Sabtu, 27 Februari 2016

DUNIA MENGALAHKANMU

Tidakkah kamu sadar disaat kamu larut dalam rutinitas harianmu untuk mengejar dunia, sibuk dengan aktifitas yang hanya mendatangkan materi dunia dikehidupanmu. Di waktu yang sama ada banyak orang yang juga sibuk memperbaiki kehidupan akhiratnya dengan memperbanyak amal shaleh.

Tidakkah kamu tahu bahwa usahamu sebanyak apapun, tenaga sekuat apapun, kerja keras bagaimanapun, kamu tidak akan memperoleh lebih, hasilnya hanya sesuai kadar yang telah ditentukan-Nya. Sementara mereka yang sibuk memperbaiki amalannya memperoleh banyak keuntungan yang dilipatgandakan disisi-Nya.

Tak merasa prihatinkah kamu ketika raga tak lagi kuat, ketika materi dunia tidak lagi membuatmu berhasrat, ketika hasil usahamu malah akan menyusahkanmu, ketika orang yang kamu cintai tak mau lagi mengurusmu. Atau bisa jadi saat ini kamu mati-matian berusaha namun disaat telah tercapai apa yang kamu inginkan, saat itu pula waktumu habis untuk berada di bumi ini. Bukannya menikmati hasilnya malah membuatmu susah dengan memikul tanggungjawab yang berat kelak karena keluarga yang kamu tinggalkan hanya sibuk mengurus dunianya sebagaimana kamu juga dilalaikannya.
...

Sesibuk apakah pekerjaan yang kamu kerjakan saat ini, sehingga lupa meluangkan waktu untuk sujud kepada-Nya di waktu-waktu yang telah ditentukan-Nya.

Seberapa besarkah hasil yang kamu peroleh, sehingga rela dan berani mengorbankan banyak ibadah yang seharusnya ditunaikan.

Sekeren apakah profesimu, sehingga membuatmu begitu merasa bangga dengan aktifitas yang kamu lakukan, walaupun hatimu kosong dari rasa dan merasa hampa.

Tidakkah kamu melihat, ada banyak orang yang sibuk dengan pekerjaannya tapi itu tidak menghalanginya untuk dekat dengan Tuhannya.

Tidakkah kamu mengetahui ada banyak orang yang berpenghasilan tinggi tapi justru nikmat itu dia gunakan untuk menaati-Nya dengan beramal sholeh dan menebar kebaikan.

Tidakkah kamu sadar diri bahwa ada banyak orang yang jauh lebih hebat darimu dari segi karir, bisnis, karya, dan prestasi tapi mereka tetap saja merasa rendah hati dan terus menjaga dan meningkatkan ketaqwaan kepada-Nya.

Bukankah itu semua merupakan contoh dan bukti yang nyata. Bahwa seharusnya dunia bukan penghalang untuk dekat dengan-Nya, justru sebagai penunjang derajat tinggi disisi-Nya.
...

Tak terasa waktu terus berjalan hingga kamu mulai menyadari kesalahan dan kelalaianmu selama ini, kamu telah benar-benar melihat bahwa benar perkataan orang lain terhadapmu, nasehat-nasehat yang dulu kamu dengarkan adalah benar.

Sayang seribu sayang waktu yang terlewatkan tidak akan berputar kembali hingga saat ini kamupun harus menghadap kepada-Nya.

Kini kamu hidup baru, di ruang dan tempat yang sempit, gelap gulita dan tak ada satupun yang bersedia menemani, tak ada satupun yang dapat membantu dan menolongmu.

PENYESALAN TIDAK ADA ARTINYA LAGI DI ALAM KUBUR...

Dulu dengan alasan cintamu terhadap keluarga membuatmu berusaha memberikan yang terbaik kepadanya, dengan menganggap bahwa materi dunia lah yang akan membahagiakan kehidupanmu dan keluargamu. Padahal kenyataannya materi dunia tidak membawa pengaruh besar untuk kebahagiaan dan ketenangan hidup keluargamu.

Sebenarnya istri dan anakmu lebih membutuhkan teladan, peninggalan berupa panutan yang baik darimu sehingga bisa lebih tepat dalam menjalani hidupnya daripada hanya sekedar materi dunia yang justru malah membuatnya melupakan hakikat tujuan hidupnya.

Sebenarnya kamu bisa mendapatkan dan memberikan keduanya (kebahagiaan/kebaikan dunia dan akhirat) hanya saja kamu terlalu mencintai kehidupan dunia, dengan sebab itu kamupun diperdaya dibuatnya.
...

Kita tahu bahwa hidup di dunia hanya sementara namun kita tetap saja terus kalah dengannya. Yang kita usahakan setiap saat, yang kita pikirkan setiap saat hanyalah berupa kesenangan dunia semata. Kita enggan meluangkan waktu untuk ibadah, jangankan yang sunnah, wajibpun terlewatkan. Jangankan memberi dan berbuat baik kepada orang lain, tersenyum dihadapan orang lain saja terasa sulit. Kita begitu kaku mengerjakan kebaikan.

Padahal hidup kita akan bahagia, tenang, tentram, damai, sejahtera jika amal sholeh (kebaikan) dengan senang hati kita lakukan...

Jumat, 26 Februari 2016

Generasi 90, Generasi Bahagia

Generasi bahagia Itu, generasi kelahiran 1970-1995, Dan itu adalah kami.

Kami adalah generasi terakhir yang masih bermain di halaman rumah yang luas. Kami berlari dan bersembunyi penuh canda-tawa dan persahabatan. Main Petak Umpet, Boy-boynan, gobag sodor, Betengan, Lompat tali, Masak-masakan, sobyong, jamuran, ngejar layangan putus sambil lari" , maen putri putri Melati tanpa peringatan dari Bpk Ibu. Kami bisa memanfaatkan gelang karet, isi sawo, kulit jeruk, batre bekas, sogok telik menjadi permainan yg mengasyikkan. Kami yang tiap melihat pesawat terbang langsung teriak minta uang.

Kami generasi yang ngantri di wartel dari jam 5 pagi, berkirim surat dan menanti surat balasan dengan penuh rasa rindu. Tiap sore kami menunggu cerita radio Brama Kumbara, berkirim salam lewat penyiar radio. Kamilah generasi yang SD nya merasakan papan tulis berwarna hitam, masih pakai pensil dan rautan yang ada kaca di salah satunya. Kamilah generasi yg SMP dan SMA nya masih pakai papan tulis hitam dan kapur putih. Generasi yang meja sekolahnya penuh dengan coretan kejujuran kami melalui tulisan Tipe-X putih, generasi yang sering mencuri pandang teman sekolah yang kita naksir, kirim salam buat dia lewat temannya dan menyelipkan surat cinta di laci mejanya. 

Kami adalah generasi yang merasakan awal mula teknologi gadget komunikasi seperti pager, Komputer Pentium jangkrik 486 dan betapa canggihnya Pentium 1 66Mhz. Kami generasi yang sangat bangga kalau memegang Disket kapasitas 1.44Mb dan paham sedikit perintah Dos dengan mengetik copy, del, md, dir/w/p. Kami adalah generasi yang memakai MIRC untuk chatting dan Searching memakai Yahoo. Generasi bahagia yang pertama mengenal Nintendo, Game wot yang blm berwarna, generasi kami jugalah yang tahu dan paham benar apa itu "TAMAGOCHI" , permainan super canggih di masanya yang lebih keren dari COC dan COV karena tanpa kuota Internetpun game ini bisa dimainkan dengan greget dan asyiiiik..

Generasi kami lah yang merekam lagu dari siaran radio ke pita kaset tape, yang menulis lirik dengan cara play-pause-rewind, dan memanfaatkan pensil utk menggulung pita kaset ya macet, kirim kirim salam sama temen2 lewat siaran radio saling sindir dan bla bla bla, generasi penikmat awal Walkman dan mengenal apa itu Laserdisc, VHS. Kamilah generasi layar tancap Misbar yang merupakan cikal bakal bioskop Twenty One.

Di Generasi kami pulalah hari minggu adalah waktunya bioskop "Home Theater" di rumah, karena acara televisi full dengan film" kartun tidak seperti sekarang yang kebanyakan FTV remaja yg pacar"an , dan program" lain yang tak mendidik yg juga ntah kenapa di luluskan sensor oleh KPI (Komisi Penyiaran Indonesia)

Kami tumbuh diantara para legenda cinta seperti kla Project, dewa 19, padi, masih tak malu menyanyikan lagu Sheila on7, dan selalu tanpa sadar ikut bersenandung ketika mendengar lagu: mungkin aku bukan pujangga, yg pandai merangkai kata.

Kami generasi bersepatu Warior dan rela nyeker berangkat sekolah tanpa sepatu kalau sedang hujan. Cupu tapi bukan Madesu.
Generasi Kami juga yg Ngumpulin bungkus permen dengan sayembara harus lengkap bertuliskan "YOSAN" yang entah kemana huruf "N" nya.. Banyak"an Kumpulin TAZOS menjadi hal keren dan sangar di era itu..

Kami adalah generasi yang bebas, bebas bermotor tanpa helm, yang punya sepeda, sepedanya disewain 200 rupiah/jam,bebas dari sakit leher krn kebanyakan melihat ponsel, bebas manjat tembok stadion, bebas mandi dikali disungai dll, bebas manggil teman sekolah dengan nama bapaknya. Bebas bertanggung jawab.

Sebagai anak bangsa Indonesia, Kami hafal Pancasila, Nyanyian Indonesia Raya, maju tak gentar, Teks proklamasi, Sumpah Pemuda, Nama nama para Menteri kabinet pembangunan IV dan Dasadharma Pramuka dan Nama nama seluruh provinsi di Indonesia.

Kini disaat kalian sedang sibuk2nya belajar dengan kurikulum yang njelimet, kami asik2an mengatur waktu untuk selalu bisa ngumpul reunian dengan generasi kami.

Betapa bahagianya generasi kami

maaf adik2... kalian belajar yg keras ya untuk mendapatkan kebahagian cara kalian sendiri...

Salam sayang dari kami.. :)

Mari ramai-ramai sebarkan postingan ini dan tag kawan" masa kecilmu agar mereka semua tahu betapa bahagianya masa" kecil yang kita lewaaatii bersama..

------------------------------------------------------------------------

SHARE agar generasi 90-an yang lain bisa bernostalgia mengenang masa lalunya.

Semoga menghibur & bermanfaat ya..

Negatif vs Positif

Ada orang bertato, terus bersedekah...

- Si negatif berseru "Kok tatoan sih? Percuma sedekah, kalau tatoan!"

- Si positif berseru "Luar biasa! Walaupun tatoan, tapi mau berbagi."

Respons kita menentukan amal kita, juga nasib kita. Selama ini, gimana respons kita?

Maaf, ciri-ciri si loser adalah SANGAT CEPAT melihat kelemahan orang lain. Walaupun ada sederet kelebihan, baginya jauh lebih mudah memotret kelemahan orang lain. Ini sikap negatif. Kalau begini, yah sulit majunya. S-u-l-i-t.

Setiap hari Anda dihamparkan dengan berbagai kejadian. Juga dipertemukan dengan berbagai orang. Tak semuanya positif. Right? Tapi, kita masih bisa memilih respons yang positif. Selalu bisa.

Melihat ibu-ibu yang hebat namun berpakaian seksi dan ketat, tak perlulah mulut kita nyinyir "Buat apa hebat-hebat, kalau pakaian ketat-ketat." Tak adakah kata-kata lain yang lebih santun dan memberdayakan?

Kalaupun Anda mau menyerukan kebaikan, temui langsung orangnya (bukan nyeletuk di socmed) dan sampaikan kata-kata yang tepat di waktu yang tepat. Bukan mengumpat.

Ketika seorang pembalap F1 menempel Ayat Kursi di mobilnya, ada netizen yang nyeletuk "Ditempel-tempel, buat apa? Ayat Kursi kan pendek. Masak segitu aja nggak hafal?" Sebenarnya, orang menempel stiker 'basmallah' di motornya, bukan berarti dia nggak hafal. Mungkin sebagai reminder. Atau sebagai syiar. Who knows?

Dan di atas segalanya, kita perlu sering-sering bercermin dan benar-benar bertanya di hadapan cermin "Sudah sempurnakah diriku, sehingga aku boleh seenaknya menarik kesimpulan atas orang lain?"

Mungkin saja orang ini punya berbagai kelebihan yang kita tidak tahu. Mungkin saja orang ini di hadapan Sang Pencipta jauh lebih mulia daripada kita. Who knows?

Melihat seekor anjing saja, kita masih bisa belajar soal kesetiaan. Positif. Melihat seekor keledai saja, kita masih bisa belajar soal menahan beban. Positif. Kalau kita selaluuuuu bersikap negatif, yah kapan majunya?

Be positive. Semoga berkah berlimpah. Sekian dari saya, Ippho Santosa.

Si Negatif vs Si Positif

Ada orang bertato, terus bersedekah...

- Si negatif berseru "Kok tatoan sih? Percuma sedekah, kalau tatoan!"

- Si positif berseru "Luar biasa! Walaupun tatoan, tapi mau berbagi."

Respons kita menentukan amal kita, juga nasib kita. Selama ini, gimana respons kita?

Maaf, ciri-ciri si loser adalah SANGAT CEPAT melihat kelemahan orang lain. Walaupun ada sederet kelebihan, baginya jauh lebih mudah memotret kelemahan orang lain. Ini sikap negatif. Kalau begini, yah sulit majunya. S-u-l-i-t.

Setiap hari Anda dihamparkan dengan berbagai kejadian. Juga dipertemukan dengan berbagai orang. Tak semuanya positif. Right? Tapi, kita masih bisa memilih respons yang positif. Selalu bisa.

Melihat ibu-ibu yang hebat namun berpakaian seksi dan ketat, tak perlulah mulut kita nyinyir "Buat apa hebat-hebat, kalau pakaian ketat-ketat." Tak adakah kata-kata lain yang lebih santun dan memberdayakan?

Kalaupun Anda mau menyerukan kebaikan, temui langsung orangnya (bukan nyeletuk di socmed) dan sampaikan kata-kata yang tepat di waktu yang tepat. Bukan mengumpat.

Ketika seorang pembalap F1 menempel Ayat Kursi di mobilnya, ada netizen yang nyeletuk "Ditempel-tempel, buat apa? Ayat Kursi kan pendek. Masak segitu aja nggak hafal?" Sebenarnya, orang menempel stiker 'basmallah' di motornya, bukan berarti dia nggak hafal. Mungkin sebagai reminder. Atau sebagai syiar. Who knows?

Dan di atas segalanya, kita perlu sering-sering bercermin dan benar-benar bertanya di hadapan cermin "Sudah sempurnakah diriku, sehingga aku boleh seenaknya menarik kesimpulan atas orang lain?"

Mungkin saja orang ini punya berbagai kelebihan yang kita tidak tahu. Mungkin saja orang ini di hadapan Sang Pencipta jauh lebih mulia daripada kita. Who knows?

Melihat seekor anjing saja, kita masih bisa belajar soal kesetiaan. Positif. Melihat seekor keledai saja, kita masih bisa belajar soal menahan beban. Positif. Kalau kita selaluuuuu bersikap negatif, yah kapan majunya?

Be positive. Semoga berkah berlimpah. Sekian dari saya, Ippho Santosa.

ANAK SUKSES ? BERMULA DARI BANGUN PAGI (TIPS PARENTING)

Bendri Jaisyurrahman

1| Perbaikan kualitas generasi selayaknya dimulai dgn kebiasaan bangun di pagi hari. Sebab generasi unggul bermula dari pagi yg masygul (sibuk)

2| Kebiasaan bangun pagi hendaklah dimulai dari usia dini. Peran Ayah amat dinanti. Ayah yg peduli tak abai dalam urusan bangun pagi buah hati

3| Jika anak terbiasa bangun siang. Maka keberkahan hidup melayang. Aktivitas ruhani menjadi jarang. Perilaku menjadi jalang

4| Mulailah dengan malam yang berkualitas. Anak tidak terjaga di ambang batas. Harus buat peraturan tegas. Kapan terjaga dan kapan pulas

5| Sehabis isya jangan ada aktivitas fisik berlebihan. Upayakan aktivitas yang menenangkan. Membaca atau bercerita yg berkesan

6| Biasakan berbagi perasaan. Mulai dengan cerita aktivitas harian. Evaluasi jika ada yang tidak berkenan. Sekaligus sarana pengajaran

7| Buat kesepakatan bangun jam berapa. Lantas anak mau dibangunkan bagaimana. Jadikan ini sebagai modal membangunkan di pagi harinya

8. Tutuplah aktivitas malam dengan dengarkan tilawah. Agar anak tidur membawa kalimat Allah Pemberi Rahmah. Terekam dalam memorinya sepanjang hayah

9| Pagi pun datang. Jalankan kesepakatan yang dibuat sebelum tidur menjelang. Bangunkan anak penuh kasih sayang. Bangunkan dengan cara yg ia bilang

10| Jika anak menolak tuk beranjak, ingatkan akan kesepakatan semalam. Anak siap terima konsekuensi tanpa diancam. Batasi kesenangan yg ia idam

11| Bangunkan anak dengan kalimat Ilahi. Agar paginya diberkahi. Jika perlu adzan di telinga kanan dan kiri. Bisikan dengan lembut tembus ke hati

12| Jika ia segera bangun, jangan lupa apresiasi. Hadiahi dengan doa dan kecupan di pipi. Tak lupa bertanya tentang mimpi. Anak butuh transisi

13| Jika anak telah terjaga, siapkan aktivitas olah jiwa dan raga. Agar fisik anak bergerak tak kembali ke kasur yg menggoda. Mudah-mudahan jadi pola

14| Jalankan pola ini minimal 2 pekan. Agar lama-lama jadi kebiasaan. InsyaAllah anak bangun pagi dengan kesadaran. Sebab tubuhnya telah menyesuaikan

15| Jika ayah tak sempat membangunkan, karena harus segera ke kantor kejar setoran, mintalah ibu berganti peran. Agar anak tak merasa diabaikan

16| Jangan sampai anak tumbuh remaja, punya kebiasaan yang tidak mulia. Bangun pagi selalu tertunda. Sholat shubuh di waktu dhuha. Banyak melamun tak ada guna

17| Jika terlanjur anak bangun kesiangan. Buatlah rencana bersama pasangan. Konsisten dan tidak saling menyalahkan. Fokus kepada upaya perbaikan

18| Sebelum terlambat, segera bertindak cepat. Agar masa depan anak selamat. Fokuslah kepada perbaikan pola tidur yg sehat

19| Jika anak terbiasa bangun pagi sedari dini, itu ciri anak berprestasi. Tak mudah dipengaruhi berbagai pergaulan yg tidak islami

20| So, tunggu apalagi. Jangan cuma bisa marah dan mencaci. Segera bertindak untuk buah hati. Fokuslah kepada bangun pagi.

������✨������������

*penulis adalah Penggiat Komunitas @SahabatAyah

Minggu, 21 Februari 2016

Mayit yang Bersedekah

Kenapa seorang mayit memilih "bersedekah" jika bisa kembali hidup ke dunia?
______________________________

Sebagaimana firman Allah:

رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ

"Wahai Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda [kematian]ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah..." {QS. Al Munafiqun: 10}

Kenapa dia tdk mengatakan,
"Maka aku akan dapat melaksanakan umroh"
"Maka aku dapat melakukan sholat atau puasa" dll?

Berkata para ulama,
Tidaklah seorang mayit menyebutkan "sedekah" kecuali karena dia melihat besarnya pahala dan imbas baiknya setelah dia meninggal...

Mereka melihat besarnya pahala sedekah yg diterimanya diakherat.

Maka, perbanyaklah bersedekah, karena seorang mukmin akan berada dibawah naungan sedekahnya...

Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam bersabda,

كُلُّ امْرِئٍ فِي ظِلِّ صَدَقَتِهِ حَتَّى يُفْصَلَ بَيْنَ النَّاسِ

“Setiap orang akan berada di bawah naungan sedekahnya, hingga diputuskan perkara-perkara di antara manusia.” (HR. Ahmad, hadist Sahih) *

Dan, bersedekah-lah atas nama org org yg sudah meninggal diantara kalian, karena sesungguhnya mrk sangat berharap kembali ke dunia untuk bisa bersedekah dan beramal shalih, maka wujudkanlah harapan mrk...

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha bahwasanya ada seseorang mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian dia mengatakan,

يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ أُمِّىَ افْتُلِتَتْ نَفْسَهَا وَلَمْ تُوصِ وَأَظُنُّهَا لَوْ تَكَلَّمَتْ تَصَدَّقَتْ أَفَلَهَا أَجْرٌ إِنْ تَصَدَّقْتُ عَنْهَا قَالَ « نَعَمْ »

“Wahai Rasulullah, sesungguhnya Ibuku tiba-tiba saja meninggal dunia dan tidak sempat menyampaikan wasiat padaku. Seandainya dia ingin menyampaikan wasiat, pasti dia akan mewasiatkan agar bersedekah untuknya. Apakah Ibuku akan mendapat pahala jika aku bersedekah untuknya? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Iya”. (HR. Bukhari & Muslim) *

Dan, biasakan, ajarkan anak-anak kalian untuk bersedekah...

Dan sedekah yg paling utama saat ini adalah; menyebarkan broadcast ini dengan niat sedekah,

Karena siapa saja yg mempraktekkan isi broadcast ini, dan mengajarkannya untuk generasi berikutnya, maka pahala-nya akan kmbali kpd anda insyaAllah

Oleh:
Syeikh Maher al-Mueaqly hafidzahullah
[Imam Masjidil Haram]

Jumat, 19 Februari 2016

MENTAL CUKUP vs MENTAL KURANG

by : andra donatta

Pernah lihat beberapa perilaku spt ini ?
1. Nyerobot antrian makan di kondangan
2. Iri lihat orang lain punya barang baru
3. Selalu minta gratisan untuk ilmu
4. Ngotot minta bonus saat beli sesuatu
5. Jarang traktir dan senang ditraktir
6. Hobby hutang dan lupa bayar
7. Pamer barang disosial media
8. Bawa pulang makanan banyak bgt saat arisan,dll

Perilaku diatas bisa terjadi pada orang yang kaya raya maupun miskin sekalipun. Namun hal diatas memiliki kesamaan,yaitu memiliki MENTAL KURANG.

Setiap perilaku terbentuk dari mental yang ada dalam dirinya. Walau orang sekaya apapun,namun memiliki mental kurang..maka ia akan selalu merasa kurang dan akhirnya tidak mampu menikmati kekayaan yang didapatnya. Cth nya orang korupsi. Survey membuktikan bahwa orang yang korupsi besar besaran justru adalah orang yang secara finansial orang mampu.

Pernah liat perilaku yang spt ini ?
1. Tertib antrian apapun.
2. Merasa berhutang jika diberi gratisan
3. Tidak pernah nawar kepada pedagang kecil
4. Tidak merasa rugi berinvestasi di ilmu
5. Saat diminta saweran, keluarkan uang duluan.
6. Tidak mempermasalahkan saat kasir tidak memiliki kembalian receh.
7. Masukkin kotak amal jumatan minimal 100rb
8. Tidak berebut terhadap gratisan, dll

Perilaku ini pun bisa terjadi pada si kaya maupun si miskin. Perilaku diatas yang disebut memiliki MENTAL CUKUP.

Mental inilah yang menentukan apakah orang tersebut menikmati hidupnya atau justru mengingkari hidupnya.

Memilih hidup sederhana atau kaya raya itu pilihan hidup, namun memiliki mental kurang itu cobaan hidup. Rasa iri, rasa kurang, rasa serakah, rasa dengki itulah azab yang diberikan pada orang yang bermental kurang.

Maka berbahagialah melihat kesuksesan orang lain dan bersuka citalah menerima kondisi diri agar kita bisa menikmati hidup yang sebentar ini.

#Today'sHope

Selasa, 16 Februari 2016

Nasihat ippho santosa


Baca kalimat berikut ini pelan-pelan:

- Perlakukan orangtuamu seperti raja, maka rezekimu menyerupai raja.
- Di lapangan, boleh jadi jenderal. Namun ketika bertemu orangtua, jadilah prajurit. Siap taat.
- Di kantor, boleh jadi direktur. Namun ketika bertemu orangtua, jadilah staf. Siap taat.
- Berbakti mengundang rezeki, durhaka mengundang petaka.

Dalam berbakti, Anda termasuk tipe yang mana? Tipe lebaran, tipe liburan, tipe transferan, atau tipe transparan?

-       Tipe lebaran. Datang satu kali atau dua kali dalam setahun, bertemu orangtuanya. Menurutnya, itu sudah cukup untuk berbakti. Toh sering mendoakan dan sering menelepon.

-       Tipe liburan. Datang sesekali bertemu orangtuanya. Ketika datang, orangtua diajaknya jalan-jalan dan senang-senang. Seperti berlibur. Setelah itu, yah selesai. Begitulah caranya berbakti.

-       Tipe transferan. Bertemu orangtuanya jarang-jarang, yang penting transfer. Cukup. Toh apa-apa bisa dibeli dengan uang. Yah, transfer saja uangnya. Demikianlah pola pikirnya.

-       Tipe transparan. Nah, dia berusaha selalu menemani orangtuanya. Berbakti dengan penafkahan, perhatian, waktu, doa, dan lain-lain. Repotnya, karena terlalu sering bertemu, dia dan jasanya malah tidak dianggap oleh orangtuanya. Tidak kelihatan alias transparan. Sementara anak-anak yang lain, karena jarang-jarang bertemu, justru ditunggu-ditunggu, lebih dianggap, dan lebih diharapkan.

Ingat, berbakti bukan soal uang saja. Hendaknya diiringi juga dengan perhatian, waktu, doa, amal, dan lain-lain. Termasuk ketaatan kita saat disuruh-suruh orangtua, apalagi yang disuruh itu berupa kebaikan dan ibadah. Menariknya, kalau kita berbakti, insya Allah kita juga akan dikaruniai anak yang berbakti.

Robbi habli minasholihiin...

Minggu, 14 Februari 2016

Ini strategy marketing Mbah-Mo

*dine* ~o)                                                                

Saya pnah diskusi dg Mbah-Mo
Bgm membuat promo yg efektif

Mbah-Mo..owner warung bakmi
Yg Sdh 1/2 abad ini fenomenal

Ini Contoh Marketing kami:

IKLAN GRATIS tp HASIL FANTASTIS

• Warung Bakmi nya jauh dr pusat kota & keramaian..tp Laris bgt

• bukan fast food..tp Bakmi 2 Jaman
   (bs antri nunggu 2 Jam-an)

▬▶
Kirim inteligen ke 4 arah lokasi
Pura" nanya d kerumunan atau
Yg lagi pd nongkrong..kumpul..

Maaf pak-bu..bakmi yg tkenal
Enak dsini dmana ya..
Kata teman" namanya Mbah-mo

Mrk pd :O mmm..dmana ya..:]Y

Hehe..B-) penasaran is pemasaran

▬▶
yg pasang kalender iklan di warungnya mesti datang tiap bulan hny utk sobek lembaran kalender nya..sambil lunch
Krn sengaja ga pnah d balik..hehe

▬▶
kirim lagu buat pendengar di radio..
buat temen2 yg sedang menikmati lezatnya Bakmi mBah Mo" jgn lupa bungkusin doonk..hehe

padahal mBah Mo sendiri yg kirim lagu

▬▶
Saat lihat ibu" lomba senam d 1 area
Mk mbah-Mo nawarin hadiah bagi sang juara..Free 3 Porsi..juara 2 dpt 2 porsi
Trus kasih alamat..

yg dtg brp orang..?!..hehe..
Nyaris seluruh Peserta+panitia acara
Jg para pengantar peserta lomba

▬▶
Pura" Cari rekan-keluarga di Mall via jasa
Informasi mall..shg saat d umumin via speaker mall mk smua person d mall jd dengar kan..

Di ulangi 2hr sekali..hehe..
Bgini contoh nya:

Kpd sdr A & B d tunggu sgera dsini ato sgera nyusul k Bakmi mbah mo ya..

▬▶
menceritakan ttg lezat nya bakmi mBah Mo ke sesama penumpang bus/pesawat/kereta

tanpa mereka tahu beliau sendiri yg ngomong..hehe dasar mbah mo..

-̶̶•-̶̶•̸Ϟ•̸Ƭhank γőυ•̸Ϟ•̸-̶̶•-̶ mBah Mo

Sabtu, 13 Februari 2016

KETIKA UJIAN ADALAH TEMAN TERBAIK

"Tidak banyak yang memahami bahwa kita ini sebenarnya adalah ruh dan bukan jasad. Jasad itu hanya kendaraan kita saja selama di dunia.

Mungkin kita tahu, tetapi tidak pernah benar2 bisa memahaminya. Kita hanya percaya pada apa yg kita lihat, apa yang kita rasakan. Lebih dari itu bukanlah hal yang penting.

Karena ketidak-pahaman itulah, kita akhirnya memanjakan jasad kita, bukan ruh kita di dunia ini. Segalanya bisa menjadi halal, asal nyaman. Terbiasa kulit kena AC, ga kena AC merasa tidak nyaman, merasa mendapat kesulitan hidup.

Terbiasa naik mobil dgn segala fasilitasnya, ketika semua itu hilang, mendadak menjadi orang termiskin di dunia.

Semua orang punya pasangan, ketika tidak punya pasangan maka tidak sama dengan semua orang, akhirnya merasa paling sendirian di alam semesta.

Itulah sifat manusia. Kita hanya "merasa" saja, terbawa perasaan sehingga menjadi emosional dalam menghadapi segala sesuatu.

Padahal sebenarnya yang butuh dinyamankan itu ruh kita, kita yang sesungguhnya, bukan jasad. Ketika ruh kita nyaman, tenang maka kita menjadi stabil. Jika ruh stabil, maka jasadpun stabil. Jika pengemudinya stabil, maka kendaraan-pun akan stabil juga, tidak goyang kesana kemari..."

Tidak mudah memahami ini meski sebenarnya sederhana. Tetapi kuikuti juga, mungkin secangkir kopi bisa memenuhi alam pikirku dengan wacana ini. Temanku tersenyum.

"Semua masalah itu, meski modelnya berbeda2 tergantung situasinya, sebenarnya pemecahannya sama. Masalah rumah-tangga, masalah harta, kerjaan dan sebagainya, pemecahannya sama, yaitu bagaimana cara menghadapinya.

Cukup mendekatkan diri pada Tuhan saja, meminta, menangis dan percayakan kepada-Nya bahwa Ia adalah sang Maha dari segala masalah. Maka ada saja jalannya.

Jalannya sendiri bukan jalan yang ajaib, tiba2 selesai begitu saja. Tetap ada proses. Dan proses yang paling utama adalah terbukanya hijab di akal kita. Ketika itu terbuka, seakan2 ada pencerahan. Elemen2 kebahagiaan datang dan kita mampu melihatnya. Padahal dulu ketika akal tertutup, kita meremehkannya. Begitu teorinya.

Semakin runtuh sifat sombong kita, maka semua semakin terbuka. Memang yang menutupi akal itu adalah sifat sombong. Merasa kita mampu menangani semua masalah, akhirnya bukan selesai malah terbelit gak keruan..."

Ah, mulai terbuka kunci rahasianya. Kopiku berasa nikmat ketika perlahan2 memahami situasinya.

"Panjang prosesnya teman, bukan instan.. Disana ada sabar, ada ikhlas, ada segala macam yg tidak pernah kamu temukan ketika kamu memberhalakan semua materi termasuk jasadmu sendiri.

Yang harus kamu pahami, pasukan terbaik dihasilkan dari latihan yg terbaik. Dan latihan terbaik itu tidak mudah, tekanannya pasti membuat banyak orang menyerah. Tinggal semua ada pada pilihanmu sendiri, mau jadi yang terbaik atau hanya biasa2 saja..."

Seakan rintik hujan malam ini berderu menetes menembus akalku dan terbukalah sedikit demi sedikit awan tebal yang selama ini menutupinya.

"Kesombongan manusia atas dirinya sendiri adalah musuh bagi akalnya." Imam Ali as.

Jumat, 12 Februari 2016

MAJALAH PRIA DEWASA ITU...

Bertemu ex redaktur salah satu majalah popular di Indonesia. Kami berbincang banyak hal, di antaranya topik yang lagi trending. Awalnya, saya tidak menduga obrolan menuju sana. Saya cuma mendengarkan, lalu surprise di bagian akhir.

"Mas tahu majalah X?" katanya sambil menyebut merek majalah pria. Saya mengiyakan, walau tak pernah membeli dan membuka isinya.

"Konsumennya cuma 40 persen yang normal. Maksudnya yang benar-benar laki."

"Lho, yang 60 persen?"

"Ya gitu. Lekong."

"O ya? Tahu dari mana?"

"Kan kita survei, Mas. Dari situ ketahuan."

"Caranya?"

"Pertanyaan-pertanyaan yang kita berikan itu pertanyaan 'jebakan.' Misal, dalam sebulan, ada alokasi biaya perawatan tubuh nggak? Misalnya, spa, treatment ke salon, semacam itu."

"Pertanyaan lain?"

"Apa yang dia suka dari perempuan? Kalau yang normal, ya mukanya. Bagian tubuhnya. Yang lekong itu jawabnya fashion. Baju, tas, sepatu. Model-model gitu."

"Terus, hasil surveinya buat apa?"

"Itu kaitan dengan wajah majalah. Bagaimana desain cover-nya, rubrik-rubriknya apa saja. Itu juga sebabnya, di halaman-halaman majalah itu banyak gambar cowok sixpack, berotot. Karena yang lekong-lekong suka melihat yang begituan. Redakturnya aja banyak yang lekong, Mas. Jadi mereka ngerti selera kaumnya."

Sedang heboh tema LGBT. Saat sebagian orang sibuk dengan meme "LGBT itu penyakit," saya lebih tertarik melihat dari angle yang lain: bisnis. Kenapa seolah-olah dunia bisnis tidak ambil pusing dengan penolakan-penolakan yang ada? Bukan hanya nama-nama kecil, tapi juga merek-merek gadang di dunia.

Facebook, Whatsapp, LINE, Starbucks.

Kenapa mereka tidak peduli, malah aktif mendukung dan mempromosikan? Apa mereka tidak khawatir "mencederai" loyalitas existing customer?

Pertanyaan ini terjawab dari kasus 60 persen lekong pembaca majalah X. It's all business. It's all about money.

Bisnis tidak akan ada jika tidak ada demand. Demand itu antara dua: kebutuhan atau keinginan. Selagi masih ada kebutuhan, bisnis akan hidup. Selagi masih ada keinginan, bisnis akan jalan. Dalam hal apa pun.

Fakta bahwa merek-merek besar mengampanyekan LGBT menunjukkan mereka tengah merangkul segmen ini. Jumlahnya makin besar. Bertambah terus dan terus. Jika mereka bersikap kontra, it's bad for their business. Mereka bisa kehilangan uang. Kesempatan untung lebih banyak.

Dari titik inilah, kita perlu menyimpulkan: siklus ini perlu distop dengan cara yang sistematis. Kita tidak akan bisa menghentikan ini dalam waktu singkat, sebab LGBT telah memperjuangkan keberadaan mereka puluhan tahun. Main halus. Pelan-pelan. Itulah yang membuat kaum agamawan terkejut, karena mereka selama ini nampak ditolak masyarakat. Nyatanya LGBT tumbuh dalam gelap, dan berani unjuk gigi saat sudah besar.

Kita memang perlu menyatakan sikap. Namun bersikap kasar, keras, mengatakan bahwa mereka itu "penyakit" itu kontraproduktif. Mereka bisa depresi, karena terus-menerus dianggap busuk, tak punya harapan. Bisa juga menghidupkan sistem pertahanan. Seperti menekan bola dalam air. Makin ditekan, makin besar pula perlawanan. Makin kebas dan mantap untuk menyimpang.

Catat ini baik-baik: semua orang berhak mendapatkan dakwah, termasuk LGBT. "Arus penolakan" yang kita lihat sekarang membuat mereka makin represif. Padahal, yang seharusnya dilakukan: Edukasi, lalu solusi.

Sebenarnya, ini rumus content marketing. Bukan mencaci dan mengutuk. Tak akan ada nasihat yang diterima jika disajikan dengan pola "benci dan melaknat."

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka akan menjauhkan diri dari sekelilingmu” (Q.s. Ali Imran [3]: 159).

Untuk orang-orang yang hatinya telah disentuh dakwah, dan masih merasakan indahnya Islam, selalu ingat:
Dulu, kita pun dapat hidayah lewat kata-kata yang lembut.

Karenanya, ajak LGBT memahami bahwa orientasi seksual mereka adalah ujian dari Allah. Jika mereka bisa menyikapinya dengan sabar, taat pada syariah Allah, hidup lurus sesuai sunnah Nabi, surga balasannya. Ajak mereka mengingat kematian, akhirat, dan indahnya ganjaran dari Allah.

Jangan berharap hasil, tapi sampaikan dengan baik.

Sisanya, serahkan pada Allah. Karena yang membolak-balikkan hati adalah Dia. Bukan kita.

Allahu a'lam.

(Asa Mulchias)

Rabu, 10 Februari 2016

"SHOLAT KITA, CERMIN HIDUP KITA"

من تعود على تأخير الصلاة. رجل او إمراة ،
فليتهيأ للتأخير في كُل أمور
حياته.

"Barang Siapa Terbiasa mengakhirkan sholat, baik laki-laki maupun perempuan, maka bersiaplah ia terlambat dalam segala urusan Kehidupannya"

زواج ، وظيفة ، ذُرية ، عافية ، تكملة ،. توفيق

"(Baik dalam hal) Nikah, Pekerjaan, Keturunan, Kesehatan, Kemapanan, Petunjuk"

قالُ الحَسنُ البَصري:
إذَا هَانَت عَليكَ صَلاتك فَمَا الذي يَعزُ عَليـكْ ؟.

Hasan Albashri berkata, "Jika Sholat saja sepele bagimu, maka adakah urusan yg penting menurutmu ?"

بقدر ماتتعدل صلاتك تتعدل حياتك.

"Seperti apa engkau merubah (kualitas) sholatmu, seperti itulah engkau merubah hidupmu"

ألم تعلم أن الصلاة اقترنت بالفـلاح.

"Tidakkah engkau tahu bahwa sholat itu bergandengan dg KESUKSESAN“.

حي على الصلاة حي على الفلاح”.

"Marilah Melakukan Sholat, Marilah Meraih KESUKSESAN".

فكيف تطلب من الله التوفيق وأنت لحقه غير. مجيب.

"Bagaimana mungkin engkau minta KESUKSESAN kepada ALLAH, sedangkan kamu tidak tunaikan hakNya"

اللهم اجعلنا ممن يقيم الصلاة في. وقتها

Ya ALLAH, jadikanlah kami termasuk orang yg menegakkan sholat tepat pada waktunya"

Aamiin..

(Drs. H. Fathul Bari)

"LAKI-LAKI SEJATI, SHALATNYA BERJAMA'AH DI MASJID...."

Selasa, 09 Februari 2016

ANAK KITA SUDAH CUKUP AIR?

Kesibukan anak-anak dalam kegiatannya sehari-hari sering membuat mereka malas minum air putih. Misalnya ketika mereka asyik bermain, mereka mengabaikan rasa hausnya.

Padahal, minum air putih merupakan sesuatu yang penting untuk mendukung kinerja berbagai sistem dan organ dalam tubuh.

Kekurangan cairan dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, mulai dari demam hingga sesak napas. Agar mereka tidak mengalami hal tersebut, sebaiknya Anda lebih waspada terhadap tanda-tanda ketika tubuh mereka kekurangan cairan.

Berikut ini adalah 5 tanda utama bahwa anak kurang minum air putih:

1. Bau nafas
Air liur mengandung antibakteri, dan saat tubuh kekurangan cairan maka tubuh akan memproduksi sedikit air liur. Hal tersebut dapat membuat pertumbuhan bakteri dalam mulut meningkat pesat.

Inilah yang menyebabkan munculnya bau nafas. Jadi sebaiknya segera minta si Kecil minum air putih bila nafas mereka terasa tak sedap.

2. Mengidamkan makanan manis
Saat tubuh kekurangan cairan, maka hati akan kesulitan untuk mengubah beberapa nutrisi menjadi glikogen dan komponen sumber energi yang lainnya.

Hal inilah yang membuat mereka mengidamkan makanan manis. Segera minta mereka minum air putih atau konsumsi makanan yang mengandung banyak cairan, seperti buah dan sayur.

3. Mengantuk
Bila anak-anak seringkali mengantuk di saat-saat yang tak wajar, mungkin ia kurang minum air putih. Demikian pula dengan Anda. Ketika hari beranjak sore, sebagian besar orang akan merasakan kantuk.

Bukan hanya karena bosan terhadap pekerjaan, hal ini merupakan tanda bahwa Anda membutuhkan lebih banyak cairan.

Kurangnya cairan dalam tubuh membuat tubuh kekurangan oksigen. Sehingga muncullah reaksi mengantuk. Konsumsi segelas air putih dapat membantu menghilangkan rasa kantuk Anda.

4. Pusing
Di dalam tengkorak kepala, otak dikelilingi oleh cairan untuk mencegahnya berbenturan dengan tengkorak. Saat cairan di dalam tengkorak tidak tercukupi, maka otak akan mendorong melawan tengkorak, sehingga membuat kita merasa pusing.

Memang anak-anak belum tentu bisa mengungkapkan rasa pusingnya. Tetapi bila Anda mendeteksi ia rewel dan lesu, mungkin saja ia sedang pusing. Mintalah ia minum air putih.

5. Urin pekat
Saat tubuh si Kecil kekurangan cairan, maka tubuh akan memproduksi urin dengan warna yang lebih pekat dari biasanya.

Bila Anda sudah menyadari hal tersebut, jangan tunda lagi untuk segera minta mereka minum air putih lebih banyak dari biasanya.

Hati2 menjaga hati

1. Untuk para istri: hati-hati menjaga hati, saat membaca SMS dan BBM yang membuat hatimu "tersenyum" padahal bukan dari suamimu/anakmu/ayahmu

2. Untuk para suami: hati-hati menjaga hati, saat membaca SMS dan BBM yang membuat hatimu "tersenyum" padahal bukan dari istri/anakmu/ibumu

3. Sudah banyak korban clbk akibat fb, bbm, twitter atau apapun bentuk jejaringnya, janganlah terjerumus ke jurang yang sama, waspadalah!

4. Neraka dunia hancurnya rumah tangga, dan neraka akhirat yang tak bisa dielakkan siapapun yang meretas jalannya

5. So, stop efek negatif kemudahan teknologi komunikasi agar tidak menjadi jalan neraka

6. Siapapun pasangan kita, mereka hanya manusia, bukan malaikat. gempuran atau kikisan bisa melelehkan jika tanpa dukungan

7. Sesekali menengok hp, fb dan bb pasangan sebagai tanda cinta penjagaan dari ketergelinciran.

8. Banjiri saja suami/istri dengan pesan cinta kita, yang akan membuat hatinya tersenyum dan jiwanya tertawa dalam bahagia

9. Jangan biarkan orang lain yang melakukannya, karena hati suami atau istri adalah ruang pribadi pasangannya.

10. Menyegaja bermain api mengundang dosa, berbeda dengan tergelincir tanpa sengaja

11. Istighfar dan taubatan nasuha caranya memutus hubungan dengan si penggoda, menyesali, meminta maaf pada pasangan dan terus menjaga diri.

12. Semoga Allah menjaga keluarga kita dari marabahaya penyalahgunaan teknologi komunikasi

13. Yakinlah jika anda menginginkan kebaikan dan kebahagiaan keluarga, Allah akan memudahkan menemukan jalannya

14. Bagi orang yang menginginkan permainan duniawi, kegembiraan sesaat dan hiburan lewat perselingkuhan media, dia juga akan mudah mendapatkan

15. Masing-masing mendapat balasan atas amal hati, amal fikiran, amal lisan dan amal perbuatannya

16. Allah Maha Menghitung,Maha Membalas dan tak akan luput secuilpun kebaikan ataupun keburukan. Maka hapus peluang dosa walau baru lintasan hati

17. Bukalah mata hati pada cahaya cinta yang halal, panggilah perasaan kegembiraan dan bahagia yang menentramkan dari pasangan.

18. Bismillah dengan niat ikhlas dalam bimbingan rahmatNya,kita bisa meraih surga dunia keluarga sakinah baitijannati dan surga akhirat nantinya. Aamiin.. ��❤

" KISAH NYATA KEAJAIBAN ADZAN "


.
Dering suara Hand Phone (HP) di malam nan sunyi membangunkan tidur Ustadz Abdurahman yang sedang beristirahat di rumahnya..
.
Saat itu jam menunjukkan pukul 10 malam,dilayar HP beliau Muncul nomor yang tidak dikenal..
.
Beliau sebenarnya tidak ingin mengangkatnya, namun karena beliau penasaran akhirnya beliau mengangkatnya dan mulai menyapa : Assalamu’alaikum, siapa ini..??
.
Kemudian penelpon itu menjawab : Wa’alaikumussalam, Ini Ahmad, ustadz, maaf saya mengganggu ustadz malam ini..
.
Ustadz, saya mohon datanglah kesini, saudara saya sedang kritis, dia baru saja kecelakaan dan dokternya mengatakan kalau dia sudah tidak bisa berbuat banyak, tolonglah kami ustadz..!!
.
Ustad Abdurrahman baru paham kalau yang menelpon barusan adalah salah seorang pengurus masjid besar Bully, New South Wales Australia..
.
Ustad Abdurrahman mengenal Ahmad karena di daerahnya, pengurus masjid terdaftar dengan rapi dan mendapat pengakuan dari pemerintah..
.
Mereka sering bertemu apabila ada acara Fun Raising, Ied Festival, bahkan acara-acara yang diadakan oleh pemerintah Australia..
.
Sejenak Ustad Abdurrahman bangun dari tempat tidurnya, Kemudian beliau bergegas berangkat setelah mendapatkan nomor kamar di sebuah Rumah Sakit dari si penelpon..
.
Assalamualaikum : sapanya ketika memasuki ruangan dimana Abdullah terbaring tak berdaya..
.
Perban serta bau obat meliputi disekujur tubuhnya..
.
Wa’alaikumussalam, Alhamdulillah,U
stad,terimakasih atas kedatangannya, saya mohon ucapkanlah sesuatu untuk Abdullah, dokter sudah tidak mampu berbuat banyak dan mengatakan jika dia akan meninggal,tolong katakan sesuatu pada Abdullah : Pinta kakaknya dengan menangis..
Beliau memandang di sekitar ruangan itu telah ada beberapa keluarga yang juga menangis..
.
Baik, saya akan mencoba bercakap-cakap dengannya, tolong jangan menangis disini karena hanya akan membuatnya tidak bisa berkata apa apa (sedih) : kata Ustad Abdurrahman..
.
Kemudian beliau mendekat ke tubuh Abdullah yang penuh dengan luka..
.
Di lihatnya sebuah sosok yang masih hidup, tetapi tidak bergerak sedikitpun, bahkan menggerakkan bibir dan mengedipkan mata saja ia tak mampu..
.
Kemudian Ustad Abdurrahman duduk tepat disebelah kanan kepala Abdullah, sehingga memungkinkan beliau untuk berbicara ditelinga Abdullah dengan jarak paling dekat..
.
Sejenak Beliau berdoa dan kemudian menggenggam lemah tangan Abdullah..
.
Assalamu’alaikum saudaraku, saya Ustad Abdurrahman dari Wollongong..
.
Saudaraku, saya datang kesini untuk menemuimu, saya tahu kamu adalah muslim yang baik, kamu telah menolong ALLAH untuk mengumandangkan adzan setiap hari di masjid..
.
Kamu mengingatkan orang-orang untuk sholat di masjid, saya yakin kalau ALLAH dan semua orang menyayangi kamu, ALLAH akan menolong kamu, DIA akan memberimu kesehatan dan kebahagiaan..
.
Saudaraku, kami masih ingin mendengar engkau mengumandangkan adzan dimasjid, dapatkah engkau melakukannya, ALLAH akan menyukainya, Tolong engkau kumandangkan adzan untuk kami..
.
Sejenak terlihat airmata keluar dari kedua matanya dan menetes melewati pipi Abdullah..
.
Tak berapa lama kelopak matanya bergerak-gerak perlahan, kemudian matanya membuka sedikit demi sedikit..
.
Bibirnyapun kemudian bergerak- gerak perlahan, seolah ia berusaha untuk mengumandangkan adzan..
.
Ustad Abdurrahman memandang wajah Abdullah dengan tersenyum : Alhamdulillah,teruskan saudaraku, kumandangkan adzan untuk kami..Dan..
.
SubhanALLAH, secara tidak diduga monitor alat pendeteksi jantung yang dipasangkan di tubuh Abdullah menunjukkan kerja jantung yang berangsur-angsur normal, itu menunjukkan jika Abdulloh telah melewati masa kritisnya..
.
Ahmad yang mengetahui hal itu kemudian melakukan sujud syukur di dalam ruangan itu, kemudian diikuti saudaranya yang lain..
.
Ahmad memeluk Ustad Abdurrahman dan berkali-kali mengucapkan terima kasih..
.
Tak berapa lama Sang Dokter muncul kembali dan mengecek kesehatan Abdullah..
.
Seraya bertanya : Apa yang terjadi..??
.
Apa yang telah kamu berikan kepadanya..?? Ia bertanya kepada Ahmad yang berada di dekatnya..
.
“Adzan” Jawab Ahmad dengan tersenyum..
.
Adzan..?? Apakah adzan yang telah menyembuhkannya..??
.
Tanya sang dokter kepada Ustad Abdurrahman yang juga masih berada disitu..

Ya,ALLAH menyembuhkannya dengan Adzan : jawab Ustad Abdurrahman dengan tersenyum pula..
.
Sang dokter yang bukan muslim tersebut semakin terheran-heran, kemudian ia mengangguk-angguk, ikut tersenyum dan berkata kepada Ustad Abdurrahman : Suatu hari saya ingin bertanya kepadamu tentang Adzan, tolong beri aku nomer yang bisa dihubungi, katanya..
.
Dengan senang hati dokter : jawab Ustad Abdurrahman penuh keyakinan..
.
Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada ALLAH, mengerjakan amal saleh dan berkata: Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri..
.
(QS.Fushshilat: 33)
.
Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) ALLAH, niscaya DIA akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu..
.
(QS. Muhammad [47] : 7)
.
Maha Benar ALLAH,Dengan Segala Firman-NYA..
.
SubhanALLAH..
.
(..Silahkan Bagikan Artikel bermanfaat ini,semoga menjadi KEBAIKAN bagi kita semua,Aamiin..)
.
Yaa ALLAH..
Mudahkanlah urusan orang yang Membaca status ini..
.
Dekatkanlah Rezekinya,Sehatkanlah jiwa raganya.
.
Aamiin Yaa Rabbal'aalamiin..

Sebenar - Benarnya Ukhuwah

Kita, tidak ada yang sekuat Musa. Tetapi Firaun presiden dzalim, Korun kapitalis serakah, Hamman pejabat busuk, dan Samiri kyai ilmuan sesat sekarang telah terkloning sedemikian jumlahnya. Maka kita lebih butuh bersama dibanding butuhnya Musa pada Harun.

Itulah ukhuwah. Kebersamaan

Dan hari ini kita memaknai ukhuwah sebatas makan-makan bersama canda dan tawa. Atau sebatas ucapan "barakallah" disaat ada rekan yang milad, wisuda atau menggenap.

Sedang Harun, ia membersamai Musa bahkan saat keadaan begitu mencekam: didepan laut, dibelakang pasukan Firaun siap menjagal. Bahkan saat Musa marah sekalipun. Mereka tetap bersama perjuangkan kebenaran.

Harun mengajarkan kita bahwa ukhuwah adalah bersama dalam cahaya apapun kondisinya. Bukan hanya sama-sama gembira dalam canda tawa.

- Ust. Jumadil Muhammad

Minggu, 07 Februari 2016

Hati hati Kota Pariwisata


Suatu kota atau daerah
jangan sampai menjadi kota Pariwisata yang membuat penduduknya malah miskin dan tidak kreatif
perlu belajar dari Ubud Bali
inilah kisah Ubud yang ditulis oleh orang Bali


Meratapi Ubud, Korban Keserakahan

Minggu lalu, saya berjalan-jalan ke Ubud. Anehnya, sebagai orang Bali asli, saya malah jarang sekali bermain-main ke Ubud. Abisnya jauh dari Denpasar sih. Tujuan saya ke sana untuk memuaskan hobi fotografi saya (kunjungi Ahosan Creative, galeri foto saya). Tapi setelah beberapa jam berkeliling di Ubud, saya bawaannya pengen nangis. Bukan karena romantisme Ubud — saya bukan orang romantis — tapi karena kenyataan pahit yang tersembunyi di balik bisingnya suara knalpot motor dan teriakan pedagang-pedagang kerajinan.

Banyak yang bilang Ubud itu desa wisata, desa seniman, tempat paling indah di Bali. Yang saya lihat hanyalah taman bermain khusus orang asing dan kalangan berduit.

Karena semasa kecil saya lebih lama berada di luar negeri dan tidak mengalami langsung Asian Financial Crisis yang melanda Indonesia pada tahun 1997, saya tidak terlalu mengetahui keadaan Ubud sebelum itu. Tapi penuturan orang tua dan kakek saya selalu senada. Mereka menggambarkan Ubud dengan penuh romantisme, sebagai desa paling kreatif yang ada di Bali, tempat lahirnya seniman-seniman luar biasa dan maha karya seni kebangaan Bali. Ubud (yang dulu) sepertinya adalah surga idaman para introvert dan pemikir yang mencari suaka di tengah kebisingan dunia. Benar-benar cocok dengan sebutan Pulau Dewata, pikirku yang masih bocah idealis dulu.

Saya baru mengunjungi Ubud dua kali seumur hidup saya: waktu kecil dan minggu lalu. Dan kesan yang saya dapatkan minggu lalu jauh berbeda dengan penuturan orang tua saya maupu ingatan saya waktu kecil. Begitu turun dari motor dan menjejakkan kaki di trotoar Ubud yang kadang ada kadang tidak, saya merasa bocah dalam diri saya berteriak, menyangkal kenyataan yang saya lihat.

Turis dimana-mana. Kafe dan bar menjamur. Babi guling Ibu Oka sudah lenyap kesan dan rasa tradisionalnya dan harganya disesuaikan dengan kurs dollar. Bale banjar disulap menjadi Starbucks. Sebegitu melaratnya kah orang-orang Bali hingga harus rela pusat komunitasnya dijadikan tempat minum kopi luar negeri? Masih mending dijadiin warung kopi lokal. Sepanjang jalan, saya diganggu orang-orang yang menawarkan jasa taksi illegal. Mau jalan juga susah, trotoar hanya muat 1 orang dan jalanan dipenuhi motor yang mengepulkan asap. Bahkan Istana Kerajaan Ubud derajatnya turun drastis menjadi tempat ber-selfie ria.

Saya berjalan-jalan ke pasar Ubud, mencoba mencari human interest untuk memenuhi portfolio saya. Semuanya berjualan barang yang sama, inilah pasar homogen. Semuanya barang kerajinan murahan, produksi massal, sekali pakai terus buang. Dari barang-barang yang dijajakan ibu-ibu setengah baya itu, saya tidak merasakan adanya jiwa sama sekali. Semuanya hanya untuk memenuhi hasrat konsumtif para turis.

Saya bingung. Saya nggak ngerti. Mana surga tenang yang saya impikan waktu bocah dulu? Ini pasti kerjaan Illuminati!

Mau cari jawaban ke mana, saya nggak tahu. Pemerintah selalu bersikeras dengan jargon memajukan pariwisatanya. Ya elah, kamu kan cuma ngedukung karena dapet pemasukan dari sektor pariwisata. Akhirnya ya ujungnya lari ke buku. Dan buku Indonesia: Archipelago of Fearkarangan Andre Vltchek memberikan saya sebagian dari jawaban yang saya cari.

Menurut Vltchek, Ubud adalah cerita kelam soal keputusasaan dan keserakahan. Sebelum rezim Soeharto, Ubud adalah surga yang diceritakan kakek saya. Tapi semuanya berubah pasca-1965. Ubud “ditemukan” oleh orang asing, seperti halnya Meksiko ditemukan oleh penjajah Spanyol. Dan dari sana, business as usual dimulai: Ubud pelan-pelan diubah menjadi desa wisata dengan tujuan menghasilkan uang. Pada awal 1990, Ubud berubah menjadi semacam New York. Kafe-kafe dibangun, museum dan galeri seni dijadikan pub dan bar. Harga-harga mulai naik. Tapi keluarga kerajaan masih memiliki kuasa. Mereka melarang pembangunan McDonald’s dan gedung-gedung tinggi.

Tapi setelah Asian Financial Crisis 1997, Ubud kolaps di bawah tekanan ekonomi. Bahkan keluarga kerajaan pun nggak berkutik. Oh, how the mighty have fallen! Harga tanah anjlok, penduduk jatuh miskin, dan rupiah tidak lebih dari tisu toilet. Dari sini, semua perubahan dimulai. Terhimpit tekanan ekonomi, warga lokal terpaksa menjual tanah mereka. Ditambah tekanan ritual agama dan kebodohan finansial, uang itu bukannya dipakai untuk investasi atau apa, malah dipakai buat beli motor dan menggelar ritual keagamaan. Ya elah, Tuhan udah ninggalin kalian, masih aja ngadain ritual.

Karya-karya seni agung hilang, digantikan oleh karya seni hasil culture industry: kosong, tidak bernilai, dan diproduksi massal. Tari-tarian yang tadinya murni hobi kini dijadikan bisnis. Ya mau gimana lagi, penduduknya nggak punya waktu dan tenaga buat ngembangin seni karena sibuk mengemis uang dari turis-turis. Ubud telah berubah dari desa seniman menjadi murni desa wisata yang digerogoti kaum kapitalis. Hasilnya adalah Ubud yang saya lihat minggu lalu. Jauh dari kesan tenang dan damai, dan lebih seperti sebuah tempat parkir mewah.

Keadaan Ubud sekarang sangat mengkhawatirkan. Saya cemas sama penduduk lokalnya yang hidupnya berjualan benda-benda kerajinan produksi massal (istilah Balinya “campah“). Saya cemas sama penduduk yang buka usaha pijat dan warung. Mereka hidup dalam sistem ekonomi yang sangat tidak sustainable. Misalkan terjadi satu guncangan besar (seperti bom atau serangan jihadi) yang mengganggu aliran turis ke Bali, hilanglah penghidupan mereka dan seketika akan terulang keadaan pasca-Asian Financial Crisis. Yang bertahan sih para pemilik tanah, yang mayoritas orang non-Bali yang berduit dan nggak peduli soal masyarakat sekitarnya. Saya nggak sampai hati membayangkannya.

Apanya yang industri pariwisata, industri kreatif! Apanya yang memajukan ekonomi lokal, orang lokalnya aja masih hidup susah!

Bener deh, mau nangis aja lihat Ubud yang sekarang.

Kamis, 04 Februari 2016

JILBAB HARAM DAN SERTIFIKAT MUI JABAR


Ontran-ontran jilbab haram, setelah saya telusuri, tampaknya tak lebih dari taktik slimicinguk komodifikasi agama.

Komodifikasi agama ialah menjadikan simbol-simbol agama sebagai "pelicin" sebuah tujuan non agama. Misal, "Mari baca buku kami agar kemusliman anda makin kaffah" --seolah jika.tak baca bukunya, Islam kita jadi ra nggenah. Poinnya jualan. Agama dijadikan alat tashihnya. Hijab-hijab syar'i yang modelnya harus begini begitu juga ujungnya adalah komodifikasi agama.

Mari simak kutipan utuh yang disampaikan Creative Director Shafco, perusahaan yang punya brand Zoya, Sigit Endroyono.

Sigit menjelaskan bahwa proses untuk mendapatkan sertifikat halal dari MUI sudah dilakukan tahun lalu. Prosesnya dimulai dengan mengajukan pendaftaran terlebih dahulu lalu dilakukan pemeriksaan terhadap bahan tekstil yang dipakai Zoya.

Setelah pemeriksaan selesai, komite fatwa MUI melakukan rapat untuk menentukan apakah materialnya tidak mengandung hal-hal yang diharamkan dalam Islam. Baru kemudian sertifikat tersebut diterbitkan.

"Kerudung halal mulai dirilis pertamakali sejak Zoya berdiri namun baru tersertifikasi sekarang melalui MUI Jabar (Jawa Barat) dengan nomor sertifikat 01171156041015. Zoya hanya fokus pada kehalalan dari produk untuk memastikan customer menggunakan produk yang sudah tersertifikasi kehalalannya," ujar Sigit.

CATAT: MUI daerah Jabar. Bukan Pusat. Rupanya setiap daerah boleh mengeluarkan sertifikat-sertifikat halal begini.

Oke. Lanjut.

Sigit menambahkan, kerudung yang halal ditentukan dari jenis kainnya, apakah mengandung gelatin babi atau tidak. Gelatin babi umumnya terdapat pada pengemulsi saat proses pencucian bahan tekstil. Rangkaian kerudung Zoya diklaim telah diuji coba dan hasilnya tidak mengandung babi sehingga ditetapkan halal menurut MUI.

CATAT: ada kerancuan antara "jenis kain yang mengandung gelatin babi" (bagian melekat pada bahan) dengan "proses pencucian yang melibatkan gelatin babi" (bagian yang tak melekat alias bisa dihilangkan dengan mekanisme dicuci atau lainnya). Dua kondisi ini tampak disamarkan oleh Sigit. Padahal jelas berbeda. Ini serupa sarung saya jatuh ke kotoran babi, lalu saya cuci, tentu tak sama dengan sarung saya menggunakan kulit babi. Perlu jeli di sini.

Oke. Lanjut.

"Kerudung halal adalah kerudung yang menggunakan fabric/kain halal dalam arti kain tersebut pada saat proses pencucian menggunakan bahan textile (emulsifier) dari bahan alami/ tumbuhan sedangkan untuk kain non halal menggunakan bahan textile (emulsifier) dari bahan non halal (gelatin babi)," jelas Sigit.

CATAT: bagian ini menegaskan gebyah-uyahnya Sigit dengan menyamakan "bagian" dengan "proses". Dua hal yang tak sama itu, Git. Definisi halal versi Sigit sangat problematis. Debatable. Bukan definisi pasti.

Di luar statemen-statemen Zoya yang tampak menggebukkan "kami halal", yang lain haram --agar dagangannya laris tentu--- terdapat beberapa hal ganjil yang mesti dikritisi.

Satu, benarkah salah satu proses pembuatan tekstil memakai gelatin babi? Jika benar, kenapa pemerintah diam selama ini? Kenapa aparat diam? Kenapa MUI juga diam?

Pemerintah selaku pengatur segala kebijakan jelas harus melindungi konsumen dari segala hal yang merugikan dari para produsen, termasuk soal kehalalan ini.

Dua, jika benar dipakai gelatin babi untuk proses pencucian, apakah tekstil yang beredar di pasaran, dalam bentuk apa pun, telah disucikan oleh pabrik melalui proses berikutnya --yang tak disebutkan oleh Zoya? Jika sudah, berarti tak ada perkara sama sekali. Sigit hanya "menggoreng" dagangannya. Jika tidak,  harusnya MUI menyertifikasi di level pabriknya, bukan kain-kain yang diolah kemudian dalam ragam bentuk. Kacau sekali jika sempak pun harus disertifikasi. Betapa bakal repotnya Trijoko.

Ini logikanya sesederhana sertifikat halal pada krupuk, misal, yang jelas urusan MUI dan pabriknya, bukan merek krupuknya yang dihasilkan dari packing-packing olahannya. Jadi, bukan jilbabnya yang bermasalah, tapi pabrik yang memproduksi kainnya. Di titik ini, Sigit mempermainkan psikologi masyarakat awam dengan membangun opini bahwa ada jilbab haram dan ada jilbab halal. Ini problematis sekali, tidak bertanggung jawab.

Penting untuk mengerti bahwa masyarakat umum tidaklah mungkin tahu sebuah produk itu sepenuhnya halal atau tidak, baik dalam dzat barangnya atau proses produksinya. Tidak ada yang berhak memutuskan halal/haram selain pihak berwenang. Pemerintah cum MUI. Dan MUI harus bijaksana dan verifikatif benar setiap mengeluarkan sertifikatnya.

MUI pusat seharusnya segera melakukan verifikasi atas sertifikat halal yang dikeluarkan MUI Jabar. Jika dirasa perlu, seperti demi ketenangan masyarakat, cabut saja sertifikat itu.

Oleh: Edi Mulyono

Delapan Mutiara Hatim Al A’sham

بسم الله الرحمن الرحيم

اصبحنا و اصبح الملك لله، و الحمد لله لا شريك له ، لا اله الا هو اليه  النشور....

Embun Pagi

Imam Syaqiq al-Balkhi bertanya kepada muridnya, Hatim al-A’sham, “Berapa lama kamu telah belajar kepadaku?” Hatim menjawab: “Sudah selama 33 tahun.” Syaqiq bertanya lagi, “Apa yang kamu pelajari dariku selama itu?” Hatim menjawab, “Ada delapan perkara.” Syaqiq berkata, “Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Aku habiskan umurku bersamamu selama itu dan kamu tidak belajar kecuali delapan perkara?!” Hatim menjawab, “Guru, aku tidak belajar selainnya. Sungguh aku tidak bohong.” Syaqiq kemudian berkata lagi, “Coba jelaskan kepadaku apa yang sudah kamu pelajari.”

Murid (Hatim) menjawab:

Pertama, “Ketika aku memperhatikan makhluk yang ada di dunia ini, aku melihat masing-masing mempunyai kekasih, dan ia ingin selalu bersama kekasihnya bahkan hingga ke dalam kuburnya, tetapi ketika dia sudah sampai di kuburnya, kekasihnya justru berpaling darinya. Ia pun merasa kecewa karena kekasihnya tidak lagi dapat bersama masuk ke dalam kuburnya dan berpisah dengannya. Karena itu aku ingin menjadikan amal kebaikan yang menjadi kekasihku, sebab jika aku masuk kubur, maka semua amal kebaikan akan ikut bersamaku.”

Kedua, “Saya memperhatikan (merenungkan) firman Allah:

وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَى (٤٠)فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَى (٤١)

“Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya).” (Qs. An-Nazi’at: 40-41)

Maka saya berusaha keras untuk meneguhkan diri dalam menundukkan hawa nafsu, hingga nafsu saya mampu tegar atau tenang (tidak goyah) diatas ketaatan kepada Allah.”

Ketiga, “Saya memperhatikan manusia, dan saya amati masing-masing memiliki sesuatu yang berharga, yang dia menjaganya agar barang tersebut tidak hilang. Kemudian saya membaca firman Allah:

مَا عِنْدَكُمْ يَنْفَدُ وَمَا عِنْدَ اللَّهِ بَاقٍ

“Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal.” (Qs. An-Nahl: 96)

Oleh karena itu, apabila setiap aku memiliki sesuatu yang berharga dan bernilai, segera saja aku serahkan kepada Allah, agar milikku terjaga bersama-Nya dan tidak hilang (agar kekal di sisi Allah).”

Keempat, “Saya memperhatikan manusia dan saya ketahui masing-masing mereka membanggakan hartanya, pangkatnya (kedudukannya) dan nasabnya (keturunannya). Kemudian aku memperhatikan firman Allah:

إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ

“Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.”(Qs. Al-Hujurat: 13)

Maka aku berbuat dalam koridor takwa (aku kerjakan konsekuensi takwa), hingga menjadikan aku di sisi Allah, sebagai orang yang mulia.”

Kelima, “Saya memperhatikan manusia dan (saya tahu) mereka saling mencela dan mengumpat antara satu dan lainnya. Saya tahu masalah utamanya di sini adalah sifat iri hati (dengki). Maka saya kemudian memperhatikan firman Allah:

نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُمْ مَعِيشَتَهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا

“Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia.” (Qs. Az-Zukhruf: 32)

Maka saya kemudian meninggalkan sifat iri hati dan menghindar dari banyak orang, karena saya tahu bahwa pembagian rejeki itu benar-benar dari Allah, yang menjadikanku tidak patut memusuhi dan iri kepada orang lain.”

Keenam, “Ketika kupandangi makhluk yang ada di dunia ini, ternyata mereka suka berbuat kedurhakaan dan berperang satu sama lain, akupun kembali kepada firman Allah:

إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا

“Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, Maka anggaplah ia musuh(mu).” (Qs. Fathir: 6)

Maka aku tinggalkan permusuhan diantara manusia, karena itu setan kupandang sebagai musuhku satu-satunya dan akupun sangat berhati-hati kepadanya, karena Allah menyatakan setan adalah musuhku.”

Ketujuh, “Saya memperhatikan manusia, maka saya melihat masing-masing diantara mereka memasrahkan jiwanya dan menghinakan diri mereka sendiri dalam mencari rezeki. Bahkan ada diantara mereka yang berani melihat kepada firman Allah:

وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الأرْضِ إِلا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا

“Dan tidak ada satu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang menanggung rizkinya.” (Qs. Hud: 11)

Saya kemudian menyadari bahwa saya adalah salah satu dari makhluk melata, sehingga Allah pasti akan menanggung rezekinya. Maka saya menyibukkan diri dengan apa yang menjadi hak Allah dan saya tinggalkan hak saya atas Allah. (Saya meninggalkan apa-apa yang tidak dibagikan kepadaku).”

Kedelapan, “Saya memperhatikan manusia, maka saya lihat masing-masing dari mereka menyerahkan diri (bertawakkal) kepada sesama makhluk (orang ataupun barang). Ada yang menyandarkan hidupnya kepada sawah ladangnya, sebagian karena perniagaannya, sebagian karena hasil karya produksinya, sebagian lain karena kesehatan badannya dan simpanannya/tabungannya. Maka saya melihat kepada firman Allah:

وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ

“Dan barangsiapa bertawakkal kepada Allah niscaya Ia akan mencukupi (keperluan)-nya.”(Ath-Thalaaq: 3)

Maka saya kemudian menyerahkan diri dan mempercayakan semuanya kepada Allah karena Dia akan mencukupi segala keperluanku.

Mendengar pernyataan-pernyataan Hatim, sang guru yaitu Imam Syaqiq al-Balkhi mendo’akannya, “Semoga Allah memberi berkah kepadamu…!”

Pamoyanan, 25 Rabiuts-Tsani 1437 H / 4 Pebruari  2016

KLTP Copywriting

by: Widhi Muttaqien (blastocode.com)

KLTP adalah singkatan dari: Know, Love, Trust dan Purchase.

Dasar dari konsep KLTP adalah mengikuti konsep flow-nya marketing funnel. Yaitu bahwa secara umum konsumen tidak secara tiba-tiba membeli suatu produk ketika pesan marketing sampai kepada mereka tetapi secara alami mereka mengikuti tahapan-tahapan psikologis dari tidak tahu menjadi tahu, dari tahu menjadi suka, dari suka menjadi percaya, dan pada akhirnya dari kepercayaan tersebut memutuskan untuk membeli. Dan bahkan beberapa ahli marketing memasukkan tahap terakhir setelah membeli yaitu menjadi promoter atau konsumen yang sangat puas dengan produk kita sehingga dengan suka rela ikut membantu mempromosikan produk kita.

Marketing funnel ada kondisi ideal dalam setiap marketing strategy terutama dalam inbound marketing. Menciptakan marketing funnel mencakup semua proses bisnis tetapi yang utama marketing funnel diawali oleh proses marketing, dimediasi proses sales dan diakhiri oleh proses value delivery. Untuk membangun marketing funnel ini tidak mudah. Butuh effort besar. Tetapi bila sudah berjalan ini ibarat mesin uang yang bisa berjalan sendiri atau setidaknya hanya butuh sedikit maintenance.

Masalahnya kadang kita dihadapkan dengan kondisi dimana kita harus menulis pesan marketing bahkan pesan sales dalam tempat yang sangat terbatas. Dari sinilah munculnya ide dasar KLTP copywriting. Menciptakan efek marketing funnel secara instant dalam satu tulisan yang singkat.

Teknisnya bagaimana? Secara sederhana KLTP copywriting adalah menulis dengan melalui 4 tahap K-L-T-P jadi kira-kira seperti ini:

1. Di awal tulisan kita memperkenal diri kita. Bisa berupa nama, pekerjaan, keluarga dan sebagainya. Ini bertujuan untuk menciptakan efek KNOW. Kita ingin orang mengetahui siapa kita.

2. Di tahap berikutnya kita mulai berusaha membuat orang LIKE atau LOVE dengan kita. Caranya bagaimana? Kita ciptakan compassion! Kita share sesuatu yang menyentuh emosi. Kita ceritakan impian dan cita-cita kita. lalu kita ceritakan bagaimana perjuangan kita dalam meraih cita-cita tersebut. Bagaimana tantangan dan pengorbanan yang kita harus lalui. Kebanyakan orang akan tumbuh compassion saat melihat orang lain punya masalah dan berjuang keras untuk mengatasinya. Hal ini karena setiap manusia punya masalah dalam hidupnya. Ketika orang lain melihat kita bergelut dengan suatu masalah secara tidak sadar kita menyampaikan pesan bahwa kita ini sama dengan mereka, sama-sama manusia, sama-sama punya permasalahan hidup, sama-sama berjuang keras dalam kehidupan ini.

3. Di tahap ini kita ingin menciptakan TRUST. Bagaimana cara menciptakan trust secara instant? Kita ambil contoh sederhana saja, bila kita sakit usus buntu dan harus dioperasi apakah kita pergi ke seorang akuntan? Tentu tidak! Kita cari dokter, dan bukan sekedar dokter tapi dokter bedah spesialis digestive yang berpengalaman. Kata kuncinya di sini adalah "pengetahuan dan pengalaman". Jadi intinya di bagian ini kita menjelaskan tentang hasil pengalaman kita. Hasil temuan kita. Lalu apa korelasinya dengan bagian kedua? Sebaiknya bagian kedua menjelaskan tentang perjuangan menyelesaikan suatu masalah dan di bagian tiga anda menjelaskan bagaimana akhirnya masalah itu bisa teratasi dengan suatu PRODUK.   

4. Di tahap akhir inilah kita menjual PRODUK tersebut. Tentu selain menjual produk teknik ini bisa juga digunakan untuk hal lain seperti customer engagement dan lain sebagainya. Caranya pertama kita jelaskan features yang penting di mata konsumen anda. Ingat tidak semua fetures penting bagi mereka. Inilah yang disebut framing dalam bahasa marketing. Kita bisa membahas features lain hanya bila features utama sudah disampaikan. Kedua perlu ada risk reversal strategy. Konsumen tidak ingin merasa dibodohi, mereka kuatir bila membeli ternyata kecewa dan uang mereka terbuang percuma. Harus ada jaminan uang kembali bila tidak puas. Yang terakhir adalah CTA (call to action). Jelaskan secara spesifik apa yang anda harapan dari calon konsumen. Misal: “click the buy button”, “enter your email address”, “subscribe to my channel”, “call us now”,  “like us on facebook” dan sebagainya.

Contoh video marketing dengan teknik KLTP:
https://youtu.be/FzzcFBGqoi0

Ilmu @LINE

https://www.dropbox.com/s/tc0apugfdxv1axb/lineat_manual_indonesia.pdf?dl=0

https://www.dropbox.com/s/01yuxffx9vymj5a/Cara%20Tampan%20Main%20LINE%20by%20Rico%20Huang.pdf?dl=0

Rabu, 03 Februari 2016

Berpakaian Kotor Menghadiri Rapat Orang Tua Murid, Ucapan Bapak Ini Membuat Semua Orang Malu!

Tepat pukul 7 malam, orang tua murid mulai masuk ke dalam ruangan kelas di sekolah. Beberapa orang tua terlihat penuh sopan santun, ada juga orang tua yang kelihatannya sombong, ada juga yang terlihat sangat berhati-hati. Pada saat guru mulai menutup pintu dan mulai berbicara, pintu yang baru saja ditutup terbuka kembali perlahan-lahan, seorang pria paruh baya, badannya kotor penuh dengan debu muncul dibalik pintu. Dengan wajah yang tersenyum dia meminta maaf karena datang terlambat.

Kehadirannya menarik perhatian orang tua murid lainnya. Dia mengenakan pakaian kerja yang sudah luntur serta penuh bercak cat. Celananya pekat dengan debu, dia memakai sepatu boot yang penuh dengan lumpur. Dia kelihatan seperti baru pulang dari kerja bangunan.

Guru itu berkata: "Permisi, Bapak siapa?" Pria paruh baya itu berkata: "Saya ayahnya Aminudin" Guru itu terlihat kaget, tapi segera meminta pria itu menandatangani buku kehadiran. Ayah dari Aminudin dengan muka yang tertunduk berkata: "Maaf, Pak Guru, saya tidak dapat membaca dan menulis..." Para orang tua murid lainnya terdengar ada yang mulai menertawakan, sang guru tersebut pun berkata: "Tidak apa-apa, saya yang akan membantu Bapak tanda tangan."

Kemudian guru tersebut mulai menjelaskan, tujuan diadakannya rapat orang tua murid adalah supaya setiap orang tua dapat saling berbagi pengalaman tentang bagaimana cara mendidik anak serta kesannya selama mendidik anak. Ada 2-3 orang tua murid membagikan pengalaman mereka dalam mendidik anak-anak mereka, yaitu bagaimana mereka mendidik anak mereka dengan ketat, supaya mereka mau menulis pr mereka, membantu anak-anak mereka mencarikan guru les tambahan, dll.

Pada saat guru tersebut meminta ayah dari Aminudin untuk berbicara, ia memperkenalkan, "Aminudin adalah seorang murid teladan dengan nilai terbagus di kelas. Pelajaran matematika selalu beroleh nilai terbaik, ia tidak pernah terlambat, selalu bersikap baik terhadap teman-temannya. Mari sama-sama kita dengarkan bagaimana ayah dari Aminudin mendidik anaknya."

Tidak sedikit orang tua murid lainnya tampak kaget. Bapak yang tidak terpelajar namun mempunyai anak yang hebat. Ayah Aminudin dengan agak sedikit canggung mulai berjalan ke depan. Ia sedikit tertunduk, tidak begitu berani menatap mata para orang tua murid lainnya. Ini perkataannya:

Saya hanya suka melihat anak saya mengerjakan PR nya. Setiap kali sepulang kerja, tidak peduli seberapa capeknya saya, saya pasti akan duduk di samping dia untuk melihatnya mengerjakan PR yang ada. Suatu hari, anak saya bertanya kepada saya, "Ayah, setiap hari melihat saya mengerjakan PR, apa Ayah mengerti apa yang saya kerjakan?" Saya berkata "Ayah tidak mengerti." Kemudian anak saya bertanya: "Ayah, jika Ayah tidak mengerti bagaimana Ayah tahu saya mengerjakannya dengan benar atau tidak?"

Saya berkata: "Jika kamu mengerjakannya dengan cepat, maka Ayah tahu bahwa soal ini sangat mudah; jika kamu menyalakan kipas angin, mengambil minum, maka Ayah tahu bahwa soal tersebut susah."

Saya seorang buruh bangunan. Suatu kali saya mengangkat wajah saya dan melihat bangunan tinggi yang saya bangun, saya bertanya kepada anak saya, apakah kamu mau tinggal di rumah yang tinggi, yang besar, rumah yang indah? Mengendarai mobil bagus? Anak saya menganggukkan kepalanya. Saya berkata: "Oleh karena itu kamu harus belajar dengan baik."

Saya tidak sekolah, tidak dapat membaca dan menulis, saya tidak tahu bagaimana cara-cara hebat mendidik anak. Saya hanya suka bercakap-cakap dengan anak saya. Anak saya senang jongkok di samping saya pada saat saya bekerja. Saya tidak memberikan uang jajan kepada anak, ia tidak bermain internet, juga tidak belanja macam-macam. Dia sering di rumah membantu saya mencuci pakaian.

Setelah selesai berbicara, dia membungkuk untuk memberikan hormat kepada sang guru! Orang tua murid lainnya terpaku tak bergeming, hati mereka sangat tersentuh oleh perkataannya. Ayah ini meskipun tidak mempunyai pendidikan yang tinggi dan tidak dalam keadaan ekonomi yang cukup, tetapi ia sangat hormat kepada guru. Dia juga senang menemani anaknya. Ini adalah caranya bagaimana dia berhasil dalam mendidik anak!

MIMPI KAMI HAFAL 30 JUZ

the power of dream(kekuatan mimpi)

Masa depan hanyalah milik orang-orang yang percaya akan keindahan mimpi-mimpi mereka.

Impian adalah ambisi dari dalam diri manusia yang menjadi penggerak untuk maju. Impian merupakan hasrat yang akan menggerakkan manusia untuk mewujudkannya. Dunia ini bertumbuh dengan peradaban yang lebih tinggi dan tehnologi yang lebih hebat itu berkat impian orang-orang besar. Orang-orang besar itu adalah para pemimpi.

Menurut Francis Ford Coppola, “It was the man’s dream, and his inspiring attempt to make them come true that remain important. ? Itu mimpi manusia yang terpenting, dan upayanya yang inspiratif mengupayakan mimpi itu menjadi kenyataan.” Kemajuan kehidupan saat ini merupakan hasil impian generasi pendahulu kita.

Mereka yang tidak mempunyai impian meninggalkan banyak hal yang ditawarkan oleh kehidupan. Hasrat atau kegigihan mereka mudah sekali pudar, sehingga mereka dengan mudah mengubah impian mereka menjadi sangat sederhana. Padahal, impian yang besar mempunyai kekuatan yang besar pula. Orang-orang yang berhasil mencatat nama dalam sejarah rata-rata mempunyai ciri khas yaitu selalu mampu memperbarui impian mereka.

Impian Merupakan Sumber Motivasi

Impian akan mempengaruhi pikiran bawah sadar. Misalnya kita memimpikan sebuah kamera merek A, maka kita menjadi lebih jeli memperhatikan benda tersebut. Tantangan berat yang harus dihadapi bukan sesuatu yang berarti jika impian sudah menjadi nafas kita. “It may be that those who do most, dream most, – Mereka mengerjakan sesuatu dengan giat, sebab mereka sangat memimpikannya,” kata Stephen Butler Leacock.

Bahkan impian dapat menjamin keberhasilan, karena senantiasa menjadi sumber motivasi hingga mencapai tujuan atau menggapai tujuan selanjutnya. Dorongan motivasi itulah yang akan menggerakkan tubuh dan mengatur strategi yang harus ditempuh, misalnya bagaimana mencari informasi dan menjalin komunikasi maupun bekerjasama dengan orang lain.

Nelson Mandela, sebelum menjadi Presiden Afrika Selatan, ia harus berjuang untuk sebuah impian negara Afrika Selatan yang berdaulat. Untuk itu ia menghadapi tantangan teramat berat. Impian selalu memotivasi Nelson Mandela untuk tetap berjuang, meskipun ia harus merelakan sebagian besar waktunya dibalik terali besi. Impian merupakan sumber semangat bagi Nelson, hingga Afrika Selatan benar-benar merdeka.

Sebenarnya, kitapun dapat memperbarui nilai dan menyempurnakan jati diri dengan kekuatan impian. Jadi jangan takut untuk bermimpi akan hal-hal yang besar, sebab impian menimbulkan hasrat yang kuat untuk meraihnya. Impian mampu berperan sebagai sumber motivasi, yang membangkitkan ambisi dan optimisme, sehingga kita mampu melampaui semua rintangan dan kesulitan.

Impian Menciptakan Energi Besar untuk Berprestasi

Impian menjadikan manusia penuh vitalitas dalam bekerja. Impian itu sendiri sebenarnya merupakan sumber energi menghadapi tantangan yang tidak gampang. Menurut Anais Nin, “Hidup ini mengerut atau berkembang sesuai dengan keteguhan hati seseorang.” Ada 4 tips sederhana guna menjadikan impian sebagai sumber energi kita yaitu disingkat dengan kata PLUS, yaitu; percaya, loyalitas, ulet dan sikap mental positif.

Rasa percaya menjadikan seseorang pantang menyerah, meskipun mungkin orang lain mengkritik atau menghalangi. Kepercayaan itu juga membentuk kesadaran bahwa manusia diciptakan di dunia ini sebagai pemenang. Tips yang kedua adalah loyalitas atau fokus untuk merealisasikan impian. Untuk mendapatkan daya dorong yang luar biasa, maka tentukan pula target waktu.

Tips yang ketiga adalah ulet. Sebuah impian menjadikan seseorang bekerja lebih lama dan keras. Sedangkan tips yang ke empat adalah sikap mental positif. Seseorang yang mempunyai impian memahami bahwa keberhasilan memerlukan pengorbanan, kerja keras dan komitmen, waktu serta dukungan dari orang lain. Oleh sebab itu, mereka selalu bersemangat mengembangkan kemampuan tanpa henti dan mencapai kemajuan terus menerus hingga tanpa batas. Impian yang sudah menjadi nafas kehidupan merupakan daya dorong yang luar biasa.

Impian Menjadikan Kehidupan Manusia Lebih Mudah Dijalani

Impian menjadikan manusia lebih kuat menghadapi segala rintangan dan tantangan. Sebab impian dapat menimbulkan kemauan keras untuk merealisasikannya. Para pencipta puisi Belanda atau Dutch Poet’s Society mengatakan “Nothing is difficult to those who have the will, -Tidak ada sesuatupun yang sulit selama masih ada kemauan.”

Bob William mampu berlari dengan menggunakan kedua tangan. Ia tidak merasakan sakit di tangannya. Sebab sebuah tujuan yang berarti menjadikan segala sesuatu dapat dilakukan dengan mudah dan menyenangkan.

Kunci kebahagiaan adalah mempunyai impian. Sedangkan kunci kesuksesan itu sendiri adalah mewujudkan impian. George Lucas mengatakan, “Dreams are extremely important. You can’t do it unless you imagine it, – Impian sangatlah penting. Kau tidak akan dapat melakukan apa-apa sebelum kau membayangkannya.”

Jadi jangan takut memimpikan sesuatu. Jadikan impian tersebut sebagai nafas kehidupan. Sebab impian yang kuat justru menjadikan perjuangan yang berat saat menggapainya sebagai sarana latihan mengoptimalkan kekuatan-kekuatan yang lain, misalnya kekuatan emosi, fisik, maupun rohani

Kamu Tahu?

Kamu tahu, kawan? Ketika kepalamu cenat-cenut karena tanggung jawab yang begitu besar, ketika kamu pucing tujuh keliling karena tanggung jawab yang langsung menggedor-gedor dirimu, itu artinya kamu sedang naik level.
Tahan dan jalani saja. Berpikir keras lah untuk selesaikan masalah-masalah itu. Tantang dirimu, keluarkan inovasi dan penemuan barumu. Kalau perlu, tambah waktu kerjamu. Tiap hari tanyakan pada diri sendiri, "karya apa yang sudah saya buat?"
Nanti, di penghujung waktu, kamu akan menemukan bahwa dirimu akan jauh lebih kuat. Lalu, ketika masalah dengan level yang sama datang lagi, kamu akan terbingung dan berkata, "segini doang bro?"  #‎KeplakDikit
Oh, tapi ingat. Tuhan melihat proses, tapi manusia melihat hasil. Jadi, kalau pas kamu fighting nggak ada yang ngelihat, ya santai bae bro. Jangan misuh-misuh gitu.

Jodohku

Aku telah dijodohkan dengan kematian.
Namun tidak tau pasti kapan akad itu akan dilangsungkan.
Yang pasti ini adalah kenyataan.
bukan suatu kebetulan.
.
Akupun tak tau
Apa saat akad dilangsungkan
Aku ada dalam keadaan suci atau berlumur dosa.��
.
Maharnya bukan seperangkat alat solat.
Tapi...
Seperangkat amal ibadah dan kebaikan selama di dunia.
.
Akupun tak tau apa aku akan sakinah bersama jodohku itu
Dengan mahar yg aku sendiri tak tau berapa jumblahnya��
.
Tempat walimahanku didalam lubang 1x2 meter.
Cacing, belatung,kalajengking dan binatang menjijikkan lainnya akan mnjadi tamu dalam walimahanku.
.
Aku hanya berharap doa restu dari kalian semua, sanak kerabat yg masih berada diatas dunia menapak bumi Allah.
.
Semoga aku sakinah bersama jodohku itu, dhn mahar yang sungguh apa adanya ����
Yang tidak lain adalah jeripayahku sendiri semasa di dunia.
.
Didalam istana 1x2 meter itu
Malaikat Allah akan mulai mewawancaraiku.
Doakan aku...
Semoga aku mampu menjawabnya dgn baik.
Semoga Allah menerima maharku
Yang jumblahnya mungkin tdk terlalu besar
Karna semasa di dunia ,
Mungkin aku bukanlah ahli ibadah sprti mereka��
.
Semoga istana 1x2 meter itu dapat mnjadi jodohku yg setia,
bukan awal dari keabadianku dineraka #naudzubilahiminannar
Melainkan dia adalah pintu kekekalan ku tuk menuju surgaNya.
Aamiin Allahuma Aamiin......������
.
�� Havid Al-Ustmain
.
Note : persiapkan mahar yg sebanyak"nya tuk jodoh kamu yg ini teman , karna MAUT itu jodoh yg pasti kita temui.

APA KIRANYA PERASAAN


Salim A. Fillah
(Pengasuh Pesantren Masyarakat Merapi Merbabu)

APA kiranya perasaan Ash Shiddiq saat Nabiﷺ bersabda, “Andai kuambil kekasih di antara insan; pasti kujadikan Abu Bakr sebagai Khalilku”?

Apa kiranya perasaan ‘Umar, saat dia berpamit ‘umrah dan Nabi Muhammad ﷺ bersabda padanya, “Jangan lupakan kami dalam doamu duhai saudara tersayang”?

Apa kiranya perasaan ‘Utsman saat membekali pasukan Tabuk dan Nabiﷺ bersabda, “Tiada bahayakan ‘Utsman apapun yang ia lakukan setelah ini”?

Apa kiranya perasaan ‘Ali kala Nabiﷺ bersabda, “Hanyasanya kedudukanmu di sisiku laksana Harun di sisi Musa, tapi tiada Nabi sesudahku”?

Apa kiranya perasaan Thalhah saat Nabiﷺ bersabda, “Siapa yang ingin melihat syahid yang masih berjalan di atas bumi, lihatlah Thalhah”?

Apa kiranya perasaan Az Zubair saat RasuluLlahﷺ bersabda, “Setiap Nabi memiliki Hawari, dan Hawariku adalah Zubair ibn Al ‘Awwam”?

Apa kiranya perasaan Abu ‘Ubaidah saat Nabiﷺ bersabda, “Setiap ummat memiliki Amin, dan orang kepercayaan ummat ini adalah Abu ‘Ubaidah”?

Apa kiranya perasaan ‘Abdurrahman ibn ‘Auf saat dirinyalah dimaksud oleh sabda Nabiﷺ kepada Khalid ibn Al Walid, “Jangan cela sahabatku.. Demi Allah andai kalian berinfak emas seberat gunung Uhud; hal itu takkan menyamai shadaqah segenggam atau setengah genggam tepungnya.”

Apa kiranya perasaan Sa’d ibn Abi Waqqash saat Nabiﷺ bersabda, “Panahlah duhai Sa’d, panahlah! Ayah & Bundaku sebagai tebusan bagimu”?

Apa kiranya perasaan Mu’adz ibn Jabal, di saat RasuluLlahﷺ bersabda padanya, “Wahai Mu’adz, demi Allah, aku benar-benar mencintaimu”?

Apa kiranya perasaan Ibn ‘Abbas, saat Nabiﷺ merengkuh & mencium kepalanya lalu berdoa, “Ya Allah faqihkan dia & ajarkan tafsir padanya”?

Apa kiranya perasaan Ubay ibn Ka’b, saat Nabiﷺ berkata padanya, “Allah memerintahkanku tuk membacakan Surat Al Bayyinah ini kepadamu.. hingga dengan wajah berseri-seri dia bertanya, “Ya RasulaLlah; benarkah Allah menyebut namaku kepadamu?” & Nabiﷺ menjawab, “Benar!”?

Apa kiranya perasaan Abu Musa Al Asy’ari, di saat Nabiﷺ bersabda, “Esok datanglah menjumpaiku, aku ingin mendengarkan bacaan Quran-mu”?

Apa kiranya perasaan ‘Aisyah, saat Nabiﷺ menyebut namanya tanpa ragu di urutan pertama, kala ditanya ‘Amr siapakan yang paling dicintai?

Apa kiranya perasaan Ibn Mas’ud, kala betis kecilnya ditertawakan; maka Nabiﷺ bersabda, “Betis itu di sisi Allah lebih berat dari Uhud”?

Apa kiranya perasaan ‘Ukasyah, saat disebut 70.000 orang masuk ke surga tanpa hisab & Nabiﷺ berkata, “Engkau termasuk di antara mereka”?

Apa kiranya perasaan Bilal ibn Rabah, saat Nabiﷺ bersabda, “Ceritakan padaku hai Bilal, ‘amal apakah yang paling kau jaga dalam Islam. Sebab sungguh aku mendengar bunyi terompahmu di surga?”, lalu dia menjawab tersipu, “Menjaga wudhu’ & dua raka’at syukur atas wudhu'”?

Apa kiranya perasaan orang-orang Anshar, di kala Nabiﷺ bersabda, “Jika manusia memilih jalan melalui sebuah lembah, sedang kaum Anshar mengambil suatu celah, niscaya aku turut serta di celah yang dilalui para Anshar. Ya Allah rahmatilah Anshar & anak-cucu kaum Anshar”?

Apa kiranya perasaan para sahabat semuanya, yang mereka berjumpa Nabiﷺ pada petang dan pagi, berjalan mengiringi, beroleh senyum & doanya?

Yang lebih penting dan jelita dari itu semua; bagaimana dengan kita? Apa kiranya perasaan kita saat kelak bertemu Nabiﷺ & para sahabatnya?

Adakah Nabiﷺ kan bersabda, “Kaliankah orangnya, yang telah membuatku menangis karena rindu, yang telah membuat para sahabatku cemburu”?

“Kaliankah orangnya; yang beriman kepada apa yang kubawa meski kita tak berjumpa; yang mengucap shalawat atas namaku meski tak bertemu?”

Ini kami Ya RasulaLlah; yang rindu tapi malu, membaca shalawat dengan lidah kelu; adakah kami layak jadi ummatmu, dan beroleh syafaa’atmu?

Ya Allah, limpahkan shalawat pada Muhammad ﷺ, sampaikan salam kami padanya. Pula ridhaMu atas semua sahabat; jadikan kami bersama mereka.*

Dari twitter: @salimafillah

APA KIRANYA PERASAAN


Salim A. Fillah
(Pengasuh Pesantren Masyarakat Merapi Merbabu)

APA kiranya perasaan Ash Shiddiq saat Nabiﷺ bersabda, “Andai kuambil kekasih di antara insan; pasti kujadikan Abu Bakr sebagai Khalilku”?

Apa kiranya perasaan ‘Umar, saat dia berpamit ‘umrah dan Nabi Muhammad ﷺ bersabda padanya, “Jangan lupakan kami dalam doamu duhai saudara tersayang”?

Apa kiranya perasaan ‘Utsman saat membekali pasukan Tabuk dan Nabiﷺ bersabda, “Tiada bahayakan ‘Utsman apapun yang ia lakukan setelah ini”?

Apa kiranya perasaan ‘Ali kala Nabiﷺ bersabda, “Hanyasanya kedudukanmu di sisiku laksana Harun di sisi Musa, tapi tiada Nabi sesudahku”?

Apa kiranya perasaan Thalhah saat Nabiﷺ bersabda, “Siapa yang ingin melihat syahid yang masih berjalan di atas bumi, lihatlah Thalhah”?

Apa kiranya perasaan Az Zubair saat RasuluLlahﷺ bersabda, “Setiap Nabi memiliki Hawari, dan Hawariku adalah Zubair ibn Al ‘Awwam”?

Apa kiranya perasaan Abu ‘Ubaidah saat Nabiﷺ bersabda, “Setiap ummat memiliki Amin, dan orang kepercayaan ummat ini adalah Abu ‘Ubaidah”?

Apa kiranya perasaan ‘Abdurrahman ibn ‘Auf saat dirinyalah dimaksud oleh sabda Nabiﷺ kepada Khalid ibn Al Walid, “Jangan cela sahabatku.. Demi Allah andai kalian berinfak emas seberat gunung Uhud; hal itu takkan menyamai shadaqah segenggam atau setengah genggam tepungnya.”

Apa kiranya perasaan Sa’d ibn Abi Waqqash saat Nabiﷺ bersabda, “Panahlah duhai Sa’d, panahlah! Ayah & Bundaku sebagai tebusan bagimu”?

Apa kiranya perasaan Mu’adz ibn Jabal, di saat RasuluLlahﷺ bersabda padanya, “Wahai Mu’adz, demi Allah, aku benar-benar mencintaimu”?

Apa kiranya perasaan Ibn ‘Abbas, saat Nabiﷺ merengkuh & mencium kepalanya lalu berdoa, “Ya Allah faqihkan dia & ajarkan tafsir padanya”?

Apa kiranya perasaan Ubay ibn Ka’b, saat Nabiﷺ berkata padanya, “Allah memerintahkanku tuk membacakan Surat Al Bayyinah ini kepadamu.. hingga dengan wajah berseri-seri dia bertanya, “Ya RasulaLlah; benarkah Allah menyebut namaku kepadamu?” & Nabiﷺ menjawab, “Benar!”?

Apa kiranya perasaan Abu Musa Al Asy’ari, di saat Nabiﷺ bersabda, “Esok datanglah menjumpaiku, aku ingin mendengarkan bacaan Quran-mu”?

Apa kiranya perasaan ‘Aisyah, saat Nabiﷺ menyebut namanya tanpa ragu di urutan pertama, kala ditanya ‘Amr siapakan yang paling dicintai?

Apa kiranya perasaan Ibn Mas’ud, kala betis kecilnya ditertawakan; maka Nabiﷺ bersabda, “Betis itu di sisi Allah lebih berat dari Uhud”?

Apa kiranya perasaan ‘Ukasyah, saat disebut 70.000 orang masuk ke surga tanpa hisab & Nabiﷺ berkata, “Engkau termasuk di antara mereka”?

Apa kiranya perasaan Bilal ibn Rabah, saat Nabiﷺ bersabda, “Ceritakan padaku hai Bilal, ‘amal apakah yang paling kau jaga dalam Islam. Sebab sungguh aku mendengar bunyi terompahmu di surga?”, lalu dia menjawab tersipu, “Menjaga wudhu’ & dua raka’at syukur atas wudhu'”?

Apa kiranya perasaan orang-orang Anshar, di kala Nabiﷺ bersabda, “Jika manusia memilih jalan melalui sebuah lembah, sedang kaum Anshar mengambil suatu celah, niscaya aku turut serta di celah yang dilalui para Anshar. Ya Allah rahmatilah Anshar & anak-cucu kaum Anshar”?

Apa kiranya perasaan para sahabat semuanya, yang mereka berjumpa Nabiﷺ pada petang dan pagi, berjalan mengiringi, beroleh senyum & doanya?

Yang lebih penting dan jelita dari itu semua; bagaimana dengan kita? Apa kiranya perasaan kita saat kelak bertemu Nabiﷺ & para sahabatnya?

Adakah Nabiﷺ kan bersabda, “Kaliankah orangnya, yang telah membuatku menangis karena rindu, yang telah membuat para sahabatku cemburu”?

“Kaliankah orangnya; yang beriman kepada apa yang kubawa meski kita tak berjumpa; yang mengucap shalawat atas namaku meski tak bertemu?”

Ini kami Ya RasulaLlah; yang rindu tapi malu, membaca shalawat dengan lidah kelu; adakah kami layak jadi ummatmu, dan beroleh syafaa’atmu?

Ya Allah, limpahkan shalawat pada Muhammad ﷺ, sampaikan salam kami padanya. Pula ridhaMu atas semua sahabat; jadikan kami bersama mereka.*

Dari twitter: @salimafillah

Selasa, 02 Februari 2016

Membahagiakan Orang Tua

Membahagiakan orangtua terutama ibu bukan sekedar ucapan. Yah boleh-boleh saja, tapi bukan itu yang utama. Bagai-mana kita memuliakan dan mem-bahagiakan mereka setiap harinya, itu jauh lebih utama. Tanyalah ibu manapun, pastilah mereka senang teramat sangat kalau anaknya nggak neko-neko, anaknya selalu perhatian, anaknya selalu sholat (bagi yang muslim), dan seumpamanya.

Percayalah, bukan uang yang paling mereka harapkan. Coba lihat di luar sana, betapa banyak anak yang miskin namun berhasil memuliakan dan mem-bahagiakan ibunya, karena memang si anak ini penuh perhatian. Ia meng-alokasikan waktu untuk ibunya. Makan bareng. Jalan bareng. Libur bareng. Ketika jauh, ia pun sering menelepon atau WA ibunya. Coba baca kalimat tadi baik-baik. Apa susahnya? Nggak susah kan? Nggak harus pakai uang kan? Sempatkan 5 detik untuk share artikel ini kepada teman-teman dan keluarga anda. Mengingatkan mereka.

Terhadap atasan atau orang asing, kita sering mengucapkan, “Pak, ada yang bisa saya bantu?” Pernahkah kita meng-ucapkan ini kepada ibu? Kalau terhadap atasan atau orang asing saja kita bisa santun, mestinya kepada ibu kita bisa lebih daripada itu. Lebih! Jangan sampai orangtua keburu meninggal dan kita menjadi anak yang menyesal. Lalu, anak kita pun ikut-ikutan lalai dan abai kepada kita, karena mereka jarang-jarang melihat contoh berbakti dari kita.

Pada akhirnya, semoga kita semua dimampukan untuk memuliakan dan membahagiakan ibu kita. Saya, Ippho Santosa, turut mendoakan. Aamiin.

Share ilmu dari @ipphoright