Selasa, 03 Mei 2016

Kau lukaku, Ku luka kau..

Kau luka akupun luka..
Luka hati, liku di fikir..
Ku luka, kaupun luka..
Luka di jiwa, liku karna  kikir..
Ku luka, lihat sungai darah tak lagi bersemayam dalam syair..
Kini, sungai darah menjadi lukamu, yang harusnya jadi lukaku..

Kau lukaku, ku luka kau..
Kaulah lukaku..
Menyayat kaki menahan laku..
Mestinya begitu..
Kau luka akupun luka..
Mengapa lukamu menjadi jauh? Sejauh Indonesia dan Suriah?
Padahal kita hanya satu tubuh yang saling mencinta karna Nya??

Kau lukaku, ku luka kau...
Luka kau, semakin tersayat..
Saat jalan sepi penuh mayat..
Luka kau semakin perih..
Saat melihat kedzaliman yang begitu rapih..

Kau luka, (harusnya) ku luka...
Tak cukup tangis mataku..
Mana jemariku?
Mana lenganku?
Raihlah lukaku..
Lukamu kini jadi lukaku..
Kitalah satu tubuh dengan satu Pencipta..

*RSL*
4/5/16

Secuil syair untuk mensyiarkan tragedi Aleppo..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika artikel ini bermanfaat, bantu share artikel ini. Lets change the world together :)