pernah ada keraguan padanya untuk pergi ke medan perang.

Dengan sigap dinaikinya kuda itu, lalu terdengarlah derap suara langkah kuda menuju ke utara.

Said langsung terjun ke tengah medan pertempuran yang sedang berkecamuk. Di satu sudut yang lain, Rasulullah melihatnya dan tersenyum kepadanya.

Senyum yang tulus itu semakin mengobarkan keberanian Said.

Di rumah, Nusaibah duduk dengan gelisah. Kedua anaknya, Amar yang baru berusia 15 tahun dan Saad yang dua tahun lebih muda, memerhatikan ibunya dengan pandangan cemas.

Ketika itulah tiba-tiba muncul seorang penunggang kuda yang nampaknya sangat gugup.
“Ibu, salam dari Rasulullah,” berkata si penunggang kuda, “Suami Ibu, Said baru sahaja gugur di medan perang.
Beliau syahid…”

Nusaibah tertunduk sebentar, “Inna lillah…..” gumamnya,

“Suamiku telah menang perang. Terima kasih, ya Allah.”

Setelah pemberi khabar itu meninggalkan tempat itu, Nusaibah memanggil Amar.

Ia tersenyum kepadanya di tengah tangis yang tertahan, “Amar, kaulihat Ibu menangis?
Ini bukan air mata sedih mendengar ayahmu telah syahid. Aku sedih kerana tidak memiliki apa-apa lagi untuk diberikan pagi para pejuang Nabi.
Mahukah engkau melihat ibumu bahagia?”

Amar mengangguk. Hatinya berdebar-debar.

“Ambilah kuda di kandang dan bawalah tombak. Bertempurlah bersama Nabi hingga kaum kafir terhapus.”

Mata Amar bersinar-sinar. “Terima kasih, Ibu. Inilah yang aku tunggu sejak dari tadi. Aku ragu-ragu seandainya Ibu tidak memberi peluang kepadaku untuk membela agama Allah.”

Putera Nusaibah yang berbadan kurus itu pun terus menderapkan kudanya mengikut jejak sang ayah. Tidak terlihat ketakutan sedikitpun dalam wajahnya.

Di hadapan Rasulullah, ia memperkenalkan diri. “Ya Rasulullah, aku Amar bin Said. Aku datang untuk menggantikan ayahku yang telah gugur.”

Rasul dengan terharu memeluk anak muda itu. “Engkau adalah pemuda Islam yang sejati, Amar. Allah memberkatimu….”

Hari itu pertempuran berlalu cepat. Pertumpahan darah berlangsung hingga petang. Pagi-pagi seorang utusan pasukan Islam berangkat dari perkhemahan mereka menuju ke rumah Nusaibah.

Setibanya di sana, wanita yang tabah itu sedang termangu-mangu menunggu berita, “Ada khabar apakah gerangannya?” serunya gementar ketika sang utusan belum lagi membuka suaranya, “Apakah anakku gugur?”

Utusan itu menunduk sedih, “Betul….”

“Inna lillah….” Nusaibah bergumam kecil.
Ia menangis.
“Kau berduka, ya Ummu Amar?”

Nusaibah menggeleng kecil. “Tidak, aku gembira. Hanya aku sedih, siapa lagi yang akan kuberangkatkan?
Saad masih kanak-kanak.”

Mendengar itu, Saad yang sedang berada tepat di samping ibunya, menyela, “Ibu, jangan remehkan aku. Jika engkau izinkan, akan aku tunjukkan bahwa Saad adalah putera seorang ayah yang gagah berani.”

Nusaibah terperanjat. Ia memandang puteranya. “Kau tidak takut, nak?”

Saad yang sudah meloncat ke atas kudanya menggeleng yakin. Sebuah senyum terhias di wajahnya. Ketika Nusaibah dengan besar hati melambaikan tangannya, Saad hilang bersama utusan itu.

Di arena pertempuran, Saad betul-betul menunjukkan kemampuannya. Pemuda berusia 13 tahun itu telah banyak menghempaskan banyak nyawa orang kafir. Hingga akhirnya tibalah saat itu, yakni ketika sebilah anak panah menancap di dadanya.

Saad tersungkur mencium bumi dan menyerukan, “Allahu akbar!”
Kembali Rasulullah memberangkatkan utusan ke rumah Nusaibah.

Mendengar berita kematian itu, Nusaibah meremang bulu tengkuknya. “Hai utusan,” ujarnya, “Kausaksikan sendiri aku sudah tidak memiliki apa-apa lagi. Hanya masih tersisa diri yang tua ini. Untuk itu izinkanlah aku ikut bersamamu ke medan perang.”

Sang utusan mengerutkan keningnya. “Tapi engkau wanita, ya Ibu….”

Nusaibah tersinggung, “Engkau meremehkan aku kerana aku wanita? Apakah wanita tidak ingin juga masuk syurga melalui jihad?”

Nusaibah tidak menunggu jawaban dari utusan tersebut. Ia bergegas menghadap Rasulullah dengan kuda yang ada.

Tiba di sana, Rasulullah mendengarkan semua perkataan Nusaibah.
Setelah itu, Rasulullah pun berkata dengan senyum. “Nusaibah yang dimuliakan Allah. Belum masanya wanita mengangkat senjata.
Untuk sementara engkau kumpulkan saja ubat-ubatan dan rawatlah tentera yang luka-luka. Pahalanya sama dengan yang bertempur.”

Mendengar penjelasan Nabi demikian, Nusaibah pun segera menenteng bekas ubat-ubatan dan berangkatlah ke tengah pasukan yang sedang bertempur.

Dirawatnya mereka yang luka-luka dengan cermat. Pada suatu saat, ketika ia sedang menunduk memberi minum seorang perajurit muda yang luka-luka, tiba-tiba terpercik darah di rambutnya. Ia memandang.
Kepala seorang tentera Islam tergolek terbabat senjata orang kafir.

Timbul kemarahan Nusaibah menyaksikan kekejaman ini.

Apalagi ketika dilihatnya Nabi terjatuh dari kudanya akibat keningnya terserempet anak panah musuh, Nusaibah tidak dapat menahan diri lagi.

Ia bangkit dengan gagah berani. Diambilnya pedang perajurit yang tewas itu.
Dinaiki kudanya.
Lantas bagaikan singa betina, ia mengamuk.

Musuh banyak yang terbirit-birit menghindarinya. Puluhan jiwa orang kafir pun tumbang.

Hingga pada suatu waktu seorang kafir menghendap dari belakang, dan menebas putus lengan kirinya. Ia terjatuh terinjak-injak kuda.

Peperangan terus saja berjalan. Medan pertempuran makin menjauh, sehingga Nusaibah teronggok sendirian.

Tiba-tiba Ibnu Mas’ud menunggang kudanya, mengawasi kalau-kalau ada mangsa yang boleh ditolongnya.

Sahabat itu, begitu melihat sekujur tubuh bergerak-gerak dengan payah, segera mendekatinya.
Dipercikannya air ke muka tubuh itu.

Akhirnya Ibnu Mas’ud mengenalinya, “Isteri Said-kah engkau?”

Nusaibah samar-sama memerhatikan penolongnya.
Lalu bertanya, “bagaimana dengan Rasulullah? Selamatkah baginda?”

“Baginda tidak kurang suatu apapun…”

“Engkau Ibnu Mas’ud, bukan?
Pinjamkan kuda dan senjatamu kepadaku….”

“Engkau masih luka parah, Nusaibah….”

“Engkau mahu menghalangi aku membela Rasulullah?”

Terpaksa Ibnu Mas’ud menyerahkan kuda dan senjatanya.
Dengan susah payah, Nusaibah menaiki kuda itu, lalu menderapkannya menuju ke pertempuran.

Banyak musuh yang dijungkirbalikannya .
Namun, kerana tangannya sudah kudung, akhirnya tak urung juga lehernya terbabat putus.

Gugurlah wanita itu ke atas pasir. Darahnya membasahi tanah yang dicintainya.

Tiba-tiba langit berubah hitam mendung. Padahal tadinya cerah terang benderang. Pertempuran terhenti sejenak.

Rasul kemudian berkata kepada para sahabatnya, “Kalian lihat langit tiba-tiba menghitam bukan? Itu adalah bayangan para malaikat yang beribu-ribu jumlahnya. Mereka berduyun-duyun menyambut kedatangan arwah Nusaibah, wanita yang perkasa.”

Subhanallah.
Allahu akbar...
Allahu akbar...
Allahu akbar....

Tanpa pejuang sejati seperti ia, mustahil agama Islam sampai kepada kita sekarang, dengan tenang dan damai.
Kita semua berhutang besar kepada mereka.

Semoga Allah Azza Wa Jalla menempatkan mereka semua di surga disamping Rasulullah.
Aamiin.

Senin, 05 Oktober 2015

KENAPA BUKAN AYAH SAJA YANG MENINGGAL ?


Ia masih bocah, masih duduk di bangku kelas 3 SD.
Suatu kali ustadz di kelasnya memotivasi para siswa untuk menjaga shalat jamaah shubuh.
Bagi si anak, Shubuh merupakan sesuatu yg sulit bagi sang bocah.
Namun sang bocah telah bertekad utk menjalankan shalat shubuh di masjid.
Lalu dgn cara bagaimana anak ini memulainya?
Dibangunkan ayah? ibu? dengan alarm?…bukan!

Sang anak nekat tak tidur semalaman lantaran takut bangun kesiangan.
Semalaman anak begadang, hingga tatkala adzan berkumadang, iapun ingin sgr keluar menuju masjid.
Tapi…tatkala ia membuka pintu rumahnya,
Suasana sangat gelap, pekat, sunyi, senyap…membuat nyalinya menjadi ciut.
Tahukah Anda, apa yg ia lakukan kemudian?

tatkala itu, sang bocah mendengar langkah kaki kecil dan pelan, dengan diiringi suara tongkat memukul tanah…

Ya…ada kakek-kakek berjalan dengan tongkatnya.

Sang bocah yakin, kakek itu sedang berjalan menuju masjid,
maka ia mengikuti di belakangnya, tanpa sepengetahuan sang kakek.
Begitupula cara ia pulang dari masjid,
Bocah itu menjadikan itu sebagai kebiasaan begadang malam, shalat shubuh mengikuti kakek2.
Dan ia tidur setelah shubuh hingga menjelang sekolah.
Tak ada org tuanya yg tahu, selain hanya melihat sang bocah lebih banyak tidur di siang hari daripada bermain. Dan ini dilakukan sang bocah agar bisa begadang malam.

Hingga suatu kali…
Terdengar kabar olehnya, kakek2 itu meninggal.
Sontak, si bocah menangis sesenggukan….
Sang ayah heran…”Mengapa kamu menangis, nak? Ia bukan kakekmu…bukan siapa-siapa kamu!”
Saat si ayah mengorek sebabnya, sang bocah justru berkata, “kenapa bukan ayah saja yang meninggal?”

“A’udzu billah…, kenapa kamu berbicara seperti itu?” kata sang ayah heran.
Si bocah berkata, “Mendingan ayah saja yg meninggal, karena ayah tidak pernah membangunkan aku shalat Shubuh, dan mengajakkku ke masjid. ..
Sementara kakek itu….setiap pagi saya bisa berjalan di belakangnya untuk shalat jamaah Shubuh.”

ALLAHU AKBAR! Menjadi kelu lidah sang ayah, hingga tak kuat menahan tangisnya.
Kata-kata anak tersebut mampu merubah sikap dan pandangan sang ayah, hingga membuat sang ayah sadar sebagai pendidik dari anaknya, dan lebih dari itu sebagai hamba dari Pencipta-Nya yg semestinya taat menjalankan perintah-Nya. Sang ayah rajin shalat berjamaah karena dakwah dari anaknya…

“Rabbana hablanaa min azwaajina qurrata a’yun waj’alna lil muttaqiina imaama..”