Senin, 14 Desember 2015

KALAU KITA TUA NANTI

Oleh: Wulan Darmanto
Kalau kita tua nanti..
Masihkan kita keluhkan anak yang berkejaran itu?
Yang merajuk-rajuk minta perhatianku
Sedang kau, begitu tak punya waktu
Tuk sekadar kecup keningku
Bilang cinta padaku
Dan nikmati teh buatanku..
Kalau kita tua nanti..
Dan mereka yang merepotkan sudah pergi
Tinggal kau dan aku, sendiri
Apa yang kita buat tuk mengisi hari?
Kau tahu, kita pasti rindui mereka setengah mati
Rindui tangis, polah, dan gerutu itu lagi
Kalau kita tua nanti,
Kita akan pandai mengandai-andai
Andai waktu melambat semenit sehari
Biar tangis itu kita resap-resapi
Bau pesing itu jadi aroma yang kita nikmati
Teriakan mereka menjelma jadi melodi
Dulu kita sering mengutuk kesempitan
Tak pernah ada ruang buat bermesraan
Mereka terlalu bising untuk didamaikan
Lalu lalang lompat-lompatan
Dan kita pun merindu sekali
Rindukan datangnya suatu hari
Kalau kita tua nanti
Dimana kita bisa cicipi mesra yang sunyi
Tapi...
Kalau kita tua nanti..
Adakah mesra itu masih jadi cita-cita diri?
Sedang aku dan kau tak muda lagi
Muka kita tak lagi berseri
Badan tak lagi mewangi.
Kalau kita tua nanti..
Kita tak lagi debatkan biaya sekolah mereka
Tak lagi pusing dengan demam mereka
Tangis mereka yang bikin malam kita terjaga

Karena..
Kalau kita tua nanti..
Kita hanya bisa saling memijit bergantian
Menertawakan rapuhnya badan
Sambil mengenang masa kejayaan
Kala umur masih dua puluhan
Kalau kita tua nanti..
Mereka dan anak mereka yang kita nantikan
Di rumah yang kita namai rumah kesepian
Kita tunggu mereka datang bawa celotehan
Baru kita merasa diri masih berperan
Masih jadi orang yang dirindukan
Aaaah... tapi kita belum tua
Kita masih dibuat kesal dengan ulah mereka
Yang membungkam mulutku, saat aku hendak bercerita
Yang naiki punggungmu, saat aku ingin dimanja
Yang minta pelukku, saat kau ingin jadi raja
Yang tak mau ditinggal, saat kita ingin pergi berdua
Justru karena kita kini belum tua
Mari nikmati segala ramai yang ada
Selagi mereka masih butuhkan kita
Selagi hanya kita yang jadi idola mereka
Karena kelak, kalau kita tua nanti..
Ada orang yang jauh lebih mereka kasihi
Melebihi kita, manusia renta ini
Yang hanya bisa idamkan mereka tuk mengasihani
Ayo sayangku, kita gendong anak kecil ini..
Buat ia terbahak dalam pelukan diri
Karena sungguh, teman kita nanti hanyalah sepi
Kalau kita tua nanti...
*puisi istri untuk suami

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika artikel ini bermanfaat, bantu share artikel ini. Lets change the world together :)