Jumat, 26 April 2019

Ketika Muncul Rasa Rindu Pada Masa Ta'aruf

📲Assalamuakaikum ustadz.

📄Saya Sani domisili Hongkong..

📑saya ingin bertanya, saya sedang berta'aruf dengan seorang ikhwan teman saya dulu sekolah. Terkadang timbul rasa kangen (rindu) sama dia ,apa benar tidak boleh kangen-kangenan sedangkan rasa kangen itu muncul dengan sendirinya di saat waktu tertentu seperti  lagi tidak ada kesibukan sendirian. Mohon penjelasannnya ustadz syukron..

📋Jawaban :

📄 وعليكم السلام ورحمةالله وبركا ته

📄“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu : wanita-wanita, anak-anak,… “,…
(Q.S Ali¬-Imran : 14)

🔴Allah ﷻ tidak akan menyiksa manusia dalam kecenderungan hatinya. Akan tetapi manusia akan disiksa dengan sebab jika kecenderungan itu diikuti dengan amalan-amalan yang diharamkan.

🔴Adapun cinta yang murni yang dijaga kehormatannya, maka tidak ada dosa padanya. Yang perlu dipahami, bahwa cinta atau kecenderungan hati itu adalah hiasan yang Allah beri kepada manusia. Terkadang ia bisa muncul karena sesuatu yang asalnya haram seperti pandangan kepada bukan mahramnya, berkhalwat, adanya tabarruj oleh si wanita, ikhtilat, atau lainnya. Maka yang terganjar adalah amalan-amalan haram ini.

🔴Jika ia segera bertaubat dengan benar maka Allah ﷻ mengampuninya, sedangkan rasa yang masih membekas di hatinya itu disyariatkan agar ia tahan dan simpan, ia menjaga kehormatan dirinya dengan tidak mengarahkan hasrat hatinya kepada suatu amalan yang haram selanjutnya. Misalnya melanjutkan dengan pembicaraan, penyampaian, pandangan lanjutan, hingga amalan zina lainnya yang lebih jauh. Pernyataan cinta kepada yang belum berhak untuk mendapatkannya, itu adalah salah satu bentuk mewujudkan apa yang ada di hatinya itu menjadi suatu amalan dhahir yang terganjar.

🔴Apakah hal ini termasuk yang harus dijaga walau sudah dalam masa ta'aruf dan khitbah / lamaran?

🔴Iya, sekalipun sudah dalam masa ta'aruf, dilamar dan sedang menunggu waktunya akad nikah, maka tetap mereka belum halal satu sama lain. Belum ada suatu ikatan apapun yang menghalalkan antara keduanya. Maka wajib baginya untuk tetap menjaga dirinya dari suatu pelampiasan cinta dan kerinduan, baik dalam perkataan maupun perbuatannya.

🔴InsyaAllah demikian itulah yang lebih suci bagi hati dan lebih menjaga kehormatan, serta lebih sesuai dengan ketentuan dalam syariat pernikahan. Jika tidak mengindahkan ini, maka apa bedanya dengan berpacaran?

🔴Sibukkan lah diri untuk senantiasa mendekatkan diri kepada-Nya. Semoga Allah ﷻ memudahkan proses selama ta'aruf dan terjaga dari maksiat kepada-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika artikel ini bermanfaat, bantu share artikel ini. Lets change the world together :)