Senin, 26 Februari 2018

PELITA HADITS

⭐  ⭐

✍ *Matan Hadits:*
وَعَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَلَّامٍ - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم: «يَا أَيُّهَا النَّاسُ! أَفْشُوا السَّلَام, وَصِلُوا الْأَرْحَامَ, وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ, وَصَلُّوا بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ, تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ بِسَلَامٍ». أَخْرَجَهُ التِّرْمِذِيُّ وَصَحَّحَهُ.

*Terjemah Hadits:*
Dari ‘Abdullah ibn Sallam –semoga Allah meridlainya- ia berkata: Rasulullah _Shallallahu ‘Alaihi Wasallam_ bersabda: _“Hai manusia, sebarkanlah salam, sambungkanlah hubungan silaturrahim, berilah makanan, dan shalatlah kalian di malam hari sedangkan orang-orang tertidur, maka kalian akan masuk surga dengan selamat.”_ (Tirmidzi meriwayatkannya dan menshahihkannya)

✍ *Derajat Hadits:*
Shahih; HR. Tirmidzi No. 2485

✍ *Intisari Hadits:*
1. Beberapa perkara terpuji yang dapat menyebabkan pelakunya masuk surga:
*Menyebarkan salam kepada muslim lainnya*, dengan ucapan: _“Assalâmu ‘alaikum warahmatullâhi wabarakâtuhu.”_  Dan menjawabnya dengan, _“Wa’alaikumussalâm warahmatullâhi wabarakâtuhu.”_  Memulai dengan salam hukumnya sunnah. Sedangkan menjawab salam hukumnya wajib.  *Menyambungkan hubungan silaturrahim*, baik kepada saudara sekandung maupun bukan, kerabat dekat maupun jauh, maka sungguh Allah _Ta’ala_ memuji orang-orang yang menyambungkan tali silaturrahim. Sebagaimana dalam QS. ar-Ra’d (13) ayat 21-22:
  وَالَّذِينَ يَصِلُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ وَيَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ وَيَخَافُونَ سُوءَ الْحِسَابِ (21) وَالَّذِينَ صَبَرُوا ابْتِغَاءَ وَجْهِ رَبِّهِمْ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً وَيَدْرَءُونَ بِالْحَسَنَةِ السَّيِّئَةَ أُولَئِكَ لَهُمْ عُقْبَى الدَّارِ (22)

_“(21). Dan *orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan* dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk. (22). Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridlaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan. *Orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan yang baik.”*_

Dan Allah _Ta’ala_ mencela orang-orang yang memutuskan tali silaturrahim. Sebagaimana firmanNya dalam QS. Al-Baqarah (2) ayat 27 dan QS. ar-Ra’d (13) ayat 25:

…وَيَقْطَعُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ… [البقرة: 27]
_“… Dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya…”_ (QS. al-Baqarah [2]: 27)

…أُولَئِكَ لَهُمُ اللَّعْنَةُ وَلَهُمْ سُوءُ الدَّارِ (25)

_“…Orang-orang itulah yang memeroleh laknat dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk (jahannam).”_ (QS. ar-Ra’d [13]: 25)

*Memberikan makanan*, hal ini merupakan bentuk adanya perintah mengeluarkan infaq wajib (zakat) ataupun infaq sunnah (shadaqah). Memberi makanan kepada orang-orang yang fakir dan miskin. Allah _Ta’ala_ berfirman dalam QS. al-Insan (76) ayat 8:

وَيُطْعِمُونَ الطَّعَامَ عَلَى حُبِّهِ مِسْكِينًا وَيَتِيمًا وَأَسِيرًا (8)

_“Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak-anak yatim, dan orang yang ditawan.”_
Dan masih banyak lagi ayat-ayat ataupun atsar-atsar tentang shadaqah.

*Shalat malam* merupakan perkara yang paling utama. Ketika Allah _Subhanahu Wa Ta’ala_ turun ke langit dunia untuk menjawab doa-doa hambaNya, memberikan segala permintaan hambaNya, serta belas kasih kepada makhlukNya yang terhalangi kebaikan. Allah Ta’ala berfirman:

كَانُوا قَلِيلًا مِنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ (17)
_“Di dunia mereka sedikit sekali tidur di waktu malam.”_  (QS. adz-Dzâriyât [51]: 17)

قُمِ اللَّيْلَ إِلاَّ قَلِيلًا (2)
_“Bangunlah di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya).”_ (al-Muzammil [73]: 2)

تَتَجَافَى جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا…
_“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap…”_ (QS. as-Sajdah [32]: 16)

Serta hadits riwayat Muslim No. 1163 dari Abu Hurairah –semoga Allah meridlainya- ia berkata: Rasulullah _Shallallahu ‘Alaihi Wasallam_ bersabda:

"أفضل الصلاة بعد الفريضة صلاة الليل"
_“Shalat yang paling utama setelah shalat fardlu adalah shalat malam.”_

2. Siapapun yang melaksanakan amal-amal shaleh tersebut, maka sesungguhnya Allah _Ta’ala_ akan memberikan taufik kepadanya untuk meninggalkan perkara-perkara yang dilarang serta senantiasa teguh berdiri di jalan ketaatan. Maka ia akan masuk surga dengan selamat dari adzab Allah ta'ala...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika artikel ini bermanfaat, bantu share artikel ini. Lets change the world together :)