Sabtu, 22 Agustus 2020

Hidup Bukan Tentang Tebak- Tebakan

Assalamu'alaikum wr.wb πŸ™πŸ˜Š


Hidup bukan perkara tebak-tebakan. Misal, kita mendapat kondisi begini karena kurang berbuat baik. Kita mendapat sakit hati karena kurang berempati. Kita kehilangan pekerjaan karena kurang memberikan performa yang sesuai dengan keinginan atasan. Masih banyak lagi hal yang menyiratkan seolah kita manusia yang paling mengetahui segala hal termasuk yang ghaib sekalipun.


Bukankah menebak hal-hal ghaib bisa saja termasuk kesyirikan yang besar?


"Katakanlah, Tidak ada sesuatu pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang gaib, kecuali Allah. Dan mereka tidak mengetahui kapan mereka akan dibangkitkan." (QS. An-Naml 27: Ayat 65)


Musibah adalah sesuatu yang menimpa manusia. Bisa jadi itu hal yang baik, bisa pula hal yang buruk. Lantas musibah tidak ada kaitannya dengan istilah sial apalagi karma, karena islam tidak mengenal hal itu. Musibah hanya bagian dari cara Allah menguji manusia setelah keimanannya.


Maka ketika musibah menimpa, cukuplah katakan, semua ini sudah menjadi ketetapan Allah. Ketika kita meyakini semua yang menimpa kita telah menjadi ketetapan Allah, tentu bukan pula kita berdiam diri, tidak mengusahakan apapun. 


Sudah belajar, sudah berdoa tetapi nilai malah kosong. Sudah berbuat baik, sudah membantu orang lain tetapi masih terkena cibiran. Sudah mengikuti Sekolah Pra Nikah, sudah mengirim proposal ta'aruf tetapi tidak kunjung bertemu jodoh untuk menikah. Sudah bekerja keras, sudah banting tulang tetapi tidak dihargai anak dan istri. Sudah mengurusi anak, sudah menjadi guru selama pandemi tetapi tidak dihargai suami, dan masih banyak lagi. Maka sudahlah, mungkin memang untuk saat ini, Allah telah berketetapan seperti itu. 


Lagipula, yang paling merugikan dalam hidup adalah, ketika kita sadar sudah berusaha tetapi tidak melibatkan Allah di dalamnya, kemudian hasil juga tidak sesuai, tentu ini sangat mengecewakan. Selama berusaha dan berdoanya melibatkan Allah, kenapa harus menebak- nebak ketetapan  yang sudah Allah gariskan kepada makhluknya.


Percayalah, pertolongan Allah  pasti datang. Sama seperti ketika Nabi Musa dikejar oleh Fir'aun dan pasukannya. Nabi Musa bahkan tidak tahu bahwa nantinya Allah akan memberikan pertolongan berupa laut merah yang terbelah.


"Jika Allah menolong kamu, maka tidak ada yang dapat mengalahkan kamu, tetapi jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapa yang dapat menolongmu setelah itu? Karena itu, hendaklah kepada Allah saja orang-orang beriman bertawakal."

(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 160)


Semoga bermanfaat. πŸ™πŸ˜Š

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika artikel ini bermanfaat, bantu share artikel ini. Lets change the world together :)