Selasa, 05 April 2022

[INSPIRASI RAMADHAN - 5] Khaulah binti Azwar Al-Kindi, Sang Bidadari Besi

Islam telah melahirkan banyak pahlawan. Sebuah agama yang turun di gurun pasir nan gersang bisa mengubah peta peradaban dunia, namun melahirkan para pahlawan membuat Islam bisa menggema keseluruh bumi.  Bukan kaum lelaki saja yang bisa menjadi pahlawan Islam. Kaum perempuan pun bisa menjadi sosok yang menginspirasi. Bahkan di medan perang.

Banyak anggapan bahwa perempuan adalah makhluk yang lemah dan terbatas dalam melakukan kegiatan fisik ketimbang laki-laki. Pendapat ini tidak sepenuhnya salah, karena memang kodrat perempuan menjadi makhluk yang penuh kelembutan, dilindungi dan melindungi, penuh kasih sayang dan membawa perasaan pada kebaikan.

Jauh sekali dalam benak kita bahwa seorang perempuan mampu turut serta dalam kancah peperangan dan melakukan aksi yang biasanya hanya dilakukan oleh kaum lelaki. Namun itu semua bukanlah hal yang tidak mungkin.

Salah satu sosok pahlawan Muslimah  di medan jihad adalah Khaulah binti Azwar Al-Kindi. Beliau perempuan pemberani dan mahir mengendarai kuda. Ia tercatat dalam sejarah sebagai pahlawan dan mujahidahyang terkemuka, hingga “Perempuan Pedang Allah”, “Bidadari besi”, atau “Faritsul mulatsam” seringkali menjadi julukan baginya. Keberaniannya disejajarkan dengan “Sang Pedang Allah”, Khalid bin Walid.

Di tengah perjalanan, Khalid bertemu dengan seorang anggota pasukan berkuda yang membawa tombak. Tidak ada yang terlihat dari anggota tubuhnya kecuali matanya saja. Dia berkuda dengan cepat seorang diri tanpa memedulikan apa yang terjadi di belakangnya.

Ketika Khalid melihat anggota pasukan tersebut, dia berkata, “Sungguh hebat, siapa anggota pasukan berkuda itu?. Demi Allah, sungguh dia adalah seorang anggota pasukan berkuda.”

Khalid dan anggota pasukannya terus membuntuti orang tersebut hingga sampai batas pertahanan pasukan Romawi. Sesampainya di sana, sosok berkuda nan misterius langsung menyerang dan berusaha menerobos barisan mereka. Dia berteriak hingga teriakkannya itu memprak-porandakan pasukan Romawi. Hanya dalam satu kali putaran, dia sudah keluar dalam keadaan tombaknya sudah berlumuran darah. Dia telah berhasil membunuh dan merobohkan sejumlah pasukan.

Kaum Muslimin ragu siapakah gerangan kesatria ini. Rafi’ bin Amirah berkata, “Tentunya kesatria ini sebanding dengan keberanian Khalid bin Walid.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika artikel ini bermanfaat, bantu share artikel ini. Lets change the world together :)