Rabu, 29 Juli 2020

PERSIAPKAN DOA TERBAIKMU DI HARI KAMIS

Hari kamis  ini adalah hari arafah  hari yang ke sembilan pada saat jama’ah haji sedang melakukan wukuf di ‘Arafah. Diantara keistimewaan hari ‘Arafah adalah hari pembebasan hamba dari api neraka.

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, bahwasanya Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda:

مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ، مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَإِنَّهُ لَيَدْنُو، ثُمَّ يُبَاهِي بِهِمِ الْمَلَائِكَةَ، فَيَقُولُ: مَا أَرَادَ هَؤُلَاءِ؟

“tidaklah ada hari hari yang begitu banyaknya Allah membebaskan para hamba dari api neraka daripada hari ‘Arafah, pada hari ‘Arafah Allah mendekat kepada para hambanya (di padang arafah) lalu Allah membanggakannya dihadapan para malaikat-Nya, seraya berfirman, “Apa yang mereka inginkan? (dengan berbondong bondong datang di padang ‘Arafah ini)” (HR Muslim: 1348)

Imam Ibnu Rajab rahimahullah berkata:

وَيَوْمُ عَرَفَةَ هُوَ يَوْمُ الْعِتْقِ مِنَ النَّارِ فَيَعْتِقُ اللهُ مِنَ النَّارِ مَنْ وَقَفَ بِعَرَفَةَ وَمَنْ لَمْ يَقِفْ بِهَا مِنْ أَهْلِ الأَمْصَارِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

“Dan hari ‘Arafah adalah hari pembebasan dari api neraka bagi yang sedang wukuf di ‘Arafah atupun bagi yang tidak wukuf disemua negeri dari kalangan kaum muslimin” (Lathoiful Ma’arif 1/276)

Diantara amalan yang utama pada hari ‘Arafah baik bagi jema’ah haji yang sedang wukuf di ‘Arafah atau yang tidak sedang berada di ‘Arafah adalah memperbanyak berdo’a karena sebaik baik do’a adalah yang dipanjatkan pada hari ‘Arafah, lebih lebih bagi mereka yang sedang wukuf di ‘Arafah, karena bagi mereka ‘Arafah adalah tempat mustajab untuk berdo’a. dan wukuf di ‘Arafah adalah diantara inti dan puncaknya ibadah haji.

Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda:

خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَخَيْرُ مَا قُلْتُ أَنَا وَالنَّبِيُّونَ مِنْ قَبْلِي: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

“Sebaik baik do’a adalah do’a pada hari ‘Arafah. Dan sebaik baik apa yang aku dan para Nabi sebelum ucapkan adalah:

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ

“Laa ilaaha illallahu wahdah, laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu, wa huwa ‘ala kulli syaiin qodiir”

(Tidak ada yang berhak disembah selain Allah yang satu saja, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya kekuasaan dan milik-Nya segala pujian, dan Dia Maha Mampu atas segala sesuatu).”

(HR At Tirmidzi: 3585, As Shahihah: 1503, Shahihul Jaami’: 3274)

Amalan khusus yang lain di hari ‘Arfah bagi yang sedang tidak wukuf di ‘Arafah adalah dengan berpuasa, dimana seseorang akan diampuni dosanya setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.

Dari Abu Qotadah radhiyallahu anhu ia berkata, Rasulullah bersabda:

صَوْمُ يَوْمِ عَرَفَةَ يُكَفِّرُ سَنَتَيْنِ مَاضِيَةً وَمُسْتَقْبَلَةً، وَصَوْمُ عَاشُورَاءَ يُكَفِّرُ سَنَةً مَاضِيَةً 

“Puasa hari ‘Arafah adalah menghapus dosa dua tahun, tahun yang telah berlalu dan tahun yang akan datang, sedangkan puasa ‘Asyura adalah menghapus setahun yang telah berlalu” (HR Ahmad: 22535)

Bagi mereka yang sedang wukuf di ‘Arafah lebih utama untuk tidak berpuasa sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wasallam.

Dari Maimunah radhiyallahu anha ia berkata:

أَنَّ النَّاسَ شَكُّوا فِي صِيَامِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ عَرَفَةَ فَأَرْسَلَتْ إِلَيْهِ بِحِلاَبٍ وَهُوَ وَاقِفٌ فِي المَوْقِفِ فَشَرِبَ مِنْهُ» وَالنَّاسُ يَنْظُرُونَ

“Bahwasanya manusia (para sahabat) mengeluhkan puasa Nabi shalallahu alaihi wasallam pada hari Arafah, lalu Ummu Salamah memberikan kepada Rasulullah shalallahu alaihi wasallam susu ketika beliau shalallahu alaihi wasallam sedang wukuf di tempat wukufnya, lalu meminumnya, dan manusia melihatnya (beliau) minum” (HR Bukhari: 1989)

Syaikh Sa’id bin Wahaf Al Qahthani rahimahullah berkata:

وَفِيْ إِفْطَارِ الحَاجِ يَوْمَ عَرَفَةَ مِنَ الْفَوَائِدِ: أَنَّهُ يَتَقَوَّى بِذَلِكَ عَلَى الدُّعَاءِ، وَالتَّضَرَعِ، وَالتَذَلُّلِ لِلَّهِ تَعَالَى، وَيَزِيْدُ نَشَاطُهُ فِيْ هَذَا الْمَوْقِفِ الْعَظِيْمِ.

Dan didalam tidak berpuasanya jama’ah haji di Arafah ada beberapa hikmah diantaranya menguatkan didalam berdo’a, ada rasa menghinakan, dan menghambakan diri kepada Allah, serta menumbuhkan semangat didalam kondisi yang agung ini (manasikul haji wal umrah fil islam)

Dengan demikian hari ‘Arafah memiliki 3 kekhususan, yaitu: hari pembebasan dari api neraka, hari untuk memperbanyak berdo’a dan hari untuk berpuasa yang dengannya akan diampuni dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.

Demikian semoga bermanfa'at.

📝
Ustadz Abu Ghozie as-Sundawie -hafizhahullah-


═══
@STaushiyyah 
telegram: Telegram.me/STaushiyyah
page: www.facebook.com/shahabattaushiyyahh
instagram: Instagram.com/shahabattaushiyyah
youtube: https://www.youtube.com/c/ShahabatTaushiyyah