Kamis, 31 Maret 2016

Rahasia Kesehatan Ulama Dahulu


Tidur ulama bisa sangat sedikit. Fisik mereka lelah luar biasa. Otak mereka tak pernah berhenti bekerja. Nutrisi makanan mereka terkadang apa adanya dan jauh dari kata cukup. Tapi mereka sehat luar biasa. Apa rahasianya?

Ini penuturan murid tentang gurunya. Murid yg mengagumi gurunya.

Ibnu Qoyyim -rohimahulloh- menuturkan tentang kesehatan gurunya; Ibnu Taimiyyah -rohimahulloh-. Dalam buku yg memaparkan jalan kebahagiaan; Kunci Negeri Kebahagiaan.

Kini kita dengarkan Ibnu Qoyyim langsung yg bertutur:

Aku mendengar syekh kami Abul Abbas Ibnu Taimiyyah rohimahulloh mengajar sementara beliau sedang merasakan sakit.
Dokter berkata kepadanya: "Sakitmu ini akan semakin parah jika kamu bicara tentang ilmu, memikirkannya, fokus padanya dan menghapalnya."

Ibnu Taimiyyah menjawab: "Bukankah kalian yg menyampaikan bahwa jika jiwa kuat dan senang maka ia akan bahagia, saat itulah ia punya kekuatan yg akan dibantu oleh tabiat untuk menolak penyakit yg datang. Ia adalah musuhnya, jika kuat akan mengalahkannya.

Dokter berkata: "Benar"

Ibnu Taimiyyah berkata:
"Jika jiwaku ini sibuk menyampaikan ilmu, menghapalnya, membicarakannya dan berhasil mengurai yg sulit, ia akan bahagia dan kuat sehingga ia akan mampu mengusir penyakit yg datang..!"

(Fisik ini memang punya hak yg harus dipenuhinya. Tapi fisik ini hanyalah prajurit yg digerakkan oleh panglima. Panglimanya adalah jiwa ini.
Maka sehat atau sakitnya fisik ini sangat tergantung bahagia dan sedihnya jiwa ini.
Jika mudah galau, sedih, khawatir, gundah, walau fisik menyantap nutrisi terbaik maka berbagai penyakit siap menyergap.
Maka...
Bahagiakan jiwamu
Karena...
Ini kunci utama kesehatanmu
Jadi...
Lelah bukan masalah!!
Asal lelah pada yg membahagiakan jiwa.

Karena badan ini hanya perlu direbahkan sesaat. Dan setelahnya ia bangkit dalam bahagia dan kesehatan terbaik.

Bahagiakan jiwa kami dan beri kesehatan kami, ya Robb)

NASIHAT DARI HATI KE HATI TENTANG HATI

✨Ibnul Qayyim –rahimahullah– adalah salah seorang ulama besar yang telah banyak berbicara tentang hati. Berikut ini adalah beberapa untaian kalimat Imam Ibnul Qayyim –rahimahullah– tentang hati, yang tertuang dalam salah satu bukunya al-Fawaid. Semoga kalimat-kalimat ini bisa memberikan manfaat besar kepada kita semua.

��Imam Ibnul Qayyim –rahimahullah– berkata:

��Tidaklah seseorang dihukum dengan hukuman yang lebih berat dibandingkan dengan kerasnya hati dan jauhnya dari Allah.
��Neraka telah diciptakan untuk mencairkan hati-hati yang keras.
��Hati yang paling jauh dari Allah adalah hati yang keras.
��Jika hati mengeras, keringlah air mata.
��Kerasnya hati disebabkan oleh empat hal jika engkau melampaui batas yang dibutuhkan (yaitu); makan, tidur, berbicara dan pergaulan.
��Sebagaimana badan jika sakit tidak akan bermanfaat padanya makanan dan minuman, maka demikian pula hati jika sakit karena syahwat tidak akan manjur padanya berbagai nasihat.
��Barangsiapa menghendaki kejernihan hatinya, hendaknya dia melebih utamakan Allah atas syahwatnya.
��Hati-hati yang terikat dengan syahwat, berarti tertutup dari Allah sesuai dengan keterikatannya dengan syahwat.
��Kehancuran hati disebabkan karena merasa aman (dari siksaan Allah -pent) dan kelalaian.
��Sedangkan kemakmuran hati disebabkan oleh rasa takut dan selalu ingat.
��Kerinduan kepada Allah dan perjumpaan dengan-Nya adalah angin segar yang bertiup kepada hati yang akan mendinginkan darinya panasnya dunia.
��Barangsiapa menempatkan hatinya disi Rabbnya niscaya akan tenang dan tenteram.
��Barangsiapa membebaskan hatinya pada manusia, niscaya dia akan kebingungan dan akan semakin tegang (stress).
��Kecintaan kepada Allah tidak akan masuk ke dalam hati yang padanya terdapat kecintaan terhadap dunia kecuali sebagaimana onta masuk ke dalam lubang jarum.
��Jika Allah mencintai seorang hamba, niscaya Dia akan memilihnya untuk Diri-Nya, memilihnya untuk mencintai-Nya, memilihnya untuk beribadah kepada-Nya, sehingga Dia akan menyibukkan pikirannya dengan-Nya, menyibukkan lisannya untuk berdzikir kepada-Nya, dan menyibukkan anggota tubuhnya untuk mengabdi kepada-Nya.
��Hati bisa sakit sebagaimana badan bisa sakit. Dan obat hati ada pada taubat dan perlindungan diri. Hati juga bisa kotor sebagaimana cermin bisa kotor. Dan mengkilapnya hati adalah dengan dzikir. Hati bisa telanjang sebagaimana tubuh juga bisa telanjang. Dan perhiasan hati adalah ketakwaan. Hati juga bisa lapar dan haus sebagaimana halnya badan. Dan makanan dan minuman hati adalah ma’rifah (pengetahuan tentang Allah), mahabbah (kecintaan terhadap Allah), tawakal, senantiasa kembali dan mengabdi hanya kepada Allah.

��Sumber: al-Fawaid 146-147, diterjemahkan dari al-Majmu’ul Qayyim min Kalam Ibnil Qayyim 110-111]

Belajar Dari Po (Kungfu Panda)


Suka nonton film Kungfu Panda?

Di Kungfu Panda 3, Master Shifu meminta Po untuk mengajarkan Kungfu kepada ke lima temannya yang awalnya lebih dulu mahir Kungfu. Tahu sendiri, po yang ceroboh malah disuruh mengajar, mana bisa dia. Alhasil, di hari pertama dia mengajar, bukannya tambah bisa, malah membuat latihan ke lima temannya menjadi berantakan. “… you are a loser!” Begitu kata burung Bangau yang melintasi Po. Ini membuatnya ingin berhenti mengajar, karena yakin tidak bisa melakukannya.

Tapi, ada satu kalimat dari Master Shifu yang menarik.

Dia berkata,” If you never do what you can’t do, you will never be more than what you are now!”.

Kemudian, Po berkata,” I don’t wanna be more. I like who I am!”.

Seringnya yang membuat kita menyerah adalah ketika harus mempelajari hal yang baru yang menurut kita tidak bisa; kita sudah pernah mencoba mempelajari atau melakukannya, tapi tetap saja tidak bisa. Dalam kondisi ini, kita lupa bahwa kalau kita terus menyerah saat mempelajari atau melakukan sesuatu yang baru, kita tidak akan pernah menguasai sesuatu yang baru pula. Artinya, kita tidak akan menguasai hal lebih dari yang sudah kita kuasai sekarang.

Sama seperti Po, kita juga kadang menjadikan alasan kalau kita menikmati diri kita yang sekarang atau apa yang salah dengan saya yang sekarang? Saya sudah punya ini dan itu, sudah nyaman. Memang sih saya ingin itu, tapi saya tidak bisa mempelajari tentang itu. Biarlah, saya seperti ini saja.. seperti kata po,” I don’t wanna be more! I like who I am!”.

Sayangnya, alasan ini biasanya akan kita sesali ketika melihat orang lain berhasil meraih hal yang lebih dari yang kita miliki sekarang; ketika melihat orang lain berhasil menguasai hal yang tidak kita kuasai.

Kita akan menemukan jalan ketika sudah berjalan; kita akan menemukan solusi ketika terus berusaha. Tetesan air yg lembut bisa melubangi sebuah batu besar yg keras jk jatuhnya berulang–ulang.

Yuk, semangat..!!

Let's break the limits..!!

Selamat Jum'atan ��

Selasa, 29 Maret 2016

7 Rahasia Mendidik Anak.

1. Jika melihat anakmu menangis, jangan buang waktu untuk mendiamkannya. Coba tunjuk burung atau awan di atas langit agar ia melihatnya, ia akan terdiam. Karena psikologis manusia saat menangis, adalah menunduk.

2. Jika ingin anak-anakmu berhenti bermain, jangan berkata: “Ayo, sudah mainnya, stop sekarang!”. Tapi katakan kepada mereka: “Mainnya 5 menit lagi yaaa”. Kemudian ingatkan kembali: “Dua menit lagi yaaa”. Kemudian barulah katakan: “Ayo, waktu main sudah habis”. Mereka akan berhenti bermain.

3. Jika engkau berada di hadapan sekumpulan anak-anak dalam sebuah tempat, yang mereka berisik dan gaduh, dan engkau ingin memperingatkan mereka, maka katakanlah: “Ayoo.. Siapa yang mau mendengar cerita saya, angkat tangannya..”. Salah seorang akan mengangkat tangan, kemudian disusul dengan anak-anak yang lain, dan semuanya akan diam.

4. Katakan kepada anak-anak menjelang tidur: “Ayo tidur sayang.. besok pagi kan kita sholat subuh”, maka perhatian mereka akan selalu ke akhirat. Jangan berkata: “Ayo tidur, besok kan sekolah”, akhirnya mereka tidak sholat subuh karena perhatiannya adalah dunia.

5. Nikmati masa kecil anak-anakmu, karena waktu akan berlalu sangat cepat. Kepolosan dan kekanak-kanakan mereka tidak akan lama, ia akan menjadi kenangan. Bermainlah bersama mereka, tertawalah bersama mereka, becandalah bersama mereka. Jadilah anak kecil saat bersama mereka, ajarkan mereka dengan cara yang menyenangkan sambil bermain.

6. Tinggalkan HP sesaat kalau bisa, dan matikan juga TV. Jika ada teman yang menelpon, katakan: “Maaf saaay, saat ini aku sedang sibuk mendampingi anak-anak”. Semua ini tidak menyebabkan jatuhnya wibawamu, atau hilangnya kepribadianmu. Orang yang bijaksana tahu bagaimana cara menyeimbangkan segala sesuatu dan menguasai pendidikan anak.

7. Selain itu, jangan lupa berdoa dan bermohon kepada Allah, agar anak-anak kita menjadi perhiasan yang menyenangkan, baik di dunia maupun di akhirat.

Senin, 28 Maret 2016

Ingin Mati Husnul Khatimah? Rutinkan Amalan Ini

By Pirman Bahagia -
March 22, 2016

Ciri paling akhir dari seorang hamba yang mendapatkan kasih sayang dari Allah Ta’ala, tutur Kiyai Haji Muhammad Arifin Ilham, adalah seorang hamba dimatikan dalam keadaan husnul khatimah. Meski sukar dan langka, husnul khatimah ini bisa diupayakan. Salah satunya, masih berdasarkan penjelasan Kiyai Arifin dalam taushiyah dan dzikir di Masjid al-Istiqomah Lengkong Kulon adalah dengan merutinkan amalan ini.

Ialah salah satu jamaah beliau yang meninggal dunia beberapa tahun silam. Seorang laki-laki yang rajin berdzikir dan menduduki jabatan penting di perusahaan daerah air minum (PDAM) bilangan Jakarta.

Laki-laki ini memiliki kebiasaan membaca al-Qur’an sebanyak setengah juz setiap selesai shalat Subuh. Sang suami membaca al-Qur’an di ruang tengah, istrinya menyiapkan minumah hangat. Rutin. Setiap hari.

Hari itu, beliau melakukan kebiasaannya. Pun istrinya. Di tengah-tengah bacaan, beliau terhenti. Menjawab salam sembari menengok ke arah pintu depan. Sang istri bergegas, setengah berlari menuju pintu setelah mendengar suaminya menjawab salam.

Ketika pintu dibuka, tidak ada siapa pun. Dia kembali, melewati suaminya yang duduk tenang memegang mushaf di tangan kanannya.

Saat istrinya mendekat, laki-laki itu memberi isyarat, menaikkan tangan kirinya seraya merangkul sang istri. Sang istri pun menyambut tangan suaminya. Dalam hitungan detik, sang suami mengucap kalimat tauhid, laa ilaha illallah, sebanyak tiga kali. Kepalanya menunduk, melihat mushaf yang dipegang di tangan kanannya. Dan, inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.

Kebiasaan. Itulah di antara kuncinya. Seseorang akan meninggal dunia sebagaimana dia menjalani hidupnya. Yang rajin ke masjid, insya Allah wafat dalam keadaan menuju masjid untuk mendirikan shalat berjamaah. Siapa rutin membaca al-Qur’an, insya Allah diwafatkan dalam keadaan bercengkerama dan berdiskusi dengan Allah Ta’ala saat membaca, mempelajari, dan menadabburi ayat-ayat-Nya.

Orang yang rutin mendirikan shalat sunnah Tahajjud, insya Allah diawafatkan dalam keadaan beribadah di sepertiga malam yang terakhir, saat rukuk, i’tidal, dan sujud. Jika hidup dihabiskan untuk berdzikir kepada Allah Ta’ala dalam berbagai suasana, insya Allah dia akan wafat dalam keadaan demikian.

Jadi, apa kebiasaan kita selama ini?

Wallahu a’lam

5 MENIT MENGHAFAL❗ UNTUK SELAMANYA

Anda belum hafal bulan2 tahun Hijriyah?
Mudah2an stelah ini TDK lagi dmikian.
�� .. (Insya Allah)
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

alkisah sebuah keluarga yang hidup bahagia, kepala kelurganya bernama ☑MUSHO

Ia mempunyai istri yang sholih bernama ☑RORO

Dan mempunyai pembantu bernama ☑JUJU

dari hasil pernikahan mereka lahir 2 orang bayi kembar yang lucu, karena kembar namanya sama. yaitu ☑ROSYA & ☑ROSYA

selang beberapa tahun kemudian lahir anak ketiga yang imut, tembem dan menggemaskan diberi nama ☑DZUL DZUL.

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
sudah hafal cerita nya?
1⃣Siapa lelaki yang menjadi kepala keluarga?
2⃣siapa nama perempuan yang menjadi istrinya?
3⃣siapa pembantu dirumah mereka?
4⃣siapa nama anak kembar nya?
5⃣siapa anak ketiga pasangan suami istri itu?
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

nah harap diingat dengan ringan, mudah dan santai.
nama-nama itu adalah singkatan dari
��MUSO :
Muharram
Shoffar

��RORO:
Robiul awal
Robiul akhir

��▶JUJU:
Jumadil awal
Jumadil akhir

si kembar bernama ROSYA dan ROSYA, jangan sampai terbalik
��ROSYA yg pertama :
Rojab
Sya'ban

��Rosya yg kedua :
Romadhon
Syawwal

����DZUL DZUL:
Dzulqo'dah
Dzulhijjah

nah, ✔ingat ceritanya.
✔hafal nama bulannya.
setelah selama ini belum pernah menghafal jadi hafal selamanya nama-nama #bulan hijriah.
Insya Allah
➰➰➰➰➰➰➰➰

Mohon ta'awun untuk menyebarkan info dakwah ini. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

"Barangsiapa menunjukkan kepada kebaikan, maka ia mendapatkan pahala sebagaimana orang yang melakukan." [HR. Muslim]

�� بارك الله فيكم...

Minggu, 27 Maret 2016

DAMPAK BURUK MENJAUH DARI MAJELIS ILMU

Menjauh dari majelis ilmu dan pertemuan dengan para ikhwah serta menjauh dari kunjungan-kunjungan da’wah dapat mengeraskan hati.

��Al Hasan al Bashri berkata: “Sahabat-sahabat kami lebih mahal daripada keluarga kami. Keluarga kami mengingatkan kami kepada dunia sedangkan sahabat-sahabat kami mengingatkan kami kepada akherat.

��Usahakan selalu hadir di majelis ilmu atau minimal dua majelis ilmu dalam sepekan di masjid. Jika anda beranggapan mendengar kaset (atau radio –red) saja sudah cukup maka anda keliru. Sesungguhnya anda butuh hadir di masjid. Ketika anda duduk di majelis ilmu dalam masjid, para malaikat akan mengelilingimu, sakinah (ketenangan) akan menaungimu, rahmat akan turun kepadamu dan Allah akan memujimu di hadapan para malaikatNya...

Demi Allah, ini sesuatu yang lain dari yang lain.

Oleh karena itu engkau dapati kebanyakan orang-orang yang tergelincir adalah orang-orang yang melalaikan majelis ilmu.

��Rutinlah hadir di majelis ilmu, jagalah dan ikutilah jadwal-jadwalnya setiap pekan niscaya engkau memperoleh semangat keimanan yang baru. Jika di sana terdapat kekurangan maka akan segera membaik atau bila terdapat retak pasti tertutupi insya Allah.

Rahasianya, ketika engkau hadir di majelis-majelis ilmu, keimananmu akan meningkat. Kami dahulu selalu menyertai para masyaaikh di awal iltizam, lalu salah seorang sahabat kami absen. Syaikh bertanya tentangnya, mereka berkata: “Ia sedang asyik membaca sebuah kitab sehingga tidak bisa datang .” Syaikh berkta: “Kabarkan kepadanya bahwa pertemuanmu dengan sahabat-sahabatmu akan menambah keimanan dalam hatimu lebih banyak daripada engkau membaca kitab seorang diri.”

Memang benar, hadir di majelis-majelis ilmu untuk mencari berkah, barangkali ada salah seorang hadirin yang mustajab doanya. Apabila ia mengaminkan doa syaikh niscaya akan dikabulkan doa dan Allah akan merahmati seluruh hadirin. Dengan begitu engkau akan memperoleh kemenangan yang besar. Dalam hadits disebutkan:
هُمُ الْقَوْمُ لاَ يَشْقَى بِهِمْ جَلِيْسُهُمْ 
“Mereka adalah satu kaum yang tidak akan rugi orang-orang yang bermajelis dengan mereka.” (Muttafaq ‘alihi)
Oleh karena itu seorang sahabat nabi berkata kepada temannya, “Bergabunglah bersama kami, kita meningkatkan iman sesaat.”

Kemudian apa yang engkau kerjakan apabila engkau tidak hadir?

Kesibukan-kesibukan dunia, ambisi-ambisi rendahan, bisikan-bisikan setan! Masjid adalah rumah bagi setiap orang yang bertaqwa, masjidlah tempat kembali kaum mu’minin.

��Kembalilah ke masjid, hadirilah halaqah ilmu.

Berlindunglah kepada Allah niscaya Allah akan melindungimu. Janganlah berpaling, karena Allah akan berpaling darimu.

Dari terjemahan Min Asbaab Al-Futur wa 'Ilaajuhu karya Muhammad Husain Ya'qub Pustaka At-Tibyan Solo

Diterjemahkan oleh Ustadz Abu Ihsan Al Atsari, M.A

Pesan Sultan Muhammad Al Fatih (Penakluk Constantinople)


.... " Jika suatu saat masa kelak kamu tidak lagi mendengar bunyi bising dan gelak tertawa anak-anak riang di antara shaf-shaf Shalat di masjid-masjid, maka sesungguhnya takutlah kalian akan kejatuhan Generasi muda kalian di masa itu " ...
Perhatikan Masjid di kawasan kita, Sunyi atau masih ramaikah dengan celoteh dan canda khas anak-anak atau sudah terasing dari masjid dengan khusuk di depan TV Game dan Gadget.
Jangan Pernah larang anak-anak untuk pergi ke Masjid dengan alasan ribut dan mengganggu " Kekhusyuan" shalat.
Karena ketika hilang suara-suara kecil mereka yg khas di Masjid-masjid kita...
bisa jadi Itulah Tanda Keruntuhan dan Jatuhnya Generasi islam Mendatang..
#Ayo Bawa Anak Ke Masjid...
Dampingi sbg teladan & evaluasi utk perbaikan...

PEMUDA TERBAIK DUNIA.


Kalau saja Mahmed II hidup kembali dan melihat kondisi pemuda saat ini, mungkin ia sudah geleng-geleng kepala tak habis pikir. Ah, betapa kualitas kita dan dirinya terbentang amat jauh!
Saat kebanyakan pemuda berumur 21 tahun sudah angkat dagu, bangga bisa taklukkan hati wanita, Muhammad Al-Fatih sudah mampu taklukkan Konstantinopel!
Saat para pemuda bersenang-senang habiskan umur 8 tahunnya dengan menghafal lagu-lagu orang dewasa, Muhammad Al-Fatih sudah hafalkan seluruh ayat Al-Quran dalam kepalanya.
Saat para pemuda masih bingung dengan mimpinya, tidak tahu akan jadi apa, "let it flow" katanya, Muhammad Al-Fatih sudah bertekad dengan lantang sejak kecil, "Ayah, aku ingin menaklukkan konstantinopel!"
Tekadnya tidak berakhir dengan teriakan lantang saja. Muhammad Al-Fatih memiliki visualisasi mimpi yang teramat jelas. Sejak kecil ia bersama ayah dan gurunya sudah memandang Benteng Byzantium dari atas bukit.
“Nak, benteng itu yang akan kau taklukkan nanti," seru Sang Ayah.
Muhammad Al-fatih bahkan memiliki ruangan khusus berisi miniatur Konstantinopel, lengkap dengan peta dan strategi perang. Betapa ia tidak main-main dengan mimpinya.
Saat para pemuda begitu mudah mengeluh, merasa punya segudang masalah dan tekanan hidup, lalu menganggap hidupnya akan berakhir sia sia, Muhammad Al-Fatih sudah dibebankan amanah yang begitu besar bahkan sejak ia lahir ke dunia.
Ia menjadi tumpuan harapan tiga generasi akan takluknya konstantinopel, janji Allah yang diucapkan Rasulullah ratusan tahun silam. Ia menjadi harapan dari 6 abad perjuangan para pendahulu. Bayangkan! harapan 600 tahun perjuangan para pendahulu dibebankan pada pundaknya! Ah, tapi sedikitpun ia tak gentar, tak mundur barang sejengkal!
Saat para pemuda habiskan waktunya untuk bersenang-senang, menonton film, nongkrong berjam-jam, Muhammad Al-Fatih memilih tingkatkan kemampuan fisik dan mengisi otaknya. Ia kuasai teknik bela diri, memanah, berkuda, berenang, strategi berperang, Ilmu fiqh, hadis, astronomi, dan matematika. Ia juga menguasai banyak bahasa; Arab, Turki, Persia, Ibrani, Latin, dan Yunani.
Saat para pemuda dengan mudah hancur mentalnya ketika direndahkan atau dihina orang lain, Muhammad Al-Fatih punya hati seluas samudera, mental sekuat baja. Tak terhitung berapa banyak orang yang merendahkannya saat ia diangkat menjadi Raja pada umur 19 tahun. "Bocah ingusan!" cela orang. Musuh dan lingkaran orang kerajaan meremehkan kemampuannya. Kerajaan musuh menyerang saat tahu Muhammad Al-Fatih diangkat menjadi sultan. Tapi ia lebih memilih memberikan bukti nyata.
Saat para pemuda habiskan air matanya untuk kekasih hati yang tidak jelas, Muhammad Al-Fatih memilih habiskan air matanya untuk memohon ampunan dan panjatkan harapan. Sejak baligh, tak pernah satu malam pun ia lewatkan salat Tahajud. Ialah Pedang Malam, yang selalu diasah dengan tulus ikhlas.
Saat para pemuda lupa dan meninggalkan Tuhan, "nanti saja kalau sudah tua" fikirnya, Muhammad Al-Fatih tak sekalipun pernah meninggalkan Allah dalam tiap urusannya. Ia miliki 250ribu pasukan yang tak sekalipun meninggalkan salat wajib. Ia laksanakan salat Jumat sebelum menyerang Konstantinopel. Salat yang shaffnya terpanjang dalam sejarah, 4 km membentang dari Pantai Marmara hingga Selat Golden Horn di utara! Gema takbir bersahutan, menggetarkan, menjadi semangat saat menggempur lawan!
Saat para pemuda kehabisan cara dan ide-ide cemerlang untuk meraih mimpinya, Muhammad Al-Fatih tak kehabisan cara, bahkan yang menurut orang lain gila.
Yang ia hadapi ialah Benteng Byzantium! Dibatasi laut dengan pagar rantai besi, terbuat dengan teknologi terhebat pada zamannya, tak mampu ditembus selama 11 abad.
Kokohnya Benteng Byzantium tak membuat Ia kehilangan akal. Tak bisa menyeberangkan 70 kapal lewat laut, ia lumurkan minyak pada ratusan gelondongan kayu, lalu jalankan seluruh armada kapal melintasi bukit hanya dalam satu malam!
Hoila!
Pagi hari menjelang, musuh kaget bukan kepalang. Benteng Byzantium yang selama 11 abad tak terhancurkan, hari itu telah mampu ditembus!
Merekalah yang Rasulullah sebut dengan sebaik-baik pemimpin dan sebaik-baik tentara.
“Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.”
[H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335].
Lalu saat ini, kita sadar akan bentang yang amat jauh antara kualitas pemuda saat ini dan di zaman Muhammad Al-Fatih. Ada jurang pemisah yang terpampang dengan nyata. Kita juga sadar akan ketinggalan yang amat jauh. Oleh karena itu, kita harus mengejar itu semua dengan kerja keras dan kesungguhan.
"Kaki anak Adam tidaklah bergeser pada hari Kiamat dari sisi Rabbnya sehingga ditanya tentang lima hal; tentang umurnya untuk apa dia habiskan, tentang masa mudanya untuk apa dia pergunakan, tentang hartanya dari mana dia peroleh dan kemana dia infakkan dan tentang apa yang telah dia lakukan dengan ilmunya." (HR. Tirmidzi)
Kelak masa muda akan dimintai pertanggungjawabannya. Mereka yang memberi manfaat yang akan kekal, namanya abadi tercatat di bumi dan langit.
“Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; adapun yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan.” (QS.  Arraad:17).
Bismillah.
Semangat ...GESIT..
Syiar....berjuang bangun
Bangun Da'wah
Bentengi keluarga Muslim
Bila tdk Sekarang Kapan lagi ❗
Bila Bukan Kita Siapa Lagi ...❗
DR. Mawardi M.Sholeh
Dewan Syariah HPAI
Granada,23 maret 2016
07.18 PM

Dunia Mengenal Apa


Jika;
Karena James Watt
      Dunia mengenal Mesin uap
Karena Nicolaus Otto
      Dunia mengenal Mesin 4 tak
Karena Rudolf Diesel
      Dunia mengenal mesin diesel
Karena Samuel F.B. Morse
     Dunia mengenal Telegrap
Karena Alexander Graham Bell
     Dunia mengenal telepon
Karena Michael Faraday
    Dunia mengenal Dinamo
Karena Thomas Alva Edison
    Dunia mengenal Bola lampu
Karena Volta
    Dunia mengenal Batu baterai
Karena Wilhelm Conrad Rontgen
    Dunia mengenal rontgen
Karena Gottlich Daimler
    Dunia mengenal Mobil
Karena Nikola Tesla
    Dunia mengenal Motor 
Karena Ibnu Sina
    Dunia mengenal Ilmu Kedokteran
Karena Bill Gates dan Paul Allen
    Dunia mengenal Microsoft
Karena ada Andrew Grove
    Dunia mengenal Intel
Karena ada Colonel Sanders
    Dunia mengenal KFC
Karena ada Chung Ju Yung
    Dunia mengenal Hyundai 
Karena Dale Carnegei
    Dunia mengenal How to Win Friend
Karena Stephen Covey
    Dunia mengenal Seven Habits
Karena Daniel Goleman
    Dunia mengenal Kecerdasan Emosional 
Karena Bung Karno
    Dunia mengenal pancasila
Karena Munir
    Dunia mengenal Kontras
Karena Adnan Buyung Nasution
    Dunia mengenal LBH
Karena ada Wiliam Soerjadjaja
    Dunia mengenal Astra
Karena Jonathan L Parapak
    Dunia mengenal Indosat
Karena Puerdi Chandra
    Kita mengenal Primagama
Karena Ary Ginanjar Agustian
    Kita mengenal ESQ Way 165
Karena Arifin Ilham
    Kita mengenal Indonesia Berdzikir
Karena AA Gym
    Kita mengenal Manajemen Qolbu
Karena Iwan Gayo
    Dunia mengenal Buku Pintar
Karena Ippho Santosa
    Dunia mengenal 7 Keajaiban Rejeki
Karena Roni Yuzirwan
    Kita mengenal Tangan Di Atas
Karena Jamil Azzaini
    Kita mengenal Sukses Mulia
Karena Anda, dunia mengenal apa? []
Salam Naik Kelas!
@jumadisubur
Semangat pagi sahabat, semangat berkarya untuk membangun bangsa, berkontribusi terhadap dunia, menuju lebih baiknya peradaban manusia..
Jabat erat sahabatmu,

[PELUANG USAHA]

Assalamu'alaikum wr. wb.
Kami Tatsqif Production & IMOS CORP -Perusahaan Brand Merchandise Kaos Dakwah- membuka kesempatan bagi siapapun yang siap menjadi Reseller Handal Merchandise Dakwah. Nantinya tidak hanya sekedar menjual produk kami saja tetapi kami siap ajarkan bagaimana cara Jualan Online & Bisnis Syari'ah, tentunya dengan bimbingan para ahli dibidangnya. Apa saja Keuntungannya :
1. Tidak mengharuskan reseller melakukan pembelian dahulu kepada kami, namun jika ingin membeli secara grosir (skala besar) dapat discount spesial
2. Tanpa resiko, karena kami mengarahkan Reseller untuk menjadi Dropshipper, anda tidak perlu menyetok produk ataupun membeli produk kami terlebih dahulu, cukup memfokuskan diri anda untuk memaksimalkan penjualan.
3. Mendapatkan berbagai E-book GRATIS Penunjang Penjualan dari berbagai pakar:
a. GRATIS E-Book 17 Teknik Closing
b. GRATIS E-Book Copywriting
c. GRATIS E-Book Bagaimana Menawarkan Sesuatu tanpa Penolakan?
d. GRATIS E-Book Tahapan Dasar Jualan Online
e. GRATIS E-Book Optimasi BBM untuk Marketing Online
f. GRATIS E-Book Optimasi WhatsApp untuk Marketing Online
g. GRATIS E-Book Cara Praktis Marketing Online via Facebook
h. GRATIS E-Book Optimasi Instagram untuk Marketing Online
i. GRATIS E-Book Optimasi LINE untuk Marketing Online
j. Dan lain sebagainya
4. Mendapatkan Bimbingan Powerfull Marketing Online dari Praktisinya
5. Mendapatkan materi pendampingan mentoring Bisnis Syari'ah (Membangun Bisnis Start Up, How To Play Business & Fundamental Bisnis) dari Praktisinya
6. Besaran komisi atau diskon yang kami berikan antara 10% - 30%
7. Pembayaran komisi langsung bisa dirasakan Reseller setelah terjadinya penjualan
8. Tergabung dengan Grup Reseller Tatsqif Production & IMOS CORP di WhatsApp & Facebook untuk mendapatkan berbagai ilmu jualan, berkomunikasi antar reseller, dan juga saling share ilmu antar reseller dan tim Tatsqif Production & IMOS CORP.
9. Sistem Bisnis kami sesuai dengan Syariah Islam. Insyaallah adil dan berkah bagi semua pihak.
10. Garansi Balik Modal untuk para Dropshipper
Maka segeralah bergabung bersama kami, karena quota pendaftaran yang kami sediakan terbatas. Jangan ragu-ragu lagi, segera hubungi kami via WhatsApp ke 0857-4312-4431 (Admin Tatsqif Production & IMOS CORP)
Wassalamu'alaikum wr. wb.

Apabila Allah Tidak Mengkehendaki Kita Lagi


Allah akan sibukkan kita dengan urusan dunia.
Allah akan sibukkan kita dengan urusan anak-anak.
Allah akan sibukkan kita dengan urusan menjalankan perniagaan.
Alangkah ruginya karena kesemuanya itu akan kita tinggalkan.
Semua hanya titipan,
Sekiranya kita mampu bertanya pada orang2 yang telah pergi terlebih dulu menemui Allah Subhanahu wata'alla dan jika mereka diberi peluang untuk hidup sekali lagi, sudah semestinya mereka memilih tidak lagi akan bertarung mati-matian utk merebut dunia.
Karena tujuan kita diciptakan adalah untuk menyembah Allah dan beribadah kepada Allah.
Kita mungkin cemburu apabila melihat orang lain lebih dari kita, dari segi gaji, pangkat, harta, rumah besar, mobil mewah.
Kenapa kita tidak pernah cemburu melihat ilmu islam orang lain lebih dari kita.
Kita tidak pernah cemburu melihat orang lain lebih banyak amal ibadah dari kita.
Kita tidak pernah cemburu apabila melihat orang lain bangun di Sepertiga Malam, sholat Tahajud &  bermunajat.
Kita cemburu apabila melihat orang lain ganti mobil baru dengan yang lebih mewah.
Tetapi jarang kita cemburu apabila melihat orang lain yang bisa khatam Al'Quran sebulan dua kali.
Setiap kali menyambut hari ulang tahun, kita sibuk mau merayakan sebaik mungkin, tetapi kita telah lupa dengan bertambahnya umur kita, maka panggilan Illahi bertambah dekat.
Kita patut bermuhasabah (memperhitungkan) mengenai persiapan ke satu perjalanan yang jauh, yang tidak akan kembali untuk selama-lamanya. Hidup di dunia menentukan kehidupan yg kekal nanti di Akhirat.
Sesungguhnya mati itu Benar.
Alam kubur itu benar,
Hisab itu benar,
Mahsyar Allah itu benar
Surga dan neraka itu benar.

Penyelesaian kpd masalah hidup adalah melalui iman dan amal. Iman sebesar zarrah, Allah muliakan dgn surga.
Ψ£Ω…ِΩŠΩ†ْ يَΨ§Ω…ُΨ¬ِيبَ Ψ§Ω„Ψ³َّΨ§Ψ¦ِΩ„ِΩŠΩ†ْ 
Source:andinavika

Be rich, be right

"Punya uang nggak jaminan bahagia." Yeee, apalagi kalau nggak punya uang? Hehehe. Orang kaya tidak pernah menghina atau meremehkan uang. Tapi entah kenapa, sebagian orang miskin malah berkata uang itu tidak penting. Aneh? Sangat!
Dan inilah jumlah orang kaya di Jakarta:
26.600 orang, aset >1jt USD
1.380 orang, aset >10jt USD
598 orang, aset >30jt USD
Ada dua sebab sederhana yang menjadikan kita kaya. Pertama, karena lihai mendapatkan uang. Kedua, karena pandai mengelola uang. Dulu, Whitney Houston lihai mendapatkan uang, namun kurang pandai mengelola uang. Sekarang, kita tahu sendiri akhir hidupnya seperti apa.
Nah, kali ini kita membahas bagaimana mengelola uang. Sekilas saja.
Saran saya, hiduplah di bawah kebutuhan. Sederhana. Sebagian orang berasumsi, banyak barang mewah yang harus dia beli hanya untuk membuktikan dirinya kaya. Apa-apa dia beli. Padahal nggak perlu. Buat apa? Boleh-boleh saja membeli barang mahal, asalkan itu memang diperlukan.
Mari kita ambil Warren Buffet sebagai contoh. Ia membeli rumah US$ 32 ribu pada 1958 dan masih menempati rumah itu selama puluhan tahun, kendati kekayaannya sudah bertumbuh ribuan kali lipat. Ia juga tak suka membeli barang-barang mewah. Ketika berdonasi, barulah ketahuan bahwa dia adalah 5 besar orang terkaya di dunia!
Saran lain, jangan membayar penuh. Beberapa orang kaya membeli barang di supermarket biasa bukan toko eksklusif. Kadang mereka membeli barang bekas atau bahkan menyewa. Tak semua harus dibeli, walaupun lagi punya uang. Misalnya, kereta bayi. Boleh-boleh saja disewa.
Saran lainnya? Hapus pengeluaran-pengeluaran yang tak perlu. Buat anggaran pengeluaran bulanan dengan rinci, lalu amati dan cermati dari bulan ke bulan. Harus terukur. Kenapa? Karena, hanya sesuatu yang terukur yang bisa ditingkatkan. Betul apa betul?
Saran terakhir, alokasikan 5% sampai 20% pendapatan kita untuk berinvestasi, setiap bulannya. Jadi, diri kita bekerja menghasilkan uang. Investasi kita juga bekerja menghasilkan uang. Mereka yang bermental miskin selalu beralasan bahwa mereka tidak punya cukup uang untuk berinvestasi. Benarkah tidak cukup uang? Padahal karena tak cukup kedisiplinan.

Sekian dari saya, Ippho Santosa.

Mengerikan, Ini yang Terjadi Bila Sebelum Tidur Anda Tidak Mengibas Tempat Tidur


Anda mungkin pernah mendengar sunah Rasulullah SAW tentang perintah mengibas tempat tidur sebelum tidur ?
Ternyata itu sebuah anjuran yang ada manfaatnya. Tidak ada sunah yang beliau ajarkan, melainkan mengandung kemaslahatan bagi semua umatnya.
Apakah anda pernah merasakan kegelisahan sebelum tidur atau merasa bahwa tempat tidur yang anda tempati gatal dan tidak nyaman ?
Sebagian besar dari kita mungkin pernah mengalaminya.
Sahabat...
Diatas tempat tidur kita itu, jika dilihat dengan mikroskop elektron anda akan melihat sesuatu yang mengerikan.
Ribuan binatang mikroskopik bermukim disana, di dalam bantal, guling, kasur, seprei bahkan selimut anda.
Serangga - serangga tersebut tidur dengan Anda setiap malam dan salah satu cara terbaik untuk menyingkirkan mereka adalah dengan menjemur tempat tidur di bawah sinar matahari, karena sifat mereka sensitif terhadap cahaya dan matahari.
Meski itu cara terbaik perlu diketahui bahwa cara tersebut tidak efektif mengusir Serangga yang mengerikan tersebut.  Serangga itu pun tidak akan mudah hilang meski anda mencucinya !
Mengibas tiga kali tempat tidur anda, seperti yang disunnahkan nabi sebelum anda tidur itulah cara terefektif mengusir serangga ini.
Namun sayang sekali Sunnah ini banyak ditinggalkan oleh umat muslim.
Pejelasan ilmiahnya saat manusia tidur sel-sel tubuh manusia yang rontok dan jatuh di tempat tidurnya dan ketika terbangun dari tidur, maka sisa-sisa yang ditemukan dalam sel-sel tempat tidurnya masih menempel dan ini menjadi makanan kutu tadi.
Hari berikutnya saat orang tersebut tidur lagi maka jatuh lagi sel-sel ini dan sel-sel yang kemarin melakukan intervensi di tubuh manusia.
Hal ini tentu saja menyebabkan penyakit !
Para Ilmuwan barat mencoba memecahkan masalah ini dengan mencuci tempat tidur dengan bersih tetapi ternyata tidak berhasil.
Mereka sudah menggunakan semua jenis deterjen tetapi sel-sel berkutu ini tidak bergerak.
Namun salah seorang ilmuwan Barat berdiri dan mencoba mengusap bagian salah satu dari sel-sel ini dengan debu dari tangannya tiga kali dan Subhanallah...
Ternyata sel-sel buruk yang mengandung kutu hilang !
Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah SAW bersabda :
Apabila salah seorang diantara kalian hendak tidur maka mengibas tempat tidurnya dengan ujung sarungnya, karena sesungguhnya dia tidak tahu apa yang akan menimpa padanya. (HR. Bukhari 6320 dan Muslim 2714).
Apa yang Rasulullah ajarkan kepada kita ternyata memberi manfaat yang luar biasa.
Cara bermanfaat ini berguna untuk kebaikan tidur kita, jika diamalkan mendapat pahala sunnah dan Insya Allah akan menambah keberkahan hidup kita.
Semoga bermanfaat, silahkan di share ke yang lain agar semua orang dapat mengambil manfat dari artikel ini dan bagi yang membagikannya berarti telah menghidupkan sunah Rasulullah SAW.
Semoga Allah memberikan pahala yang berlipat ganda. Aamiin...
Semoga bermanfaat...

Rabu, 23 Maret 2016

Sikap Suami-Isteri Yang Syar'i, Tapi Tidak Patut.

Oleh : Aini Aryani, Lc

Fiqih mengatur segala aspek kehidupan manusia agar sesuai dengan Syariat (SYAR'I). Baik kehidupan pribadi maupun hubungannya dengan makhluk lain. Selama 24 jam dalam sehari, dan 7 hari dalam seminggu. Kelak, semua itu harus ia pertanggung jawabkan di hadapan Allah.

Sementara Akhlak Mahmudah adalah tabiat, tingkah laku atau perangai baik dan PATUT, yang harus dijaga oleh setiap muslim agar senantiasa terjaga keharmonisan hubungan dengan makhluk di sekitarnya, khususnya antar sesama manusia.

Dalam hal pernikahan, misalnya;

1. Ketika suami tidak mampu menafkahi isteri dan anak-anaknya dengan baik, entah karena ia belum mendapat pekerjaan yang layak, atau tertimpa musibah PHK, maka isteri boleh meminta cerai darinya.

Meminta cerai dari suami dalam kasus di atas itu Syar'i, Tapi Tidak Patut.

Mengapa?

Sebab rumah tangga dibangun untuk menciptakan 'sakinah' (ketentraman/kenyamanan).

Dan 'sakinah' akan tercipta ketika suami-isteri saling mengokohkan di saat yang lain rapuh. Saling menopang di saat yang lain terpuruk. Bukan meninggalkan di saat pasangannya tertimpa musibah.

2. Sedangkan dalam kasus suami berpoligami diam-diam, tanpa sebelumnya meng-edukasi istri, tanpa sedikitpun meminta pengertiannya. Poligaminya tetap sah, walau tanpa seizin istri pertamanya.

Poligami diam-diam itu memang Syar'i, tapi Tidak Patut.

Mengapa?

Sebab pernikahan itu dilangsungkan untuk menciptakan 'mawaddah' (penuh cinta dan kasih sayang). Bagaimana mungkin 'mawaddah' akan tercipta jika salah satunya merasa dikhianati.

3. Mayoritas Ulama Fiqih mengatakan bahwa isteri tidak wajib melakukan tugas rumah tangga. Jika suami pulang kerja, dan rumah berantakan, maka suami tidak boleh memaksa jika istri menolak untuk membereskannya.

Penolakan istri untuk membereskan rumah itu Syar'i, tapi Tidak Patut.

Mengapa?

Sebab rumah tangga dibangun untuk mendapat "Rahmah" (rahmat, ridha, karunia dan belas kasih dari Allah). Bagaimanakah ia akan mudah mendapat ridha dari Allah, jika tidak gemar mencari ridha dari suaminya.

4. Dalam Fiqih, suami boleh 'menghukum' isterinya jika nusyuz, dengan tingkatan yang diatur dalam QS. An-Nisa; 34. Yakni dengan Nasehat/ Teguran.

Jika tidak 'mempan', maka dengan memisahkan tempat tidur. Jika tidak 'mempan' juga, maka dengan pukulan yg tidak memberi rasa sakit sedikitpun.

Jika suami menegur atau bahkan memukul istrinya yang sedang nusyuz di depan umum, ini Syar'i Tapi Tidak Patut.

Mengapa?

Sebab, itu akan membuat isterinya malu, dan menjatuhkan kehormatannya. Padahal, kehormatan isteri menjadi penopang kemuliaan seorang suami.

Pesan yang disampaikan suami tidak akan tertangkap sebagai nasehat, namun justru menjadi bumerang.

5. Dalam Ilmu Fiqih, seorang Isteri tidak wajib mengurus dan memperhatikan keluarga suaminya. Termasuk ibu mertua dan ipar-nya. Sebab bagi isteri, kewajiban intinya adalah melayani dan menaati suaminya. Bukan keluarga suaminya.

Jika seorang isteri enggan mengurus mertuanya yang sakit, itu memang hak yang Syar'i tapi Tidak Patut.

Mengapa?

Sebab rumah tangga dibentuk dengan azas "mu'asyarah bil ma'ruf". Dan itu diwujudkan dengan saling memperlakukan diri dan keluarga masing-masing dengan baik.

Slogan "Yang Penting Syar'i" ternyata belum sempurna, jika tidak mengindahkan Akhlak Mulia. Sebab kita tidak hanya diperintahkan untuk menjaga hubungan baik dengan Allah, namun juga dengan sesama manusia.

ﺍَﻟﺮَّﺍﺣِﻤُﻮْﻥَ ﻳَﺮْﺣَﻤُﻬُﻢُ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤﻦُ ﺗَﺒَﺎﺭَﻙَ ﻭَﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﺍِﺭْﺣَﻤُﻮْﺍ ﻣَﻦْ ﻓِﻲ ﺍﻻَﺭْﺽِ ﻳَﺮْﺣَﻤْﻜُﻢْ ﻣَﻦْ ﻓِﻲ ﺍﻟﺴَّﻤَﺂﺀِ

Para penyayang itu akan disayangi oleh Yang Maha Penyayang Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi. Sayangilah makhluk yang ada di bumi, niscaya yang ada di langit akan menyayangi kalian. [HR. Abu Daud dan Turmudzi]

ﺍﻟﺮَّﺍﺣِﻤُﻮﻥَ ﻳَﺮْﺣَﻤُﻬُﻢُ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦُ ﺍﺭْﺣَﻤُﻮﺍ ﺃﻫﻞ ﺍﻷَﺭْﺽِ ﻳَﺮْﺣَﻤْﻜُﻢْ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀ

Orang-orang yang penyayang niscaya akan disayangi pula oleh ar-Rahman (Allah). Maka sayangilah penduduk bumi niscaya penghuni langit pun akan menyayangi kalian. [HR. Ahmad]

ﻣَﻦْ ﻟَﺎ ﻳَﺮْﺣَﻢْ ﻣَﻦْ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺎَﺭ

Di Pihak mana kamu?

Tatkala tubuh Nabi Ibrahim as dilempar ke kobaran api yang disiapkan oleh Namrud ibn Kan'an, seorang Raja yang pertama kali mengaku bahwa dirinya Tuhan dari Babil (dikenal juga dengan Babilonia, sebuah kerajaan besar di kurun 2275-1943 SM di selatan Mesopotamia, sekarang Irak), dikisahkan ada dua ekor binatang yang turut 'berpihak dan berkontribusi' baik terhadap Nabi Ibrahim as atau kepada Namrud. Kedua binatang tersebut adalah semut dan cicak.
Semut tersebut berlari-lari dengan susah payah berusaha memadamkan api yang membakar Nabi Ibrahim as dengan membawa butiran air di mulutnya.
Semua heran dan bertanya, "Wahai semut untuk apa kamu bawa butiran air kecil itu, tidak akan ada gunanya dibanding dengan api Namrud yang akan membakar Nabi Ibrahim?"
Semut itu menjawab, "Memang air ini tidak akan bisa memadamkan api itu, tapi paling tidak semua akan melihat bahwa aku dipihak yang mana".
Di sisi lain, cicak ikut meniup api yang dibuat oleh Namrud agar semakin membesar. Memang tiupan cicak tidak seberapa dan tidak akan membesarkan kobaran api itu, tapi dengan apa yang dilakukannya semua tahu cicak ada di pihak yang mana.
Akibat keberpihakannya ini, cicak dianjurkan untuk dibunuh.
"Dari Sa'ad ibn Abi Waqqash bahwasannya Nabi Muhammad saw memerintahkan untuk membunuh cicak. Dan beliau menamakannya (cicak ini) hewan kecil yang fasik" (HR. Muslim)
“Dahulu ia meniup api yang membakar Nabi Ibrahim as.” (HR. Bukhari dari Ummu Syarik)
Maraji': Shahih Qashashil Anbiya’ (Ibnu Katsir)

����������������
>>> Statment, koment, ocehan, postingan semua mungkin tidak akan memadamkan api densus 88,, juga tidak akan mengembalikan kematian seorang muslim yang terbunuh...TAPI SEMUA AKAN TAU DIA BERPIHAK PADA SIAPA...

Perjalanan Terjauh

Untukmu anakku,
taukah kamu nak?

Perjalanan terjauh dan terberat bagi seorang lelaki adalah perjalanan ke Masjid.
Sebab banyak orang kaya tidak sanggup mengerjakannya.
Jangankan sehari lima waktu, bahkan banyak pula yang seminggu sekalipun terlupa.
Tidak jarang pula seumur hidup tidak pernah singgah kesana. .

Perjalanan terjauh dan terberat adalah perjalanan ke Masjid.
Karna orang pintar dan pandaipun sering tidak mampu menemukannya. Walaupun mereka mampu mencari ilmu hingga ke Universitas Eropa ataupun ke Amerika, mudah melangkahkan kaki ke Jepang, Australi, dan Korea dengan semangat yang membara, namun ke Masjid tetap saja perjalanan yang tidak mampu mereka tempuh walau telah bergelar S3. .

Perjalanan terjauh dan terberat adalah perjalanan ke Masjid.
Karna pemuda yang kuat dan bertubuh sehat yang mampu menaklukan puncak gunung bromo dan merapipun, sering mengeluh ketika diajak ke Masjid.
Alasan merekapun beragam. Ada yang berkata sebentar lagi, ada yang berucap tidak nyaman di cap 'Alim. .

Perjalanan terjauh dan terberat adalah perjalanan ke Masjid.
Maka berbahagialah dirimu wahai anakku, bila sejak kecil engkau telah terbiasa melangkahkan kaki ke Masjid. Karna bagi kami, sejauh manapun engkau melangkahkan kaki, tidak ada perjalanan yang paling kami banggakan selain perjalananmu ke Masjid.
.

Biar kami beritahu rahasia kepadamu.
Sejatinya, perjalananmu ke Masjid adalah perjalanan untuk menjumpai Rabbmu.
Itulah perjalanan yang diajarkan oleh Nabimu.
Serta perjalanan yang akan membedakanmu dengan orang-orang yang lupa akan Rabbnya. .

Perjalanan terjauh dan terberat itu adalah perjalanan ke Masjid.
Maka lakukanlah walaupun engkau harus merangkak dalam gelap subuh demi mengenang Rabbmu. .

Surat kecil dari orangtuamu..��

#KEMATIAN#

Renungan

☝lnilah di antara tulisan terbaik Syekh Ali Thanthawi Mesir Rahimahullah:

⏰ Pada saat engkau mati, janganlah kau bersedih. Jangan pedulikan jasadmu yang sudah mulai layu, karena kaum muslimin akan mengurus jasadmu.

Mereka akan melucuti pakaianmu, memandikanmu dan mengkafanimu lalu membawamu ke tempatmu yang baru, kuburan.

Akan ada banyak orang yang mengantarkan jenazahmu bahkan mereka akan meninggalkan pekerjaan nya demi ikut menguburkanmu.

⛺ Barang barangmu akan dikemas; kunci kuncimu, kitab, koper, sepatu dan sarung,pakaianmu.

Jika keluargamu setuju barang2 itu akan disedekahkan agar bermanfaat untukmu. Atau dibuang agar engkau segera hilang dari kenangan....

Yakinlah; dunia dan alam semesta tidak akan bersedih dg kepergianmu.
Ekonomi akan tetap berlangsung! Aktivitas tetap berjalan, anak2 dengan cepat kembali tertawa, engkau telah tenggelam dalm episode kenangan...

Posisi pekerjaanmu akan diisi orang lain. Hartamu menjadi harta halal bagi ahli waris. Kendaraanmu berpindah tangan, rumahmu diisi orang baru.. Sedangkan kamu yg akan dihisab dan diperhitungkan dari hartamu!

Kesedihan atasmu ada 3;
Orang yg mengenalmu sekilas akan mengatakan, kasihan ya......

Kawan2mu akan bersedih beberapa jam atau beberapa hari lalu mereka kembali seperti sediakala dan tertawa tawa!

Di rumah ada kesedihan yg mendalam!

Keluargamu akan bersedih seminggu dua minggu, sebulan dua bulan, dan mungkin hingga setahun??

Selanjutnya mereka meletakkanmu dalam arsip kenangan!

Demikianlah "Kisahmu telah berakhir di tengah2 manusia".

Dan kisahmu yang sesungguhnya baru dimulai, Akhirat!!

Telah musnah kemuliaan, harta, kesehatan, dan anak.

Telah engkau tinggalkan rumah, istana dan istri/suami tercinta. Kini hidup yg sesungguhnya telah dimulai.

Pertanyaannya adalah:
Apa persiapanmu untuk kuburmu dan Akhiratmu??
Hakikat ini memerlukan perenungan.

Usahakan dgn sungguh2;
Menjalankan kewajiban kewajiban, hal-hal yg disunnahkan, sedekah rahasia, merahasiakan amal shalih, shalat malam,

Semoga saja engkau selamat.

☝Andai engkau mengingatkan manusia dgn tulisan ini insyaAllah pengaruhnya akan engkau temui dalam timbangan kebaikanmu pada hari Kiamat.

Sampaikanlah renungan ini pada orang2 yg engkau kasihi.
----------------------------------------

Perang Terorisme, Akankah Selesai?

Seorang warga sipil terbunuh. Dia diambil setelah solat maghrib. Beberapa hari tak ada kabar, lalu dipulangkan dalam kondisi sudah menjadi mayat. Sorotan publik tertuju pada aparat keamanan. Aparat yang seharusnya hanya melakukan pemeriksaan dan menghadirkan bukti hingga membawanya ke pengadilan, tidak melakukan dengan benar.

Seorang warga sipil sekaligus imam masjid itu diduga mengalami penganiayaan berat. Sumber sumber media menyebutkan dia mengalami banyak luka lebam.

Reaksi dari kejadian ini menghasilkan sebuah gelombang aksi protes massa yang cukup besar. Dari berbagai kalangan mereka menggelar aksi kepedulian. Aparat densus dianggap menjadi satu satunya pihak yang harus bertanggung jawab. Karena detasemen berlogo burung hantu ini dianggap lalai dalam melakukan tugasnya. Maka publik serempak menyuarakan sebuah suara yang sama, Bubarkan Densus88!

Bak sebuah gelombang air laut, aksi aksi massa ini akan melebar. Dari sebuah gerakan kecil akan membesar dan menjadi sebuah kekuatan massa yang luar biasa. Jika penanganan penanganan terhadap kasus terorisme terkesan timpang. Jika ada terduga dari kalangan kaum muslimin, aparat begitu tegas dan beringas. Namun jika terduga dari kelompok lain bukan muslimin, mereka begitu santun dan sopan.

Seorang sipil yang meninggal dalam kasus ini bisa menjadi sebuah trigger. Pemicu kemarahan yang massive. Ia akan menjadi sebuah bola salju yang akan menggerus siapapun yang ada di depannya. Institusi polri akan menjadi turun pamornya. Tidak dipercaya masyarakat dan jatuh martabatnya.

Perang melawan terorisme belum menemukan sebuah cara yang tepat.

Ketidakadilan masih menjadi sebuah kenyataan pahit. Sehingga amat sangat wajar jika kemudian banyak pihak meragukan niat tulus pemberantasan terorisme dari pihak aparat. Mereka bahkan melihat ini adalah sebuah proyek yang menghasilkan pundi pundi uang. Kasus sengaja dibuat ada, sehingga kucuran dana bisa mengalir deras kepada pihak yang terlibat.

Babak ini nampaknya belum akan usai. Perang antara aparat dan mereka yang dianggap teroris tidak akan selesai. Akan selalu ada benih benih baru dalam perseteruan ini. Kecuali jika aparat bisa melihat lebih cerdas, bersikap lebih adil dan profesional dalam menangani hal ini. Wallahu alam

Aku gak 'kebelet' Nikah kok.. : )

Oleh : Drajat Jiwandoko

Kamu harus tau betapa menggelikannya saat beberapa temanku menilaiku sebagai seseorang yang 'kebelet' nikah. Sejujurnya, aku memang kepengen dan memang ada planing untuk segera menikah, tapi gak sampe pada tingkatan 'kebelet' seperti yang mereka katakan.
Aku memang ingin menikah, siapa sih yang gak mau menikah?
Aku mau tapi tidak sekarang, kenapa?
karena belum waktunya dan aku memang belum siap...hehee
Sebenernya bukan hanya aku yang yang kepengen menikah, tapi setiap pemuda muslim 'normal' bukan gay atau lesby apalagi transgender pasti kepengen menikah. Right?
Siapa sih di dunia ini yang gak mau menyempurnakan Half A deen-nya?

Tapi tentu didalam islam mengenal yang namanya 'skala prioritas' didalam beribadah atau beramal.
Mana ibadah yang harus didahulukan? dan mana ibadah yang sebaiknya dipending dulu?
Menikah itu memang baik, sunnah, bahkan sangat dianjurkan Nabi.
Tapi jika timing-nya kurang tepat? maka justru sangat mungkin berakibat fatal.
Misalnya ada laki-laki yang belum cukup ilmu agama, dan belum punya maisyah kok 'nekad' menikah? bermodal semangat saja?
Maka akan sangat mungkin rumah tangganya kelak jadi hancur berantakan.
So, sekali lagi menikah memang butuh pertimbangan yang sangat matang..!

Jodoh, rezeki, maut itu bagiku semua sudah ada yang mengatur. Bila memang sudah tiba masanya pasti saat itu akan datang, kita hanya mampu berikhtiar tidak bisa memajukan atau memundurkan waktu yg sudah ditetapkan.
Kalo belum menikah? berarti Alloh masih memberikan kesempatan kepadaku untuk terus memperbaiki diri dan beramal sholeh, dan tentu membahagiakan orangtua,..
Toh.. masih buanyaak amanah-amanah lain yg harus segera aku seleseikan, amanah di pondok, masjid, kuliah, bisnis, dll..
Jadi tidak ada alasan untuk baper-baperan atau galau-galauan gara-gara belum juga menikah..

Menunggu jodoh itu persis seperti menunggu kereta api, kalo gak dateng sekarang? pasti nanti, esok atau lusa juga pasti akan dateng.
Kalo ternyata gak dateng di dunia?
InsyaAlloh di negeri akhirat masih bisa bertemu kok..
Simple kan? ��

Nah.. selama menunggu 'kereta api' marilah kita isi waktu kita untuk beramal sholeh, menuntut ilmu perbanyak bekal akhirat dan berilah manfaat yg sebanyak-banyaknya untukk umat..!!
Hingga ketika ia datang, kita sudah siap menyambutnya dengan sepenuh senyuman, sepenuh cinta dan sepenuh ketaatan.. cihuuy.. ��

Rasanya diri ini malu bangeeet ketika membaca sejarah para ulama salaf, ada buanyak ulama yang tidak menikah hingga akhir hayat mereka, namun mereka sangat produktif dalam kebaikan dan bermanfaat untuk umat.
Kamu tahu imam Nawawi?
Beliau salah satu jomblo mulia penuh prestasi, seluruh waktu beliau habiskan untuk mengkaji, menulis kitab, mengajarkan ilmu, beribadah, berdzikir, dan beribadah kepada Allah. Di antara kitab yang sangat terkenal karya beliau adalah Syarah Shahih Muslim, Riyadhus Shalihin, Al Arba’in dan Fatawa.
Demikian pula Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Beliau adalah seorang imam besar yang mengarang ratusan kitab, waktu beliau habis untuk mempelajari ilmu, menulis dan mengajarkan ilmunya.
Dan sebenernya masih buanyaak ulama-ulama lain yang memilih untuk tidak menikah karena kesibukan mereka didalam menuntut ilmu dan mendakwahkan ilmunya pada ummat.
Bahkan saya juga punya temen, dia udah mengazamkan diri pokoknya tidak akan menikah sebelum hafal 30 juz. Allahu akbar..!!

Maka jika sekarang kamu masih jomblo? Janganlah jadi jomblo paling menyedihkan sedunia,
Jadilah jomblo produktiv, ceria, mulia dan penuh prestasi..!!
Ketika hujan turun, hendaklah banyak-banyak berdoa supaya kereta apimu segera datang, jadi kamu gak perlu nungguin dia kelamaan..
Bukan malah pada baper-baperan pas hujan turun,
Toh.. hujan juga gak mungkin nurunin jodohmu dari langit..hehehe, BECANDA.. ����

Mumpung kita masih sendiri
Mari kita perbaiki diri
Selama menunggu kereta api
Lakukanlah sesuatu yang berarti
Di stasiun aku masih menanti.. ��

FB/IG : Drajat Jiwandoko

Utk calon pengantin, dan utk kita semua...

Ini ada yg menarik dari WAG sebelah...


Seekor burung jatuh cinta pada mawar putih. Burung pun berusaha mengungkapkan perasaannya.

Tapi mawar putih berkata, “aku tidak akan pernah mencintaimu.”
Tapi burung tak pernah menyerah, setiap hari burung datang untuk bertemu dengan mawar putih.

Akhirnya mawar putih berkata, ”aku akan mencintaimu, jika kamu dapat merubahku menjadi mawar merah!” Dan suatu hari burung datang kembali, dia memotong sayap– sayapnya dan menebarkan darahnya kepada mawar putih, hingga mawar putih berubah menjadi merah.”

Akhirnya mawar putih sadar, betapa besarnya si burung mencintai dirinya, tetapi semuanya sudah terlambat,  karena burung tak akan kembali lagi kedunia.”

Dia pergi untuk selama-lamanya, mawar putih pun menyesal, walau penyesalan itu tak berarti lagi, yang pergi tak mungkin kembali lagi.

Kadang kita baru sadar tentang arti cinta sejati setelah orang yg kita cintai pergi meninggalkan kita.

Org bijak bilang :
Menikahi orang yg kita cintai itu hal biasa. Yang luar biasa adalah mencintai orang yang kita nikahi.

Sekarang berjanjilah untuk menjaga orang yang kita cintai. Dan hari ini cukup indah untuk mengatakan cinta kita kepadanya, Bukan?!

Menikah adalah sesuatu yang mudah, tapi menjaga pernikahan agar tetap selalu utuh, itulah Perjuangan yang sebenarnya.

Janganlah mencintai dan mencari kesempurnaan, tapi Cintailah Ketidaksempurnaan Dengan Cara Yang Sempurna.

IBU DAN ANAK

share

Disebuah gang, tampak seorang bocah kecil sedang menangis dipukuli oleh ibunya, kemudian dikeluarkan dari rumah, pintunya ditutup dan dikunci dari dalam. Bocah itu dibiarkan di luar sehingga menoleh ke kanan dan ke kiri, tidak tahu mau ke mana harus pergi. Lalu ia kembali ke pintu rumah sambil menangis memanggil ibunya, "Ibu.. siapa lagi yang mau membuka pintu kalau ibu sudah menutupnya? Siapa lagi yang mau mengasuhku kalau ibu sudah mengusirku? Siapa lagi yang mengasihiku kalau ibu sudah marah padaku?"

Ibunya merasa iba, lalu melihat dari celah pintu. Tampak anaknya bercucuran air mata di pipinya dan tergeletak di tanah. Akhirnya ibu membuka pintu, mengambil anaknya lalu memeluknya dan menciumnya.

"Sayangku, penyejuk hatiku, belahan jiwaku, kamu sendiri yang telah membuat ibu melakukan semua ini. Seandainya kamu dengar kata ibu, pasti ibu tidak akan melakukannya."

Bocah itu akhirnya diam dan tenang.

***

Saudaraku, lihatlah kasing sayang seorang ibu kepada anaknya. Tahukah kamu bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:

«وَاللَّهِ لَلَّهُ أَرْحَمُ بِعِبَادِهِ مِنَ الْوَالِدَةِ بِوَلَدِهَا»

"Demi Allah, sungguh Allah lebih kasih sayang kepada hamba-Nya daripada kasih sayang seorang ibu kepada anaknya."

Spesial nya Seorang Ibu

Kenapa seorang Ibu itu sangat spesial?
Karena dia memberikan sesuatu yang sangat berharga. Waktu. Sesuatu yang tidak bisa dikembalikan, tidak bisa diputar balik, bahkan walau sedetik saja. Tidak bisa. Ibu membesarkan anaknya belasan tahun, sejak bayi hingga dewasa. Mendidik anak-anaknya agar jadi anak yang jujur, tidak mencuri, tekun, dsbgnya. Ibu telah menyerahkan seluruh waktunya, itu tidak bisa dibayar dengan apapun.

*Tere Liye

APA YG AKAN KAU CARI ?????

Kekayaan Steve Jobs pemilik Apple Computer Rp. 67 Triliun.
(Forbes)

Kata2 terakhir Steve Job sebelum meninggal :

Dalam dunia bisnis, aku adalah simbol dari kesuksesan, seakan-akan harta dan diriku tidak terpisahkan, karena selain kerja, hobiku tak banyak.

Saat ini aku berbaring di rumah sakit, merenungi jalan kehidupanku, kekayaan, nama, dan kedudukan, semuanya itu tidak ada artinya lagi.

Malam yang hening, cahaya dan suara mesin di sekitar ranjangku, bagaikan nafasnya maut kematian yang mendekat pada diriku.

Sekarang aku mengerti, seseorang asal memiliki harta secukupnya untuk digunakan dirinya saja itu sudah cukup. Mengejar kekayaan tanpa batas itu bagaikan monster yang mengerikan.

Tuhan memberi kita organ-organ perasa, agar kita bisa merasakan cinta kasih yang terpendam dalam hati kita yang paling dalam. Tapi bukan kegembiraan yang datang dari kehidupan yang mewah — itu hanya ilusi saja.

Harta kekayaan yang aku peroleh saat aku hidup, tak mungkin bisa aku bawa pergi. Yang aku bisa bawa adalah kasih yang murni yang selama ini terpendam dalam hatiku. Hanya cinta kasih itulah yang bisa memberiku kekuatan dan terang.

Ranjang apa yang termahal di dunia ini? Ranjang orang sakit. Orang lain bisa bukakan mobil untukmu, orang lain bisa kerja untukmu, tapi tidak ada orang bisa menggantikan sakitmu. Barang hilang bisa didapat kembali, tapi nyawa hilang tak bisa kembali lagi.
Saat kamu masuk ke ruang operasi, kamu baru sadar bahwa kesehatan itu betapa berharganya.

Kita berjalan di jalan kehidupan ini. Dengan jalannya waktu, suatu saat akan sampai tujuan. Bagaikan panggung pentas pun, tirai panggung akan tertutup, pentas telah berakhir.

Yang patut kita hargai dan sayangkan adalah hubungan kasih antar keluarga juga kasih persahabatan antar-teman.

HARGAI SETIAP DETIK DALAM KEHIDUPAN KITA, ISI HIDUP KITA DENGAN PERKARA PERKARA YANG TIDAK BISA DIBELI DENGAN UANG.

Teman yang Baik

Jangan dibiasain ya, kalau teman kita bikin acara lalu kita minta tiket gratis. Kita hargai usaha mereka dengan beli.

Jangan juga biasakan, kalau teman kita jualan lalu kita minta diskon, kita bantu teman kita yang mau usaha, kan kita temanan.

Jangan biasakan juga kalau ada teman yang berhari lahir, lalu kita minta traktiran, mestinya kita yang kasih kado sehingga hari lahir menjadi hari yang sangat spesial bagi yang merayakan, bukan sebaliknya.

Bantu teman kita,dengan membeli produknya, mempromosikan jualannya, dan mendukung usahanya.

Jadilah sebenarnya Teman yang baik.

PULANG KE KOTA KITA


@salimafillah

"Susah menebak hati orang Yogya", kata seorang teman dari Sumatera. "Semua hal ditanggapi dengan senyum. Tapi arti senyumnya banyak sekali."

Tentu kawan ini melakukan penggebyahan. Tak semua orang Yogyakarta tersenyum sebanyak yang beliau gambarkan itu. Tapi baiklah saya akan bercerita tentang seorang yang perjuangannya akan diperingati sebagai berdirinya kota ini; Pangeran Mangkubumi. Dan beliau memang banyak tersenyum dalam berbagai keadaan.

Pun bahkan ketika menerima penghinaan yang kasar dari Gubernur Jenderal Gustaaf Willem Baron van Imhoff dan Patih Pringgalaya di balairung kakaknya, Raja Mataram Sunan Pakubuwana II pada 1746, beliau juga tersenyum. Tapi malam itu setelah pamit dan memohon restu Kakandanya, beliau akan memimpin salah satu perang terdahsyat yang dihadapi VOC sepanjang sejarahnya.

Pada 1755, perang yang menguras kas penjajah dan menimbulkan kerugian besar itu harus diakhiri. Seorang Arab yang mendarat di Semarang bernama Syarif Akbar Syaikh Ibrahim dibujuk oleh Gubernur Pantai Timur Laut Jawa Nicolaas Hartingh untuk menyama-nyama utusan Sultan Turki 'Utsmani dan membujuk sang Pangeran untuk menghentikan peperangan dan menerima pembagian Negara Mataram menjadi dua, berbagi dengan keponakannya Pakubuwana III yang bertakhta di Surakarta. Kompensasinya, gelar Sultan resmi dari Daulah 'Utsmaniyah akan ditahbiskan bagi dirinya.

Merasa bahwa rakyatpun turut menderita karena perang yang menewaskan panglima pasukan VOC Kolonel De Clerck dan membuat Gubernur Jenderal Van Imhoff terluka parah pada 1750 di Benteng Ungaran itu, perjanjian pun ditandatangani di Giyanti. Beliau menerima Kesultanan barunya yang beribukota Yogyakarta sebagai Sultan Hamengkubuwana I.

Tapi jika kita belum bisa mengalahkan musuh, setidaknya buatlah agar hatinya selalu rusuh.

Jan Greeve, Gubernur VOC untuk Nord Oost Kust yang menjabat 1787-1791 mencatat kenangan tak terlupakan seperti direkam M.C. Ricklefs dalam "Yogyakarta Under Sultan Mangkubumi" tentang betapa merepotkannya si senyam-senyum ini bahkanpun di masa damai.

Bagian dari Perjanjian Giyanti adalah VOC diizinkan mendirikan benteng pengawas di ibukota kedua negeri; Surakarta dan Yogyakarta. Berbeda dengan di Surakarta yang Fort Rostenburg selesai dibangun hanya dalam waktu singkat, Fort Vredeburg harus menanti belasan tahun kemudian dengan berbagai kendala yang agaknya disengaja Sultan dari soal letak, pengadaan tanah, 'banjirnya' lokasi, bahan bangunan yang lambat disediakan, pengiriman material yang 'dibegal', 'amblesnya' pondasi, kerusakan bata dan kapur, pergantian berulangkali pejabat yang diserahi tanggungjawab, dan tenaga kerja serta tukang yang 'malas dan asal-asalan'.

Jan Greeve geleng-geleng kepala karena di seberang selatan sana, pembangunan Benteng Baluwarti Keraton Yogyakarta yang berukuran puluhan kali lebih besar berjalan lancar di bawah pimpinan putra mahkota Bendara Raden Mas Sundoro.

Ketika diberlakukan aturan agar para raja Nusantara mengucapkan selamat tiap kali ada pengangkatan Gubernur Jenderal VOC yang baru; Sultan meminta agar Patihnya beserta para nayaka difasilitasi untuk berangkat ke Batavia. Sementara raja-raja lain mengirim beberapa orang saja, rombongan duta Yogyakarta berjumlah 3000 personil sehingga kedatangan mereka ke Batavia, selain menghabiskan anggaran, lebih seperti parade pameran kekuatan Sultan Mangkubumi daripada mengucapkan selamat.

Berjalan dua kali untuk pengangkatan Van Riemsdijk pada 1775 dan Reinier de Klerck pada 1777, Gubernur Jenderal Willem Arnold Alting akhirnya meminta Sultan cukup mengucapkan selamat di Semarang saja diwakili Gubernur Nord Oost Kust. Tapi Sultan menolak. Martabatnya, kata beliau hanya sejajar dengan Batavia. Adalah penghinaan baginya kalau ucapan itu diberikan di Semarang.

Jan Greeve yang datang ke Yogyakarta untuk merundingkan beberapa hal termasuk perkara ini harus menghadapi 'teror' serta 'horor' lanjutan.

Setelah mengunjungi Surakarta, dia menuju Yogyakarta melalui Jalan Raya Prambanan. Di sepanjang jalan masuk ke Keraton, prajurit Yogyakarta berbaris dan hendak menyambut dengan salvo kehormatan. Anehnya seluruh senapan diarahkan ke kereta Jan Greeve, bahkan juga beberapa meriam. Dan begitu aba-aba diberikan, "Jeglar!", mereka menembak serentak ke arah Gubernur VOC itu. Jan Greeve sudah memejamkan mata dan menutup telinga, siap mati. Tapi ternyata semua berpeluru kosong. Dengan gemetar dia keluar dari kereta dan Sultan Mangkubumi menyambut serta memeluknya dengan senyum manis penuh arti.

Butuh beberapa hari sampai Jan Greeve pulih dari shock-nya.

Ketika dia menyatakan siap untuk berunding, Sultan justru mengajaknya menonton rampogan macan di alun-alun. Tanding harimau dengan kerbau ini selalu dimulai dengan agresifnya sang raja hutan, tapi lalu ia menjadi cepat lelah dibanding kerbau yang lamban namun tabah dan akhirnya keluar jadi pemenang. Sultan hendak menyimbolkan Belanda sebagai sang harimau dan Jawa sebagai kerbau. Maka Sultan tersenyum lagi saat Jan Greeve mengusulkan dimasukkan satu harimau lagi. Harimau kedua itu ternyata bukan membantu kawannya, tapi malah bergelut saling melemahkan dan kerbaupun kian berjaya.

Malamnya, Sultan Mangkubumi menjamu Jan Greeve sembari berperahu di sekitar Pulo Kenongo kompleks pemandian Taman Sarinya yang indah lagi penuh labirin. Ketika sampan bersepuh emas itu dihentikan di tengah kolam luas, tiba-tiba Sultan pamit meloncat ke sampan lain di dekatnya dengan membawa semua dayung dan meninggalkan sang Gubernur VOC. Tak berapa lama, semua lampu Taman Sari dimatikan dan Jan Greeve menggigil di tengah sepi. Tetiba terdengar suara salak senapan bersahut-sahutan yang membuat Jan Greeve bertiarap dengan keringat dingin mengucur deras.

Drama berakhir ketika Sultan tiba-tiba kembali muncul bersamaan hidupnya lampu dan beliau mengulurkan tangan sambil tersenyum dan meminta maaf karena adanya sedikit 'kekacauan' dan beliau harus turun tangan menyelesaikannya.

Sultan membawa tamunya kembali ke Keraton dengan menunjukkan vitalitas luar biasa di usianya, mendaki berbagai anak tangga naik turun dari Pulo Kenongo. Sesekali sembari menunggu Jan Greeve yang terengah-engah beliau memeragakan tarian beksan gagah yang digubahnya.

Ah, mengenang perjuangan beliau juga perjuangan cicitnya, Diponegoro, dengan memakai 'pakaian taqwa' yang dicintainya ini, saya kok terfikir usul agar Bandara baru Yogyakarta yang dibangun di Kulon Progo nantinya dinamai "Pangeran Mangkubumi". Syabas, rahimahuLlaahu Sultan penuh senyum.

Gairah Cinta dan Kelesuan Ukhuwah

Sebait Catatan Nasihat
Ustadz Rahmat Abdullah (rahimahullah)

Setiap kita akan senantiasa diuji oleh Allah SWT pada titik-titik kelemahan kita.

Orang yang lemah dalam urusan uang namun kuat terhadap fitnah jabatan dan wanita, tidak akan pernah diuji dengan wanita atau jabatan.

Tetapi orang yang lemah dalam urusan wanita namun kuat dalam urusan uang, tidak akan pernah diuji dengan masalah keuangan.

Orang yang mudah tersinggung dan gampang marah akan senantiasa dipertemukan oleh Allah dengan orang yang akan membuatnya tersinggung dan marah sampai ia bisa memperbaiki titik kelemahannya itu sehingga menjadi tidak mudah tersinggung dan tidak pemarah.

Orang yang selalu berlambat-lambat menghadiri pertemuan forum dakwah karena alasan istri, anak, mertua, atau tamu akan senantiasa dipertemukan dengan perkara ‘mertua datang, tamu datang silih berganti’ di saat ia akan berangkat... terus begitu sampai ia memilih prioritas bagi aktivitasnya apakah kepada dakwah atau kepada perkara-perkara lain.

Kita semua harus memahami dan mengatasi segala kelemahan diri di jalan dakwah ini. Ingatlah, mushaf Al-Quran tidak akan pernah terbang sendiri kemudian datang dan memukuli orang-orang yang bermaksiat.

Sungguh teramat merugi... mereka yang mengikuti hawa nafsu kemudian pergi meninggalkan kebersamaan dlm dakwah ilallah, tanpa mau bersabar sebentar dalam ujian keimanan. Tanpa mau mencoba bertahan sebentar dalam dekapan ukhuwah..

Dan sungguh, Kecewa itu biasa dan 'manusiawi' yang luar biasa, siapa saja yang mampu beristighfar dan lalu berlapang dada serta bertawakkal pada-Nya.

Memang... Dakwah ini berat... karenanya ia hanya mampu dipikul oleh mereka yang :

1. Memiliki hati sekuat baja.

2. Memiliki kesabaran lebih panjang dari usianya.

3. Memiliki kekuatan yang berlipat.

4. Memiliki keihklasan dalam beramal yang meninggi.

5. Memiliki ketabahan seluas lautan, memiliki keyakinan sekokoh pegunungan.

Siapapun tak akan pernah bisa bertahan...melalui jalan dakwah ini... mengarungi jalan perjuangan... kecuali dengan KESABARAN!!!

Karenanya... Tetaplah disini... dijalan ini...bersama kafilah dakwah ini. Seberat apapun perjalanan yang harus ditempuh... Sebesar apapun pengorbanan untuk menebusnya...tetaplah disini...

Buanglah hawa nafsu dalam mengarungi perjalanannya, karena telah banyak yang bergugugran karenanya.

Gandenglah selalu iman kemana saja kita melangkah, karena iman akan menjagamu setiap waktu. Seburuk apapun, sekeruh apapun kondisi kapal layar kita, jangan lah sekali-kali mencoba untuk keluar dari kapal layar ini dan memutuskan berenang seorang diri... karena pasti kau akan kelelahan dan memutuskan menghentikan langkah yang pada akhirnya tenggelam di samudera kehidupan...

Jika bersama dakwah saja... kau serapuh itu...Bagaimana mungkin dengan seorang diri?? Sekuat apa kau jika seorang diri?

Pro Kontra Ojek Online

Lagi heboh (lagi) soal taksi dan ojek online. Bahkan ratusan sopir taksi kemarin demo menolak taksi online.
Saya dari awal termasuk yg antipati dgn taksi dan ojek online ini. Tapi penolakan saya bukan karena mereka menggunakan teknologi. Bukan pula karena masalah mereka menyalahi perijinan, KIR, dsb. Penolakan saya karena ada sesuatu yg UNNATURAL dalam praktik bisnis taksi/ojek online ini. Sesuatu yg UNNATURAL ini merupakan bom waktu yg cepat atau lambat akan MELEDAK.

Sayangnya, para stakeholder bisa dibilang gagal melihat sesuatu yg UNNATURAL ini. Ada yg melihatnya dari sudut pandang APLIKASI. Ada yg dari sudut pandang PERIJINAN. Ada juga yg dari sudut pandang REGULASI.

BUKAN ITU inti masalah ojek online ini.
Kalo soal aplikasi, maka taksi/ojek konvensional bisa juga pake aplikasi. Bahkan Bluebird dan Ekspress juga sudah menggunakan aplikasi. Tapi mengapa bom waktu ini tidak bisa di-nonaktifkan?
Kalo soal perijinan, maka andai taksi/ojek online clear urusan perijinannya, bom waktu ini akan tetap aktif.
Kalo soal regulasi, maka andai regulasi sudah mengakomodir taksi/ojek online, bom waktu ini akan tetap aktif.

Masalahnya BUKAN ITU.

Masalahnya adalah pada HARGA YG UNNATURAL.

Biar gampang melihatnya, saya ibaratkan dengan pedagang bakso. Modal yg dibutuhkan utk 1 porsi bakso misalnya Rp.8000.
Biar dapat untung, dan pasti tukang bakso mau untung, karena tidak ada yg namanya dagang tapi tidak nyari untung, maka 1 porsi bakso dijual Rp.11.000.  Ini NATURAL. Sesuai dgn hukum alam. Sesuai dgn prinsip ekonomi.

Tapi bagaimana jika tiba2 saya ikutan jual bakso tapi pakai aplikasi, dgn modal yg sama per porsi, tapi bakso saya jual Rp 4.000? Inilah yg saya sebut UNNATURAL. Tidak wajar!

Konsumen pasti dukung saya, karena harga saya murah banget. Konsumen pasti berpihak pada saya. Dan jika ada pedagang bakso lain protes, konsumen pasti akan mencibir pedagang bakso lainnya tadi. Saya dianggap jenius bisa memberikan harga murah bagi konsumen.

Tapi konsumen tidak salah. Sikap konsumen yg demikian masih NATURAL. Emang begitu hukum ekonomi.

Nah, pertanyaannya bagaimana caranya agar pedagang bakso saingan saya tetap bisa dapat untung, atau minimal tetap dapat pembeli? Apakah mereka harus pake aplikasi juga? Bisa saja mereka pakai aplikasi. Tapi mereka tidak mungkin jual dgn harga yg sama dgn saya (Rp. 4rb). Bukan itu solusinya.

Inilah masalah sebenarnya dari taksi/ojek online. Bukan soal aplikasi, bukan soal regulasi, dan bukan juga soal perijinan. Tapi soal harga yg tidak wajar. Harga ditetapkan di bawah cost produksi.

Sebenarnya pertanyaan berikutnya yg harus kita ajukan agar kita bisa mengidentifikasi apa penyebab sebenarnya dari sesuatu yg UNNATURAL ini adalah mengapa ada usaha yg bisa eksis dgn price di bawah cost?  Bahkan salah satu ojek online pernah secara terang2an mengakui bahwa mereka masih merugi milyaran rupiah per bulannya. Dan itu pengakuan mereka tahun lalu. Sampai sekarang mereka tetap pasang tarif murah. Artinya, kemungkinan besar mereka pun masih merugi milyaran rupiah. Apakah ini NATURAL?

Wajar saja mereka bisa mengakuisisi pangsa pasar taksi/ojek tradisional, karena mereka tidak ambil pusing soal untung rugi! Beda dengan taksi/ojek konvensional yg tujuannya memang cari untung. Dan dari margin keuntungan itulah mereka dapat memberi makan keluarga mereka.

Pertanyaan berikutnya, darimana mereka mendapatkan dana untuk membiayai kerugian yg milyaran per bulan itu? Ternyata itu bukan dana mereka sendiri. Tapi katanya dari investor. Nah, yg namanya investor pasti motivasinya juga cari untung. Mana ada investor mau rugi. Kalo ada maka itu UNNATURAL.

Ada yg beralasan dgn mengatakan, itu ruginya di awal saja. Nanti setelah tahun ke sekian baru lah ada profitnya dan itu bisa saja terjadi setelah perusahaan merubah strategi usahanya. Dan ini wajar2 saja untuk bisnis2 yg baru mulai.

Betul. Bisnis yg baru mulai umumnya merugi dulu di awal. Tapi apakah benar pada tahun kesekian usaha2 UNNATURAL tsb akan merubah strateginya? Selain itu apakah sudah pasti akan untung setelah rubah strategi itu? Apalagi jika yg dimaksud strategi itu adalah bersaing dgn harga pasar. (Misal bakso dijual juga dgn harga 11rb?) Belum tentu.

Saya ambil contoh misalnya T*k*b*g*s. Situs iklan baris GRATIS. Didirikan tahun 2005. Tahun 2009 dibeli oleh 0L*. Dari 2005 hingga 2009 pasang iklan di t*k*b*g*s tetap gratis. Bahkan setelah dibeli oleh 0L* sampai sekarang juga tetap GRATIS.
Di awal kemunculannya banyak orang bertanya2 darimana t*k*b*g*s dapat untung. Pasang iklan tidak dipungut bayaran (walaupun ada fitur iklan premium, tapi persentase penggunanya sangat kecil). Tapi t*k*b*g*s bisa beriklan jor-joran di tv yg biayanya bisa puluhan juta per 30 detik. Darimana mereka dapat untung?
Ada yg menjawab, mereka hanya di awal saja gratis. Nanti setelah 2-3 tahun, ketika t*k*b*g*s makin dikenal, maka mereka akan ganti startegi dgn menjadi situs iklan baris berbayar.
Tapi kenyataannya, sampai sekarang, 2016, beriklan di t*k*b*g*s (yg sekarang sudah jadi 0L*) tetap gratis.

Ada lagi yg beralasan bahwa bisnis utama dari t*k*b*g*s itu bukan advertising agency. Tapi data gathering. Yg kemudian dimonitasi (monetizing/mendatangkan uang). Lalu diambillah contoh google/FB yg menyediakan berbagai layanan gratis. Dari layanan gratis tsb google/FB dapat data user berupa profil, hobi, dsb. Google/FB kemudian menampilkan iklan berdasarkan data user tsb. Pemasang iklan bayar ke google/FB. Dari sinilah google/FB dapat uang (monetizing).

Ini perumpamaan yg terlalu dipaksakan. Padahal jelas beda. Google/FB bisnis utama mereka memang advertising. Lalu mereka menyusun strategi utk bagaimana bisa menyediakan advertising service yg efektif. Masuklah mereka ke strategi data gathering.
Pasang iklan di google/fb tidak pernah GRATIS. Dari awal hingga sekarang. Karena dari situlah mereka dapat pemasukan. Satu2nya cara monetizing situs adalah dgn menyediakan space iklan berbayar.

T*k*b*g*s tidak begitu. Mereka justru menggratiskan space iklannya. Padahal monetasi situs justru dgn menyediakan space iklan berbayar. Dan buktinya sampai sekarang t*k*b*g*s tetap gratis. Lalu darimana mereka dapat uangnya? Kalo google dan fb jelas dari iklan berbayar.

Kembali lagi ke soal investor. Mengapa ternyata tetap ada INVESTOR yg bersedia membiayai padahal jelas tidak ada untungnya?
Ini UNNATURAL.

Apa yg dilakukan oleh taksi dan ojek online SAMA sebenarnya dgn apa yg dilakukan oleh t*k*b*g*s, b*rn**ga, dan sejenisnya.
Bedanya, taksi/ojek online mencoba menerapkan strategi "bisnis" (sengaja saya kasih tanda kutip karena ini bukan arti sebenarnya) yg awalnya hanya ada di dunia maya ke bisnis riil di dunia nyata. Bedanya, jenis usaha yg dipilih oleh taksi/ojek online bersinggungan langsung dengan periuk nasi pelaku usaha yg sudah lama eksis di dunia nyata tsb. Sehingha terjadilah konflik sosial.

Nah, sebenarnya "bisnis" apa sih dibalik taksi/ojek online ini, yg tadi saya juga sebutkan sudah lama ada di dunia maya?

Inilah "bisnis" nya:

Saya terjun ke usaha BAKSO BERBASIS APLIKASI. Harga bakso per porsi saya tetapkan Rp 4000. Cost produksi Rp. 8000.
Saya tidak mau rugi. Saya bikin usaha tujuannya nyari untung. Bagaimana caranya saya bisa untung dgn jualan bakso si bawah harga produksi?

Caranya:
Tahun pertama
Saya butuh modal 1 milyar. Saya cari investor yg mau invest 1 M. Sebagaimana investor umumnya yg juga bertujuan nyari untung, maka utk menarik minat mereka saya tawarkan keuntungan 20%. Artinya, saya akan kembalikan uang investor pada akhir tahun sebesar 1,2 M.
Investor dapat.
Dari 1 M, 200jt masuk kantong saya pribadi, sisanya 100jt utk modal bakso. 700 jt sisanya utk pasang iklan secara masif di tv.

Tahun kedua.
Saya punya kewajiban mengembalikan 1,2 M ke investor tahun pertama.
Darimana saya dapat uangnya, sementara bisnis bakso saya tidak mendatangkan untung? Ingat, saya jual bakso jauh di bawah harga produksi.
Caranya. Saya cari lagi investor yg mau invest 2 M. Saja janjikan keuntungan 20%. Artinya di akhir tahun kedua saya akan kembalikan 2,4 M.
Investor dapat.
Dari 2 M:
1,2 utk mengembalikan uang investor tahun pertama.
200 jt masuk kantong pribadi
100 jt utk modal bakso
500 jt utk jor2an pasang iklan lagi di tv.

Tahun ketiga, keempat dan kelima saya ulang2 lagi caranya.
Pada tahun ke 6, saya jual usaha saya seharga 100 M ke perusahaan internasional.
Atau jika saya tidak jual, saya masuk ke bursa saham, melakukan IPO. Karena usaha saya sudah banyak dikenal, maka tidak susah bagi saya menjual saham saya. Bahkan bisa jadi dalam waktu singkat harga saham perdana saya bisa berlipat ganda. Apalagi jika ada yg menggoreng saham saya.

Dari situlah saya dapat untung besar. Jadi bukan dari jualan bakso!
Soal banyak pedagang bakso gulung tikar karena tidak mampu bersaing dengan usaha saya, itu bukan urusan saya! Hahahaha

Mungkin ada yg tanya? Kok ada investor yg mau invest padahal pasti sebelumnya mereka mempelajari detail proposal bisnis saya dan pasti mereka tahu saya jualan di bawah cost produksi?

Jawabnya:

1. Saya berhasil meyakinkan mereka bahwa setelah beberapa bulan saya akan ganti strategi sehingga usaha saya akan mendatangkan untung berlipat. Investor tahun pertama akan lebih susah diyakinkan daripada investor tahun berikutnya. Tapi investor tahun berikutnya akan lebih mudah diyakinkan dengan adanya testimoni dari investor tahun2 sebelumnya.
Atau...
2. Mereka adalah investor "hitam" yg butuh tempat money laundering. Apa artinya membuang uang 1 M jika bisa memutihkan uang 10 M dalam bentuk "profit" rekayasa dari jualan bakso. Apalagi jika bisa IPO.

Inilah hakikat "bisnis" saya.
------
Disclaimer:
- Tulisan saya bukan bertujuan mengajarkan model "bisnis" di atas. Saya tidak bertanggung jawab jika ada yg terinspirasi utk menjalankan model "bisnis" di atas beserta segala kerugian yg akan dialami oleh siapapun.
- Saya pribadi mengecam  model "bisnis" seperti ini dan menganggapnya sebagai money game dan fraud.
- Jika ada kesamaan nama dan pelaku dalam tulisan ini dgn nama dan pelaku di dunia nyata, itu adalah kebetulan belaka :)
Sumber: https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10153669779028172&id=769458171

IBUMU SARJANA APA?


Ibuku punya gelarnya, yakni MSi: Master Segala ilmu.
Tak terbayang bukan, menjadi ibu yang baik itu harus banyak belajar dan terus belajar. Long life education istilah kerennya.

1. Ibu harus belajar Akuntansi, agar bisa mengurus pendapatan keluarga dan mengelolanya untuk kebutuhan rumah tangga, tabungan, serta menata pemasukan & pengeluaran yang seimbang.

2. Ibu harus belajar ilmu Tata Boga, chef, atau perhotelan, belajar mengatur masakan keluarga dengan kreatif, supaya tidak bosan.

3. Ibu harus belajar ilmu Keguruan. Ia harus menguasai ilmu yang diajarkan di sekolah dasar, agar bisa mengajari anaknya bila kesulitan dengan PR-nya.

4. Ibu harus belajar Agama, karena ibu-lah yang pertama kali mengenalkan anak pada Allah, membangun akhlak yang luhur serta iman yang kokoh.

5. Ibu harus belajar Ilmu Gizi, agar bisa menyiapkan makanan bergizi bagi keluarga, setiap hari.

6. Ibu harus belajar Farmasi, agar dapat memberi pertolongan awal pada keluarga yang  edang sakit dan menyediakan obat-obatan ketika keadaan darurat.

7. Ibu harus belajar Keperawatan, karena beliaulah yang merawat anak/suami ketika sakit. Yang menyeka tubuhnya ketika tidak diperbolehkan mandi, mengganti kompres. Ibu adalah perawat yang handal.

8. Ibu harus belajar ilmu Kesehatan, agar bisa menjaga asupan makanan, kebersihan melindungi anggota keluarga dari gigitan nyamuk, dll.

9. Ibu harus belajar Psikologi, agar bisa berkomunikasi dengan baik saat menghadapi anak-anak di setiap jenjang usia, juga sebagai teman curhat suami yang terbaik, ketika suami sedang mengalami masalah.

Seandainya ibu harus kuliah dulu, butuh berapa lama? Bisa jadi lebih dari 9 jurusan di atas tadi.
Begitu luar biasanya seorang ibu, dengan multi talentanya, kesabarannya merawat, mendidik & menemani anak-anak dan suami tercinta. Sudahkah kita memberikan yang terbaik untuk ibu kita?

“Seorang ibu bisa merawat 10 anak, namun 10 anak belum tentu bisa merawat 1 ibunya”.

Minggu, 20 Maret 2016

Kun Fayakun Jodoh


Bukan kisah bertemu jodohnya yang membuat nangis, jadi salah fokus lbh ke ibunya 😭😭😭😭

===

Ini adalah sepenggal  kisah kehidupan seorang teman. Aku mengenalnya 3 tahun lalu, tepatnya ketika aku diminta mengajar ekstra bina vokalia di salah satu TK Islam di Surabaya, tempat ia mengajar.

Aku memanggilnya Bunda Dini. Perempuan kelahiran tahun 1991, satu tahun lebih muda dariku. Pembawaannya energik, penuh semangat, kadang celometan kalau bicara, khas orang Surabaya. Dia adalah seorang penghafal Qur’an dan menjadi fasilitator di beberapa Rumah Tahfidz di kota pahlawan ini.

Tahun lalu aku mendengar kabar bahwa ia telah menikah. Merasa tak diundang di pernikahannya, aku omelin itu orang, “Bun, kalau aku memang tidak dianggap teman dekat, ya minimal dikabari-lah aku ini. Masa’ nikah gak bilang-bilang? Setidaknya aku bisa memberikan doa barokah buat kalian.”

“Gak punya pulsa buat SMS Sampeyan, Kak,” jawabnya santai.

“Empret, ah!”

Lalu, kami sama-sama tertawa.

Sepertinya tak ada yang istimewa dari perbincangan seputar pernikahan itu. Hingga ketika aku bertanya darimana ia kenal dengan sang pujaan hati, hingga tentang pernikahannya yang super mendadak itu, ia pun bercerita. Cerita yang nantinya akan membuat hatiku berkali-kali bergetar mendengarnya ….

***

Dini …

Aku terlahir sebagai anak semata wayang. Kini usiaku 25 tahun, dan penampilanku biasa saja. Shalihah tidak, celometan iya. Cantik tidak, jerawatan iya. Seksi tidak, gendut iya. Putih tidak, hitem banget. Terlalu biasa, kan? Bahkan jika  aku menawarkan diri kepada dua puluh laki-laki untuk menikahiku, bisa dipastikan mereka semua akan menolak. Tapi Alhamdulillah, aku tidak perlu susah-susah melakukan hal tersebut, karena setahun lalu Allah mempertemukanku dengan lelaki muda yang shalih, pintar, juga penghafal Qur’an, kemudian menyatukan kami dalam mahligai pernikahan suci.

Semasa SMA, aku merupakan anak yang begidakan, banyak tingkah, suka keluyuran bersama teman-teman, mengaji juga jarang, meski tak pernah kulewatkan sholat fardhu 5 waktu. Menikmati masa-masa muda, begitulah pikirku.

Hingga sebuah cobaan membuka mataku. Tepat seminggu setelah aku menyelesaikan Ujian Nasional (UNAS) tingkat SMA, aku mendapat kabar bahwa ibuku menderita kanker serviks tingkat lanjut!

Dan dari sinilah titik balik kehidupanku dimulai…

Makin hari, kondisi ibu makin melemah. Berulangkali ia harus masuk rumah sakit untuk diopname, tentu saja dengan biaya yang tidak murah -- saat itu belum ada BPJS--. Imbasnya, perekonomian keluarga kami berantakan, bisnis  bapak bangkrut, dan ia mulai terlilit hutang. Dengan kondisi tersebut, aku sadar diri untuk tidak melanjutkan kuliah. Kukatakan hal itu pada ibu, dan beliau hanya menitikkan air mata di atas pembaringannya. Ibu meminta maaf karena membuat kuliahku tertunda. Aku menggeleng, berdalih bahwa toh kuliah bisa kapan saja.

Suatu malam, kudengar ibu merintih di kamarnya. Saat kuhampiri, ia telah muntah darah. Cepat bapak membawanya ke rumah sakit. Setelah didiagnosa, dokter memberitahu kami bahwa kanker ibu sudah menyebar ke seluruh tubuhnya. Ketika berita itu kudengar, aku langsung lari menuju ruangan tempat ibu dirawat, dan memeluknya erat. Tak bisa kubendung air mata ini. Lemah ibu membelai kepalaku, aku makin terguncang.  Saat itu juga aku bertekad untuk menghafalkan al-Quran demi kesembuhan ibu. Aku ingat seorang penceramah berkata bahwa amal shalih bisa menolak bala’ dan musibah. Semoga dengan menghafalkan al-Quran, Allah mengangkat segala penyakit ibu.

Keadaan ibu makin parah di kemudian hari. Dokter berkata padaku, “Mbak, saya hanya seorang dokter. Tidak bisa menentukan hidup atau mati manusia. Tapi jika menurut analisa medis…”

“Apa ibu tak bisa sembuh, Dok?” ucapku bergetar.

Dokter itu menyentuh bahuku, menyuruh duduk. “Sebaiknya Mbak turuti saja permintaan ibu. Lakukan apa pun jika ibu meminta. Sudah saatnya Mbak senangkan hatinya.”

“Apa ibu tak bisa sembuh, Dok?” kali ini pandanganku mengabur.

“Sekali lagi, saya hanya seorang dokter. Tak ada kekuatan bagi saya untuk menentukan mati hidupnya manusia. Hanya Allah penggenggam setiap nyawa. Namun menurut analisa kami, penyakit kanker pada tubuh ibu Mbak sudah sangat parah. Kanker itu sudah membentuk benjolan sebesar kepala bayi di rahim ibu Mbak.” Dokter itu kembali menepuk pundakku.

Aku tertunduk pasrah. Allah, kuatkan hamba.
`
Malam hari setelah percakapan itu, ibu terbangun dari tidur, kudengar ia beberapa kali terbatuk. "Nduk, kemarilah."
`
Aku menghampiri ibu. "Iya, Bu."
`
"Nduk, boleh ibu ngomong sesuatu?"
`
Aku mengangguk.
`
"Semenjak sakit, ibu sudah gak pernah lagi sholat jamaah. Ibu pingin sekali sholat jamaah di masjid. Selama ibu di rumah sakit, apa kamu mau bantu ngantar ibu sholat jamaah di masjid rumah sakit?"
`
"Kan Ibu sedang sakit? Boleh kok sholat di ranjang. Sambil bobo juga boleh."
`
Ibuku menggeleng, "Ibu pingin sholat jamaah di masjid. Ibu pingin dicatat Allah sebagai orang yang mujahadah pada-Nya, meski dalam keadaan sakit. Kamu mau bantu ibu, Nduk?"
`
Baiklah.

Maka setelah itu, tiap hari kugendong ibu untuk sholat di masjid rumah sakit. Masjid itu berada di lantai 3, sedangkan ibu dirawat di lantai 1. Tiap hari aku gendong ibu melewati tangga dua lantai. Jika adzan Dhuhur berkumandang jam setengah 12 siang, maka jam 10 pagi aku sudah menggendong ibu ke masjid. Setiap menggendong ibu, aku selalu terkenang kisah Uwais al-Qorni, seorang pemuda yang rela menggendong ibunya yang lumpuh untuk pergi haji, mulai dari Yaman ke Mekkah, Mekkah ke Madinah, lalu kembali lagi ke Mekkah untuk tawaf. Bagiku, pengorbanan ini tak sebanding dengan pengorbanan Uwais.

Pernah suatu ketika saat kami akan turun dari masjid ke lantai satu, ibu mengalami pendarahan. Darah yang keluar dari kemaluannya begitu banyak hingga mengotori lantai. Karena itulah kami dimarahi suster rumah sakit.

“Gimana, sih, Mbak? Kalau gini, kan, jadinya kotor.”

Aku jawab tegas, “Akan aku pel. Tenang saja, Sus. Sebentar, aku bersihin tubuh ibu saya dulu.”

Kembali kugendong ibu ke ruangannya. Dan aku masih ingat apa yang dibisikkan ibu saat itu:

“Nduk. Maafin ibu, ya? Gara-gara ibu, kamu jadi susah. Gara-gara ibu kamu gak sampai kuliah,” ibu mendekatkan wajahnya padaku. “Tapi ibu cuma bisa berdoa. Mudah-mudahan Allah memberikanmu kehidupan yang enak kelak. Punya suami yang baik agamanya, pinter, ganteng. Nduk, sekali lagi Ibu minta maaf.”

Andai tak sekuat tenaga aku tahan, mungkin air mataku tumpah saat itu juga.

Sekembalinya dari mengantar ibu dan membersihkan tubuhnya, aku mengepel darah ibu yang tercecer di tiga lantai rumah sakit.

Jika jadwal bapak menjaga ibu, aku tidak kembali ke rumah, melainkan jualan kue kering di dekat kampus Unair B, untuk menambah uang jajan. Di sela-sela berjualan, aku menghafalkan al-Quran. Dan pada selasa ba’da maghrib biasanya ada kajian di masjid dekat sana. Aku sering mengikuti pengajian itu. Kebetulan yang mengisi pengajian tersebut adalah  seorang pemuda ganteng, dan pastinya shalih. Aku sering mendapati akhwat-akhwat saling berbisik memuji ketampanan sang pemateri. Ganteng banget sih, emang. Aku juga mau, deh kayaknya. Hihi.

Aku lupa itu hari apa, ketika aku sedang berjualan, bapak menelponku. Ia mengabarkan bahwa ibu meninggal dunia. Aku serasa dihantam palu besar, linglung. Aku tahu ini bakal terjadi, tapi tetap saja aku tak siap menerimanya. Satu-satunya wanita yang pernah kudiami rahimnya telah tiada.

Ibu dikuburkan hari itu juga.

Hari-hari berlalu, kesedihan ditinggal ibu mulai luntur. Benarlah, bahwa waktu akan mengobati segala luka. Tugas kita hanya mengikhlaskan apa yang terjadi. Kini selain menjadi guru TK, aku juga jadi fasilitator penghafal Quran di yayasan milik ustad Yusuf Mansyur. Surprise, ternyata eh ternyata, di yayasan itu aku sekantor dengan pemateri ganteng di masjid dekat tempat aku jualan kue dahulu. Eh, ternyata dia masih bujang, loh.

Tentu saja aku tak pernah berandai-andai untuk jadi pendampingnya. Siapa mau denganku yang tak istimewa ini? Tapi setiap kali berkomunikasi, atau hanya bertegur sapa dengannya, hati ini langsung nyes. Ah, seandainya saja …, woy, pergi jauh-jauh baper.

Entah semalam mimpi apa aku ini, sebab Kamis sore, ada 3 akhwat teman kerja menitipkan proposal nikahnya padaku untuk dilanjutkan ke si ustad muda ganteng itu. Bayangkan! 3 orang! Aku sampai berpikiran kalau mereka pasti mau dipoligami sekaligus. Hahaha. Eh, tapi gimana kalau aku ikutan daftar? Siapa tahu kepilih? Kan, pas tuh 4 orang. Tuh, kan baper lagi.

Mungkin inilah keajaiban jodoh. Cara Allah menjodohkan seseorang memang unik. Pada bulan kedua setelah aku menyampaikan ketiga proposal nikah itu ke si ustad ganteng, tiba-tiba murobbiku, guruku dalam menghafal al-Quran bilang padaku.

“Bunda Dini sudah siap nikah belum?”

“Ya, kalau ada yang mau sih, gak papa, Ustadah. Hihi,” jawabku cengengesan.

“Berarti siap? Soalnya ini ada yang minat dengan Bunda Dini.”

Aku melongo, “Eh, siapa?”

“Nanti ana kasih proposalnya. Mau kan?”

“Ya, asalkan dia cowok saja, Ustadah.” Entahlah, aku kok tidak bisa meninggalkan cengengesan ini.

“Bukan hanya cowok, Bun. Dia ustad, ganteng, pinter lagi, dosen farmasi Unair. Sama seperti Bunda Dini, dia juga penghafal al-Quran,” kata murobbiku mantap.

“Siapa sih, Us?”

“Nanti ana kasih biodatanya, gak sabaran banget sih.” Ustadahku tersenyum.

Aku salah tingkah.

Dan saudara-saudara. Tahukah kalian siapa lelaki yang kelak akan menjadi suamiku itu? Namanya Galuh, ustad muda ganteng pujaan teman-teman akhwat di kantor. Ustad yang membuat 3 akhwat menyetorkan biodata untuk disampaikan padanya. 

Hanya butuh 4 hari dari ta’aruf, akhirnya kami pun menikah. Cepat memang, sampai banyak terlupa siapa saja yang harus aku undang.

Lalu kenapa aku yang dipilih? Padahal, demi Allah, aku tidak ikut menyetorkan biodata padanya. Bukankah ketiga temanku yang menitipkan proposal waktu lalu jauh lebih menarik dariku? Amalan apa yang membuatku hingga nantinya menjadi istri dari lelaki istimewa itu?

Sekejap aku teringat kata-kata ibu ketika aku menggendongnya menuruni masjid rumah sakit dari lantai 3 ke lantai 1 tempo itu:

“Nduk. Maafin ibu, ya? Gara-gara ibu, kamu jadi susah. Gara-gara ibu kamu gak sampai kuliah. Tapi ibu cuma bisa berdoa. Mudah-mudahan Allah memberikanmu kehidupan yang enak kelak. Punya suami yang baik agamanya, pinter, ganteng. Nduk, sekali lagi Ibu minta maaf.”

Allahuakbar, semua doa ibu terkabul hari ini.

***

“Nah, begitulah Kak ceritanya. Panjang banget, ya.” Bunda Dini kini meneguk segelas air, rupanya haus banget ia setelah bercerita. “Jadi sorry kalau aku terlupa ngundang Kakak.”

Aku tak lagi memperhatikan kata-kata Bunda Dini, yang terpikir di otakku sekarang ini adalah, “Aku harus menuliskan kisah ini. Agar pemuda-pemudi jomblo di luar sana tidak ngenes dalam penantian bertemu jodoh. Sebab, kunci mendapat jodoh hanya satu: BERBAKTI KEPADA ORANG TUA. Itu saja.”

TAMAT

Surabaya, 20 Feb 2016
10.23
WIB