Senin, 26 Februari 2018

Embun penyejuk

🍅    **

🍃Dahulu kala.. Untuk membicarakan aib seseorang, *butuh bertemu muka dua insan..*

🍂Sekarang.. Walau terpisah ribuan kilometer, seseorang bisa larut *'asyik' membongkar aib orang* cukup dari rumah melalui *jemarinya saja..*

Padahal.. *Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam* bersabda,
 
‎يَا مَعْشَرَ مَنْ آمَنَ بِلِسَانِهِ وَلَمْ يَدْخُلِ الْإِيمَانُ قَلْبَهُ لَا تَغْتَابُوا الْمُسْلِمِينَ وَلَا تَتَّبِعُوا عَوْرَاتِهِمْ، فَإِنَّهُ مَنِ اتَّبَعَ عَوْرَاتِهِمْ يَتَّبِعُ اللَّهُ عَوْرَتَهُ وَمَنْ يَتَّبِعِ اللَّهُ عَوْرَتَهُ يَفْضَحْهُ فِي بَيْتِهِ

*💐“Wahai sekalian manusia yang mengaku telah beriman dengan ucapan lisan namun iman itu belum masuk ke dalam hati.*

*Janganlah kalian membicarakan aib (ghibah) kaum muslimin, dan jangan pula kalian mencari-cari kesalahan mereka.*

*Barangsiapa yang mencari-cari aib mereka maka Allah akan mencari-cari aib celanya.*

*Dan siapa saja yang Allah cari aib celanya, niscaya akan terbongkar walau (tersembunyi) di dalam rumahnya sendiri.."*
(Hasan Shahih,  HR Abu Daud: 4880)

💥Mereka *memiliki cela,* kita pun mempunyai *aib yang harus ditutupi..*

💦Maka jangan pernah *membicarakan aib kesalahan seseorang,* sebagaimana kita tak ingin *cela diri terbongkar..*

Wallahualam bissawab,
Astaghfirullahal adziim,
Barakallahu fiikum🙏
══════

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika artikel ini bermanfaat, bantu share artikel ini. Lets change the world together :)